Claim Missing Document
Check
Articles

Found 34 Documents
Search

EFFECTIVENESS OF SMOKING CESSATION INTERVENTIONS FOR ADOLESCENTS: A SYSTEMATIC REVIEW Sutantri, Sutantri
IJNP (Indonesian Journal of Nursing Practices) Vol 2, No 2 (2015): Muhammadiyah Journal of Nursing
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/ijnp.v2i2.2074

Abstract

Objective: To present a review of the identified literature related to smoking cessation interventions for adolescents and to summarise the findings and research gaps in this field.Methods: A standard literature search was performed using four  electronic databases (MEDLINE,  CINAHL, PsycINFO, and the COCHRANE LIBRARY) for identification of peer-reviewed articles. Search terms used included “smok* OR tobacco OR cigarette*” AND ”quit* OR cessation OR treatment” AND “adolescen* OR teen* OR young people OR youth OR student*”. The internet and organisational databases were also used to find other types of documents (eg, books and reports). The reference lists of identified relevant documents were reviewed to find additional sources.Results: There are a total of nine studies met the inclusion criteria and exclusion criteria included in this study. In exploring studies related to smoking cessation intervention in this review, researchers divided the studies into two approaches based on the types of intervention; these are psychosocial intervention and pharmacotherapy.Conclusions: This literature review demonstrated that smoking cessation interventions using psychosocial interventions have been promising. From several studies, it can be seen that smoking cessation using this approach has indicated positive results.Keywords: smoking cessation, adolescent, tobacco
Gerakan Remaja Sehat di Dukuh Gedongan (GEMAS DONG) Ema Waliyanti; Sutantri Sutantri; Mahrika Oktaviyanti; Wilda Shafira
Jurnal SOLMA Vol. 9 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/solma.v9i2.4829

Abstract

Remaja merupakan usia rentan di mana pada masa ini remaja mempersiapkan diri untuk memasuki masa dewasa, remaja dipandang sebagai suatu masa dimana individu telah mencapai kematangan dalam proses perkembangannya. Banyak hal yang terjadi selama rentang masa remaja, diantaranya kematangan secara seksual maupun perubahan tingkah laku, sikap, dan nilai-nilai. Dukuh Gedongan berada di Kelurahan Bangunjiwo, Kecamatan Kasihan, Bantul. Hasil pengkajian di tiga RT menujukkan bahwa terdapat total 327 jiwa dengan total remaja sebanyak 89 jiwa atau 24%. Selain itu berdasarkan hasil pengkajian ditemukan sebanyak 45% warga merokok. Oleh karena itu pendidikan kesehatan (edukasi) dan skrining kesehatan dengan sasaran remaja perlu dilaksanakan. Hasil dari kegiatan Gerakan Remaja Sehat di Dukuh Gedongan (GEMAS DONG) menunjukan bahwa mayoritas remaja memiliki tekanan darah dalam rentang normal sebanyak 17 orang (85%), hasil skrining dengan menggunakan alat smokerlyzer menunjukkan bahwa dua orang perokok ringan dan satu orang perokok sedang. Selain itu dari kegiatan penkes terkait pergaulan bebas, rokok elektronik, dan manajemen stres menunjukan peningkatan pengetahuan yang ditandai dengan peningkatan skor rerata post-test dibandingkat pre-test. Kegiatan GEMAS DONG di Dukuh Gedongan merupakan salah satu bentuk kegiatan yang dapat digunakan dalam upaya penigkatan pengetahuan serta kesehatan remaja.
Pendidikan Ibu Berbasis Masyarakat (PIBM) dalam Meningkatkan Pengetahuan dan Sikap Pemenuhan Gizi Balita Stunting Titih Huriah; Yunita Lestari; Tiwi Sudyasih; Sutantri Sutantri; Bambang Edi Susyanto
Jurnal SOLMA Vol. 9 No. 2 (2020)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/solma.v9i2.4930

Abstract

Stunting merupakan salah satu bentuk malnutrisi pada anak, sebanyak 156 juta anak di dunia terkena stunting. Prevalensi balita yang mengalami kejadian sangat pendek di DIY sebesar 8,3%, sedangkan prevalensi balita yang mengalami kejadian pendek sebesar 12,2 %. Kelurahan Bumijo merupakan salahsatu Kelurahan di Kecamatan Jetis dengan angka prevalensi stunting paling tinggi. Stunting merupakan masalah kesehatan yang dapat dicegah dengan memberdayakan masyarakat, khususnya ibu untuk diberikan pendidikan kesehatan mengenai pentingnya gizi bagi anak balita. Perilaku gizi ibu yang baik dapat memberikan dampak positif pada nutrisi balita. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu dalam memenuhi kebutuhan gizi balita stunting di Kota Yogyakarta. Kegiatan pengembangan model pendidikan ibu berbasis masyarakat dalam pencegahan stunting di fokuskan di RW 09 Bumijo sebagai RW percontohan dan merupakan RW dengan prevalensi stunting tertinggi. Kegiatan pengabdian masyarakat dilaksanakan selama 2 bulan yaitu dari Bulan Januari sampai dengan Februari 2020, dimana dilaksanakan pertemuan rutin dengan kelompok ibu balita setiap 1 minggu sekali sehingga total kegiatan pendampingan adalah 5 kali pertemuan. Hasil pengabdian masyarakat memperlihatkan tidak terjadi peningkatan pengetahuan namun terjadi peningkatan sikap ibu dalam pemenuhan gizi pada balita dengan p value 0,001. PIBM diharapkan menjadi salahsatu program dalam penanganan masalah stunting pada balita.
Meningkatkan Pengetahuan Kader Posyandu Dan Posbindu Tentang Skrining Kanker Serviks Melalui Program Pengabdian Masyarakat Supriyatiningsih; Dianita Sugiyo; Sutantri; Arlina Dewi; Sri Sundari; Wiwik Kusumawati
Abdimas Universal Vol. 4 No. 2 (2022): Oktober
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Balikpapan (LPPM UNIBA)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36277/abdimasuniversal.v4i2.221

Abstract

Cervical cancer is the fourth most common cause of cancer death in women worldwide. Many women who come to the health facility for a check-up with cervical cancer are already severe. This happened because of the lack of knowledge of women about the importance of cervical cancer screening. The purpose of this community service is to increase the knowledge of women in Kersan, Bantul regarding cervical cancer screening. The service method implemented was conducting socialization and education to the community regarding the importance of online cervical cancer screening. The participants in this program were 30 Posyandu and Posbindu cadres in Kersan. After this program, many women began to know the importance of getting cervical cancer screening so that they would immediately get treatment.
Current status and future directions of cardiac rehabilitation program: a review of the literature Sutantri Sutantri
Journal of Health Technology Assessment in Midwifery Vol 2, No 2 (2019): November
Publisher : Universitas Aisyiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.942 KB) | DOI: 10.31101/jhtam.971

Abstract

One of the effective treatments for patients recovering from acute cardiac illness or surgery is cardiac rehabilitation (CR). CR has proven to be effective to reduce mortality, morbidity, and also to improve the quality of life. The purpose of this review is to present the current status of CR program worldwide as well as to identify a potential approach for further investigation. Literature searching of electronic databases was conducted in several databases including CINAHL, MEDLINE, PsycINFO, and EMBASE, and Google Scholar. CR aims to restore patients with CVD to a state of good health. Each country has different approach in the provision and organization of CR as well as the allocation of resources, which depends on their health policies and politics. The indications for CR also differ between countries, but traditionally CR has been used following acute myocardial infarction (MI). CR programs have been divided into three phases of progression. Hospital-based or supervised site-based programs have been known as the most common model of CR in most countries. The core components of CR include patient assessment, nutritional counselling, exercise training, physical activity counselling, weight management, tobacco cessation, aggressive coronary risk-factor management, and psychosocial management. Despite the apparent benefits of CR in patients with CVD, these programs remain largely underused. The participation rates in the USA, Australia, and Europe are low, estimated at 10-30%. New research areas that explore new ways of CR delivery to improve referral and participation rates are essential.
STRATEGI PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN STUNTING PADA ANAK USIA 6-59 BULAN Angelia Friska Tendean; Sutantri Sutantri; Zikri Alhalawi; Chaidar Muhammad
Klabat Journal of Nursing Vol 4 No 2 (2022): Nurses: Ready to Lead
Publisher : Fakultas Keperawatan, Universitas Klabat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37771/kjn.v4i2.825

Abstract

Introduction: The incidence of stunting is currently the center of attention in almost all parts of the low-middle income countries because of its high incidence. Children were defined as stunted if their height for age was more than two standard deviations below the median World Health Organization (WHO) Child Growth Standards. Stunting will increase morbidity and mortality if not treated immediately. Various efforts have been made by various countries to be able to tackle stunting. The purpose of this review is to explore the strategies to reduce or prevent stunting among children in community based. Methods: Literature searching from electronic databases was conducted in several databases, including PubMed, ProQuest, and Cochrane Review to identify published literature between 2010 and 2020. Result: The results showed the strategies that can be used to overcome stunting are: 1) Providing food supplementation, 2) nutrition education, 3) assisting, 4) clean and healthy living behaviors, and 5) community-based Early Childhood Development Centre. Conclusions: There are many strategies that can be taken to prevent or overcome stunting. The main strategy that can be done is to prevent the determinants of stunting so that stunting cannot occur. The countries can make a stunting prevention policy by relying on various strategies which of course need synergy from central leaders to regions to help achieve the stated goals. KEYWORDS: Children, Strategy, Stunting, Stunting Prevention Pendahuluan: Angka kejadian stunting saat ini menjadi pusat perhatian di hampir seluruh negara berpenghasilan rendah menengah karena angka kejadiannya yang tinggi. Anak-anak didefinisikan sebagai stunting jika tinggi badan mereka menurut usia lebih dari dua standar deviasi di bawah median Standar Pertumbuhan Anak Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Stunting akan meningkatkan morbiditas dan mortalitas jika tidak segera ditangani. Berbagai upaya telah dilakukan oleh berbagai negara untuk dapat menanggulangi stunting. Tujuan dari tinjauan ini adalah untuk mengeksplorasi strategi untuk mengurangi atau mencegah stunting pada anak berbasis komunitas. Metode: Penelusuran literatur dari database elektronik dilakukan di beberapa database, antara lain PubMed, ProQuest, dan Cochrane Review untuk mengidentifikasi literatur yang diterbitkan antara tahun 2010 sampai tahun 2020. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan strategi yang dapat digunakan untuk mengatasi stunting adalah: 1) Pemberian makanan suplementasi, 2) pendidikan gizi, 3) bantuan, 4) perilaku hidup bersih dan sehat, dan 5) Pusat Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD) berbasis masyarakat. Kesimpulan: Ada banyak strategi yang dapat dilakukan untuk mencegah atau mengatasi stunting. Strategi utama yang dapat dilakukan adalah mencegah determinan stunting agar tidak terjadi stunting. Negara-negara dapat membuat kebijakan pencegahan stunting dengan mengandalkan berbagai strategi yang tentunya membutuhkan sinergi dari pimpinan pusat hingga daerah untuk membantu mencapai tujuan yang telah ditetapkan. KATA KUNCI: Anak, Pencegahan Stunting, Strategi, Stunting
Family Support in Caring for Cancer Patients During the Covid-19 Pandemic Rizka Wahyu Utami; Sutantri Sutantri
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 7, No S2 (2022): Suplement 2
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (722.879 KB) | DOI: 10.30604/jika.v7iS2.1436

Abstract

The COVID-19 Pandemic period has a major impact on life, especially causing psychological problems for sensitive groups, namely the elderly and people who have chronic diseases such as cancer. Fear of infection, more severe complications, delays in diagnostics, treatment, and survival care put additional stress on cancer-affected patients. This raises concern for cancer patients that require support from various parties, especially families. Knowing the search for family support literature in treating cancer patients during the pandemic. Search articles using four databases: Ebsco, Proquest, PubMed, Science Director published from 2019 to 2021 with the keywords Family support, Cancer, Covid 19, Qualitative research. Search results from 4 databases found 391 articles of relevance to the topic, after article duplication and screening were carried out there 20 articles were entered at the full text review stage and eligibility based on inclusion and exclusion criteria so that 7 articles were obtained to be reviewed. The results of the study show that from 7 literatures it was found that there are several themes that influence families in providing support to cancer patients including socio-demography, health systems, public health, political and socio-cultural factors that can affect the level and trajectory of resilience, distress, and unmet needs in cancer patients during COVID-19. The need for support from various sources, especially families to strengthen the positive coping of cancer patients during the pandemic, both from the nuclear family, extended family, and other social support. Abstrak: Masa Pandemi COVID-19 berdampak besar bagi kehidupan, terutama menimbulkan masalah psikologis bagi kelompok sensitif yaitu lansia dan orang yang memiliki penyakit kronis seperti kanker. Ketakutan akan infeksi, komplikasi yang lebih parah, keterlambatan dalam diagnosis, pengobatan, dan perawatan kelangsungan hidup memberikan tekanan tambahan pada pasien yang terkena kanker. Hal ini menimbulkan keprihatinan bagi penderita kanker yang membutuhkan dukungan dari berbagai pihak terutama keluarga. Mengetahui penelusuran literatur dukungan keluarga dalam merawat pasien kanker di masa pandemi. Cari artikel menggunakan empat database: Ebsco, Proquest, PubMed, Science Director terbitan 2019 hingga 2021 dengan kata kunci Family support, Cancer, Covid 19, Qualitative research. Hasil pencarian dari 4 database ditemukan391 artikel relevan dengan topik, setelah dilakukan duplikasi artikel dan penyaringan terdapat 20 artikel yang masuk pada tahap full text review dan kelayakan berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi sehingga didapatkan 7 artikel untuk direview.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 7 literatur ditemukan beberapa tema yang mempengaruhi keluarga dalam memberikan dukungan kepada pasien kanker diantaranya faktor sosial demografi, sistem kesehatan, kesehatan masyarakat, politik dan sosial budaya yang dapat mempengaruhi tingkat dan lintasan ketahanan, kesusahan, dan kebutuhan yang tidak terpenuhi pada pasien kanker selama COVID-19. Perlunya dukungan dari berbagai sumber terutama keluarga untuk memperkuat koping positif pasien kanker di masa pandemi, baik dari keluarga inti, keluarga besar, maupun dukungan sosial lainnya.
Peningkatan Pengetahuan Tentang PMT Pada Kader Posyandu Kalurahan Sendangsari Sebagai Upaya Penanggulangan Stunting Melalui Self Help Group (SHG) Sutantri Sutantri; Zikri Alhalawi; Muhammad Chaidar; Angelia F. Tendean
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2022: 3. Kesehatan Keluarga dan Masyarakat
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/ppm.53.1104

Abstract

Tujuan pembangunan berkelanjutan tahun 2030 adalah menghapus masalah gizi, salah satunya dengan percepatan penanggulangan stunting. Kader posyandu memegang peranan penting pada keberhasilan penanggulanan stunting pada masyarakat. Tujuan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan kader posyandu balita tentang pemberian makanan tambahan sebagai upaya penanggulangan stunting di Kalurahan Sendangsari. Metode kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan kader posyandu yaitu self help group dengan topik stunting dan pemberian makanan tambahan balita. Analisa data menggunakan distribusi frekuensi dan persentasi untuk menggambarkan tingkat pengetahuan kader posyandu. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan tim pengabdi menunjukkan tingkat pengetahuan tentang stunting sebelum rerata 97% meningkat menjadi 100%. Sementara, tingkat pengetahuan tentang pemberian makanan tambahan sebelum 75% (n=31) berada pada kategori baik meningkat menjadi 100% (n=41) kategori baik. Kesimpulan self help group efektif dapat meningkatkan pengetahuan kader posyandu. Pengetahuan yang baik akan mempengaruhi perilaku seseorang. Pengetahuan kader posyandu harus selalu ditingkatkan untuk mencegah ataupun mengatasi stunting. Kader posyandu menjadi perpanjangan tangan tenaga kesehatan untuk bisa menjangkau masyarakat dalam pembangunan kesehatan masyarakat
Peningkatan Pengetahuan Tentang PMT Pada Kader Posyandu Kalurahan Sendangsari Sebagai Upaya Penanggulangan Stunting Melalui Self Help Group Sutantri; Zikri Alhalawi; Chaidar Muhammad; Angelia Friska Tendean
Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Vol 7 No 3 (2022): Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat
Publisher : Universitas Mathla'ul Anwar Banten

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (459.638 KB) | DOI: 10.30653/002.202273.134

Abstract

INCREASİNG KNOWLEDGE ABOUT PMT FOR POSYANDU CADRE İN SENDANGSARİ VİLLAGE AS AN EFFORT TO PREVENT STUNTİNG THROUGH SELF HELP GROUP (SHG). The sustainable development goal in 2030 is to eliminate nutritional problems, one of which is by accelerating stunting. Posyandu cadres play an important role in the success of stunting in the community. The purpose of this community service activity is to increase the knowledge of toddler Posyandu cadres about providing additional food as an effort to prevent stunting in the Sendangsari Village. The method of activities carried out to increase the knowledge of posyandu cadres is a self help group with the topic of stunting and complementary feeding for toddlers. Data analysis uses frequency distribution and percentages to describe the level of knowledge of posyandu cadres. The results of community service activities carried out by the community service team showed the level of knowledge about stunting before an average of 97% increased to 100%. Meanwhile, the level of knowledge about supplementary feeding before 75% (n=31) was in a good category, increasing to 100% (n=41) in the good category. Conclusion Self help groups can increase the knowledge of posyandu cadres. Good knowledge will affect a person's behavior. Knowledge of posyandu cadres must always be increased to prevent or overcome stunting. Posyandu cadres become extensions of health workers to be able to reach the community in community health development.
Qualitative Study on Self-Management Experiences of Hypertensive Patients During the Covid-19 Pandemic Bella, Ana; Sutantri, Sutantri
Jurnal Aisyah : Jurnal Ilmu Kesehatan Vol 7, No S2 (2022): Suplement 2
Publisher : Universitas Aisyah Pringsewu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (663.64 KB) | DOI: 10.30604/jika.v7iS2.1392

Abstract

High blood pressure, often known as hypertension, is a chronic condition that if left untreated can lead to problems such as kidney failure, heart disease, stroke and other serious illnesses. People with co-morbidities are one of the populations that are most susceptible to contracting the virus during the Covid-19 (Coronavirus Disease 2019) pandemic. According to the Ministry of Health 2020, hypertension made up 50.5 percent of the comorbidities. Self-management is the foundation to be able to manage hypertension and preventing its complications. However, during the Covid-19 pandemic, it can have an impact on the management of chronic diseases such as hypertension because it is caused by a number of factors in efforts to prevent the transmission of Covid-19. The purpose of this study to determine the experience and application of self-management in hypertensive patients during the Covid-19 pandemic. The qualitative descriptive method is used in this study. This study had 9 participants who were chosen using a purposive sampling technique. According to the findings, three themes can be used to explain how hypertensive patients experienced self-management during the Covid-19 pandemic; Not being affected by the pandemic, Disrupted self-management, and Contextual factors influencing self-management during the Covid-19 pandemic. Self-management of hypertensive patients did not change much before and during the pandemic, although treatment was changed during the Covid-19 outbreak. Due to the support of families, medical personnel, and health resources, people with hypertension can still manage themselves efficiently during the Covid-19 pandemic. Abstrak: Tekanan darah tinggi, yang sering disebut dengan hipertensi, adalah kondisi kronis yang jika tidak ditangani dapat menyebabkan masalah seperti penyakit jantung, gagal ginjal, stroke, dan penyakit serius lainnya. Orang dengan penyakit penyerta adalah salah satu populasi yang paling rentan tertular virus selama pandemi Covid-19 (Coronavirus Disease 2019). Menurut Kementerian Kesehatan 2020, hipertensi merupakan 50,5 persen dari penyakit penyerta. Self-management merupakan landasan untuk dapat mengelola hipertensi dan mencegah komplikasinya. Namun, di masa pandemi Covid-19 dapat berdampak pada pengelolaan penyakit kronis seperti hipertensi karena disebabkan oleh sejumlah faktor dalam upaya pencegahan penularan Covid-19. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengalaman dan penerapan self-management pada pasien hipertensi pada masa pandemi Covid-19. Metode deskriptif kualitatif digunakan dalam penelitian ini. Penelitian ini memiliki 9 partisipan yang dipilih dengan menggunakan teknik purposive sampling. Hasil penelitian didapatkan tiga tema yang dapat digunakan untuk menjelaskan bagaimana pasien hipertensi melakukan manajemen diri selama pandemi Covid-19 yaitu; Tidak terpengaruh pandemi, Self-management terganggu, Faktor kontekstual mempengaruhi manajemen diri selama pandemi Covid-19. Self-management pasien hipertensi tidak banyak berubah sebelum dan selama pandemi, meskipun pengobatan diubah selama wabah Covid-19. Adanya dukungan keluarga, tenaga medis, dan sumber daya kesehatan, penderita hipertensi tetap dapat mengelola diri secara efisien di masa pandemi Covid-19.