Claim Missing Document
Check
Articles

Found 10 Documents
Search

KAJIAN PENYALAHGUNAAN NARKOBA DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN Fredik Melkias Boiliu; Desetina Harefa; Dewi Lidya S; Ardianto Lahagu; Solmeriana Sinaga
ETNOREFLIKA: Jurnal Sosial dan Budaya Vol 10 No 2 (2021): Volume 10 Nomor 2, Juni 2021
Publisher : Laboratorium Jurusan Antropologi, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Halu Oleo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33772/etnoreflika.v10i2.1077

Abstract

This article aims to discuss drug abuse in the perspective of Christian religious education. Narcotics are basically good drugs when used according to the dosage or doctor's recommendations for health. However, if someone uses it without medical indication or without a doctor's instructions because of the disease or other things recommended by the doctor, it will cause addiction / addiction and dependence popularly known as narcotics. In this case, without the indication (use) recommended by a doctor or an improper dose it will be dangerous to human health and can even cause sudden death. Bible neither directly addresses the topic of drug abuse nor mentions literal prohibition on narcotics and their use. However, it does not mean drug abuse is allowed. In Christian faith, believers must abstain from drugs because drugs can damage both physically and spiritually. In Corinthians 7: 1, it explains "purify yourselves from all things that can defile body and spirit, so that your position may be perfect in the fear of God". This means that as a Christian, he must protect and purify his body so that he does not sin. Thus, drugs can damage the body, both soul and mind, so drug use is not allowed. In this article, the author uses literature review and literature research methods, utilizing written ideas as a source of emphasis on the interpretation and analysis of the meaning of the.
Amanat Penggembalaan dalam Ruang Virtual Fredy Simanjuntak; Dewi Lidya Sidabutar; Yudhy Sanjaya
THRONOS: Jurnal Teologi Kristen Vol 1, No 2 (2020): Juni 2020
Publisher : Badan Musyawarah Perguruan Tinggi Keagamaan Kristen Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (467.782 KB) | DOI: 10.55884/thron.v1i2.6

Abstract

The outbreak of the covid-19 outbreak made religious affiliation and the practice of church organizations transition to present stewardship and herding ministry virtually. The enactment of Social and Psychological distancing as well as the temporary closure of houses of worship have opened new patterns in online interaction. This has become a phenomenon in the process of church communication on online media called the internet. It is undeniable that humans with any religious background are still sociological creatures. This is consistent with Martin Heidegger's term that humans as Dasein, where Dasein's behavior is active involvement with everyday objects. Like relationships with other people, objects, and with himself (reflective). The purpose of this paper is to find out the relevance of the Pastoral mandate in the current pandemic and is it effective in the future? This study is a critical analysis to try to understand the meaning of a situation or event from a holistic perspective.Abstrak: Merebaknya wabah covid-19 membuat afiliasi agama dan praktik organisasi gereja bertransisi untuk menyajikan penatalayanan serta pelayanan penggembalaan secara virtual. Pemberlakuan Social dan pshyscal distancing serta penutupan sementara rumah ibadah secara public telah membuka pola baru dalam interaksi secara daring. Hal ini telah menjadi fenomena tersendiri dalam proses komunikasi gereja pada media online yang disebut internet. Tidak dapat dipungkiri bahwa manusia dengan latar belakang agama apapun masih menjadi makluk sosiologis. Hal ini sesuai dengan sebutan Martin Heidegger bahwa manusia sebagai Dasein, dimana perilaku Dasein adalah keterlibatan secara aktif dengan objek keseharian. Seperti hubungan dengan orang lain, benda, maupun dengan dirinya sendiri (reflektif). Tujuan dari paper ini adalah untuk menemukan relevansi amanat penggembalaan pada masa pandemic sekarang dan efektifkah secara berkelanjutan untuk waktu yang akan datang? Penelitian ini bersifat Analisis kritis untuk mencoba memahami pemaknaan situasi atau peristiwa dari sudut pandang yang utuh. 
Guru Pendidikan Agama Kristen Sebagai Ujung Tombak dalam Menekan Terjadinya Intolerasi di Antara Siswa di Sekolah Sukardin Zebua; Talizaro Tafonao; Dewi - Lidya S; Ellyzabeth Sinaga; Ardianto Lahagu
Fidei: Jurnal Teologi Sistematika dan Praktika Vol 4, No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Tawangmangu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34081/fidei.v4i2.275

Abstract

Sikap intoleransi yang ada di Indonesia saat ini telah menciptakan suatu perbedaan didalam masyarakat khususnya di antara siswa di sekolah. Dengan melihat problem tersebut maka diharapkan para guru agama Kristen mampu memberi membimbing kepada setiap siswa. Tujuan penulisan artikel ini adalah melihat sejauhmana keterlibatan para guru pendidikan agama Kristen dalam mendeteksi intoleransi diantara siswa. Metode yang digunakan penelitian adalah kulitatif deskriptif dengan kajian adalah guru Pendidikan Agama Kristen sebagai ujung tombak dalam menekan terjadinya intoleransi di antara siswa di sekolah. Hasil kajian ini adalah guru sebagai pelopor utama dalam mencintai keberagaman, mengajarkan perbedaan sebagai anugerah Tuhan, mengajarkan toleransi sebagai ajaran Tuhan Yesus. Dengan demikian salah satu cara dalam menekan terjadinya intoleransi adalah lewat pengajaran, pendampingan dan pembimbingan oleh guru-guru agama Kristen di sekolah.
Etika Teologis Dalam Memandang Tanggung Jawab Kristen Terhadap Kelestarian Budaya Nusantara Candra Gunawan Marisi; Didimus Sutanto B. Prasetya; Dewi Lidya S; Rikson Situmorang
Jurnal Teologi Kontekstual Indonesia Vol 2, No 1 (2021): Juni
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Simpson Ungaran

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.852 KB) | DOI: 10.46445/jtki.v2i1.367

Abstract

Indonesia merupakan bangsa yang dikarunia Tuhan dengan kekayaan akan keragaman budayanya. Kekayaan khasanah budaya nusantara telah memikat dan menarik perhatian masyarakat mancanegara. Kekaguman mereka akan budaya nusantara membawa ketertarikan untuk mempelajari corak dan keragaman budaya bumi khatulistiwa ini. Budaya yang memikat dunia manca ternyata berbanding terbalik dengan di dalam negeri sendiri, di mana masyarakat Indonesia, tidak lagi menghargai dan melestarikannya. Penelitian ini dilakukan dengan metode kualitatif dan deskriptif untuk melihat bagaimana pandangan etika terhadap kebudayaan nusantara dan begaimana tanggung jawab etika teologi dalam menjaga kelestarian kebudayaan nusantara. Dalam tanggung jawabnya melestarikan budaya nusantara, maka etika teologi berperan terhadap adanya inkulturasi dan kontekstualisasi Injil dan Budaya. Injil harus dapat menerangi kebudayaan, sehingga dalam kontekstualisasi, konteks (budaya) harus diterangi oleh teks (Alkitab). Injil lebih tinggi dari budaya, sehingga budaya nusantara yang netral dan tidak bertentangan dengan Injil harus dapat dilestarikan.
Pengaruh Pendidikan Agama Kristen di Sekolah Terhadap Pembentukan Karakter Siswa Yaaman Gulo; Dewi Lidya S; Yowenus Wenda; Yunardi Kristian Zega
REAL DIDACHE: Journal of Christian Education Vol 2, No 2: September 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Real Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1894.592 KB) | DOI: 10.53547/rdj.v2i2.169

Abstract

This paper departs from the problems of moral decline that occur among students, such as smoking, drunkenness, pornography, getting pregnant out of wedlock, fighting teachers and parents. To overcome this problem, Christian religious education in schools is the right solution in shaping the character of students for the better. Therefore, this study aims to determine the influence of Christian religious education on the formation of student character.  This study used a descriptive quantitative method with data processing using SPSS version 26. The number of samples in this study was 33 people. After processing and analyzing the data, it was obtained that there was an influence of Christian religious education in schools on the formation of student character by 45.3 percent.Keywords: student character, Christian religious education, schoolAbstrakTulisan ini berangkat dari masalah kemerosotan moral yang terjadi di kalangan siswa, seperti merokok, mabuk, pornografi, hamil di luar nikah, melawan guru dan orang tua. Untuk mengatasi masalah tersebut, pendidikan agama Kristen di sekolah merupakan solusi yang tepat dalam membentuk karakter siswa menjadi lebih baik. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendidikan agama Kristen terhadap pembentukan karakter siswa. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif dengan pengolahan data menggunakan SPSS versi 26. Adapun jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 33 orang. Setelah dilakukan pengolahan dan analisis data, maka diperoleh terdapat pengaruh pendidikan agama Kristen di sekolah terhadap pembentukan karakter siswa sebesar 45,3 persen.Kata kunci: karakter siswa, pendidikan agama kristen, sekolah
Pembinaan Pendidikan Agama Kristen dalam Keluarga: Upaya Membentuk Karakter Remaja di GIA Pringgading Yunardi Kristian Zega; Talizaro Tafonao; Hendrik Bernardus Tetelepta; Otieli Harefa; Joni Gultom; Dewi Lidya S; Go Heeng
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 3 No. 2.1 Desember (2022): SPECIAL ISSUE
Publisher : Cv. Utility Project Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (507.953 KB)

Abstract

Keluarga merupakan tempat terbaik dalam memberikan pendidikan karakter bagi setiap anak, khususnya bagi remaja Kristen di era digital. Alasan mengapa kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini dilaksanakan di Gereja Isa Almasih Pringgading Cabang Belakang Padang, yakni karena pemahaman orang tua mengenai Pendidikan Agama Kristen (PAK) keluarga dalam membentuk karakter remaja masih sangat kurang. Hal ini terlihat dari sebagian besar anak-anak remaja Kristen di gereja tersebut kecanduhan gadget, suka melawan, dan membantah nasehat dari orang tuanya. Oleh sebab itu, kegiatan PkM ini dipandang penting oleh Program Studi Doktor Teologi, Sekolah Tinggi Teologi (STT) Real Batam. Tujuannya ialah agar melalui kegiatan PkM ini para orang tua Kristen di gereja tersebut mampu menyususun strategi PAK keluarga yang dapat menolong pertumbuhan kerakter remaja yang berlandaskan ajaran iman Kristen. Hasil dari kegiatan PkM ini adalah para orang tua dapat menerapkan strategi PAK keluarga yang mampu membentuk karakter remaja yang tangguh dan bertanggungjawab dalam menghadapi setiap masalah, menjadi berkat bagi sesama, menjadi teladan dalam perkataan dan perbuatan, serta mampu memanfaatkan perkembangan teknologi dengan bijak.
Mengembangkan Pembelajaran PAIKEM pada Anak Usia 6-13 Tahun di Gereja Isa Al-masih Esra Zos Samosir; Desetina Harefa; Ellyzabeth Sinaga; Megariana Megariana; Dewi Lidya S
Real Kiddos: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 1, No 2: Maret 2023
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Real Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53547/realkiddos.v1i2.368

Abstract

This research began with Sunday school children who were less enthusiastic about attending worship and complaints from parents and teachers of Sunday school children of Isa Al-Masih Baloi Kolam church, which led to concerns about children's spiritual growth. This research was written using qualitative methods with a descriptive approach. The purpose of this research is to develop PAIKEM learning methods for children aged 6-13 years at Isa Al-Masih church to increase children's enthusiasm in worship. The novelty of this research is to develop a method of teaching PAIKEM to children aged 6-13 years in increasing children's interest and willingness to worship. This research is useful for reaching children aged 6-13 years in the church of Isa Al-Masih in cultivating the spirituality of Sunday school children.Keywords: Sunday school children; the era of digitalization; PAIKEM AbstrakPenelitian ini bermula dari anak-anak sekolah minggu yang kurang antusias untuk hadir beribadah serta adanya keluhan orang tua dan guru dari anak sekolah minggu gereja Isa Al-masih Baloi Kolam, yang berujung kepada kekhawatiran terhadap pertumbuhan spiritualitas anak. Penelitian ini ditulis menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Tujuan penelitian ini ialah mengembangkan metode pembelajaran PAIKEM bagi anak usia 6-13 tahun di gereja Isa Al-masih untuk meningkatkan antusias anak dalam beribadah. Kebaharuan penelitian ini ialah untuk mengembangkan metode mengajar PAIKEM pada anak usia 6-13 tahun dalam meningkatkan minat dan kemauan anak untuk beribadah. Penelitian ini bermanfaat untuk menjangkau anak usia 6-13 tahun di gereja Isa Al-masih dalam menumbuhkan spiritualitas anak sekolah minggu.Kata Kunci: anak sekolah minggu; era digitalisasi; PAIKEM
Peran Guru Sekolah Minggu dalam Membentuk Karakter Anak Usia Dini di Era Teknologi Yunardi Kristian Zega; Renson Siahaan; Mitra Binariang Lase; Desetina Harefa; Dewi Lidya S
Real Kiddos: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol 1, No 1: September 2022
Publisher : Sekolah Tinggi Teologi Real Batam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53547/realkiddos.v1i1.247

Abstract

Sunday school is one of the important services for children, especially those who are at an early age. Many parents strongly entrust their children to Sunday School teachers to be taught to experience good character and spiritual growth. The purpose of this study is to provide an overview or concept of the role of Sunday school teachers in shaping early childhood characters that are appropriate for their developmental age, both cognitively, affectively, and psychotically. This research uses a descriptive qualitative research method with a literature approach. The result of this study is that Sunday school teachers in the current technological era need to shape the character of early childhood by teaching love to God and others, strengthening early childhood faith, teaching honesty and humility, and teaching early  childhood  about a  responsibility, so that  with this  then early childhood children will experience character growth in accordance with the teachings of the Christian faith, they become children who grow up and are resilient in the face of challenges and technological developments.Keywords: early childhood; church; teacher; Sunday school; technologyAbstrakSekolah Minggu merupakan salah satu pelayanan penting bagi anak-anak, khususnya yang sedang berada pada usia dini. Banyak orang tua yang amat mempercayakan anak-anaknya kepada para guru Sekolah Minggu untuk diajar supaya mengalami pertumbuhan karakter dan spiritual yang baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran atau konsep tentang peranan guru sekolah minggu dalam membentuk karakter anak usia dini yang sesuai dengan usia perkembangannya, baik secara kognitif, afektif, dan psikomotorik. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan pustaka. Adapun hasil dari penelitian ini adalah guru sekolah minggu di era teknologi saat ini perlu membentuk karakter anak-anak usia dini dengan mengajarkan kasih kepada Tuhan dan sesama, memperkokoh iman anak usia dini, mengajarkan kejujuran dan kerendahan hati, serta mengajarkan anak usia dini akan suatu tanggung jawab, sehingga dengan adanya hal tersebut maka anak-anak usia dini akan mengalami pertumbuhan karakter yang seturut dengan ajaran iman Kristen, mereka menjadi anak-anak yang bertumbuh dewasa dan tangguh dalam menghadapi tantangan dan perkembangan teknologi.Kata Kunci: anak usia dini; gereja; guru; sekolah minggu; teknologi
Konsep Penebusan Kristus Dalam Perspektif Teologi Pentakosta Otieli Harefa; Yudhy Sanjaya; Desetina Harefa; Dewi Lidya Sidabutar; Yusak Hentrias Ferry
APOSTOLOS Vol 1 No 2 (2021): November
Publisher : Institut Agama Kristen Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52960/a.v1i2.22

Abstract

This paper is a theological affirmation of the concept of Christ's redemption in Pentecostal theology. This article aims to answer misconceptions about the concept and results of Christ's atoning work on the cross for believers. The method that the authors use to achieve the objectives in this study is to use a descriptive qualitative approach. Through the process of study and analysis, the writer concludes the following points: First, the redemptive work of Christ is a manifestation of God's grace to sinful humans. Second, Christ's death was the act of paying the penalty for human sin. Third, the terms used in redemption affirm that everyone is free from all the wrath of God. Fourth, Christ's redemptive work reconciles man to God, so that every believer has the assurance of eternal life.
Memahami Tantangan Shadow Teacher di SLB Rumah Kita Kota Batam Ellyzabeth Sinaga; Desetina Harefa; Dewi Lidya S; Riyana Laia; Agatha Pebrian M Naibaho
Devotion: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol. 1 No. 1 (2023): Desember
Publisher : Lembaga Penelitian dan Publikasi Ilmiah, Yayasan Yuta Pendidikan Cerdas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62282/devotion.v1i1.1-9

Abstract

Sekolah Luar Biasa Rumah Kita adalah lembaga pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus yang mengalami masalah dalam memperoleh pendidik dan shadow teacher. Kekurangan pendidik dan shadow teacher menjadi permasalahan yang cukup mendesak untuk di selesaikan. Program studi Pendidikan Kristen Anak Usia Dini melaksanakan Tridarma dan roadmap dengan menjalankan PKM berkualitas dengan program PKM yang menjalin kerjasama perguruan tinggi dengan instansi Pendidikan SLB Rumah Kita Batam dengan melakukan pendampingan pembelajaran di SLB Rumah Kita dalam kegiatan menjadi Guru ABK dan dengan Shadow Teacher dengan tujuan pengembangan SDM dengan luaran PKM berbentuk metode penelitian kualitatif deskripsi di Jurnal ilmiah dalam negeri dengan mengacu kepada spritualitas dan science and technology. Hasil yang diperoleh dari kegiatan PKM ditemukan yaitu peserta PMK yang terdiri dari satu kepala SLB,  dua guru, empat walimurid dan 20 anak berkebutuhan khusus yang dibagi menjadi dua kelas yaitu kelas SD atau SMPLB dan SMALB, berserta Tim PKM yang berjumlah dua puluh empat yang terdiri dari dua dosen dan dua puluh dua mahasiswa Angkatan II, Angkatan IV PK AUD STT Real Batam. PKM ini memberikan solusi masalah shadow teacher yang dibutuhkan di SLB Rumah Kita Batam menjalankan tugas sebagai pendidik sebanyak dua orang mahasiswa dan shadow teacher sebanyak 13 orang dengan melayani siswa sebanyak 13 anak didik, dengan hasil sangat baik yang diperoleh dari kepuasan pihak SLB Rumah Kita terhadap kinerja mahasiswa dalam pelaksanaan PKM tertuang dalam evaluasi kegiatan PKM, dari hasil evaluasi dapat diambil kesimpulan bahwa PKM yang dilakukan sangat membantu SLB Rumah Kita.