Yunardi Kristian Zega
Sinta ID: 6785243, Sekolah Tinggi Teologi Real Batam

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pembinaan dalam Meningkatkan Pengetahuan tentang Lingkungan Hidup Sehat di SD Pondok Kasih Batam Moralman Gulo; Putri Jelita Daeli; Elvi Putri Jelita Hia; Sulveni Fritma; Haposan Simanjuntak; Yunardi Kristian Zega; Yusak Hentrias Ferry
Real Coster : Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5, No 2: September 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Real Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53547/realcoster.v5i2.237

Abstract

This Community Service activity was carried out at the Pondok Kasih Elementary School  in the Sagulung, Batam City. Based on the survey results, the  Community Service team found that there were several problems that occurred in the area regarding a healthy environment. It can be seen that the school environment is not well maintained and preserved because the garbage is not properly placed and the cleanliness of the school environment is still not optimal. Therefore, the objectives of this activity are: 1) to foster the awareness of elementary school students at Pondok Kasih Batam towards a healthy living environment, 2) increase the knowledge of students in maintaining and preserving a healthy and comfortable living environment, 3) increasing the idea of creativity of students in managing non-organic waste. The methods are: 1) observation as the initial stage, 2) coaching, in which the team provides materials and practices on understanding a healthy environment, and 3) evaluation of the activities that have been carried out. The result of this activity is that the students of SD Pondok Kasih Batam have knowledge about the importance of a healthy living environment and are able to maintain and preserve a healthy environment wherever they are.Keywords: healthy environment; coaching; batam love cottage; primary school AbstrakKegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini dilaksanakan di Sekolah Dasar (SD) Pondok Kasih kecamatan sagulung kota Batam. Berdasarkan hasil survei, tim PkM menemukan ada beberapa masalah yang terjadi di daerah tersebut mengenai lingkungan hidup sehat. Di mana terlihat lingkungan sekolah kurang terjaga dan terlestarikan dengan baik karena sampah yang belum teratur tempatnya dan kebersihan pada lingkungan sekolah yang masih kurang maksimal. Oleh sebab itu, adapun tujuan dari kegiatan PkM ini, antara lain: 1) untuk membina kepedulian peserta didik SD Pondok Kasih Batam terhadap lingkungan hidup sehat, 2) meningkatkan pengetahuan peserta didik dalam menjaga dan melestarikan lingkungan hidup sehat dan nyaman, 3) meningkatkan ide kreativitas peserta didik dalam mengelola sampah non-organik. Metode yang dilakukan tim agar terlaksananya kegiatan PkM ini berjalan dengan baik, yakni: 1) observasi sebagai tahapan awal, 2) pembinaan, di mana tim memberikan materi serta praktik tentang pemahaman lingkungan hidup sehat, dan 3) evaluasi terhadap kegiatan yang telah dilaksanakan. Hasil dari kegiatan PkM ini adalah peserta didik SD Pondok Kasih Batam memiliki pengetahuan tentang pentingnya lingkungan hidup sehat dan mampu menjaga serta melestarikan lingkungan hidup sehat di mana pun mereka berada.Kata kunci: lingkungan sehat; pembinaan; pondok kasih batam; sekolah dasar
Intervensi Teologis Kristen sebagai Perspektif Toleransi Pluralisme Agama-Agama Viktor Deni Siregar; Mersi Yolandra Bohalima; Talizaro Tafonao; Yunardi Kristian Zega
CHARISTHEO: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen Vol 2, No 1 (2022): September 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Anugrah Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54592/jct.v2i1.38

Abstract

The purpose of writing this article is to provide knowledge about the role of Christian theological perspectives in the issue of religious pluralism through the attitude of tolerance as an initial foundation for mutual life in the utterance of the existing society and religion. Problems that occur in the plural of religion often Christian theological interventions such as allowing things that really should be able to contribute solutions to problems in the values of Christian theology are not given as a sense of tolerance, so that the word tolerance is only a known literacy without action (allowing ). The method used in this study is a descriptive qualitative method. The source used is a trusted book and journal article. The results found in this article are that Christian theology does not look at tolerance as ignorance, causing omission to other religions. The factors seen in the intervention of Christian theology as a perspective of religious pluralism tolerance include: intolerant, dogmatic, opportunist, and apathetic.Tujuan penulisan artikel ini ialah untuk memberikan kajian mengenai keterlibatan Teologis Kristen yang mampu menjadi jawaban dunia khususnya dalam permasalahan pluralisme agama melalui sikap toleransi sebagai landasan awal untuk saling hidup dalam kemajemukkan masyarakat dan agama yang ada. Permasalahan yang terjadi pada pluralitas agama kerap kali intervensi teologis Kristen seperti membiarkan hal yang memang seharusnya dapat memberikan sumbangsi solusi permasalah dalam nilai-nilai teologis kekristenan tidak diberikan sebagai rasa toleransi, sehingga kata toleransi tersebut hanya menjadi literasi yang diketahui tanpa adanya aksi (membiarkan). Metode yang digunakan dalam kajian ini ialah metode kualitatif deskriptif. Sumber yang digunakan ialah buku, artikel jurnal, studi kasus, dan tinjauan teologis mengenai kajian yang dilakukan. Adapun hasil yang ditemukan dalam kajian artikel ini ialah teologis Kristen saat ini masih memandang toleransi sebagai suatu hal yang kurang memberikan kepedulian, menimbulkan pembiaran terhadap agama lain. Faktor yang dilihat dalam intervensi teologis Kristen sebagai perspektif toleransi pluralisme agama, antara lain: intoleran, dogmatik, oportunis, dan apatis.Kata kunci: intervensi; perspektif; pluralisme agama; toleransi; teologi Kristen
Peran Guru Sekolah Minggu dalam Membentuk Karakter Anak Usia Dini di Era Teknologi Yunardi Kristian Zega; Renson Siahaan; Mitra Binariang Lase; Desetina Harefa; Dewi Lidya S
Real Kiddos: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 1, No 1: September 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Real Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53547/realkiddos.v1i1.247

Abstract

Sunday school is one of the important services for children, especially those who are at an early age. Many parents strongly entrust their children to Sunday School teachers to be taught to experience good character and spiritual growth. The purpose of this study is to provide an overview or concept of the role of Sunday school teachers in shaping early childhood characters that are appropriate for their developmental age, both cognitively, affectively, and psychotically. This research uses a descriptive qualitative research method with a literature approach. The result of this study is that Sunday school teachers in the current technological era need to shape the character of early childhood by teaching love to God and others, strengthening early childhood faith, teaching honesty and humility, and teaching early  childhood  about a  responsibility, so that  with this  then early childhood children will experience character growth in accordance with the teachings of the Christian faith, they become children who grow up and are resilient in the face of challenges and technological developments.Keywords: early childhood; church; teacher; Sunday school; technologyAbstrakSekolah Minggu merupakan salah satu pelayanan penting bagi anak-anak, khususnya yang sedang berada pada usia dini. Banyak orang tua yang amat mempercayakan anak-anaknya kepada para guru Sekolah Minggu untuk diajar supaya mengalami pertumbuhan karakter dan spiritual yang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran atau konsep tentang peranan guru sekolah minggu dalam membentuk karakter anak usia dini yang sesuai dengan usia perkembangannya, baik secara kognitif, afektif, dan psikomotorik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan pustaka. Adapun hasil dari penelitian ini adalah guru sekolah minggu di era teknologi saat ini perlu membentuk karakter anak-anak usia dini dengan mengajarkan kasih kepada Tuhan dan sesama, memperkokoh iman anak usia dini, mengajarkan kejujuran dan kerendahan hati, serta mengajarkan anak usia dini akan suatu tanggung jawab, sehingga dengan adanya hal tersebut maka anak-anak usia dini akan mengalami pertumbuhan karakter yang seturut dengan ajaran iman Kristen, mereka menjadi anak-anak yang bertumbuh dewasa dan tangguh dalam menghadapi tantangan dan perkembangan teknologi.Kata Kunci: anak usia dini; gereja; guru; sekolah minggu; teknologi