Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

STRATEGI PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN STUNTING PADA ANAK USIA 6-59 BULAN Angelia Friska Tendean; Sutantri Sutantri; Zikri Alhalawi; Chaidar Muhammad
Klabat Journal of Nursing Vol 4 No 2 (2022): Nurses: Ready to Lead
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/kjn.v4i2.825

Abstract

Introduction: The incidence of stunting is currently the center of attention in almost all parts of the low-middle income countries because of its high incidence. Children were defined as stunted if their height for age was more than two standard deviations below the median World Health Organization (WHO) Child Growth Standards. Stunting will increase morbidity and mortality if not treated immediately. Various efforts have been made by various countries to be able to tackle stunting. The purpose of this review is to explore the strategies to reduce or prevent stunting among children in community based. Methods: Literature searching from electronic databases was conducted in several databases, including PubMed, ProQuest, and Cochrane Review to identify published literature between 2010 and 2020. Result: The results showed the strategies that can be used to overcome stunting are: 1) Providing food supplementation, 2) nutrition education, 3) assisting, 4) clean and healthy living behaviors, and 5) community-based Early Childhood Development Centre. Conclusions: There are many strategies that can be taken to prevent or overcome stunting. The main strategy that can be done is to prevent the determinants of stunting so that stunting cannot occur. The countries can make a stunting prevention policy by relying on various strategies which of course need synergy from central leaders to regions to help achieve the stated goals. KEYWORDS: Children, Strategy, Stunting, Stunting Prevention Pendahuluan: Angka kejadian stunting saat ini menjadi pusat perhatian di hampir seluruh negara berpenghasilan rendah menengah karena angka kejadiannya yang tinggi. Anak-anak didefinisikan sebagai stunting jika tinggi badan mereka menurut usia lebih dari dua standar deviasi di bawah median Standar Pertumbuhan Anak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Stunting akan meningkatkan morbiditas dan mortalitas jika tidak segera ditangani. Berbagai upaya telah dilakukan oleh berbagai negara untuk dapat menanggulangi stunting. Tujuan dari tinjauan ini adalah untuk mengeksplorasi strategi untuk mengurangi atau mencegah stunting pada anak berbasis komunitas. Metode: Penelusuran literatur dari database elektronik dilakukan di beberapa database, antara lain PubMed, ProQuest, dan Cochrane Review untuk mengidentifikasi literatur yang diterbitkan antara tahun 2010 sampai tahun 2020. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan strategi yang dapat digunakan untuk mengatasi stunting adalah: 1) Pemberian makanan suplementasi, 2) pendidikan gizi, 3) bantuan, 4) perilaku hidup bersih dan sehat, dan 5) Pusat Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD) berbasis masyarakat. Kesimpulan: Ada banyak strategi yang dapat dilakukan untuk mencegah atau mengatasi stunting. Strategi utama yang dapat dilakukan adalah mencegah determinan stunting agar tidak terjadi stunting. Negara-negara dapat membuat kebijakan pencegahan stunting dengan mengandalkan berbagai strategi yang tentunya membutuhkan sinergi dari pimpinan pusat hingga daerah untuk membantu mencapai tujuan yang telah ditetapkan. KATA KUNCI: Anak, Pencegahan Stunting, Strategi, Stunting
Peningkatan Pengetahuan Tentang PMT Pada Kader Posyandu Kalurahan Sendangsari Sebagai Upaya Penanggulangan Stunting Melalui Self Help Group (SHG) Sutantri Sutantri; Zikri Alhalawi; Muhammad Chaidar; Angelia F. Tendean
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2022: 3. Kesehatan Keluarga dan Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/ppm.53.1104

Abstract

Tujuan pembangunan berkelanjutan tahun 2030 adalah menghapus masalah gizi, salah satunya dengan percepatan penanggulangan stunting. Kader posyandu memegang peranan penting pada keberhasilan penanggulanan stunting pada masyarakat. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan kader posyandu balita tentang pemberian makanan tambahan sebagai upaya penanggulangan stunting di Kalurahan Sendangsari. Metode kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan kader posyandu yaitu self help group dengan topik stunting dan pemberian makanan tambahan balita. Analisa data menggunakan distribusi frekuensi dan persentasi untuk menggambarkan tingkat pengetahuan kader posyandu. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan tim pengabdi menunjukkan tingkat pengetahuan tentang stunting sebelum rerata 97% meningkat menjadi 100%. Sementara, tingkat pengetahuan tentang pemberian makanan tambahan sebelum 75% (n=31) berada pada kategori baik meningkat menjadi 100% (n=41) kategori baik. Kesimpulan self help group efektif dapat meningkatkan pengetahuan kader posyandu. Pengetahuan yang baik akan mempengaruhi perilaku seseorang. Pengetahuan kader posyandu harus selalu ditingkatkan untuk mencegah ataupun mengatasi stunting. Kader posyandu menjadi perpanjangan tangan tenaga kesehatan untuk bisa menjangkau masyarakat dalam pembangunan kesehatan masyarakat
Peningkatan Pengetahuan Tentang PMT Pada Kader Posyandu Kalurahan Sendangsari Sebagai Upaya Penanggulangan Stunting Melalui Self Help Group Sutantri; Zikri Alhalawi; Chaidar Muhammad; Angelia Friska Tendean
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 7 No 3 (2022): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.638 KB) | DOI: 10.30653/002.202273.134

Abstract

INCREASİNG KNOWLEDGE ABOUT PMT FOR POSYANDU CADRE İN SENDANGSARİ VİLLAGE AS AN EFFORT TO PREVENT STUNTİNG THROUGH SELF HELP GROUP (SHG). The sustainable development goal in 2030 is to eliminate nutritional problems, one of which is by accelerating stunting. Posyandu cadres play an important role in the success of stunting in the community. The purpose of this community service activity is to increase the knowledge of toddler Posyandu cadres about providing additional food as an effort to prevent stunting in the Sendangsari Village. The method of activities carried out to increase the knowledge of posyandu cadres is a self help group with the topic of stunting and complementary feeding for toddlers. Data analysis uses frequency distribution and percentages to describe the level of knowledge of posyandu cadres. The results of community service activities carried out by the community service team showed the level of knowledge about stunting before an average of 97% increased to 100%. Meanwhile, the level of knowledge about supplementary feeding before 75% (n=31) was in a good category, increasing to 100% (n=41) in the good category. Conclusion Self help groups can increase the knowledge of posyandu cadres. Good knowledge will affect a person's behavior. Knowledge of posyandu cadres must always be increased to prevent or overcome stunting. Posyandu cadres become extensions of health workers to be able to reach the community in community health development.
Chronic Management during Pandemic COVID-19 from the Perspective Primary Health Care Practitioners Alhalawi, Zikri; Sutantri, Sutantri
JOSING: Journal of Nursing and Health Vol 3 No 1 (2022): JOSING: Journal of Nursing and Health
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31539/josing.v3i1.4094

Abstract

This study aims to determine how chronic care management for the covid-19 pandemic is managed from the point of view of public health by health practitioners. The method of this research is to use a literature review using the Proquest, Pubmed, Science Direct, and Ebsco databases. The results showed that 718 articles and seven met the criteria for inclusion in the author's review. In conclusion, chronic care management during the Covid-19 pandemic from the perspective of primary health practitioners is very influential in how people with chronic diseases can survive and be helped by improving the quality of their care. Keywords: COVID-19, Primary Health Services and Nurses, Management, Chronic Care
Guided Imagery Technique in Reducing Anxiety in Pre-Operative Patients with Gangrene Ervita, Ledy; Alhalawi, Zikri
Journal of Community Development and Disaster Management Vol. 7 No. 1 (2025): Journal of Community Development and Disaster Management
Publisher : Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/jcd.v7i1.7061

Abstract

Anxiety is among the most prevalent mental health conditions, significantly affecting daily functioning and quality of life. This case report presents a comprehensive evaluation and intervention approach for a patient experiencing severe anxiety symptoms before undergoing surgery. A case study methodology was employed to document the clinical presentation, assessment, and treatment plan of a patient diagnosed with anxiety. Data collection included patient history, symptoms, and evaluation using standardized scales and non-pharmacological intervention such as guided imagery technique. The result such that the patient demonstrated a reduction in anxiety symptoms following the combined therapeutic approach. Psychological assessment scores improved and the patient reported enhanced coping mechanisms and overall well-being. The conclusion of this case report highlights the importance of an integrated therapeutic approach in managing anxiety. Non-pharmacological can significantly improve outcomes in anxiety in pre-operative patients.
Pengaruh Edukasi Menggunakan Media Audiovisual terhadap Pengetahuan Siswa Terkait Pacaran Berisiko pada Siswa Sekolah Menengah Pertama Saifudin, I Made Moh. Yanuar; Lekatompessy, Roland; Alhalawi, Zikri; Fradianto, Ikbal
Jurnal Penelitian Perawat Profesional Vol 7 No 3 (2025): Juni 2025, Jurnal Penelitian Perawat Profesional
Publisher : Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jppp.v7i3.6668

Abstract

Perilaku pacaran berisiko di kalangan remaja awal merupakan masalah kesehatan masyarakat yang memerlukan intervensi edukasi yang tepat dan menarik. Remaja pada usia ini cenderung menormalisasi perilaku tidak sehat dalam hubungan karena kurangnya informasi yang akurat dan relevan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh edukasi menggunakan media audiovisual terhadap peningkatan pengetahuan siswa terkait pacaran berisiko. Penelitian menggunakan desain kuasi-eksperimen one-group pretest-posttest dengan melibatkan 42 siswa SMP di Kota Pontianak sebagai partisipan. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan berupa kuesioner pengetahuan pacaran berisiko dengan 10 item pertanyaan dikotomis. Intervensi berupa video edukasi berdurasi 3 menit yang dirancang berbasis teori pembelajaran multimedia dan teori kognitif sosial. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon Signed-Rank menunjukkan peningkatan skor pengetahuan yang signifikan secara statistik (p < 0.001), dengan rata-rata skor meningkat dari 64.05 menjadi 76.67 setelah intervensi. Hasil ini menunjukkan bahwa edukasi berbasis audiovisual efektif dalam meningkatkan pemahaman siswa mengenai pacaran berisiko, serta dapat dijadikan strategi edukasi kesehatan yang relevan dan dapat diterapkan secara luas dalam konteks sekolah.
The Effect of Stevia Consumption on Glycemic Control in Elderly Patients with Diabetes: A Literature Review Alhalawi, Zikri; Ervita, Ledy
Journal of Community Development and Disaster Management Vol. 7 No. 2 (2025): Journal of Community Development and Disaster Management
Publisher : Institut Agama Islam Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/jcd.v7i2.7630

Abstract

Diabetes mellitus (DM) represents a significant health challenge among elderly populations, characterized by chronic hyperglycemia requiring strict dietary management. Stevia rebaudiana Bertoni, a natural low-calorie sweetener, has emerged as a promising therapeutic adjunct for diabetes management. This study aimed to evaluate the effects of stevia consumption on glycemic control in elderly patients with diabetes mellitus through comprehensive literature synthesis. A literature review was conducted across multiple scientific databases (Emerald Insight, ProQuest, PubMed, ScienceDirect, EBSCO, and Google Scholar) covering publications from 2015-2025. Initial screening of 312 articles yielded 6 studies meeting inclusion criteria, focusing specifically on stevia utilization as a sugar substitute for elderly diabetic patients. Analysis revealed that stevia demonstrates superior glycemic control properties compared to conventional sweeteners, with sweetness intensity 100-300 times greater than sucrose while maintaining zero caloric content. Stevia represents an effective and safe natural sweetener alternative for elderly patients with diabetes mellitus. Its hypoglycemic properties, antioxidant effects, and absence of adverse effects position it as a valuable therapeutic tool for diabetes management. The findings support stevia's potential development as a nutraceutical supplement and its integration into dietary recommendations for elderly diabetic populations, contributing to improved quality of life and enhanced glycemic control.
EDUKASI KESEHATAN TENTANG PACARAN BERISIKO PADA REMAJA DI SEKOLAH MENENGAH PERTAMA Fradianto, Ikbal; Alhalawi, Zikri; Lekatompessy, Roland; Moh. Yanuar Saifudin, I Made
Martabe : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8, No 3 (2025): MARTABE : JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tapanuli Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31604/jpm.v8i3.1069-1076

Abstract

Pacaran merupakan salah satu pintu masuk untuk melakukan perilaku seksual berisiko. Oleh karena itu penting untuk melakukan edukasi pacaran berisiko pada remaja untuk meningkatkan pengetahuan mereka dan mencegah terjadinya pacaran berisiko. Program pengabdian kepada masyarakat (PkM) ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan remaja terkait pacarana berisiko. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah community engagement, dimana dilakukan mulai dari tahap orientasi, pelaksanaan hingga evaluasi. Alat yang digunakan dalam kegiatan edukasi ini adalah media video, kemudian dilakukan pengukuran pengetahuan sebelum dan setelah edukasi berlangsung. Pengukuran pengetahuan menggunakan kuesioner berbentuk pilihan skala gutman. Hasil pengabdian kepada masyarakat ini menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan partisipan mengenai pacaran berisiko setelah diberikan pendidikan kesehatan, dengan rata-rata skor pengetahuan meningkat dari 70.00 menjadi 70.71 dan p-value sebesar 0.001. Dapat disimpulkan, intervensi pada PkM ini berpengaruh secara signifikan. untuk mencapai perubahan yang lebih mendalam, diperlukan program yang lebih intensif dan berkelanjutan, serta dukungan lingkungan yang dapat membantu remaja menerapkan pengetahuan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Penerapan Yoga Brahmari Pranayama untuk Mengontrol Risiko Perilaku Kekerasan pada Pasien Skizofrenia di RSJ Ratumbuysang Sulut Ningrum, Puspita; Purwanti, Erna; Alhalawi, Zikri; G. Aseng, Christina
TRILOGI: Jurnal Ilmu Teknologi, Kesehatan, dan Humaniora Vol 6, No 3 (2025)
Publisher : Universitas Nurul Jadid

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33650/trilogi.v6i3.11980

Abstract

Background: The risk of violent behavior is one of the problems of schizophrenia which is characterized by disturbances in the thought process, perception, emotional responses, and social interactions. Yoga Brahmari Pranayama is a calming pranayama technique that involves making a humming sound when exhaling which aims to provide calm, reduce anxiety, and reduce stress. The purpose of this case study is to get an overview of the application of Yoga Brahmari Pranayama as a control in schizophrenia patients with nursing problems of the risk of violent behavior. The case study was conducted at Prof. Dr. V.L. Ratumbuysang Mental Hospital in the Kabela and Cakalele rooms. The method used is descriptive using a case study approach. The measuring instrument used in this study was an observation sheet of signs and symptoms of the risk of violent behavior. Results: After doing Yoga Therapy, the results obtained were that the patient was calmer, more relaxed and there was a decrease in signs of violent behavior. Conclusion Yoga Brahmari Pranayama as a companion therapy in patients with the risk of violent behavior is useful for controlling emotions and reducing violence. Suggestions Nurses can use Yoga Brahmari Pranayama therapy as a companion therapy in schizophrenia patients with nursing problems of the risk of violent behavior.
Manfaat Progressive Muscle Relaxation (PMR) sebagai Intervensi Nonfarmakologis untuk Nyeri pada Pasien Kanker Alhalawi, Zikri; Ervita, Ledy
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 5 No. 3 (2025): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v5i3.19537

Abstract

Nyeri merupakan salah satu permasalahan penting yang dialami oleh pasien yang mengalami yang menyebabkan efek negatif terhadap kualitas hidupnya. Pendekatan non-farmakologis seperti Progressive Muscle Relaxation (PMR) telah diidentifikasi sebagai metode yang efektif untuk dapat mengurangi rasa nyeri dan menumbuhkan kesejahteraan emosional yang dialami pasien. Penelitian ini bertujuan tentang menilai efektivitas teknik PMR untuk menurunkan skala nyeri pasien kanker, khususnya dalam konteks paliatif. Melalui kajian literatur sistematis, ditemukan bahwa kombinasi PMR dengan aromaterapi lemon dapat memberikan efek sinergis dalam mengurangi nyeri dan meningkatkan kenyamanan pasien. Temuan ini menunjukkan bahwa teknik relaksasi otot progresif merupakan alternatif yang aman dan efisien untuk pengelolaan nyeri non-farmakologis di lingkungan klinis, membantu meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan pasien yang mengalami kanker.