p-Index From 2020 - 2025
1.784
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Jurnal e-Komunikasi
Astri Yogatama
Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Kristen Petra

Published : 13 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 13 Documents
Search

Brand Personality pada Konten Iklan Meta Inc. versi “The Metaverse and How We’ll Build it Together” Regina Sydney Rosalind; Astri Yogatama; Daniel Budiana
Jurnal e-Komunikasi Vol 10, No 2 (2022): VOL 10, NO 2 SEPTEMBER 2022
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Meta company, yang sebelumnya bernama Facebook, meluncurkan produk teknologi baru yang dinamai Horizon Worlds dan Horizon Workrooms. Sebagai produk baru, perusahaan membutuhkan aktivitas komunikasi pemasaran untuk menjual produknya. Salah satu strategi yang digunakan adalah menggunakan kampanye periklanan dengan media video sebagai alat untuk memperkenalkan produk baru. Video juga menjadi sarana bagi sebuah merek untuk menampilkan brand personality perusahaan. Oleh sebab itu, penelitian ini menggunakan 5 (lima) dimensi brand personality dari Aaker (1997), yaitu sincerity, excitement, competence, sophistication, dan ruggedness sebagai objek penelitian, dari Metaverse versi Meta melalui video iklan “The Metaverse and How We’ll Build it Together” sebagai subjek penelitian. Unit analisis yang digunakan adalah 13 chapters dari video tersebut yang diunggah di YouTube. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif dengan metode analisis isi kualitatif deduktif. Berdasarkan hasil penelitian, 4 (empat) dimensi brand personality Metaverse versi Meta ditemukan, yaitu sincerity, excitement, competence, dan ruggedness. Video iklan Meta menggunakan cara penyampaian storytelling agar dapat menyentuh perasaan publik dan lebih menerima pesan komunikator. Hasil penelitian ini memperlihatkan Metaverse versi Meta menggunakan brand personality untuk menjalankan fungsi Marketing Public Relations dalam meningkatkan penjualan produk, melalui dikenali oleh publik dengan mengeluarkan persona brand agar pesannya diterima, serta membangun keterikatan emosional dengan publik yang akhirnya membangun kepercayaan pada brand.
Citra Taylor Swift pada Tahun 2016-2021 Magdeline Priscilia Purwanto; Astri Yogatama; Inri Inggrit Indrayani
Jurnal e-Komunikasi Vol 10, No 2 (2022): VOL 10, NO 2 SEPTEMBER 2022
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui citra yang dimiliki Taylor Swift sebagai musisi dan publik figur pada tahun 2016 – 2021. Sebagai sosok yang hidup di hadapan publik, dengan kelangsungan karir Swift. Peneliti menggunakan metode historiografi untuk mengetahui citra berkaitan erat bagaimana citra Taylor Swift pada tahun 2016-2021 dalam dua media massa pilihan yang memotret citra Taylor Swift sebagai musisi dan publik figur: Billboard.com dari sisi musik dan Buzzfeed.com dari sisi personal. Data dalam penelitian ini adalah berbagai pemberitaan Taylor Swift pada 2016-2021 pada Billboard.com dan Buzzfeed.com. Hasil analisis data menujukkan citra terbentuk dari faktor eksternal dan internal, lagu sebagai medium pembawa pesan dalam strategi komunikasi, komunikator yang efektif memahami publiknya, komunikasi verbal dan non-verbal memegang peranan penting, serta citra personal yang negatif tidak selalu berujung pada citra profesional yang negatif pula. Relasi antara Swift dan publiknya mengalami dinamika yang tidak lepas dari peran Entertainment Public Relations (PR) dan pemberitaan media. Dalam proses berkembangnya citra, peneliti menemukan elemen pembentuk citra, jenis citra, dan restorasi citra yang saling mempengaruhi dalam citra itu sendiri.
Resepsi Perempuan terhadap Konsep Kecantikan pada Kampanye Somethinc #YourOnlyLimit di Instagram Angelique Diamannov Widodo; Astri Yogatama; Daniel Budiana
Jurnal e-Komunikasi Vol 10, No 2 (2022): VOL 10, NO 2 SEPTEMBER 2022
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk melihat penerimaan informan terpilih terkait dengan pesan kampanye yang disampaikan oleh Somethinc melalui kampanye #YourOnlyLimit yang dilakukan pada media sosial Instagram. Kampanye tersebut dilakukan untuk mengubah suatu konsep kecantikan yang ada di masyarakat, sehingga kampanye yang dilakukan ini memiliki jenis kampanye ideological or caused campaigns. Kecantikan dipandang oleh masyarakat sebagai sesuatu yang penting, yang diukur melalui suatu standar yang berlaku di masyarakat. Karena standar yang berlaku di masyarakat. Oleh karena standar yang berlaku tersebut, terdapat banyak orang yang menjadi tidak percaya diri. Bahkan dengan adanya hal tersebut banyak orang di masyarakat melakukan hal ekstrem seperti bunuh diri, hanya karena ia dinilai tidak sesuai dengan standar oleh orang – orang disekitarnya. Sehingga ia terganggu secara mental dan lebih memilih untuk mengakhiri hidupnya. Maka, brand kecantikan Somethinc ingin mendobrak pandangan tersebut dengan membuat kampanye #YourOnlyLimit yang ingin menyampaikan sebuah konsep kecantikan yaitu, “be unstoppable because you’re #YourOnlyLimit”. Somethinc berharap melalui kampanye dan peluncuran produk tersebut masyarakat dapat terlepas dari standar kecantikan yang berlaku dengan menyampaikan tiga pesan besar yaitu unstoppable, unbreakable, unconditional. Penelitian ini menggunakan metode analisis resepsi dengan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan menerima pesan kampanye Somethinc dengan memaknai pesan tersebut secara dominant dan negotiated. Pada penelitian ini menemukan bahwa hasil penerimaan oleh informan tersebut dipengaruhi oleh banyak hal seperti field of experience dan menghasilkan struktur sikap (kognitif, afektif, konatif). Oleh karena itu penerimaan pada kampanye ini adalah dominant dan negotiated. Dimana mereka menerima pesan kampanye yang disampaikan, namun mereka juga berkompromi terhadap pesan tersebut.
Motif Pekerja Profesional Sebagai Pengguna Aplikasi FOMO Zerrin Zerona Indradewi; Gatut Priyowidodo; Astri Yogatama
Jurnal e-Komunikasi Vol 10, No 2 (2022): VOL 10, NO 2 SEPTEMBER 2022
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

FOMO merupakan sebuah aplikasi forum anonim yang berbeda dengan konsep media sosial pada umumnya. Aplikasi ini ditujukan bagi para profesional yang bekerja di Indonesia dan ingin berdiskusi secara jujur dengan profesional lainnya. Penelitian ini menggunakan tujuh indikator motif uses and gratifications untuk media sosial yaitu; social interaction, information seeking, pass time, entertainment, relaxation, communicatory utility, dan convenience utility. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai alasan mengapa pekerja profesional menggunakan aplikasi tersebut. Metode yang digunakan adalah kuesioner daring (online survey) yang diisi oleh 100 orang responden secara anonim. Temuan penelitian ini menemukan bahwa motif tertinggi pekerja profesional menggunakan aplikasi FOMO adalah “information seeking”. Sedangkan motif terendah adalah “relaxation”.
Efektivitas Penggunaan Lifni Sanders sebagai Celebrity Endorser dalam Peluncuran 4 Shades Cushion di Akun Instagram @somethincofficial Gwyneth Audrey Sutikno; Inri Inggrit Indrayani; Astri Yogatama
Jurnal e-Komunikasi Vol 10, No 2 (2022): VOL 10, NO 2 SEPTEMBER 2022
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Berlatar dari kritikan Lifni Sanders dan sebagian besar masyarakat Indonesia mengenai stigma standar kecantikan di Indonesia yang dikonstruksi oleh media sosial sekaligus banyaknya cushion yang beredar baik dari dalam maupun luar negeri, Somethinc hadirkan cushion dengan 4 shades terbaru pada salah satu produknya yang dinamakan ‘Copy Paste Breathable Mesh Cushion’. Somethinc berkolaborasi dengan Lifni Sanders, yakni seorang beauty vloggers asal Papua yang sudah terjun dalam industri kecantikan sejak tahun 2013. Dikarenakan tidak semua endorsement pasti mendapatkan feedback yang sepadan dengan biaya yang dikeluarkan, maka penting bagi perusahaan untuk mengevaluasi celebrity endorser yang telah digunakan dalam menyampaikan pesan iklan di media sosial. Efektivitas celebrity endorser dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan model TEARS menurut Shimp (2006), yakni Trustworthiness, Expertise, Attractiveness, Respect, dan Similarity. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif, dengan menggunakan metode survei. Survei yang disebarkan secara online telah dilakukan pada 397 responden sesuai dengan kriteria. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa bahwa penggunaan Lifni Sanders sebagai celebrity endorser dalam peluncuran 4 shades terbaru ‘Copy Paste Breathable Mesh Cushion’ Somethinc di akun Instagram @somethincofficial dapat dinyatakan efektif karena berada pada rentang skala 3.10<a<5.00. Indikator similarity tidak berpengaruh signifikan dalam meningkatkan efektivitas pesan iklan selama indikator expertise menghasilkan jumlah mean tertinggi.
Penerimaan Citra Windah Basudara oleh Penonton Pada Konten Charity di Youtube Daniel Sefrandov; Jandy Edipson Luik; Astri Yogatama
Jurnal e-Komunikasi Vol 10, No 2 (2022): VOL 10, NO 2 SEPTEMBER 2022
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Windah Basudara merupakan channel Youtube gaming yang dibuat oleh seorang pria yaitu Brando Franco Windah. Brando memulai channel nya di akhir Desember 2018 dan mulai aktif pada tahun 2019. Windah Basudara dalam perjalanannya sudah meraih banyak penghargaan, salah satunya adalah “Content Creator Gaming Terfavorit 2021” yang diadakan oleh GlobalTV. Windah Basudara tidak membuka donasi selama melakukan live streaming YouTube selain di konten charity. Windah Basudara sudah mengadakan 13 kali live streaming tentang konten charity dan mengumpulkan ratusan hingga milyaran rupiah untuk disumbangkan kepada orang yang membutuhkan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana penonton yang memiliki pengalaman berbeda dalam memaknai citra Windah Basudara pada konten charity, yang akan diteliti menggunakan metode analisis resepsi. Informan dalam penelitian ini adalah penonton konten charity Windah Basudara yang memiliki latar belakang dan umur yang berbeda. Hasil dalam penelitian ini, terdapat penerimaan dominant dan negotiated atas citra yang ditampilkan Windah Basudara pada konten charity. Penerimaan dominant dikarenakan tidak ada gap antara preferred reading komunikator dan penonton. Citra Windah Basudara adalah orang yang membedakan cara pembawaan diri pada konten charity dan diluar charity yang dinilai baik, jujur, dan bertanggung jawab. Akan tetapi, terdapat penerimaan negotiated dikarenakan terdapat sedikit gap antara preferred reading komunikator dan penonton yang dimana citra Windah Basudara di konten charity tidak memuaskan karena kehilangan ciri khasnya diluar konten charity yang lebih dulu diproduksi.
Motivasi Penggemar Boy Group K-pop TOMORROW X TOGETHER (TXT) dalam Melakukan Fan Engagement pada Media Sosial Priscilia Trisyanti Halim; Astri Yogatama; Chory Angela Wijayanti
Jurnal e-Komunikasi Vol 10, No 2 (2022): VOL 10, NO 2 SEPTEMBER 2022
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Praktisi relasi publik memiliki peran penting untuk membangun hubungan dengan publiknya, tidak terkecuali pada industri K-pop. Hubungan baik yang terjalin dengan publik didukung oleh usaha relasi publik yang baik dapat memicu fan engagement. Penelitian ini akan membahas bagaimana motivasi penggemar boy group K-pop TOMORROW X TOGETHER (TXT) melakukan fan engagement pada media sosial. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Metode yang digunakan adalah wawancara mendalam. Terdapat 5 (lima) informan yang merupakan penggemar dari boy group K-pop TOMORROW X TOGETHER (TXT) pada penelitian ini. Hasil dari penelitian ini ditemukan terdapat 2 (dua) jenis motivasi yang dimiliki para penggemar, yaitu motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Kedua jenis motivasi tersebut masing-masing memiliki 5 (lima) sub motivasi di dalamnya. Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa para penggemar dapat melakukan praktik relasi publik secara daring menggunakan e-WOM.
Studi Komparatif: Analisis Isi Tema Pesan Komunikasi Pemasaran Melalui Instagram (Secondate Vs Madformakeup) Jessica Gunarta; Fanny Lesmana; Astri Yogatama
Jurnal e-Komunikasi Vol 10, No 2 (2022): VOL 10, NO 2 SEPTEMBER 2022
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan tema pesan pada dua akun Instagram Secondate dan Mad for Makeup di Indonesia. Media sosial Instagram merupakan salah satu media utama yang digunakan dalam memasarkan suatu produk. Untuk itu, melalui media sosial ini, peneliti dapat melihat perbandingan penggambaran tema pesan pada kedua Instagram brand produk kecantikan lokal. Dengan menggunakan metode analisis isi kuantitatif, hasil temuan menunjukkan bahwa kedua brand paling banyak menggunakan tema pesan Seasonal/Event Related. Perbedaan ada pada frekuensi kemunculan tema pesan pada unggahan. Seperti ketidakmunculan tema pesan David vs Goliath pada Instagram Mad for Makeup dan tema pesan Counterintuitive/Contrarian pada Instagram Secondate. Lalu, tema pesan Avalanche about to roll tidak ditemukan pada postingan Instagram Secondate dan Mad for Makeup. Pesan disajikan melalui media image (foto/video) dan juga caption. Diketahui pula bahwa Secondate cenderung lebih aktif dalam mengunggah konten dibandingkan dengan Mad for Makeup.
Efektivitas Penggunaan Keanu Agl Sebagai Celebrity Endorser Pada Iklan Pantene Bye #RambutCapek, Hello #RambutKeCharge Pada Penoton YouTube Derby Valensia; Astri Yogatama; Inri Inggrit Indrayani
Jurnal e-Komunikasi Vol 10, No 2 (2022): VOL 10, NO 2 SEPTEMBER 2022
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Efektivitas endorser ini dikaitkan dengan selebriti pengaruh dan kemampuan mereka untuk mentransfer nilai-nilai mereka ke brand yang mereka dukung. Efektivitas celebrity endorser diukur menggunakan TEARS yaitu trustworthiness, expertise, attractiveness, respect dan similarity. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode pendekatan kuantitatif. Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti adalah dengan menyebarkan kuesioner melalui google form kepada 100 audiens. Subjek pada penelitian ini adalah penonton iklan Pantene Bye #RambutCapek, Hello #RambutKeCharge di YouTube yang mengetahui Keanu Agl sebagai ceberity endorser dan berusia 20-40 tahun. Kemudian dijabarkan menggunakan analisis deskriptif. Peneliti meneliti sejauh mana efektivitas Keanu Agl sebagai celebrity endorser Pantene. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa Keanu Agl sebagai celberity endorser Pantene adalah efektif. Indikator yang paling tinggi pada hasil penelitian ini adalah respect atau dihargai dalam hal penyampaian pesan kolaborasi. Dalam hasil crosstab antara jenis kelamin dengan indikator TEARS didapati responden laki-laki lebih efektif untuk indikator trustworthiness, sedangkan sisanya lebih efektif untuk perempuan.
Strategi Komunikasi Persuasif Agen Asuransi Rising Star Warriors Agency Prudential Indonesia dalam Menarik Calon Nasabah pada Masa Pandemi Vincentius Jason Antaufhan; Astri Yogatama; Felicia Goenawan
Jurnal e-Komunikasi Vol 10, No 2 (2022): VOL 10, NO 2 SEPTEMBER 2022
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk membahas strategi Komunikasi Persuasif “STAR HABIT” yang digunakan oleh Rising Star Warriors agency Prudential Indonesia pada masa pandemi Covid-19. Strategi yang dibahas berfokus pada Komunikasi Persuasif yang sering digunakan oleh agen asuransi kepada calon nasabah selama pada masa pandemi Covid-19. Strategi yang dipakai cukup unik sebab selain memakai elemen persuasif juga tidak memaksa dalam melakukan penawaran saat proses canvasing berlangsung di lapangan. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dan metode Studi Kasus guna bisa mencari data-data terkini strategi agen asuransi dari Rising Star Warriors agency. Peneliti turun ke lapangan dengan melakukan observasi serta kunjungan bersama para agen guna bisa melihat secara langsung bagaimana proses Komunikasi Persuasif yang dilakukan secara khusus. Selain itu juga, peneliti mengamati interaksi antara agen asuransi Rising Star Warriors agency bersama dengan para calon nasabah saat follow-up dan juga closing. Temuan data menunjukkan bahwa terdapat proses penelusuran data, perencanaan, implementasi dan evaluasi. Dalam perencanaan agen menggunakan penataan kata-kata tertentu untuk menarik perhatian (attention) supaya dalam penggalian data calon klien makin lama makin terbuka akan profil pribadinya. Dalam tahapan implementasi closing, kepercayaan calon nasabah diperkuat dengan penyajian perhitungan matematis dan bukti-bukti tranksaksi yang tengah berlangsung. Hal ini ditempuh untuk mempertahankan interest, desire dan membuah keputusan akhir dalam negosiasi.