Dian Adrianto
Dosen Pengajar Prodi S1 Hidrografi, STTAL

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pengolahan Gelombang Permukaan Laut Menggunakan Metode Sverdrup Munk Bretschneider (SMB) di Perairan Pulau Pabelokan: Sea Surface Wave Treatment Using the Sverdrup Munk Bretschneider (SMB) Method in Pabelokan Island Waters Eko Setiawan; Dian Adrianto; Candrasa Surya Dharma; Endro S. Kurniawan
Jurnal Hidropilar Vol. 2 No. 2 (2016): Jurnal Hidropilar
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37875/hidropilar.v2i2.49

Abstract

Gelombang merupakan salah satu fenomena oseanografi yang sangat berpengaruh untuk kegiatan-kegiatan dilaut terutama kaitannya dengan keselamatan pelayaran, untuk mendapatkan data gelombang tersebut memerlukan biaya yang tinggi. Untuk itu, sebagai alternatif digunakanlah metode peramalan dengan menggunakan input data angin. Salah satu metode peramalan gelombang yang digunakan adalah metode Sverdrup Munk Bretschneider (SMB). Pulau Pabelokan merupakan salah satu aset nasional yang didalamnya terdapat installasi gas bumi yang dikelola oleh CNOOC SES Ltd dan merupakan pulau dengan aktifitas yang tinggi. Di Pulau Pabelokan terdapat stasiun Meteorologi dan stasiun pengukuran gelombang yang diletakkan di installasi pengeboran Cinta Komplek yang terletak tidak jauh dari Pulau Pabelokan. Untuk mendapatkan karakteristik gelombang dengan menggunakan metode SMB diperlukan input data berupa arah dan kecepatan angin, data yang digunakan adalah data angin dengan rentang waktu antara 2014 s.d 2015. Gelombang representatif hasil metode SMB dibandingkan dengan hasil pengukuran gelombang diarea pengeboran Cinta Komplek milik CNOOC dengan alat yang digunakan adalah Live Uninterupted Water Sensor (Luwes) pada tanggal 12 s.d 27 Agustus 2016. Data yang dihasilkan melalui perhitungan SMB dibandingkan dengan data hasil pengukuran langsung, dari hasil pengolahan menggunakan metode SMB, Hmax = 3,45 m, Hmin= 0,02 m, Hs= 1,05 m, dan HAVG= 0,48 m. Data hasil pengukuran langsung mendapatkan Hmax = 3,75 m, Hmin = 0,01 m, Hs = 0,62 m, dan Hrata-rata = 0,37 m.
Pengukuran Muka Air Laut dengan Sistem Telemetri Menggunakan Alat Luwes (Live Uninterrupted Water Sensor) Studi Kasus Teluk Jakarta: Sea Level Measurement with Telemetry System Using Live Uninterrupted Water Sensor Case Study of Jakarta Bay Jamesron Pandiangan; Dian Adrianto; Luddy Andreas D; Ahmad Lufti Ibrahim
Jurnal Hidropilar Vol. 2 No. 2 (2016): Jurnal Hidropilar
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37875/hidropilar.v2i2.50

Abstract

LUWES (Live Uninterrupted Water Sensor) adalah alat pencatat elevasi muka air laut yang sensornya dipasang dipermukaan air laut dengan ketinggian tertentu dengan metode gelombang ultrasonic. Alat LUWESdimiliki PUSHIDROSAL (Pusat Hidrografi Dan Oseanografi TNI AngkatanLaut) dipergunakan untuk mencatat data pasang surut dimodifikasi sebagai pencatat gelombang permukaan air laut dengan frequaensi 6 heartz atau enam kali pengukuran dalam 1 detik.Pengamatan pasang surut dibandingkan dengan 3 (tiga) stasiun berada di Teluk Jakartadari pada data gelombangnya. Dari penelitian diperoleh alat LUWES yang dimodifikasi untuk pengukuran gelombang dapat mengukur pasang surut dengan menambahkan bahasa “script pemograman alat” di dalam alat data logger serta menaikkan seri alat sensor Maxbotix MB7363 menjadi Maxbotix serie MB7386. Hasil perhitungan data pengukuran pasang surut dari keempat stasiun relatif sesuai dengan tipe pasang surut harian tunggal. Masing–masing nilai bilangan Formzal keempat stasiun tersebut adalah stasiun Putri Duyung F=4,24, stasiun Marina F=3,90, stasiun BIG Pondok Dayung F=4,24 dan stasiun IOC Kolinlamil F=3,79.
Analisa Gelombang pada Dermaga Kolam Pelabuhan Pondokdayung di Tanjungpriok Jakarta: Wave Analysis at the Pondok Dayung Harbor Pond Pier in Tanjungpriok Jakarta Bambang S. Suwardi; Wahyu W. Pandoe; Dian Adrianto; Kukuh S. Widodo
Jurnal Chart Datum Vol. 1 No. 2 (2015): Jurnal Chart Datum
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1041.153 KB) | DOI: 10.37875/chartdatum.v1i2.107

Abstract

Dalam perencanaan pembangunan kolam pelabuhan diperlukan data-data Hidro-Oseanografi, antara lain data gelombang, kecepatan angin dan data batimetri. Data-data tersebut diperlukan untuk mengetahui tinggi gelombang di dalam kolam pelabuhan sebelum dan setelah pembangunan breakwater. Informasi tentang tinggi gelombang diperoleh dengan melakukan simulasi model gelombang menggunakan software STWave 3.0 Simulasi model dilakukan dengan dua metode yaitu metode validasi dan implementasi pada daerah penelitian. Metode validasi dilakukan dengan cara membandingkan tinggi gelombang hasil model dengan perhitungan empiris dan data pengukuran lapangan di Pondokdayung pada tanggal 6-20 Juni 2009 dan di Pulau Damar pada tanggal 10-29 Juli 2009. Pada pemodelan dan perhitungan empiris input data diperlukan berupa kecepatan dan arah angin rata-rata serta tinggi, arah dan periode gelombang di offshore pada tanggal 6-20 Juni 2009 dan 10-29 Juli 2009. Pada metode implementasi input data yang diperlukan berupa kecepatan dan arah angin rata-rata serta tinggi, arah dan periode gelombang pada tahun 2008 Nilai RMS Error antara model dan data lapangan, empiris dan data lapangan serta empiris dan model di Pondokdayung 1,36%; 1,56% dan 0,37%, di Pulau Damar 4,84%; 5,05% dan 0,66%. Hasil pemodelan tiap arah dari delapan penjuru mata angin selama tahun 2008 diperoleh gelombang tertinggi di dermaga dalam kolam pelabuhan pada arah angin dari utara 0,01m, timur laut 0,01m, timur 0,01m, tenggara 0m, selatan 0m, barat daya 0,04m, barat 0,13m dan barat laut 0,25m.
Konsep Penyempurnaan Batas Wilayah Kerja Lanal-Lanal di Jajaran Lantamal III Ditinjau dari Perspektif Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004: The Concept of Completing the Boundary of the Lanal-Lanal Work Area in the Line of Lantamal III Viewed from the Perspective of the Law of the Republic of Indonesia Number 32 of 2004 Guruh Dwi Y. S; Trismadi Trismadi; Dian Adrianto; Eka Djunarsjah
Jurnal Chart Datum Vol. 2 No. 1 (2016): Jurnal Chart Datum
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37875/chartdatum.v2i1.75

Abstract

Lantamal III TNI AL merupakan bagian Gelar Pangkalan Utama di jajaran Koarmabar, dengan pembagian wilayah kerja tertentu sangat penting dalam menanggulangi berbagai bentuk ancaman yang ada. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian sebagai dasar penarikan batas wilayah kerja Lanal-lanal dibawah Lantamal III. Untuk menetapkan batas wilayah kerja Lanal-lanal di jajaran Lantamal III dibutuhkan landasan hukum dan aspek teknis yang diakui oleh Undang-undang RI Nomor 32/2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri I/2006 tentang pedoman penegasan batas daerah. Kaitannya dengan unsure-unsur Lantamal/Lanal yang terbatas kemampuannya, Komandan Lantamal/Lanal sebagai Muspida (musyawarah pimpinan daerah) Provinsi dan Kabupaten/Kota, bila disesuaikan batas laut daerah akan lebih efektif dan efisien dalam pelaksanaan keamanan laut di daerah tersebut.
Kajian Kualitas Posisi Geometri Citra Satelit Cartosat-1 Untuk Updating Peta Laut (Studi Kasus Peta Laut No.86b Tahun 2008): Study of the Quality of Geometric Positioning of Cartosat-1 Satellite Imagery for Updating Marine Maps (Case Study of Marine Maps No. 86b Year 2008) Asri Adiyansah; Sudarman Sudarman; Andie Setiyoko; Dian Adrianto
Jurnal Chart Datum Vol. 3 No. 1 (2017): Jurnal Chart Datum
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37875/chartdatum.v3i1.116

Abstract

Pada pelaksanaan updating peta laut diperlukan data primer maupun data sekunder. Dalam hal ini digunakan data sekunder dengan memanfaatkan data teknologi penginderaan jauh yaitu berupa data citra satelit. Citra satelit yang digunakan adalah Cartosat-1 dengan resolusi spasial 2,5 meter hasil liputan tahun 2009 untuk wilayah Ancol Jakarta Utara. Koreksi geometrik dilakukan pada citra satelit dengan Ground Control Point, sehingga citra tidak mengalami distorsi. Selain itu citra satelit diuji ketelitiannya dengan melaksanakan hitungan parameter transformasi koordinat dan transformasi kordinat. dengan menggunakan transformasi koordinat dua dimensi model Helmert-1. Berdasarkan hasil perhitungan dan analisa, diperoleh kesalahan posisi pada titik kontrol TB05 dan TB06 sebesar dDTB05 = 1378,187 mm dan dDTB06 = 1287,311 mm, kesalahan terbesar pada TB05 dan kesalahan ploting sebesar 0,1 mm dapat ditentukan skala peta maksimal yang akan diperbaharui adalah 1 : 13781,87. Dengan demikian citra Cartosat-1 memenuhi syarat untuk updating peta laut no.86B skala 1:20000. Setelah dilakukan proses overlay garis pantai hasil dijitasi citra ke peta laut tidak ada perbedaan yang menonjol.
Sistem Informasi Pasang Surut Berbasis Android di Wilayah Kerja Pangkalan TNI Angkatan Laut (Studi Kasus Belawan, Tarempa, Sibolga, Natuna dan Cilacap): Android Based Tidal Information System in the Working Area of ​​the Naval Base (Case Study of Belawan, Tarempa, Sibolga, Natuna and Cilacap) Feri Gultom; Gentio Harsono; Widodo S. Pranowo; Dian Adrianto
Jurnal Chart Datum Vol. 3 No. 2 (2017): Jurnal Chart Datum
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37875/chartdatum.v3i2.121

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan dan mempermudah pengguna (masyarakat umum) dan TNI AL dalam mengakses serta menggunakan data Pasut. Kemajuan perkembangan teknologi di bidang digital terutama pemprograman aplikasi berbasis Android saat ini sangat tinggi. Sistem operasi android yang saat ini banyak dipilih oleh masyarakat karena selain murah media komputer tablet dan telephone seluler berbasis android juga sangat mudah dalam pengoperasian aplikasi. Dibangunnya aplikasi Android informasi pasang surut ini agar memberikan kemudahan dalam mengakses informasi secara cepat dan mudah. Data pasang surut yang akan digunakan adalah dengan pemodelan Tidal Model Driver (TMD) 7.1 dengan validasi data in situ. Dipilih 5 (lima) Pangkalan TNI-AL (Lanal) yang mewakili 4 (empat) tipe pasang surut yang ada di Indonesia Barat, yakni Stasiun Lantamal I Belawan, Lanal Tarempa, Lanal Sibolga, Lanal Ranai (Natuna) dan Lanal Cilacap. Analisis (konstanta) harmonik dilakukan pada penelitian ini, nilai RMSE (35,85 cm - 5,15 cm) serta analisis korelasi Pearson (0.82 – 0,97). Penyusunan basis data dan aplikasi android menggunakan pemprograman berbasiskan Java script.
Analisis Pembuatan Peta Laut Kertas Menggunakan Software Arcgis 10.4.1 Berdasarkan Standarisasi Peta No. 1, S-4 Dan S-57 IHO Studi Kasus Peta Laut Kertas Nomor 86 (Perairan Teluk Jakarta): Analysis of Making Paper Sea Maps Using Arcgis 10.4.1 Software Software Based on Map Standardization No. 1, S-4 Dan S-57 IHO Case Study of Paper Sea Map Number 86 (Jakarta Bay Waters) D. Aris Susanto; Ahmad Lufti Ibrahim; Andry Novianto; Dian Adrianto
Jurnal Chart Datum Vol. 3 No. 2 (2017): Jurnal Chart Datum
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37875/chartdatum.v3i2.122

Abstract

Pusat Hidografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) merupakan lembaga hidrografi nasional sebagai perwakilan dari pemerintah Indonesia dalam keanggotaan resmi International Hidrographic Organization (IHO) bertanggung jawab untuk mampu menyediakan data dan informasi Hidro-oseanografi yang akurat dan mutakhir sebagai data dasar yang akan digunakan sebagai bahan analisa dalam bidang militer dan juga bertanggung jawab untuk memberikan jaminan keselamatan navigasi pelayaran di seluruh wilayah perairan yurisdiksi Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Untuk dapat menjamin keselamatan navigasi pelayaran di seluruh wilayah perairan Indonesia, Pushidrosal mengeluarkan salah satu produk berupa peta laut kertas yang digunakan untuk bernavigasi di wilayah perairan Indonesia. Dalam pelaksanaannya, Pushidrosal menggunakan beberapa software untuk membuat peta laut. Sedangkan untuk penggunaan software ArcGis belum digunakan secara maksimal. Pada software ArcGIS sudah dilengkapi dengan tool Nautical Resolution INT1 untuk membuat peta laut. Berdasarkan hasil pengolahan pembuatan peta laut menggunakan software ArcGIS yang berdasarkan ketentuan yang ada pada Peta No. 1, S-4 dan S-57 IHO dapat dilakukan dan menghasilkan peta laut yang sesuai standar IHO.
Studi Hidrodinamika dan Pola Sebaran Sedimen Pada Perencanaan Pembangunan Dermaga Pangkalan TNI AL Di Teluk Ratai - Lampung: Study of Hydrodynamics and Sediment Distribution Patterns in Planning for the Development of the Navy Base Pier in Ratai Bay - Lampung Ardian E. Diputra; Sahat Monang S.; Widodo S. Pranowo; Dian Adrianto
Jurnal Chart Datum Vol. 4 No. 2 (2018): Jurnal Chart Datum
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Angkatan Laut (STTAL)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37875/chartdatum.v4i2.129

Abstract

Adanya perencanaan pembangunan Pangkalan TNI AL di Teluk Ratai dimana salah satu fungsi utamanya adalah sebagai pendukung bagi operasional satuan tempur yaitu KRI (Kapal Republik Indonesia) dengan memberikan fasilitas sandar yang memadai dan aman. Dalam sebuah perencanaan dermaga, perlu dilakukan kajian Hidro-oseanografi dimana termasuk didalamnya adalah sedimentasi yang merupakan salah satu ancaman yang mengakibatkan pendangkalan dilingkungan dermaga. Untuk mengetahui sebaran sedimen pada sebelum dan sesudah adanya dermaga di Teluk Ratai, digunakan metode pendekatan dengan melakukan pemodelan oseanografi menggunakan perangkat lunak Mike 21 dengan beberapa asumsi pembangun model dengan sumber sedimen yaitu sungai Way Sabu, Way Ratai dan kanal 2. Pada validasi data pasang surut, diperoleh RMSE 0.025158 dan korelasi data mencapai nilai 0.99981, sedangkan pada validasi data kecepatan arus diperoleh RMSE 0,344342 dan nilai korelasi sebesar 0,995004. Hasil pemodelan transport sedimen menunjukkan peningkatan akumulasi serta perpindahan lokasi konsentrasi tertinggi pada domain dengan dermaga. Akumulasi transpor sedimen tertinggi terjadi di stasiun 5 sebesar 148,962 gr/liter dan akumulasi peningkatan konsentrasi SSC (Suspended Sediment Concentration) tertinggi terjadi di stasiun 2 sebesar 2,172 kg/m3.