Anita Chandra Dewi Sagala, Anita Chandra
Unknown Affiliation

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

UPAYA MENINGKATKAN INTERAKSI SOSIAL MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL JAMURAN PADA ANAK KELOMPOK B TK KUNCUP SARI SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Latifah, Ulya; Dewi Sagala, Anita Chandra
PAUDIA Vol 3, No 1 Oktober (2014)
Publisher : PAUDIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Realita disekolah khususnya di TK Kuncup Sari Semarang menunjukkan bahwa interaksi sosial anak yang sudah dilakukan belum menunjukkan peningkatan yang cukup baik. Hasil pengamatan awal peneliti di kelompok B anak usia 5-6 tahun di TK Kuncup Sari Semarang, menunjukkan bahwa masih banyak anak yang memiliki kurang mampu berinteraksi secara baik. Penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus, dimana masing siklus melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Refleksi dilakukan untuk mengkaji kelebihan dan kelemahan serta menentukan ada tidaknya siklus selanjutnya. Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dapat disimpulkan bahwa sebelum diadakan penelitian tindakan kelas kondisi awal interaksi sosial anak pada kelompok B TK Kuncup Sari Semarang Tahun Pelajaran 2014/2015 masih rendah, sangat terlihat jelas kurangnya siswa dalam berinteraksi sosial dengan temannya. Penelitian dilaksanakan dalam dua siklus, pada siklus I guru menggunakan permainan tradisional jamuran dengan membuat kelompok kecil dengan jumlah pemain 1-10 anak dan hasilnya hanya 10 anak dari 20 siswa dengan prosentase 50% dengan kategori baik. Sehubungan siklus I yang belum mencapai ketuntasan sesuai dengan yang ditargetkan maka dilanjutkan dengan siklus II guru menggunakan permainan tradisional jamuran dengan membuat kelompok besar dengan jumlah pemain 10-20 anak. Melalui siklus II hasil pencapaian ketuntasan sangat terlihat jelas adanya peningkatan interaksi sosial dengan hasil 16 siswa dari 20 siswa dengan prosentase 80% dengan kategori baik, dengan demikian maka dapat disimpulkan bahwa melalui permainan tradisional jamuran dapat meningkatkan interaksi sosial anak pada kelompok B TK Kuncup Sari Semarang. Berdasarkan penelitian hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa melalui permainan tradisional jamuran dapat meningkatkan interaksi sosial anak pada kelompok B TK Kuncup Sari Semarang. Kata Kunci : Interaksi Sosial, Permainan Tradisional Jamuran
UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN EMOSIONAL ANAK USIA DINI MELALUI OUTBOUND HALANG RINTANG DI TK PGRI 38 TAMAN PEKUNDEN SEMARANG TAHUN AJARAN 2014/2015 Puspita Sari, Linda; Dewi Sagala, Anita Chandra
PAUDIA Vol 4, No 1 Oktober (2015): PAUDIA
Publisher : PAUDIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan emosional anak usia dini melalui outbound halang rintang di TK PGRI 38 Taman Pekunden pada kelompok B semester II tahun ajaran 2014/2015 melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Metode pengumpulan data menggunakan observasi dan dokumentasi.Berdasarkan realita dilapangan menunjukkan bahwa kecerdasan emosional anak pada kelompok B di TK PGRI 38 Taman Pekunden Semarang Tahun Ajaran 2014/2015 masih rendah karena masih banyak anak yang kurang percaya diri, anak tidak dapat menaati aturan main, kurangnya permainan yang mendukung perkembangan kecerdasan emosional anak. Dalam koteks ini penerapan outbound halang rintang menjadi salah satu alternatif dalam meningkatkan kecerdasan emosional anak TK.Hasil penelitian menujukkan bahwa melalui outbound halang rintang terbukti dapat meningkatkan kecerdasan emosional anak usia dini pada kelompok B di TK PGRI 38 Taman Pekunden Semarang Tahun Ajaran 2014/2015. Hal tersebut ditandai dari ketercapaian indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas dan adanya peningkatan kecerdasan emosional anak. Kondisi awal ketuntasan anak sebesar 28,57%. Siklus I ketuntasan yang dicapai sebesar 50% dan pada Siklus II ketuntasan yang dicapai sebesar 85,71%.Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa Melalui Outbound Halang Rintang dapat meningkatkan Kecerdasan Emosional Anak TK di TK PGRI 38 Taman Pekunden Semarang Tahun Ajaran 2014/2015.
The Role of PAUD Teachers in Implementing The Holistic Environment Based on Children's Health, Nutrition and Safety Dewi Sagala, Anita Chandra; Pusari, Ratna Wahyu; Karmila, Mila
Indonesian Journal of Early Childhood Education Studies Vol 7 No 2 (2018): November 2018
Publisher : Indonesian Journal of Early Childhood Education Studies

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijeces.v7i2.28550

Abstract

The aim of this study is to describe the role of the teacher in creating an atmosphere that provides a good environment for children’s health, nutrition and safety. The teachers must be able to provide a protection during teaching and learning in schools by creating a healthy environment and awareness of the importance of nutrition, health and safety in children development. To complete this task, the teacher must focus on three basic areas: security, health and nutrition for children. The PAUD teachers integrate health, safety, and nutrition into the curriculum. This means that the teacher includes this program every day. This research was conducted in 2017 at Daqu School Semarang. The research methodology used naturalistic qualitative. The result is the role of the teacher in preparing a holistic environment including: (1) minimizing the risk of children's health, nutrition and safety, (2) utilizing education as tool of heath promotion and reducing the risk for children and parents, (3) understanding the importance of guidelines, standards, and laws for children's health, nutrition and safety, (4) practicing the culture competence, (5) developing partnership with family for giving a concern to the society.
The Role of PAUD Teachers in Implementing The Holistic Environment Based on Children's Health, Nutrition and Safety Dewi Sagala, Anita Chandra; Pusari, Ratna Wahyu; Karmila, Mila
Indonesian Journal of Early Childhood Education Studies Vol 7 No 2 (2018): November 2018
Publisher : Universitas Negeri Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15294/ijeces.v7i2.28550

Abstract

The aim of this study is to describe the role of the teacher in creating an atmosphere that provides a good environment for children’s health, nutrition and safety. The teachers must be able to provide a protection during teaching and learning in schools by creating a healthy environment and awareness of the importance of nutrition, health and safety in children development. To complete this task, the teacher must focus on three basic areas: security, health and nutrition for children. The PAUD teachers integrate health, safety, and nutrition into the curriculum. This means that the teacher includes this program every day. This research was conducted in 2017 at Daqu School Semarang. The research methodology used naturalistic qualitative. The result is the role of the teacher in preparing a holistic environment including: (1) minimizing the risk of children's health, nutrition and safety, (2) utilizing education as tool of heath promotion and reducing the risk for children and parents, (3) understanding the importance of guidelines, standards, and laws for children's health, nutrition and safety, (4) practicing the culture competence, (5) developing partnership with family for giving a concern to the society.
Peningkatan Bahasa Ekspresif Anak Usia 3-4 Tahun melalui Buku Cerita Little Abid Hidayati, Ulil; Pusari, Ratna Wahyu; Dewi Sagala, Anita Chandra
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol. 8 No. 1 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v8i1.2668

Abstract

Pada anak usia dini bahasa ekpresif perlu ditingkatkan, karena bahasa digunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Tujuan pengambilan data ini untuk meningkatkan kemampuan bahasa ekspresif anak usia 3-4 tahun melalui buku cerita Little Abid. Metode yang digunakan penelitian tindakan kelas menggunakan model Kemmis dan Taggart yang terdiri dari 2 siklus. Tiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu: (1) membuat perencanaan; (2) melakukan tindakan; (3) mengadakan pengamatan terhadap tindakan; (4) merefleksi hasil pengamatan tindakan. Sebanyak 13 anak menjadi subyek. Perbaikan teknik penyampaian cerita ditunjukkan sebagai berikut: (1) teknik dalam membacakan buku cerita dengan cara yang menyenangkan; (2) menjiwai karakter tokoh dalam cerita; (2) memahami alur cerita; (3) menggunakan mimik muka intonasi dan gerak tubuh; (4) anak-anak dilibatkan dalam bercerita. Hasil pratindakan menunjukkan belum ada anak dengan kriteria capaian baik. Setelah siklus I, data menunjukkan 38,46% dan di akhir siklus II menjadi 92,31%. Buku cerita Little Abid merupakan buku cerita yang berisi cerita sederhana yang mudah dimengerti naka disertai gambar yang menarik sesuai dengan tema. Dengan demikian bercerita menggunakan buku cerita Little Abid dengan baik dan menyenangkan dapat meningkatkan kemampuan bahasa ekspresif anak.
Peningkatan Bahasa Ekspresif Anak Usia 3-4 Tahun melalui Buku Cerita Little Abid Hidayati, Ulil; Pusari, Ratna Wahyu; Dewi Sagala, Anita Chandra
Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini Vol. 8 No. 1 (2024)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/obsesi.v8i1.2668

Abstract

Pada anak usia dini bahasa ekpresif perlu ditingkatkan, karena bahasa digunakan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Tujuan pengambilan data ini untuk meningkatkan kemampuan bahasa ekspresif anak usia 3-4 tahun melalui buku cerita Little Abid. Metode yang digunakan penelitian tindakan kelas menggunakan model Kemmis dan Taggart yang terdiri dari 2 siklus. Tiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu: (1) membuat perencanaan; (2) melakukan tindakan; (3) mengadakan pengamatan terhadap tindakan; (4) merefleksi hasil pengamatan tindakan. Sebanyak 13 anak menjadi subyek. Perbaikan teknik penyampaian cerita ditunjukkan sebagai berikut: (1) teknik dalam membacakan buku cerita dengan cara yang menyenangkan; (2) menjiwai karakter tokoh dalam cerita; (2) memahami alur cerita; (3) menggunakan mimik muka intonasi dan gerak tubuh; (4) anak-anak dilibatkan dalam bercerita. Hasil pratindakan menunjukkan belum ada anak dengan kriteria capaian baik. Setelah siklus I, data menunjukkan 38,46% dan di akhir siklus II menjadi 92,31%. Buku cerita Little Abid merupakan buku cerita yang berisi cerita sederhana yang mudah dimengerti naka disertai gambar yang menarik sesuai dengan tema. Dengan demikian bercerita menggunakan buku cerita Little Abid dengan baik dan menyenangkan dapat meningkatkan kemampuan bahasa ekspresif anak.
ANALISIS PERAN GURU DALAM MENERAPKAN BUDAYA LITERASI FISIK SISWA KELAS 2 DI SD NEGERI PANDEAN LAMPER 01 SEMARANG Mustaqim, Achmad; Dewi Sagala, Anita Chandra; Ardiyanto, Asep
Jurnal Cerdas Mendidik Vol 1, No 1 (2022): April 2022
Publisher : Universitas PGRI Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26877/cm.v1i1.12408

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis peran guru dalam menerapkan budaya Literasi Fisik siswa kelas 2 di SDN Pandeanlamper 01 Semarang. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode penelitian deskriptif. Penelitian yang dilakukan peneliti yaitu melakukan analisis peran guru dalam menerapkan budaya Literasi Fisik siswa kelas 2 di SDN Pandeanlamper 01 Semarang. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan metode (1) wawancara, (2) observasi, (3) angket, dan (4) dokumentasi. Subjek penelitian adalah guru kelas II, guru PJOK dan siswa. Berdasarkan hasil penelitian siswa kelas II belum memiliki kebiasaan menerapkan aktifitas fisik secara melek fisik. Maka guru perlu mengembangkan supaya siswa mempunyai ketrampilan untuk bisa beraktifitas fisik, mempunyai kepercayaan diri untuk berpatisipasi dalam aktifitas fisik, mempunyai pemahaman akan pentingnya hidup aktif dan sehat. siswa yang belum paham tentang pentingnya literasi fisik maka peran guru diharapkan dapat menerapkan aktivitas fisik dan menjaga kesehatan di sekolah.