Claim Missing Document
Check
Articles

Pola-Pola Komunikasi dalam Komunitas Virtual Pengemudi Transportasi Online Maylya, Merry; Priyowidodo, Gatut; Tjahyana, Lady Joanne
Jurnal e-Komunikasi Vol 6, No 2 (2018): VOL 6, NO 2 AUGUST 2018
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (415.784 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pola komunikasi dalam komunitas virtual pengemudi transportasi online. Komunitas virtual yang diteliti dalam penelitian ini adalah ‘Komunitas Grab Car Surabaya’ di Facebook dan ‘Driver Online Satu Aspal’ di Whatsapp. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode netnografi dan analisis data yang menggunakan program komputer QSR Nvivo 10. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pola komunikasi yang digunakan oleh pengemudi transportasi online baik dalam komunitas virtual Facebook ‘Komunitas Grab Car Surabaya’ maupun komunitas virtual WhatsApp ‘Driver Online Satu Aspal’ adalah pola roda.
Iklim komunikasi organisasi di PT. Starindo Anugerah Abadi Surabaya Sugiarto, Alvis; Priyowidodo, Gatut; Indrayani, Inri Inggrit
Jurnal e-Komunikasi Vol 6, No 2 (2018): VOL 6, NO 2 AUGUST 2018
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (437.157 KB)

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui iklim komunikasi organisasi PT. Starindo Anugerah Abadi Surabaya. Iklim komunikasi organisasi merupakan gabungan dari persepsi-persepsi anggota organisasi mengenai pengaruh komunikasi, analisa iklim komunikasi dilakukan dengan menguraikan lima dimensi iklim yang membentuk iklim komunikasi organisasi. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian yang digunakan adalah survei. Teknik penarikan sampel yang digunakan adalah total sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran kuesioner. Analisis data dilakukan dengan program SPSS Hasil penelitian yang didapat oleh peneliti menunjukkan bahwa iklim komunikasi organisasi yang ada di PT. Starindo Anugerah Abadi adalah tinggi.
WACANA DALAM TWEET TSAMARA AMANY TERKAIT TOPIK PEMBUBARAN KPK Mingkid, Grasella Sofia; Priyowidodo, Gatut; Lesmana, Fanny
Jurnal e-Komunikasi Vol 6, No 2 (2018): VOL 6, NO 2 AUGUST 2018
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1181.152 KB)

Abstract

Pada 6 Juli 2017 lalu, media sosial Twitter di Indonesia sempat diramaikan dengan perang argumen atau twitwar, antara wakil ketua DPR Fahri Hamzah dengan politisi muda, Tsamara Amany Alatas terkait topik pembubaran KPK. Perdebatan keduanya menarik perhatian netizen dan memunculkan tagar #TanyaPakFahri yang kemudian menjadi trending topic Twitter. Para aktor politik kian masif menggunakan media sosial sebagai generasi ketiga dalam komunikasi politik. Media sosial digunakan untuk menyebarkan ideologi yang dapat mendominasi atau memarjinalkan orang lain atau bahkan melawan dominasi itu sendiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memaparkan wacana apa yang dibangun dalam tweet Tsamara Amany terkait topik pembubaran KPK. Dengan menggunakan metode analisis wacana model Theo van Leuween, penghilangan ataupun pemasukan aktor mendeteksi bagaimana suatu kelompok dimarjinalkan posisinya dalam suatu wacana. Temuan penelitian ini menunjukkan Tsamara menggunakan tweet-tweetnya terkait topik pembubaran KPK untuk membangun wacana yakni dirinya berada di pihak masyarakat yang termarjinalkan karena tidak bisa menentukan kebijakan terkait KPK. Sementara itu, DPR digambarkan sebagai pihak yang mendominasi karena DPR lah yang dapat membuat kebijakan, memiliki hak angket terhadap KPK. Selanjutnya, kemunculan dirinya sebagai kader Partasi Solidaritas Indonesia digambarkan ingin melawan dominasi yang ada. Dirinya dan PSI digambarkan sebagai figur dan partai politik baru yang membawa terobosan serta dapat mewakili aspirasi rakyat.
Taktik self-presentation Ridwan Kamil dan Deddy Mizwar dalam Pilkada 2018 di Instagram Sriwigati, Niken Ayu; Priyowidodo, Gatut; Tjahyana, Lady Joanne
Jurnal e-Komunikasi Vol 6, No 2 (2018): VOL 6, NO 2 AUGUST 2018
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (770.971 KB)

Abstract

Self-presentation merupakan bagaimana individu membentuk apa yang orang lain pikirkan tentang dirinya dan apa yang dirinya pikirkan sendiri. Taktik dalam Self presentation itu sendiri terbagi menjadi 13 kategori yaitu Exemplification, Entitlement, Ingratiation, Enhancement, Disclaimer, Intimidation, Apology, Self-Handicapping, Excuse, Supplication, Justification, Basking, dan Blasting. Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengetahui taktik self-presentation apa saja yang dilakukan oleh Ridwan Kamil dan Deddy Mizwar melalui foto dan caption yang diunggah di akun Instagram @ridwankamil dan @deddy_mizwar selama masa pra-kampanye yaitu 7 Januari 2018 hingga 14 Februari 2018. Penelitian ini menggunakan metode analisis isi kuantitatif. Analisis data menggunakan foto dan caption di Instagram dengan menganalisis 90 unggahan Ridwan Kamil dan 40 unggahan Deddy Mizwar. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa taktik self- presentation yang paling sering dilakukan oleh Ridwan Kamil adalah taktik ingratiation, sedangkan Deddy Mizwar menunjukan taktik basking. Ridwan Kamil ingin menunjukan identitas diri sebagai pemimpin yang menyenangkan, sedangkan Deddy Mizwar menunjukan identitas diri sebagai bagian dari pihak tertentu.
Representasi kecantikan perempuan korea selatan dalam film “plump revolution” Saputra, Mellisa Leliani; Priyowidodo, Gatut; Wahjudianata, Megawati
Jurnal e-Komunikasi Vol 6, No 2 (2018): VOL 6, NO 2 AUGUST 2018
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (502.62 KB)

Abstract

Plump Revolution merupakan film dengan genre komedi romantis yang berlatar belakang era modern di Korea Selatan. Film yang juga diproduksi di Korea Selatan ini berbeda dengan film atau drama Korea lainnya karena menggambarkan kecantikan perempuan yang tidak dilihat dari segi fisik saja. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana kecantikan digambarkan pada film Plump Revolution. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Semiotika John Fiske melalui level realitas, representasi dan ideologi. Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif untuk mendeskripsikan tanda dan lambang dalam video musik tersebut. Berdasarkan analisis data, peneliti menemukan bahwa kecantikan pada film ini digambarkan dengan kecantikan dari dalam. Hal tersebut terlihat dari bagaimana tanda dan lambang yang ada pada film menunjukkan adanya pertanda : 1) Kecantikan berdasarkan gaya hidup, 2) Kecantikan berdasarkan penampilan dan 3) Kecantikan berdasarkan perilaku.
Komunikasi persuasi dalam iklan politik pilkada pasangan cagub dan cawagub melalui media Facebook Aditya, Eric; Priyowidodo, Gatut; Indrayani, Inri Inggrit
Jurnal e-Komunikasi Vol 6, No 2 (2018): VOL 6, NO 2 AUGUST 2018
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.015 KB)

Abstract

Sebagai kandidat politik yang ingin mempromosikan diri kepada masyarakat supaya terpilih, pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta menggunakan banyak cara agar dapat menempati jabatan tertinggi di ibu kota. Salah satunya melalui iklan politik di Facebook. Iklan politik memiliki kekuatan persuasi yang sangat signfikan dalam menjual citra para kandidat politik, ditambah dengan distribusi yang kuat sehingga memberikan efek yang besar. Penelitian ini mengambil pendekatan kuantitatif, dan metode penelitian yang dipakai adalah analisis isi kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teknik komunikasi persuasi yang digunakan berbeda masing- masing kandidat, dan citra tertentu dapat dicapai dengan penggunaan teknik yang tepat. Ahok- Djarot lebih banyak memakai teknik integrasi, sedangkan Anies-Sandi lebih banyak memakai teknik ganjaran.
Interaksi Kelompok Micin melalui Whatsapp dalam Menghadapi Permasalahan Anak Angelica, Novi; Priyowidodo, Gatut; Indrayani, Inri Inggrit
Jurnal e-Komunikasi Vol 6, No 2 (2018): VOL 6, NO 2 AUGUST 2018
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (830.798 KB)

Abstract

Komunikasi kelompok di era modern ini semakin dimudahkan dengan hadirnya internet. Internet membuat komunikasi dalam kelompok kini tidak terbatas oleh jarak dan waktu. Group Micin merupakan sebuah kelompok virtual. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui interaksi para anggota melalui whatsapp dalam menghadapi permasalahan anak. Metode penelitian yang digunakan adalah metode netnografi. Netnografi digunakan untuk menyelidiki kehidupan dunia virtual melalui internet. Hasil penelitian ini memaparkan interaksi group Micin sebagai kelompok virtual dapat menghadapi permasalahan anak. Berbagai interaksi yang membuat group Micin bisa menghadapi permasalahan anak adalah menunjukkan interaksi yang positif seperti memberi bantuan, memberi pujian, dan memperlihatkan kepuasan, serta interaksi dalam pelaksanaan tugas, seperti memberi informasi, mengulangi, menegaskan, analisis, dan memberi saran. Adanya kesamaan kepentingan dan tujuan juga membantu para anggota untuk memberikan kontribusi bagi kelompok. Interaksi ini diperlihatkan ketika topik bahasan yang ada dalam group whatsapp Micin mengarah kepada anak, baik di lingkup sekolah, maupun hal-hal di luar lingkup sekolah seperti kesehatan dan pengawasan anak.
WACANA DALAM TWEET TSAMARA AMANY TERKAIT TOPIK PEMBUBARAN KPK Mingkid, Grasella Sofia; Priyowidodo, Gatut; Lesmana, Fanny
Jurnal e-Komunikasi Vol 6, No 2 (2018): VOL 6, NO 2 AUGUST 2018
Publisher : Jurnal e-Komunikasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1181.152 KB)

Abstract

Pada 6 Juli 2017 lalu, media sosial Twitter di Indonesia sempat diramaikan dengan perang argumen atau twitwar, antara wakil ketua DPR Fahri Hamzah dengan politisi muda, Tsamara Amany Alatas terkait topik pembubaran KPK. Perdebatan keduanya menarik perhatian netizen dan memunculkan tagar #TanyaPakFahri yang kemudian menjadi trending topic Twitter. Para aktor politik kian masif menggunakan media sosial sebagai generasi ketiga dalam komunikasi politik. Media sosial digunakan untuk menyebarkan ideologi yang dapat mendominasi atau memarjinalkan orang lain atau bahkan melawan dominasi itu sendiri. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memaparkan wacana apa yang dibangun dalam tweet Tsamara Amany terkait topik pembubaran KPK. Dengan menggunakan metode analisis wacana model Theo van Leuween, penghilangan ataupun pemasukan aktor mendeteksi bagaimana suatu kelompok dimarjinalkan posisinya dalam suatu wacana. Temuan penelitian ini menunjukkan Tsamara menggunakan tweet-tweetnya terkait topik pembubaran KPK untuk membangun wacana yakni dirinya berada di pihak masyarakat yang termarjinalkan karena tidak bisa menentukan kebijakan terkait KPK. Sementara itu, DPR digambarkan sebagai pihak yang mendominasi karena DPR lah yang dapat membuat kebijakan, memiliki hak angket terhadap KPK. Selanjutnya, kemunculan dirinya sebagai kader Partasi Solidaritas Indonesia digambarkan ingin melawan dominasi yang ada. Dirinya dan PSI digambarkan sebagai figur dan partai politik baru yang membawa terobosan serta dapat mewakili aspirasi rakyat.
MENAKAR KEKUATAN DAN KEUNGGULAN INDUSTRI TELEVISI LOKAL DI ERA OTONOMI Priyowidodo, Gatut
Scriptura Vol 2, No 1 (2008): JANUARY 2008
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (114.191 KB) | DOI: 10.9744/scriptura.2.1.56-62

Abstract

The development of industrial television has two sides. In one hand, it gives blessing but on the other hand posses some disadvantages. In autonomy era since 1999, all regional administratives have big opportunities to establish television station. Therefore, they are competing to invite some investors to come. Such as, Bali Post from Bali found Yogya TV, Jawa Pos came to Batam and found Batam TV etc. They are aware that it isn?t difficult to manage media firm. TV has more influence than radio or print media. Since 1950, all country in the world had used TV as media to campaign or to socialize their program to people. TV is an effective tool to deliver message to audience. Basicaly, human prefers audio-visual activity than to read or to listen. Through TV, they can take information, entertainment, and also education values. By 2009, there will be more than two hundred television stations established in some cities in Indonesia. Finally, the audiences will have more channels to watch.
KOMUNIKASI POLITIK DALAM PEMILIHAN GUBERNUR JAWA TIMUR (Fungsi Media Massa Sebagai Sarana Pemenangan Kandidat) Priyowidodo, Gatut
Scriptura Vol 1, No 2 (2007): JULY 2007
Publisher : Institute of Research and Community Outreach - Petra Christian University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (289.582 KB) | DOI: 10.9744/scriptura.1.2.

Abstract

Governor election as an implementation of Act No. 32 Year 2004 as a matter of fact is a reformation mandate. Governor as the Head of a Province is not elected by Provincial People Representative Assembly (DPRD), yet it is thoroughly left to people to elect one. They decide who is the most proper to be their leader. Even at the latest development, governor candidates are not only carried on via political parties, yet based on results of Judgment of Judicial Review by Constitution Court of Law, governor candidates can be nominated through individual candidates. Therefore, it is very important take into account that every candidate must at least meet three main requirements namely principle of acceptability, principle of capability and principle of professionalism. And the last but the not the least is principle of candidate popularity. So, there is no other way to boost image and prestige of a candidate in short period of time except by considerably carrying out activities that can be covered by media. So far mass media have remained being the most effective means to improve reputation as well as able to destroy reputation by bad news reports. The article, at least argue that mass media make significant contribution to success or failure of governor candidates to occupy chair of Province 1 (one).
Co-Authors Aditya, Eric Agusly Irawan Aritonang Ancilla Evelyn Angelica, Novi Anggi Panjaitan Anthony Putra Sumardi Arie Viriawan Ruse Astri Yogatama Astri Yogatama Astri Yogatama Astri Yogatama Astri Yogatama Aurellia Nathania Adityaputri Bernadheta Yoshy Gaviota Chanigia Everest Anugerah Muskananfola Chory Angela Wijayanti Chory Angela Wijayanti Daniel Budiana Danusaputra, Yoel Setiawan Desi Yoanita Desi Yoanita Dodo Septian Harrimas Elisabeth Glory Victory Erwin Leonardo Evelyne Harsono Fanny Lesmana Fanny Lesmana Fanny Lesmana Felicia Goenawan Felicia Goenawan Felicia Goenawan Fide Abraham Sidhipradana Fidelia Wiguna Gloryous Randi Gigih Satria Grace Gerungan Hidekel Yedidyah Dalmanuta I Nyoman Adhisthaya Sawitra Ido Prijana Hadi Inri Inggrit I. Inri Inggrit I. Inri Inggrit Indrayani Ivan Harijadi Jandy Luik Jessica Kristian Mantiri Josephine Josephine Joyce Angela Wibowo Judy Djoko Wahjono Tjahjo Judy Djoko Wahjono Tjahjo Kezia Descita Ryzan Lady Joanne Tjahyana Lady Joanne Tjahyana Lady Joanne Tjahyana Lady Joanne Tjahyana Laurensia Sherin Hadi Lydia Tjioe Marco Nugroho Marvin Adinata Suitanto Maylya, Merry Megawati Wahjudianata Metta Devina Michelle Aristia Lengkong Mingkid, Grasella Sofia Mingkid, Grasella Sofia Nindy Elyse Tantono Peter Gerids Leonardo Safkaur Praisy Yustisia Deborah Lumban Gaol Rr. Arry Septyana Saputra, Mellisa Leliani Sriwigati, Niken Ayu Steyer Noya Sugiarto, Alvis Tantono, Nindy Elyse Theresia Ariyani Hariyono Titania Novika Liza Dewanti Titi Nur Vidyarini Titi Nur Vidyarini Titi Nur Vidyarini Titi Nur Vidyarini Titi Nur Vidyarini Trifena Vania Riyanto Vania Muljadi Wahjudianata, Megawati Yoel Setiawan Danusaputra Yoviane Tania Linggani Yustisia D. Sari Yustisia D. Sari Zerrin Zerona Indradewi