Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Potensi Likuifaksi Pasir Seragam Berdasarkan Tegangan Air Pori Dan Ukuran Butiran (Laboratory Model) Risayanti; Abdul Hakam
Civil Engineering Collaboration Vol. 7 (2022) No. 2
Publisher : Universitas Putra Indonesia YPTK Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35134/jcivil.v7i2.42

Abstract

Analisis untuk mengetahui potensi likuifaksi pada suatu deposit tanah dapat dilakukan melalui parameter tanah seperti ukuran butiran dan tekanan air pori. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perilaku tanah pasir seragam terhadap kenaikan tekanan air pori akibat beban siklik serta potensinya terhadap likuifaksi akibat dari perubahan tekanan air pori tersebut. Sample yang diujikan adalah pasir seragam yang tertahan pada saringan #20, #40, #60, #100 dan #200 yang diambil dari uji ayakan, kemudian masing-masing sampel yang dalam kondisi jenuh dimasukkan dalam alat pengujian. Dari pengujian yang dilakukan pada pasir seragam dengan beberapa variasi ukuran butiran tanah diketahui bahwa saat beban siklik diberikan kenaikan tekanan air pori berbeda pada masing-masing ukuran butiran tanah. Perubahan tekanan air pori terbesar terjadi pada sampel pasir seragam berbutir halus yaitu tertahan pada saringan #100 dan #200 dengan perubahan sebesar 0,28 kg/cm2 dan 0,27 kg/cm2. Meningkatnya tekanan air pori tentu disertai dengan penurunan tegangan efektif tanah. Maka dapat diketahui bahwa sampel pasir seragam berbutir halus lebih berpotensi terjadinya likuifaksi yaitu sampel yang tertahan pada saringan #100 dengan pengurangan tegangan efektif 91,19% dan #200 dengan pengurangan tegangan efektif 89,66%. Sampel pasir seragam yang tertahan pada saringan #60 memiliki potensi likuifaksi yang lebih rendah dibandingkan dengan sampel yang berukuran lebih halus karena mengalami pengurangan tegangan efektif 58,47%, namun memiliki kecenderungan perubahan tekanan air pori yang cukup besar. Sampel pasir seragam yang tertahan pada saringan #20 dan #40, tidak memiliki potensi terhadap likuifaksi selama pengujian dilakukan. Tegangan efektif pada sampel ini berkurang sebesar 18,46% dan 32,31%.
Penanaman bambu pada tebing Sungai Batang Guo untuk mitigasi banjir Zufrimar, Zufrimar; Zainal, Edwina; Risayanti, Risayanti; Veronika, Veronika
Civil Engineering for Community Development (CECD) Vol 2, No 1 (2023): Edisi April 2023
Publisher : Department of Civil Engineering Faculty of Engineering, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36055/cecd.v2i1.19688

Abstract

Forum DAS Kota Padang menemukan adanya kerusakan di lima DAS di Kota Padang. Salah satu kerusakan ada pada DAS Batang Kuranji yang berisi aliran sungai Batang Guo. Sungai Batang Guo merupakan anak sungai Batang Kuranji yang airnya dimanfaatkan sebagai air baku, pembangkit listrik mikro hidro, dan irigasi. Kerusakan disebabkan oleh kerusakan hutan di bagian hulu sehingga mempercepat kerusakan DAS di bagian hilir. Berdasarkan temuan tersebut perlunya edukasi kepada masyarakat tentang konservasi air dengan melestarikan sumber daya air sungai berupa kegiatan menjaga kondisi tebing sungai. Hal ini dilakukan dengan memberdayakan masyarakat sekitar wilayah sungai dalam bentuk penanaman bambu di sepanjang tebing Batang Guo. Beberapa kegiatan yang dilakukan sebelum penanaman adalah kegiatan penyuluhan dan kegiatan pembibitan dan penanaman. Rangkaian kegiatan pemberdayaan yang dilakukan kepada masyarakat wilayah hulu sungai Batang Guo telah menambah pengetahuan penduduk dalam hal budidaya bambu, konservasi air, dan peluang bisnis terhadap keberadaan bambu tersebut. The Padang City River Basin Forum (RB) found damage to five RBs in Padang City. One of the damages was on the Batang Kuranji RB, which contains the Batang Guo River. The Batang Guo River is a tributary of the Batang Kuranji River, whose water is used as raw water, micro-hydro power plants, and irrigation. The damage is caused by damage to the forest in the upstream area, thus accelerating the damage to the RB downstream. Based on these findings, educating the public about water conservation is necessary by conserving river water resources to maintain riverbank conditions. Conservation efforts are carried out by empowering communities around the river by planting bamboo along the Batang Guo cliffs. Some activities carried out before planting were extension and nursery and planting activities. The series of empowerment activities carried out for the people of the upper reaches of the Batang Guo River have increased the knowledge of the residents in terms of bamboo cultivation, water conservation, and business opportunities regarding the existence of this bamboo.
Analisa Nilai Kuat Tekan dan Kuat Lentur Terhadap Tambah Polypropylene Fiber Curved Form Pada Campuran Beton Normal Risayanti, Risayanti; Triwahyudi, Raja Nurrahman; Anggraini, Rita
Jurnal Civronlit Unbari Vol 8, No 2 (2023): Oktober
Publisher : Universitas Batanghari

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33087/civronlit.v8i2.114

Abstract

The increase in the need for building material of concrete for infrastructure need to be improved through technology inovation. Various methods have been developed to increase the compressive strength and flexural strength of concrete, one of them by adding micro reinforcement such as fiber. In this research, polypropylene fiber curved form is used. This research aims to analyze the influence of adding fiber into the design concrete mix on their compressive and fexible strength. In this study, the mix design used the SNI 7656-2012 method and the design compressive strength is 30 Mpa, the design slump height is 70 mm – 100 mm. Normal concrete is added with polypropylene with the composition of 3 kg/m3, 4 kg/m3, 5 kg/m3. 24 cylinder (15 x 30 mm) test objects are provided, and 24 beam (15 x 15 x 60 cm) test objects are provided, with 3 tests for each variety for the age of 7 and 28 days. Based on the test the compression strength results of normal concrete for the age of 28 days are obtained as 35.19 Mpa. Optimum value is obtained in the variety of 4 kg/m3, in the age of 7 days as 31,88 MPa or 15,74% increase, in the age of 28 days as 40.94 MPa or 16.33% increase from the normal concrete compressiven strength. The flexural strength of normal concrete aged 28 days is found to be 4.76 Mpa. The optimum value of flexible strength with the variety of 4 kg/m3, in the age of 7 days is obtained as 4,76 Mpa or 5,76% increase, in the age of 28 days is obtained as 5.87 Mpa or increase of 23.26% from the flexible force of normal concrete. Based on the results of this research, the adding of polypropylene fiber into the concrete mix can increase its mechanical properties, mainly the compression and flexible strength.
PENINGKATAN GEOMETRIK DAN PERKERASAN JALAN FLEXIBLE PAVEMENT STA 355+000 – STA 360+000 (Bungo Tanjung-Teluk Tapang, Pasaman Barat) Eko, Pra yitno; Veronika, Veronika; Risayanti, Risayanti
SIGMA TEKNIKA Vol 6, No 2 (2023): SIGMATEKNIKA, VOL. 6, N0. 2, November 2023
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/sigmateknika.v6i2.5389

Abstract

Perencanaan geometrik dan perencanaan perkerasan jalan merupakan perencanaan yang difokuskan kepada perencanaan bentuk fisik jalan agar dapat memenuhi fungsi jalan. Maksud dan tujuan dari perencanaan geometrik jalan raya dan tebal perkerasan lentur adalah untuk merencanakan geometrik jalan raya ruas jalan bungo tanjung-teluk tapang STA 355+000-STA360+000. Alinemen horizontal terdiri atas bagian lurus dan bagian lengkung. Alinemen vertikal adalah perencanaan elevasi sumbu jalan yang ditinjau berupa profil memanjang. Perkerasan lentur merupakan perkerasan yang terdiri atas beberapa lapis perkerasan. Hasil perencanaan geometrik didapatkan alinemen horizontal 16 tikungan, Full-Circle (FC) 14 tikungan dan Spiral–Circle–Spiral (S-C-S) 2 tikungan. Hasil perhitungan tebal perkerasan lentur, segmen 1 STA 355+000–STA 356+600 diperoleh hasil AC-WC 40 mm, AC-BC 60 mm, AC-Base 105 mm, LPA kelas A 300 mm, segmen 2 STA 356+800–STA 358+600 diperoleh hasil AC-WC 40 mm, AC-BC 60 mm, AC-Base 105 mm, LPA Kelas A 300 mm dan segmen 3 STA 358+600–STA 360+000 diperoleh hasil AC-WC 40 mm, AC-BC 60 mm, AC-Base 105 mm, LPA Kelas A 300 mm dan peningkatan tanah dasar 200 mm. Kata kunci : Geometrik, horizontal, vertikal, perkerasan