Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

ANALISIS SEMIOTIKA “C.S PEIRCE” DALAM IKLAN TELEVISI Ahmad Iman Mulyadi
Jurnal Ilmu Komunikasi Balayudha Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Ilmu Komunikasi Balayudha (JIKOBA)
Publisher : Universitas Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56869/jikoba.v2i1.375

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang makna yang terkandung dalam iklan rokok Djarum 76 versi “Kontes Jin” ditinjau dari segi semiotika dengan judul Analisis Semiotika Makna Pesan Iklan Rokok Djarum 76 versi “Kontes Jin” di media televisi. Metode penelitian yang dipakai adalah deskriptif kualitatif. Adapun sumber datanya adalah video iklan tersebut yang diunggah melalui situs Youtube. Landasan teori yang digunakan adalah teori semiotika menurut C. S. Peirce, yang meninjau iklan dari enam unsur. Hasil penelitian ini adalah: unsur ikon menampilkan Jin Mesir, Jin Jepang, Jin Jawa dan sosok mirip Gayus Tambunan. Ikon landmark menampilkan Piramida, Gunung Fuji dan bunga Sakura. Unsur indeks menampilkan asap yang keluar dari kotak. Unsur simbol adalah atribut yang dikenakan oleh Jin Mesir, Jin Jepang, Jin Jawa, para penonton dan unta serta tulisan “KASUS KORUPSI” pada kotak kardus. Unsur rheme secara visual terlihat adanya panggabungan tiga akulturasi budaya yaitu Mesir, Indonesia dan Inggris. Unsur Decisign adalah para pejabat yang bergembira karena aksi Jin Jawa yang berhasil menghilangkan berkas kasus korupsi, Kegembiraan mereka dapat diartikan apabila diantara mereka yang terlibat korupsi dapat bebas dikarenakan tidak adanya bukti dari perbuatan mereka tersebut. Dapat diartikan juga, apabila diantara mereka yang ingin melakukan korupsi mereka tidak perlu ragu ataupun takut dengan hukum karena mereka dapat meminta bantuan jin. Unsur Argumen adalah dari cuplikan iklan tersebut dapat disimpulkan bahwa kasus korupsi di Indonesia umumnya terjadi di kalangan pejabat kepemerintahan dan pegawai negeri.
JOURNALISTIC: KONSTRUKSI BERITA DALAM PEMBERITAAN KEKERASAN PEREMPUAN DAN ANAK Intan Putri; Ahmad Iman Mulyadi; Nanda Syukerti; M. Nur Afryansyah
Jurnal Ilmu Komunikasi Balayudha Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Ilmu Komunikasi Balayudha (JIKOBA)
Publisher : Universitas Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56869/jikoba.v2i1.376

Abstract

Pemberitaan mengenai kekerasan terhadap anak dan perempuan yang terjadi tidak luput dari pemberitaan media massa. Kasus-kasus tersebut tampaknya tidak akan pernah berakhir dan tiap tahunnya semakin bertambah. Peristiwa tersebut tak hanya menimpa wanita dewasa saja melainkan juga menimpa anak-anak dan perempuan di bawah umur. Salah satu bagian dalam sebuah pemberitaan adalah kontruksi berita. Pemberitaan kekerasan pada perempuan dan anak yang terjadi di propinsi Bengkulu tidak hanya kasus-kasus dalam Kota Bengkulu tapi juga kasus-kasus yang terjadi di luar Kota Bengkulu. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yang menggunakan metode analisis isi.Hasil penelitian menunjukan bahwa Kontruksi Berita (Headline), berdasarkan Headline kepentingan berita didominasi oleh Banner Headline, RB 40% dari 55 berita, dan BE 52.4% dari 42 berita. Headline berdasarkan keserasian baris didominasi oleh Cross Line Headline, RB 47.3%, serta BE 38.1%. Headline berdasarkan Segi Tipografi didominasi oleh Rocket Headline, pada RB 23.6% dan BE 35.7%. Jenis atau ragam Headline (Penempatan Berita) yang didominasi oleh Top Headline yaitu RB 50.9%, BE 54.8%. Kontruksi Berita (Lead), Lead berdasarkan penekanan unsur 5W+1H didominasi oleh What Lead sebanyak RB 47.3%, BE 45.2%. Kemudian, Lead berdasarkan Stalistika (Gaya Bahasa) didominasi oleh The Suspended Interest Lead yaitu RB 32.7%, BE 47.6%. Selanjutnya, Lead berdasarkan jenis kata tatau kalimat didominasi oleh Cartridge Lead sebanyak RB 29.1% BE 38.1%.Kontruksi Berita (Body), Headline berdasarkan kepentingan didominasi oleh jenis kronologis pada RB sebanyak 45.4% dari 55 berita dan pada BE yaitu jenis pyramid terbalik sebanyak 50% dari 42 berita.
MEDIA SOSIAL SEBAGAI MEDIA PERGESERAN INTERAKSI SOSIAL REMAJA Intan Putri; Dendi; Nanda Syukerti; Ahmad Iman Mulyadi; Insan Maulana
Jurnal Ilmu Komunikasi Balayudha Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Ilmu Komunikasi Balayudha (JIKOBA)
Publisher : Universitas Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56869/jikoba.v2i2.422

Abstract

The existence of new media or new media cannot be separated from the rapid development of technology and communication. The internet as a product of communication technology, although it has been developing for quite a long time, is still a topic of discussion for the public or the community until now. Audiences are not only talking about the “power” or positive impact of the Internet, but also the negative impact that comes with it.In carrying out the current communication process, it can be done in various ways, it can be in the form of face-to-face communication, through writing in letters, by telephone and the most often used now is through computers. In communication through computers or Computer Mediated Communication, communication activities are carried out in various ways such as email, instant messaging, social media, the most important of which can be connected to each other through the internet network.Social interaction is a condition for the occurrence of social activities. In doing interaction there are conditions that must be met, namely social contact and social communication. Information technology in the era of globalization is growing rapidly in people's lives. The use of increasingly sophisticated communication facilities provides opportunities for each individual to access information as desired and can communicate easily without thinking about time.Based on this, this paper explains how the 'momentum' of Eid Al-Fitr 1438H is a place for interaction with or friendship between teenagers. In order to wish you a happy Eid Al-Fitr 1438H, not a few people use social media facilities. so the researcher can conclude that the largest social media users in Adolescent Social Interaction in order to wish a happy Eid Al-Fitr 1438H are on social media facebook by 45%. Followed by Instagram users (26%), Whatsapp (20%) and BBM (9%). This can be seen how the teenager interacts socially with those who use social media Facebook, BBM, Instagram, and Whatsapp. Whether interacting personally, in groups, replying to comments, or posting photos and videos on social media.
IMPLEMENTASI ENGLISH ZONE (PENGGUNAAN BAHASA INGGRIS) DI POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA Ahmad Iman Mulyadi; Intan Putri; Hilda Puspita
Jurnal Ilmu Komunikasi Balayudha Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Ilmu Komunikasi Balayudha (JIKOBA)
Publisher : Universitas Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56869/jikoba.v2i2.423

Abstract

The English Zone can be translated as the English zone, which is a place in which there are a series of agendas, English learning media and rules that have been used to learn English. The rule made is that anyone who enters the English zone of the Politeknik Negeri Sriwijaya, students, employees, and the public are required to use English in communicating or speaking with students and lecturers of the English Department to serve visitors using English. Whoever violates the agreed rules, then he will be subject to sanctions or penalties. With this technique, students who enter their English zone must try as much as possible to communicate in English even with simple words or sentences. Politeknik Negeri Sriwijaya alumni are expected to be able to compete with alumni from all universities in Indonesia in all fields of work to be achieved. The research method used is a qualitative method with data collection techniques used, namely: interviews, observation and documentation.Based on the results of research that has been done regarding the implementation of the English zone (the use of English) at the Politeknik Negeri Sriwijaya. So it can be concluded that from the 6 (six) root causes (Manpower, Machines, Methods, Materials, Media, Motivation), the implementation activities of the English zone (the use of English) at the Politeknik Negeri Sriwijaya were carried out based on creative ideas, including: Making Regulations, Improvement of Facilities and Infrastructure, Socialization, Promotion.
PEMANFAATAN MEDIA DARING GOOGLE FORM DALAM PROSES PEMERINTAHAN PEKON SUKA MAJU, KEC. NGARAS, KAB. PESISIR BARAT, PROV.LAMPUNG Intan Putri; Leti Karmila; Ahmad Iman Mulyadi; Selly Pitri Yani
Jurnal Ilmu Komunikasi Balayudha Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Ilmu Komunikasi Balayudha (JIKOBA)
Publisher : Universitas Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56869/jikoba.v2i2.426

Abstract

Internet technology in today's era is growing and growing rapidly. The increase in technology has an impact on society. One of the developments that is quite influential for society is the internet. The Internet has grown into a tool of information and communication that cannot be ignored. With the internet, human life is easier. This rapid technological advancement provides convenience in people's lives and cannot be separated from the increasingly widespread internet network. In addition, with the development of technology, it is easier for the community to do work, especially for the village government, the development of technology that is integrated with the internet has an important role and helps in data management/collection. There are many applications that can be used to support data management for the government or Pekon devices that are online-based and free. One of the software that is easily accessible, free to use, simple in operation and good enough to be used as a medium for data collection is Google Form. The research method used is descriptive qualitative with analytical methods. This research activity was carried out in Suka Maju Village, district. Ngaras district. West coast of Lampung. This location was chosen as the focus of research so that the authors can conduct research more carefully, focused and easy to obtain the data and information needed. The research was conducted in July-August 2022. The data collection techniques were: Interview, Observation, Document.The results showed that almost all of the informants said that they did not know what a goggle form was, this shows that public knowledge about the google form is very minimal. Even though Google Forms are really needed by Pekon devices like to advance in this era. Here it can be seen from the data from interviews that have been carried out by the author that their education level is still low so that it affects the level of knowledge, it is not surprising that they do not have knowledge of the google form media. So the majority of Pekon devices like to go forward saying they want and want to learn about the google form, they are very enthusiastic and happy with the E-Rediness program, which is discussing the google form.
MINAT BELAJAR BAHASA INGGRIS PADA ANAK-ANAK KAMPUNG LITERASI 26 ILIR KOTA PALEMBANG Ahmad Iman Mulyadi; Intan Putri; Hilda Puspita
Jurnal Ilmu Komunikasi Balayudha Vol. 3 No. 1 (2023): JIKOBA (Jurnal Ilmu Komunikasi Balayudha)
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pembelajaran bahasa Inggris memiliki tujuan tersendiri, pada era sekarang bahasa inggris sangat di butuhkan untuk menjalankan sebuah perangkat atau sekedar untuk mengerti cara kerja sebuah alat. Dalam kemajuan teknologi dan informasi, banyak hal yang ditulis dalam bahasa Inggris, seperti prosedur penggunaan barang atau makanan, aplikasi-aplikasi smartphone atau hal lain seperti menggunakan e-mail, atau untuk berkirim pesan dengan orang yang berbeda bahasa dengan kita maka akan lebih mudah menggunakan bahasa Inggris dan tentu sangat membutuhkan pemahaman bahasa Inggris. Konsekuensi paling jelas dari era globalisasi saat ini adalah makin mewujudnya kompetensi antar pendidik dan professional dalam berbagai bidang ilmu dan pekerjaan. Bekal utama untuk menghadapi era ini adalah kemampuan menyerap informasi terkini yang sebagian besar masih disajikan dalam bahasa Inggris sebagai bahasa internasional utama di dunia. Dalam belajar Bahasa Inggris, faktor minat dan motivaasi tidak bisa terlepas satu dengan lainnya. Dalam belajar bahasa asing (dalam hal ini Bahasa Inggris), setiap ada minat yang terkadung dalam proses pemebelajaran, motivasnya yang membeuta minat tersebut menjadi lebih kuat, motivasi memegang peran penting dalam belajar dan menguasai bahasa Inggris. Mengingat pentingnya pembelajaran sebagai bagian dari pendidikan.Jenis penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Lokasi dalam penelitian ini yaitu Kampung Literasi 26 Ilir Kota Palembang. Waktu penelitian dilakukan selama 1 (satu) bulan yaitu pada bulan Januari 2023. Prosedur yang di pakai dalam pengumpulan data yaitu: wawancara, observasi dan dokumentasi.
TRANSFORMASI DIGITAL UMKM KOTA PALEMBANG Intan Putri; Ahmad Iman Mulyadi; Sri Dwi Fajarini; Rizki Eriyansyah
Jurnal Ilmu Komunikasi Balayudha Vol. 3 No. 1 (2023): JIKOBA (Jurnal Ilmu Komunikasi Balayudha)
Publisher : Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Sumatera Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pesatnya perkembangan teknologi, dunia digital dan internet tentu juga berimbas pada dunia pemasaran. Tren pemasaran di dunia beralih dari yang semula konvensional (offline) menjadi digital (online). Saat ini internet sangat mendunia dalam kehidupan manusia. Bagi masyarakat, internet memang sangat dibutuhkan dalam menyelesaikan banyak tugas, akan tetapi ternyata internet pun membawa pengaruh dari hal-hal yang negatif pada mereka. Penggunaan internet memang sangat membantu dan meringankan menyelesaikan masalah dalam kehidupan sehari-hari terutama untuk pemberdayaan masyarakat terutama masyarakat yang memiliki usaha. Semakin meningkatnya jumlah pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia semakin signifikan terutama ditengah perkembangan teknologi komunikasi serta di masa pandemi Covid-19 beberapa tahun ini. Pemanfaatan internet terbukti membantu pelaku UMKM bertahan pada masa pandemi Covid-19. UMKM yang berada di garis depan guncangan ekonomi selama pandemi Covid-19 terlebih ketika terjadi lockdown, telah menghentikan segala aktivitas ekonomi secara tiba-tiba, terjadinya penurunan permintaan serta mengganggu rantai perekonomian di seluruh dunia. Jenis penelitian yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Fokus penelitian pada metode penelitian kualitatif sekaligus membatasi penelitian guna memilih mana data yang relevan. Penelitian ini akan difokuskan kepada transformasi digital UMKM Kota Palembang. Teknik pengumpulan data untuk mengetahui data yang sesuai dengan tujuan penelitian yang objektif, maka peneliti menggunakan metode wawancara mendalam, observasi, dokumentasi. Hasil penelitian menunjukan Digital transformation atau transformasi digital adalah suatu perubahan metode dalam penanganan sebuah pekerjaan dengan menggunakan teknologi informasi agar lebih efektif dan efisien. Transformasi digital juga merujuk pada suatu proses perubahan ke masa depan (irreversible change) yang didasari pada penggunaan teknologi informasi dan komunikasi secara signifikan untuk memberikan nilai tambah bagi organisasi dan korporasi. Transformasi digital menuntut perubahan radikal dari proses bisnis konvensional menjadi proses bisnis digital. Pemanfaatan media sosial dan ecommerce memang dapat memberikan kemudahan dalam proses promosi dan jual beli yang dilakukan oleh para UMKM untuk memasarkan produknya serta dapat meminimalkan biaya. Namun masih banyak pula pelaku UMKM yang kurang mengerti dengan pemanfaatan media sosial untuk memasarkan bisnisnya, mereka masih melakukan pemasaran secara tradisional yaitu dengan memasarkan produk langsung kepada konsumen yang hanya mempunyai cakupan wilayah yang masih kecil.