Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Performance Evaluation of Significant Intersections (Apill Adaptive Radar and Loop Detector) Nurul Fitriani; Edi Purwanto; Moh. Rifki Tsani; Budi Mardikawati; Dwi Wahyu Hidayat
Jurnal Teknologi Transportasi dan Logistik Vol. 3 No. 2 (2022): Desember 2022
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Poltrada Bali

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The size of the performance of the intersection can be determined based on the length of the queue, the number of vehicles stopped, and the delay. To minimize delays at signalized intersections, it is necessary to adjust each phase's cycle time and green time according to the traffic flow. Adaptive APILL is considered the answer to that. In Tegal City, two adaptive APILL have been installed: the adaptive radar APILL and the loop detector adaptive APILL. However, the performance of the adaptive APILL that is already installed is not known with certainty. Therefore, the researcher conducted a study to determine the performance of each existing adaptive APILL. The research was conducted as an experiment by treating the cycle time setting at the adaptive APILL intersection, namely when the adaptive APILL is on and the adaptive APILL is off. VISSIM and SSAM are used to analyze the performance of intersections and conflicts. From the results of the analysis, it can be concluded that 1) The performance of the intersection is less than optimal when adaptive radar APILL at Intersection 4 Alun-Alun Tegal on 2) The performance of the intersection is more optimal when loop detector adaptive APILL is at Simpang 4 Hang Tegal on.
Perencanaan Lajur Khusus Sepeda di Kampung Inggris Pare Fadhilah, Shinta Nur; Aprianto, Rizal; Tohom, Frans; Purwanto, Edi
Teknika Vol. 19 No. 2 (2024): Oktober
Publisher : Universitas Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26623/teknika.v19i2.10021

Abstract

Kampung Inggris Pare menjadi salah satu kawasan yang menarik masyarakat dari luar kota untuk datang untuk belajar memperdalam ilmu berbahasa inggris. Mayoritas orang yang datang ke Kampung Inggris adalah masyarakat yang tidak membawa kendaraan pribadi, dalam melakukan mobilitasnya mereka lebih memilih menggunakan sepeda untuk kegiatan sehari-harinya. Potensi demand ini didukung dengan banyaknya tempat persewaan sepeda di sepanjang ruas Jalan Brawijaya, yang terletak di jantung Kampung Inggris, hal ini menjadi salah satu sebab mengapa sepeda menjadi salah satu moda transportasi yang banyak digunakan di Kampung Inggris. Jalan Brawijaya menjadi salah satu ruas yang banyak dilewati oleh pengguna sepeda, karena di ruas inilah para pesepada banyak berlalu lalang untuk menuju tempat kursusnya, namun belum terdapat fasilitas yang memadai bagi pesepeda yakni belum terdapat lajur khusus sepeda. Diperlukan analisis perencanaan kebutuhan lajur khusus sepeda, dan pengadaan pemenuhan perlengkapan jalan agar menjadi jalan yang aman, nyaman dan selamat bagi pesepeda. Pengadaan lajur khusus sepeda diharapkan agar pada Jalan Brawijaya tidak terjadi mix traffic antara pesepeda dengan kendaraan bermotor. Dengan penerapan perencanaan lajur khusus sepeda dengan tipe C, nilai tingkat pelayanan jalan di Jalan Brawijaya tetap A, yang menunjukkan adanya lajur khusus sepeda tidak mempengaruhi lalu lintas yang ditimbulkan, dan keselamatan bagi pesepeda dapat ditingkatkan.
KAJIAN WAKTU HILANG (LOST TIME) PADA SIMPANG BERSINYAL (STUDI KASUS: SIMPANG JAKARTA DI KOTA TEGAL) Edi Purwanto; Iqbal Maulana
Jurnal Penelitian Transportasi Darat Vol. 19 No. 4 (2017): Jurnal Penelitian Transportasi Darat
Publisher : Sekretariat Badan Kebijakan Transportasi, Formerly by Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/jptd.v19i4.1352

Abstract

Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi kapasitas simpang bersinyal adalah waktu siklus (c), yang memiliki hubungan berbanding terbalik. Sedangkan waktu siklus ditentukan oleh beberapa variabel yaitu rasio arus (FRCrit) dan waktu yang hilang (Lost Time-LTI). Nilai waktu yang hilang di simpang berbanding lurus dengan besarnya waktu siklus. Ada hal yang menarik untuk dikajimengenai waktu yang hilang, yaitu bahwa pada kenyataannya, waktu yang hilang tidak hanya terdiri atas semua merah (allred) saja tetapi juga beberapa waktu pada saat awal hijau yaitu waktu yang diperlukan oleh para pengemudi untuk memulai pergerakan kendaraannya; dan sebagian waktu kuning dan semua merah bukan merupakan waktu yang hilang, karena sebagian pemakai jalan diIndonesia tetap berjalan melintasi simpang pada saat lampu kuning menyala. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan anatara waktu kehilangan awal maupun tambahan akhir pada simpang bersinyal antara berbagai jenis pengaturan sinyal (kondisi normal, dengan menggunakan yellow-red, dengan menggunakan countdown timer. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif, dengan teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik uji beda One Way Anova dan uji beda one sample t test. Dengan bantuan software SPSS 16.0. Dengan membandingkan hasil analisis menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) tahun 1997 yang menyebutkan bahwa waktu kehilangan awal dan tambahan akhir memiliki nilai yang sama yaitu sebesar 4,8 detik, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang siginfikan waktu kehilangan awal maupun tambahan akhir pada simpang bersinyal antara berbagai jenis pengaturan sinyal (kondisi normal, dengan menggunakan yellow-red, dengan menggunakan countdown timer) dengan hasil analisis menurut Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) tahun 1997.
Analisis Komparasi Kecelakaan Lalu Lintas Di Jalan Tol Cikopo – Palimanan Sebelum dan Pada Saat Pandemi Covid-19 Iqbal Maulana; Edi Purwanto; Alif Anggriat
Jurnal Penelitian Transportasi Darat Vol. 23 No. 2 (2021): Jurnal Penelitian Transportasi Darat
Publisher : Sekretariat Badan Kebijakan Transportasi, Formerly by Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/jptd.v23i2.1920

Abstract

ABSTRACTComparative Analysis of Traffic Accidents on Cikopo–Palimanan Toll Roads Before and During the Covid-19 Pandemic: Economic conditions, education and all aspects of Indonesian people's lives have been affected by the emergence of the Covid-19 pandemic so that the government implemented a Large-Scale Social Restriction (PSBB) policy at the beginning of 2020. From 2019 to July 2020, through data from the West Java POLDA Satlantas police and Astra Infra Toll Cipali PT Lintas Marga Sedaya as toll road operators, there were 1,075 traffic accidents on toll roads. The purpose of this study was to compare the level and fatality of accidents before and during the Covid-19 pandemic and to find out the differences in traffic accident-prone locations on toll roads before and during the Covid-19 pandemic. The research method used in this study is the variable rate of accidents, fatalities, traffic accident-prone locations using the HIRA (Hazard Identification Risk Assessment) analysis technique. The results of this study On Lane A of the Cikopo Palimanan Toll Road Before and During the Covid-19 Pandemic, there were 2 (two) similar accident-prone locations while the other 11 (eleven) prone locations were different. On Lane B of the Cikopo Palimanan Toll Road Before and During the Covid-19Pandemic, there was 1 (one) same accident-prone location while the other 14 (fourteen) prone locations were different. Results of the study, it can be concluded that there are differences in the parameters of accident-prone locations and the level of traffic accidents, while the fatality rate of traffic accidents is no difference between before the Covid-19 pandemic and during the Covid-19pandemic. Based on the Analysis (Hazard Identification Risk Assessment) road infrastructure Toll roads, the highest risk value for traffic accidents on the Cikopo – Palimanan toll road is on lane A STA 75+700, 82+100, 90+900, 100+700, 111+500, 114+300, 123+800, 151+ 300,153+500, 164+700 on lane B STA 74+100, 185+000.Keywords: Traffic Prone Location, Comparison, Before and During Covid-19ABSTRAKKondisi perekonomian, pendidikan dan segala aspek kehidupan masyarakat Indonesia terdampak oleh munculnya pandemi Covid-19 sehingga pemerintah menerapkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di awal tahun 2020. Pada tahun 2019 hingga Juli 2020 melalui data kepolisian Satlantas POLDA Jawa Barat dan Astra Infra Tol Cipali PT Lintas Marga Sedaya selaku operator jalan tol terdapat 1.075 Kejadian Kecelakaan lalu lintas di jalan tol. Tujuan dari penelitian ini adalah membandingkan tingkat dan fatalitas kecelakaan sebelum dan pada saat pandemi Covid-19 serta Mengetahui perbedaan lokasi rawan kecelakaan lalu lintas di ruas jalan tol sebelum dan pada saat pandemi Covid-19. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel tingkat kecelakaan, fatalitas, lokasi rawan kecelakaan lalu lintas menggunakan tekniki analisis HIRA (Hazard Identification Risk Assesment). Hasil penelitian ini Pada Jalur A Tol Cikopo Palimanan Sebelum dan Saat Pandemi Covid-19ada 2 (dua) lokasi rawan kecelakaan yang sama sedangkan 11 (sebelas) lokasi rawan yang lainnya berbeda. Pada Jalur B Tol Cikopo Palimanan Sebelum dan Saat Pandemi Covid-19ada 1 (satu) lokasi rawan kecelakaan yang sama sedangkan 14 (empat belas) lokasi rawan yang lainnya berbeda. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan pada parameter lokasi rawan kecelakaan dan tingkat kecelakaan lalu lintas, sedangkan tingkat fatalitas kecelakaan lalu lintas tidak ada perbedaan antara sebelum pandemi Covid-19 dan pada saat pandemi covid 19. Berdasarkan Analisis (Hazard Identification Risk Assesment) infrastruktur jalan tol diperoleh Nilai Risiko terjadinya kecelakaan lalu lintas di jalan tol Cikopo – Palimanan tertinggi yaitu pada jalur A STA 75+700, 82+100, 90+900, 100+700, 111+500, 114+300, 123+800, 151+300,153+500, 164+700 pada jalur B STA 74+100, 185+000.Kata kunci: Lokasi Rawan, Komparasi, Sebelum dan Saat Covid-19