Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Risiko Stress Kerja Saat Work From Home (WFH) Selama Pandemi COVID-19 Dita Amanda Deviani; Titis Sriyanti; Riyan Dwi Prasetyawan
NURSING UPDATE : Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan P-ISSN : 2085-5931 e-ISSN : 2623-2871 Vol 13 No 2 (2022): JUNI
Publisher : NHM PRESS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36089/nu.v13i2.744

Abstract

Pandemi Covid-19 menyebabkan terjadinya beberapa perubahan dalam tatanan kehidupan di masyarakat salah satunya adalah pemberlakuan Work From Home (WFH) di beberapa jenis bidang pekerjaan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis risiko stress kerja saat work from home (WFH) selama pandemi covid 19. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan survei daring. Penelitian ini menggunakan teknik total sampling. Proses pengumpulan data dilakukan sejak bulan Februari - Mei tahun 2021. Teknik pengumpulan data dilakukan secara daring dengan menggunakan instrumen yang dibagikan menggunakan media google form. Populasi dan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah karyawan atau pekerja yang pernah atau sedang menjalani Work From Home (WFH) selama pandemi Covid-19. Jumlah populasi dan sampel adalah 75 responden. Hasil penelitian menunjukkan 27 orang (36%) responden dengan masa kerja 5-10 tahun mengalami stress kerja tingkat sedang. Sebanyak 55 responden (73,3%) usia produktif mengalami stress kerja tingkat sedang. Kemudian responden dengan tingkat pendidikan S2 sebanyak 37 orang (48,3%) mengalami stress kerja tingkat sedang. Stres kerja tingkat sedang juga dialami oleh 40 orang responden (53,3%) yang memiliki lingkungan kerja mendukung.
Perbedaan Obat Berdasarkan Nama Generik dan Nama Dagang pada Masyarakat Desa Genteng Kulon Anung Kustriyani; Dita Amanda Deviani; Stephanie Devi Artemisia; Azmi Prasasti; Titis Sriyanti; Nina Wijiani; Riyan Dwi Prasetyawan; Abi Mas Udianto; Sari Prayudeni; Ima Fitria Lestari; Nur Hidayati
Jurnal Pengabdian Masyarakat (JUDIMAS) Vol. 2 No. 2 (2024)
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STIKes Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/judimas.v2i2.280

Abstract

Drugs are substances, guide substances, and biological products that are used to influence or investigate physiological systems or pathological states. Medicines can have generic names and trade names. People think that drugs with generic names produce lower therapeutic effects than trade names, as is the case in the Genteng Kulon community. The aim of this community service activity is to provide information regarding the differences between medicines based on generic names and trade names to the Genteng Kulon Village community. The method used was counseling and giving leaflets. Apart from that, people also do pre-test and post-test questions. This community service activity was attended by 50 representatives of posyandu figures in Genteng Kulon Village. The result of community service activities is that representatives of posyandu figures receive information regarding the differences in medicines based on generic names and trade names. People can use drugs with generic names without worrying about efficacy, especially for people who receive drug services from BPJS. There is an increase in the post test score compared to the pre test.
PENYULUHAN DAN PEMBUATAN JAMU TRADISIONAL DI DESA KEMIREN, BANYUWANGI 2022 Azmi Prasasti; Sari Prayudeni; Stephanie Devi Artemisia; Titis Sriyanti; Avil Faisally; Fira Rizkia Sundari; Anggie Andina Ritansa
Jurnal SADEWA Vol 1 No 01 (2023): Sadewa: Jurnal Pengabdian Masyarakat
Publisher : LPPM Universitas dr. Soebandi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36858/js.v1i1.427

Abstract

Utilization of natural materials into a herbal product is the goal of community service carried out by the Stikes Banyuwangi D3 Pharmacy team. The herbs made are beras kencur, kunyit asam, galian singset, and kunci sirih. Herbal medicine is very closely related to improving public health, especially for rural communities. Turmeric, ginger, galangal, bangle rhizome, piper betle leaf, jati belanda leaf and tamarind are natural ingredients that are made in the manufacture of herbal medicine. These natural materials are obtained from the area around Kemiren Village. The implementation time will take place on June 17, 2022 in Kemiren Village, Banyuwangi. The target of the activities women sosiality in PKK Kemiren Village.
Sosialisasi Terkait Pengetahuan Resistensi Antibiotika pada Pemuda Karang Taruna di Kelurahan Sobo, Banyuwangi Anung Kustriyani; Abi Mas Udianto; Azmi Prasasti; Stephanie Devi Artemisia; Dita Amanda Deviani; Titis Sriyanti; Sari Prayudeni; Farhan Gymnastiar; Riyona Damarisha Fridaytiwi
Jurnal Pengabdian Masyarakat (JUDIMAS) Vol. 4 No. 1 (2026): In Progress Issue
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat STIKes Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/judimas.v4i1.662

Abstract

Resistensi antibiotika adalah suatu kondisi ketika bakteri kebal terhadap antibiotika yang digunakan untuk membunuh bakteri tersebut. Penyebabkan adalah penggunaan antibiotika yang tidak rasional misalnya pembelian obat antibiotika tanpa resep dokter dan penyembuhan penyakit yang diakibatkan virus dan jamur. Hal ini membuat penggunaan antibiotika menjadi tidak efektif untuk mengatasi infeksi bakteri. Pengabdian Masyarakat ini dilakukan dengan tujuan untuk memberikan sosialisasi mengenai resistensi antibiotika dengan sasaran yaitu pemuda pemudi karang taruna. Metode yang digunakan adalah dengan menyampaikan materi, diskusi dan tanya jawab serta pemberian soal pre dan posttest. Hasil dari kegiatan ini adalah terdapat materi dapat disampaikan dengan baik kepada semua peserta. Setiap peserta yang hadir aktif mengikuti kegiatan hingga selesai dan mengajukan pertanyaan terkait materi yang disampaikan. Hasil penilaian pretest dan posttest menunjukkan adanya peningkatan rerata nilai pretest dan posttest pada 20 peserta yaitu 77 menjadi 90. Diharapkan pengetahuan yang telah diperoleh dapat disebarluaskan kepada masyarakat sekitar pada setiap kegiatan yang dilakukan oleh karang taruna. Kesimpulannya adalah pengetahuan peserta pengabdian masyarakat mengalami peningkatan dibandingkan sebelum kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan.
Gambaran Penggunaan Obat Tradisional di Kecamatan Wongsorejo Kabupaten Banyuwangi Stephanie Devi Artemisia; Urmila Rofia’atusSyadzilah; Titis Sriyanti; Sari Prayudeni
PROFESSIONAL HEALTH JOURNAL Vol. 5 No. 1sp (2023): Special Issue Outcome PDP
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/phj.v5i1sp.449

Abstract

Therapy with traditional medicine is still an option for Indonesian, including Banyuwangi. The herbal shop in Banyuwangi is still an option for therapy. This research aimed to get an overview of the traditional medicine in Wongsorejo village, Banyuwangi. This research was observational, with a cross-sectional study design and a questionnaire as the research instrument. This research was attended by 67 respondents who met the inclusion criteria. The research results stated that the information source for using herbal medicine was the family (53.73%); the average use of traditional medicine was 1-5 years (59.7%), with an average use of once a week (86.57%). Respondents liked the concoctions prepared by traditional drug dealers (52.24%), but these traditional medicines only had a temporary effect of 76.12%. Respondents who had consumed the given capsule (59.7%) were two capsules (55.22%). These traditional medicines are most often used to treat musculoskeletal pain (71.64%), and the therapeutic effect is felt between 1 to 5 hours after taking the traditional medicine (77.61%) and states better after consuming these traditional medicines (95.52%). Based on these data, it can be concluded that to treat complaints of rheumatic pain and its used together with capsules given by herbal medicines seller.