Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Analisis Deskriptif Preferensi Petani Terhadap Penggunaan Fungisida Pada Tanaman Padi Masahid Masahid; Noor Djohar
Tropical Plantation Journal Vol 1, No 2 (2022): TROPICAL PLANTATION JOURNAL
Publisher : Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56125/tpj.v1i2.12

Abstract

Padi merupakan tanaman yang sudah sangat dikenal oleh seluruh kalangan masyarakat. Tanaman pangan ini menjadi salah satu tanaman yang sangat dibutuhkan sebagai sumber makanan pokok yaitu beras. Sejarah perkembangan tanaman padi sebagai komoditi tanaman pangan penting di dunia tidak diketahui dengan pasti karena sejarahnya yang teramat panjang dan sudah amat tua. Sebagian pakar berpendapat bahwa tanaman padi berkemungkinan berasal dari Asia Tengah, tetapi ada juga yang mengemukakan bahwa tanaman padi berasal dari daerah Himalaya, Afrika Barat, Thailand, Myanmar dan Tiongkok. Catatan sejarah mengenai sejak kapan tanaman padi mulai dibudidayakan di Pulau Jawa, Indonesia juga tidak diketahui dengan pasti. Bahkan dari hasil penelusuran pada relief-relief di Candi Borobudur, juga tidak ditemukan adanya pahatan tanaman padi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada atribut produk dengan kualitas yang baik menjadi pilihan yang paling disukai oleh petani dengan nilai kegunaan atau utility sebesar 0, 427. Sedangkan untuk atribut harga, petani lebih menyukai harga obat filia 525 SE yang bervariasi dengan nilai kegunaan sebesar 0, 227 Atribut promosi diperoleh bahwa petani lebih menyukai adanya iklan fungisida filia 525 SE yang menarik dengan nilai kegunaan sebesar 0, 177. Hasil yang diperoleh untuk atribut ketersediaan produk yaitu pelayanannya sangat memuaskan menjadi level yang sangat disukai oleh petani dengan nilai kegunaan sebesar 0, 081. Dari hasil tersebut didapat bahwa kombinasi atribut yang paling disukai oleh petani adalah fungisida filia 525 SE yang memiliki kualitas yang baik, harga yang bervariasi, iklan yang menarik, dan pelayanannya sangat memuaskan.
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI JAGUNG HIBRIDA VARIETAS PERTIWI-2 Studi Kasus di Desa Cengkong Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban Propinsi Jawa Timur Tahun 2017 Eka Diyah Ayu Megawati 1), Ir. H. Noor Djohar.M.M2), Ir. H. Suhirman3)
Oryza : Jurnal Agribisnis dan Pertanian Berkelanjutan Vol. 3 No. 2 (2018): Oryza: Jurnal Agribisnis dan Pertanian Berkelanjutan
Publisher : Universitas Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (492.62 KB) | DOI: 10.56071/oryza.v3i2.185

Abstract

Jagung termasuk salah satu komoditas pertanian yang penting dan bernilai ekonomi tinggi di Indonesia. Hal tersebut terbukti dari tingginya konsumsi dan permintaan jagung oleh pasar di seluruh Indonesia bahkan bukan hanya di indonesia di luar negeri sekalipun jagung juga sudah mulai di kenal dan di produksi untuk bahan bahan pangan sendiri dan bahan pangan ternak . Selain itu, manfaat dan kegunaan jagung yang dapat menggantikan kebutuhan konsumsi beras. Oleh sebab itu pembudidayaan komoditas ini mempunyai prospek cerah karena dapat mendukung upaya peningkatan pendapatan petani, pengentasan kemiskinan, dan memperluas kesempatan kerja. Agar petani dapat mengelola lahan yang mereka punyai sesuai dengan keadaan alam di indonesia ini khusnya, agar petani tidak hanya mengandalkan tanaman padi dan buah saja, karena pada saat tidak musim penghujan lahan tersebut tetap mampu menghasilkan pendapatan dengan menanam tanaman jagung, karena tanaman jagung kuat hidup d daerah yang panas dan dalam kondisi air yang sedikit. Dalam penelitian ini saya mengunakan metode sensus.. Tujuan penelitian ini yaitu, Untuk mengetahui rata-rata biaya, penerimaan,pendapatan dan kelayakan usahatani jagung di daerah penelitian. Hipotesis penelitian ini adalah, Diduga usahatani jagung memberikan keuntungan yang layak. Metode analisa menggunakan analisis pendapatan yaitu selisih antara penerimaan usahatani dengan biaya total dalam mengusahakan usahatani (π=TR-TC). Kemudian menggunakan analisa kelayakan usahatani yaitu membagi total penerimaan dengan total biaya dalam mengusahakan usahataninya (R/C=TR:TC). agar kita dapat mengetahui jumlah penerimaan usahatani yaitu jumlah produksi dikalikan dengan harga jual (TR=P.Q). Sedangkan total seluruh biaya itu sendiri dapat menggunakan rumus biaya tetap di tambah dengan biaya tidak tetap (TC=TFC+TVC). Responden dalam penelitian ini sebanyak 33 petani dengan cara sampel keseluruhan. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata total biaya sebesar Rp.8.738.660,- pada musim tanam dan penemerimaan dengan rata-rata Rp.17.446.400,- sedangkan pendapatan rata-rata per musim sebesar Rp 8.707.740,- untuk R/C Ratio sebesar 1,9 sehingga usahatani jagung di Desa Cengkong Tahun 2017 menguntungkan dan layak untuk diusahakan. Karena apabila R/C ˃ 1,5/ 2,0 maka usahatani tersebut layak dan menguntungkan.
PENINGKATAN NILAI TAMBAH UBI KAYU MENJADI KERIPIK SINGKONG Studi Kasus Di Desa Sadang Kecamatan Jatirogo Kabupaten Tuban Provinsi Jawa Timur 2018 Ir. Noor Djohar, MM
Oryza : Jurnal Agribisnis dan Pertanian Berkelanjutan Vol. 3 No. 1 (2018): Oryza: Jurnal Agribisnis dan Pertanian Berkelanjutan
Publisher : Universitas Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (568.29 KB) | DOI: 10.56071/oryza.v3i1.195

Abstract

Agroindustri dapat menjadi salah satu pilihan strategis dalam menghadapi masalah dalam upaya peningkatan perekonomian masyarakat di pedesaan serta mampu menciptakan kesempatan kerja bagi masyarakat yang hidup di pedesaan. Mengingat jenis industry pertanian yang dapat dikembangkan di pedesaan sangat banyak. Peran agroindustri di pedesaan dalam meningkatkan nilai tambah komoditas pertanian terwujud dalam penciptaan nilai tambah, penyerapan kerja, produktivitas tenaga kerja, dan keterkaitan dengan sektor lain. Komoditas yang dapat menjadi contoh adalah agroindustry ubi kayu sebagai studi kasus di Desa Sadang Kecamatan Jatirogo Kabupaten Tuban.Rumusan masalah sebagai berikut : 1) Seberapa besar keuntungan dari usaha industri Keripik singkong Di Desa Sadang Kecamatan Jatirogo Kabupaten Tuban, 2) Seberapa besar nilai tambah ubi kayu menjadi keripik singkong di Desa Sadang Kecamatan Jatirogo Kabupaten Tuban.Tujuan dari penelitian ini meliputi : 1) Untuk mengetahui besarnya keuntungan dari usaha pengolahan ubi kayu menjadi keripik ubi kayu di Desa Sadang Kecamatan Jatirogo Kabupaten Tuban, 2) Untuk mengetahui besarnya nilai tambah dari usaha pengolahan ubi kayu menjadi keripik ubi kayu di Desa Sadang Kecamatan Jatirogo Kabupaten Tuban.Metodelogi Penelitian meliputi : 1) Metode penentuan daerah penelitian dilakukan secara Purposive sampling pada bulan april sampai juli 2018, 2) Metode pengambilan responden dengan cara sensus yaitu seluruh anggota kelompok indah jaya purnama sebanyak 24 orang, 3) Metode pengambilan data yang diambil dengan menggunakan data primer dan data sekunder, pengambilan data primer dengan wawancara menggunakan daftar pertanyaan (kuisioner) dan observasi, 4) metode analisis data yang digunakan adalah analisis usaha untuk mengetahui besarnya keuntungan dan nilai tambah.Hasil penelitian menunjukkan bahwa keuntungan yang diperoleh pada industri skala rumah tangga pada anggota kelompok indah jaya purnama per kg sebesar Rp 9.634,89. pengolahan ubi kayu menjadi keripik singkong memberikan nilai tambah bruto per kg sebesar Rp 11.557 nilai tambah netto per kg sebesar Rp 10.834,89, nilai tambah per bahan baku Rp 11.557/kg dan nilai tambah per tenaga kerja sebesar Rp 1.284/JKO.
PREFERENSI KONSUMEN BUAH SALAK WEDI Studi Kasus di Desa Wedi Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro Mohamad Ainur Rohman 1, Noor Djohar 2, Djalal Su’udi 3
Oryza : Jurnal Agribisnis dan Pertanian Berkelanjutan Vol. 4 No. 2 (2019): Oryza: Jurnal Agribisnis dan Pertanian Berkelanjutan
Publisher : Universitas Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56071/oryza.v4i2.201

Abstract

Komoditi salak merupakan salah satu jenis buah tropis asli Indonesia yang menjadi komoditas unggulan dan tanaman yang cocok untuk dikembangkan. Salah satu jenis salak yang dapat dikembangkan dan juga disukai oleh masyarakat adalah salak lokal wedi. Salak wedi di hasilkan di daerah Kabupaten Bojonegoro yang tepatnya di Desa Wedi Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro. Sejak terkenalnya salak wedi di pasaran domestik maka perkembangan jumlah tanaman salak wedi dan jumlah salak wedi di Desa Wedi semakin meningkat dari tahun ketahun. Salak wedi mempunyai ukuran yang lebih besar dari salak lainnya, teksturnya sedikit berair dan rasanya yang manis sepat, tapi kadang juga masir membuat salak wedi mempunyai rasa khas. Salak wedi yang dihasilkan ini dipasarkan di berbagai daerah dan tempat di Bojonegoro salah satunya di pasar buah Banjarejo dan di Desa Wedi sendiri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui atribut-atribut buah salak wedi yang menjadi preferensi konsumen dalam membeli buah salak wedi dan untuk mengetahui atribut yang menjadi preferensi konsumen dalam keputusan pembelian buah salak wedi di Desa Wedi Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro. Data dalam penelitian meliputi data primer dan data sekunder. Metode analisis data yang digunakan adalah dengan analisis fishbein. Hasil penelitian menunjukkan bahwa buah salak wedi yang menjadi kesukaan konsumen adalah buah salak wedi yang memiliki rasa yang manis dengan presentase 80%, tekstur daging yang halus dengan presentase 100%, warna kulit yang cokelat dengan presentase 80%, ukuran yang besar dengan presentase 100%. Keputusan pembelian buah salak wedi dipengaruhi oleh rasa, ukuran, tekstur dan warna.
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MOTIVASI KERJA BURUH WANITA DIGUDANG TEMBAKAU. (Studi Kasus UD. Supianto Desa Siwalan Kecamatan Sugihwaras Kabupaten Bojonegoro) Eni Agustyawati 1, Noor Djohar 2, Djalal Su’udi 3
Oryza : Jurnal Agribisnis dan Pertanian Berkelanjutan Vol. 4 No. 2 (2019): Oryza: Jurnal Agribisnis dan Pertanian Berkelanjutan
Publisher : Universitas Bojonegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (455.508 KB) | DOI: 10.56071/oryza.v4i2.204

Abstract

Motivasi menjadi dasar utama bagi sesorang dalam memasuki berbagai sektor publik di luar rumah dalam memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga Motivasi kerja buruh wanita dalam suatu organisasi dapat dianggap sederhana dan dapat dianggap masalah yang kompleks. Apabila setiap buruh wanita memiliki motivasi yang kuat untuk dalam melakukan pekerjaanya, maka diharapkan kinerja sektor publik akan meningkat. Adapun faktor dari motivasi antarnya kebutuhan, kepuasan kerja, situasi lingkungan kerja, sistem imbalan. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh kebutuhan, kepuasan kerja, situasi lingkungan kerja dan sistem imbalan terhadap motivasi kerja buruh wanita. Metode pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonrandom sampling dengan teknik purposive sampling. Metode yang digunakan untuk menguji adalah model regresi berganda, serta uji koefisien determinasi, uji t,uji f sebagai uji pendukung.Hasil dari penelitian Y= 0,228X_1 +0,500X_2 +0,122 X_3 +0,171〖 X〗_4. Hasil uji t semua variabel independen berpengaruh dengan variabel dependen. Hail uji f adalah secara simultan berpengaruh terhadap motivasi kerja
Strategi Pengembangan Usaha Pisang Cavendish Pada UD Istana Banana di Desa Pilanggede Kecamatan Balen Kabupaten Bojonegoro Nisa', Yulia Khoirun; Dawud, Moh. Yusuf; Djohar, Noor
Jurnal Ilmiah Membangun Desa dan Pertanian Vol. 9 No. 2 (2024)
Publisher : Department of Agribusiness, Halu Oleo University Jointly with Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia - Indonesian Society of Agricultural Economics (PERHEPI/ISAE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37149/jimdp.v9i2.1009

Abstract

Demand for banana commodities in Indonesia is relatively high, especially as an ingredient for food diversification. Judging from per capita consumption, bananas are consumed the most, with an average consumption of 24.71 grams/capita/day. Besides high domestic demand, bananas have high potential and competitiveness in the international market. The value of banana exports in Indonesia has increased by 42.81% from 2021. Throughout 2022, Indonesia has exported 22,112.98 tonnes of bananas to several countries, such as Malaysia, Singapore, and China. However, requests from these countries have not been met by Indonesia (Coordinating Ministry for the Economy of the Republic of Indonesia, 2020). Demand for exports of horticultural commodities, especially bananas, is relatively high but cannot yet be met. This means that the amount of banana production available is still insufficient to meet the community's needs and export of banana commodities. This research aims to determine internal and external factors, appropriate business development strategies, and priority strategies to be implemented at UD Istana Banana. The study was conducted at UD Istana Banana in Bojonegoro Regency in December 2023. Based on the results of the data analysis, the IFE Matrix (Internal Factor Evaluation) got a total score of 3.25, and the EFE Matrix (External Factor Evaluation) got a total score of 2.85. So, in the Internal External (IE) matrix, the company's position is in quadrant IV, which means the company's position is in growth and development. Furthermore, in the SWOT analysis, ten alternative strategies were obtained, and based on the QSPM analysis, it showed that the alternative strategy to develop the business by expanding partnerships and establishing good relationships with work partners and consumers received the highest score with a value of 5.89 which was the priority strategy at UD Istana Banana.
Strategi Usaha Mikro Pengolahan Salak dalam Meningkatkan Perekonomian Desa Wedi Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro Setyaningtyas, Ismi Nur; Dawud, Moh Yusuf; Djohar, Noor
Jurnal Ilmiah Membangun Desa dan Pertanian Vol. 9 No. 2 (2024)
Publisher : Department of Agribusiness, Halu Oleo University Jointly with Perhimpunan Ekonomi Pertanian Indonesia - Indonesian Society of Agricultural Economics (PERHEPI/ISAE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37149/jimdp.v9i2.1038

Abstract

The research focuses on the growth of snake fruit processing micro-businesses in Wedi Village, Kapas District, Bojonegoro Regency, aiming to develop sustainable strategies for their development. The success of these enterprises hinges on a comprehensive understanding of internal and external factors. The study analyzes the pivotal factors influencing the growth of salak processing micro-enterprises. It prioritizes development strategies, particularly emphasizing the interplay between product quality (an internal factor) and market demand (an external factor). Utilizing the Analytic Network Process (ANP) method via Super Decision Software, the research assesses development factors comprehensively. The pairwise comparison analysis highlights the priority of internal and external factors in influencing the growth of snake fruit processing micro-enterprises. The findings underscore the significant impact of external factors, exceptionally high market demand, which scored 0.52276, indicating its crucial role in driving microenterprise growth. Meanwhile, product quality, though scoring lower at 0.09885, remains a strategic focus for long-term sustainability. The WT strategy, involving strategic raw material procurement and price adjustments, emerged as the most effective alternative strategy with a score of 0.35614. This underscores companies' need to optimize procurement processes and adapt pricing strategies to capitalize on market demand fluctuations. The research contributes valuable insights into the dynamics of salak processing micro-enterprises at the local level. The formulated strategy guides micro-businesses, local governments, and research institutions to foster sectoral growth. By considering both internal and external factors, the strategy aims to impact regional economic development positively and sustainably. In conclusion, the research highlights the critical role of understanding internal and external dynamics in fostering the growth of snake fruit processing micro-enterprises. The strategy prioritizes leveraging market demand while maintaining product quality for sustained growth and economic development in the region.
ANALISIS FORECASTING PENJUALAN KOMODITAS HORTIKULTURA MULTIMUSIM PEPAYA DI HORTIMART AGRO CENTER SEMARANG Saputra, Frisco Fiandria; Dawud, Yusuf; Djohar, Noor
Jurnal Ilmu Ilmu Agribisnis: Journal of Agribusiness Science Vol 12, No 3 (2024)
Publisher : Lampung University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jiia.v12i3.8877

Abstract

Penelitian ini dilakukan dengan cara perhitungan peramalan menggunakan metode time series dengan 4 pendekatan, ditemukan bahwa peramalan penjualan pepaya di Hortimart Agro Center adalah 1268 kg dengan metode Moving Average, 1228,204 dengan metode Exponential Smoothing (α = 0.9), 1123,697 kg dengan metode Trend Analysis, dan 1092,102 kg dengan metode Multiplicative Decomposition dengan pola musiman kuartal (4 bulan). Berdasarkan perhitungan peramalan penjualan menggunakan keempat metode tersebut, nilai kesalahan akurasi peramalan terkecil ditemukan pada metode Trend Analysis, dengan nilai MAD sebesar 124,081, MSE sebesar 22.710,15, dan MAPE sebesar 24,7%. Dari hasil tersebut, disimpulkan bahwa metode Trend Analysis menjadi metode terbaik yang dapat digunakan oleh perusahaan Hortimart Agro Center untuk meramalkan penjualan pepaya karena memiliki nilai uji akurasi peramalan terkecil.
EFISIENSI TEKNIS MULTI-STAGE PADA USAHA TANI BAWANG MERAH DI DESA CANCUNG KECAMATAN BUBULAN BOJONEGORO Dea Nova Artamevia, Shalsa; Yusuf Dawud, Moh.; Djohar, Noor
Viabel : Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Pertanian Vol 17 No 1 (2023): Mei 2023
Publisher : Universitas Islam Balitar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35457/viabel.v17i1.2710

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efisiensi teknis multi-stage pada usahatani bawang merah di Desa Cancung, Kabupaten Bojonegoro menggunakan metode Data Envelopment Analysis (DEA) dan regresi Tobit. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dari 30 responden petani bawang merah. Nilai CRSTE dan VRSTE menunjukkan bahwa petani bawang merah masih belum mencapai efisiensi teknis penuh karena masih memiliki inefisiensi pada masing-masing model sebesar 87% dan 57%. Nilai SE menunjukkan petani bawang merah memiliki inefisiensi skala produksi sebesar 57% dan mayori tas petani memerlukan penambahan skala produksi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar petani bawang merah di Desa Cancung, Kabupaten Bojonegoro masih belum efisien secara teknis, namun dapat meningkatkan efisiensi teknis dengan menggunakan input secara lebih baik dan optimalisasi penggunaan sumber daya. Regresi Tobit menunjukkan bahwa faktor jumlah tanggungan keluarga berpengaruh positif terhadap inefisiensi teknis. Sedangkan faktor usia, tingkat pendidikan, dan pengalaman usahatani berpengaruh secara negative dengan inefisiensi usahatani. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan kepada petani bawang merah dan pihak terkait dalam upaya meningkatkan efisiensi teknis dan produktivitas usahatani bawang merah di wilayah tersebut. Abstract This study aims to analyze the multi-stage technical efficiency of shallot farming in Cancung Village, Bojonegoro Regency using the Data Envelopment Analysis (DEA) method and Tobit regression. The data used in this study are primary data from 30 respondents of shallot farmers. The CRSTE and VRSTE values ​​show that shallot farmers have not yet achieved full technical efficiency because they still have inefficiencies in each model of 87% and 57%, respectively. The SE value shows that shallot farmers have a production scale inefficiency of 57%, and the majority of farmers need to increase their production scale. The results show that most shallot farmers in Cancung Village, Bojonegoro Regency are still technically inefficient, but can improve technical efficiency by using inputs better and optimizing resource utilization. Tobit regression shows that the number of family dependents has a positive effect on technical inefficiency, while age, education level, and farming experience have a negative effect on farming inefficiency. This study is expected to provide input to shallot farmers and related parties in efforts to improve technical efficiency and productivity of shallot farming in the area.
Efisiensi Rantai Pasok Beras di Kabupaten Bojonegoro Probowati, Deviana Diah; Djohar, Noor
Jurnal Kewarganegaraan Vol 6 No 3 (2022): October 2022
Publisher : UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (223.112 KB) | DOI: 10.31316/jk.v6i3.3906

Abstract

AbstrakSektor pertanian mempunyai peranan yang penting dan strategis dalam pembangunan nasional. Peranan tersebut antara lain: meningkatkan penerimaan devisa negara, penyediaan lapangan pekerjaan, perolehan nilai tambah dan daya saing, pemenuhan kebutuhan konsumsi dalam negeri, bahan baku industri dalam negeri serta optimalisasi pengelolaan sumberdaya alam berkelanjutan. Pembangunan agribisnis merupakan strategi pembangunan ekonomi yang membangun industri hulu, usahatani, industri hilir dan jasa penunjang secara simultan dan harmonis. Salah satu hal yang dapat diterapkan dalam pembangunan ekonomi yang membangun industri hulu, usahatani dan industri hilir dapat dianalisis dengan menggunakan efisiensi rantai pasok (supply chain managemen). Tujuan akhir dari supply chain manajemen dari sudut biaya adalah menekan biaya-biaya yang dikeluarkan sepanjang rantai pasokan untuk mencapai keuntungan bersama. Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui rantai/saluran pemasaran beras di Kabupaten Bojonegoro, 2) menganalisis efisiensi rantai pasok beras di Kabupaten Bojonegoro. Target khusus dalam penelitian ini adalah memberikan kontribusi berupa model tentang chain/rantai pemasaran beras di Kabupaten Bojonegoro. Selain itu, penelitian ini juga digunakan untuk menganalisis apakah rantai/saluran pemasaran beras di Kabupaten Bojonegoro efisien. Penelitian dilakukan secara sengaja purposive di Kabupaten Bojonegoro pada tahun 2018-2019, dengan mengambil sampel kecamatan di Kabupaten Bojonegoro. Kecamatan yang dijadikan sampel diambil dengan cara purposive berdasarkan penghasil terbesar komoditi beras di kecamatan tersebut. Pengambilan sampel petani dilakukan secara acak sebanyak 30 responden dari tiga kecamatan di Kabupaten Bojonegoro yang dipilih secara purposive. Sampel pedagang yang dikumpulkan dilakukan dengan menggunakan pengumpulan sampel dengan teknik bola salju (snowball sampling) yaitu pedagang tingkat desa, pedagang tingkat kecamatan dan pedagang tingkat kabupaten.Metode analisis data yang digunakan menggunakan DEA yaitu sebuah teknik pemrograman matematis berdasarkan pada linear programming yang DEA diciptakan sebagai alat evaluasi kinerja suatu aktivitas di sebuah unit entitas yang selanjutnya disebut Decision Making Unit (DMU). Secara sederhana, pengukuran ini dinyatakan dengan rasio output/input yang merupakan suatu pengukuran efisiensi atau produktivitas. Hasil penelitian ini diharapkan dapat di seminarkan di tingkat nasional dan dapat dipublikasikan di jurnal nasional terakreditasi. Berdasarkan hasil penelitian, diperoleh hasil nilai DEA petani sebesar 0,23 tidak efisien karena nilainya kurang dari 1. Nilai DEA tengkulak sebesar 1,1, efisien. Nilai DEA pedagang penggilingan beras sebesar 1,2 efisien dan nilai DEA pedagang beras sebesar 0,07 tidak efisien.Kata Kunci: Rantai Pasok, Beras, DEA Pekerjaan, Perolehan Nilai Tambah dan Daya