Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Aplikasi Swamedikasi Thibbun Nabawi Untuk Peningkatan Imunitas di Masa Pandemi COVID-19 Lasimin Lasimin; Tatang Tajudin; Nikmah Nur Rochmah
Device Vol 12 No 2 (2022): November
Publisher : Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer (FASTIKOM) UNSIQ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32699/device.v12i2.3562

Abstract

Thibbun Nabawi atau teknik pengobatan Nabi perlu didukung sumber belajar dan wawasan berbasis pengkajian dari sisi kefarmasian. Pada umumnya praktisi maupun pasien belajar teknik pengobatan ini secara otodidak dengan membaca website maupun buku yang didasarkan pada penerjemahan karya ulama terdahulu tanpa melakukan konfirmasi lebihlanjut dari perspektif kefarmasian. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah menghasilkan aplikasi mobile multiplatform (Android & iOS) yang berisi konten herbal dari bahan alami yang mudah ditemukan di Indonesia yang dapat diterapkan dengan mudah di lingkungan rumah tangga dengan mengintegrasikan ilmu farmasi terhadap bahan-bahan dalam praktik Thibbun Nabawi. Aplikasi dibangun dengan metode Agile Development. Dengan aplikasi ini masyarakat dapat melakukan swamedikasi atau upaya pengobatan sendiri untuk peningkatan imunitas.
Pengaruh Edukasi Metode Cbia Terhadap Pengetahuan Swamedikasi Berdasarkan Konsep Dagusibu Di Kelompok PKK Desa Sawangan Kecamatan Kuwarasan Kabupaten Kebumen Ervina Laely Nuswantari; Tatang Tajudin; Tri Fitri Yana Utami
Pharmaqueous : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol. 5 No. 1 (2023): Volume 5. Nomor 1, Mei 2023
Publisher : Prodi S1 Farmasi, Universitas Al Irsyad Al Islamiyyah Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36760/jp.v5i1.562

Abstract

Based on Badan Pusat Statistik (2022), more than 70% of sick people in Indonesia doing self-medicate (swamedikasi) when they have mild symptoms of illness without consulting a doctor. Self-medication is widely carried out by various group of people, one of which is housewives in PKK group Desa Sawangan, Kecamatan Kuwarasan, Kabupaten Kebumen. “Mothers” are determining part of health in the household, including in making drug selection decisions, so it needs to be accompanied by adequate knowledge about the proper implementation of selfmedication. CBIA (Cara Belajar Insan Aktif) program can be a solution to existing problems. CBIA is one of the community empowerement activities used in educating people to choose and use the right drugs in self-medication. This study aims to find out an overview of self-medicated knowledge and find out the influence of the application of the CBIA method to increase knowledge about drug self-medication based on the DAGUSIBU concept (Dapatkan, Gunakan, Simpan, Buang). This research method is a quantitative method of experimental type, one-grup pretest-posttest. Amount of sample in this research are 67 people was selected using the Purposive Sampling Method with inclusion dan exclusion criteria set by the researcher. The data analysis used was a paired t-test statistical test and obtained a signification value (2-tailed) of 0,001 <0,05 which showed a significant difference between the pretest dan post-test values. The CBIA program is effective in increasing knowledge of the PKK Community in Desa Sawangan, Kecamatan Kuwarasan, Kabupaten Kebumen.
Evaluasi Pengelolaan Obat Di Puskesmas Gombong Ii Kabupaten Kebumen Tahun 2022 Yesi Yuliartanti; Mika Tri Kumala Swandari; Tatang Tajudin
Pharmaqueous : Jurnal Ilmiah Kefarmasian Vol. 5 No. 1 (2023): Volume 5. Nomor 1, Mei 2023
Publisher : Prodi S1 Farmasi, Universitas Al Irsyad Al Islamiyyah Cilacap

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36760/jp.v5i1.564

Abstract

ABSTRAK Pengelolaan obat yang baik sangat diperlukan untuk peningkatan mutu pelayanan Kesehatan. Pengelolaan obat di Puskesmas Gombong II sudah dilakukan namun belum maksimal dan belum sesuai standar, hal ini sesuai dengan rekomendasi tim surveyor akreditasi tahun 2019 yaitu untuk meningkatkan pengelolaan obat. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi perencanaan pengadaaan, penerimaan, penyimpanan dan pendistribusian obat di Puskesmas Gombong II Kabupaten Kebumen tahun 2022. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kombinasi kuantitatif dan kualitatif dengan cara membandingkan nilai setiap indikator dengan standar yang ditetapkan oleh Permenkes RI Nomor 74 tahun 2016 dengan penilaian mutu pelayanan kefarmasian di Puskesmas. Pengambilan data retrospektif dari Laporan Pemakaian dan Lembar Permintaan Obat (LPLPO) dan Laporan Penggunaan Obat Rasional (POR) bulan Januari sampai Oktober tahun 2022 serta observasi penyimpanan obat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan obat di Puskesmas Gombong II Kabupaten Kebumen Tahun 2022 dengan menggunakan indikator pada tahap perencanaan, pengadaan, penerimaan, penyimpanan dan pendistribusian tahapan pengelolaan obat belum semua indikator sesuai dengan standar. Beberapa indikator pengelolaan obat menunjukkan hasil yang mendekati nilai standar seperti kesesuaian item jumlah penerimaan, kesesuaian jumlah, jenis, dan bentuk sediaan obat, kesesuaian penyimpanan obat, kesesuaian jumlah fisik obat, kesesuaian jumlah item obat perlembar resep dengan nama generik. Kata kunci : Pengelolaan obat, Evaluasi, Puskesmas, Penyimpanan
ANALISIS POTENSI INTERAKSI OBAT PASIEN RAWAT INAP COVID-19 DENGAN KOMORBID DIABETES MELITUS DI RS PKU MUHAMMADIYAH WONOSOBO Adhi Wahyu Nugroho; Tatang Tajudin; Marina Kurniawati
Jurnal Farmamedika (Pharmamedika Journal) Vol 9 No 1 (2024): Jurnal Farmamedika (Pharmamedica Journal)
Publisher : Sekolah Tinggi Teknologi Industri dan Farmasi Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47219/ath.v9i1.320

Abstract

Salah satu masalah terbesar dalam pengobatan pasien covid-19 adalah mereka yang memiliki komorbid. Sangat penting untuk mempertimbangkan bagaimana obat covid-19 berinteraksi dengan penyakit komorbid tersebut. Interaksi obat lebih mungkin terjadi karena mayoritas penderita penyakit penyerta mengalami polifarmasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi interaksi obat pada pasien rawat inap covid-19 yang terkonfirmasi dengan komorbid diabetes melitus di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Wonosobo dan hubungan faktor karakteristik pasien yang berkaitan dengan kemungkinan interaksi obat. Desain dalam studi retrospektif ini adalah cross-sectional dengan metode deskriptif kuantitatif, dan analisis potensi interaksi obat menggunakan aplikasi Lexicomp®. Gambaran potensi interaksi obat berdasarkan parameternya secara persentase pada derajat risiko C 384 kejadian (80%), dengan derajat keparahan moderate 420 kejadian (88%), dan derajat realibilitas fair 327 (68%) kejadian. Interaksi obat dengan kategori derajat risiko D terbanyak adalah interaksi antara Levofloxacin dengan Zinc 22 pasien (55%), Interaksi obat dengan kategori X yaitu interaksi antara obat Clopidogrel dengan Omperazole 2 pasien (5%). Uji statistik menunjukkan nilai p-value = 0,055 (p>0,05) dan p-value = 1,000 (p>0,005), hal ini menunjukkan bahwa tidak adanya korelasi yang nyata antara faktor karakteristik pasien dengan potensi interaksi obat. Kata kunci: Covid-19, Diabetes melitus, Komorbid, Potensi interaksi obat
PERAN GERMAS DALAM MENGATASI MENINGKATNYA RISIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR DI RW 15 SIDAKAYA, CILACAP JAWA TENGAH Sutarno; Tatang Tajudin; Suryanti
Journal of Empowerment Community Vol. 6 No. 2 (2024): Oktober 2024
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/jec.v6i2.2089

Abstract

Kesehatan menjadi tantangan besar di Indonesia, ditandai dengan masih tingginya angka penyakit infeksi, meningkatnya Penyakit Tidak Menular (PTM), serta kembalinya penyakit yang sebelumnya telah teratasi. Data menunjukkan tren peningkatan PTM seperti hipertensi, stroke, obesitas, dan diabetes melitus, yang berkontribusi pada tingginya angka kematian dan beban sosial-ekonomi masyarakat. Sebagai respons, Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) digalakkan dengan fokus pada peningkatan aktivitas fisik, konsumsi buah dan sayur, serta pemeriksaan kesehatan berkala.Program pengabdian masyarakat ini dilakukan di RW 15 Kelurahan Sidakaya, Kecamatan Cilacap Selatan, untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku warga terhadap Germas. Intervensi mencakup transfer pengetahuan melalui metode ceramah, senam otak, pemeriksaan kesehatan, dan pemberian buah serta sayur. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan pada tingkat pengetahuan warga, dari rata-rata nilai pretest 61 (cukup) menjadi 92 (amat baik) pada posttest. Selain itu, pemeriksaan kesehatan mengungkap bahwa 58% warga mengalami obesitas, menunjukkan perlunya perhatian lebih terhadap pola hidup sehat.Kegiatan ini menunjukkan bahwa edukasi dan pendampingan berbasis komunitas efektif dalam meningkatkan kesadaran kesehatan masyarakat. Namun, keterbatasan dalam pelaksanaan secara berkelanjutan menjadi tantangan yang perlu ditindaklanjuti melalui program lanjutan. Kata Kunci: Penyakit Tidak Menular , GERMAS , Hipertensi , Obesitas.
PERAN GERMAS DALAM MENGATASI MENINGKATNYA RISIKO PENYAKIT TIDAK MENULAR DI RW 15 SIDAKAYA, CILACAP JAWA TENGAH Sutarno; Tatang Tajudin; Suryanti
Journal of Empowerment Community Vol. 6 No. 2 (2024): Oktober 2024
Publisher : Universitas Perjuangan Tasikmalaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36423/jec.v6i2.2089

Abstract

Kesehatan menjadi tantangan besar di Indonesia, ditandai dengan masih tingginya angka penyakit infeksi, meningkatnya Penyakit Tidak Menular (PTM), serta kembalinya penyakit yang sebelumnya telah teratasi. Data menunjukkan tren peningkatan PTM seperti hipertensi, stroke, obesitas, dan diabetes melitus, yang berkontribusi pada tingginya angka kematian dan beban sosial-ekonomi masyarakat. Sebagai respons, Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) digalakkan dengan fokus pada peningkatan aktivitas fisik, konsumsi buah dan sayur, serta pemeriksaan kesehatan berkala.Program pengabdian masyarakat ini dilakukan di RW 15 Kelurahan Sidakaya, Kecamatan Cilacap Selatan, untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku warga terhadap Germas. Intervensi mencakup transfer pengetahuan melalui metode ceramah, senam otak, pemeriksaan kesehatan, dan pemberian buah serta sayur. Hasil kegiatan menunjukkan peningkatan signifikan pada tingkat pengetahuan warga, dari rata-rata nilai pretest 61 (cukup) menjadi 92 (amat baik) pada posttest. Selain itu, pemeriksaan kesehatan mengungkap bahwa 58% warga mengalami obesitas, menunjukkan perlunya perhatian lebih terhadap pola hidup sehat.Kegiatan ini menunjukkan bahwa edukasi dan pendampingan berbasis komunitas efektif dalam meningkatkan kesadaran kesehatan masyarakat. Namun, keterbatasan dalam pelaksanaan secara berkelanjutan menjadi tantangan yang perlu ditindaklanjuti melalui program lanjutan. Kata Kunci: Penyakit Tidak Menular , GERMAS , Hipertensi , Obesitas.