Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

Analisis Deskriptif Preferensi Petani Terhadap Penggunaan Fungisida Pada Tanaman Padi Masahid Masahid; Noor Djohar
Tropical Plantation Journal Vol 1, No 2 (2022): TROPICAL PLANTATION JOURNAL
Publisher : Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56125/tpj.v1i2.12

Abstract

Padi merupakan tanaman yang sudah sangat dikenal oleh seluruh kalangan masyarakat. Tanaman pangan ini menjadi salah satu tanaman yang sangat dibutuhkan sebagai sumber makanan pokok yaitu beras. Sejarah perkembangan tanaman padi sebagai komoditi tanaman pangan penting di dunia tidak diketahui dengan pasti karena sejarahnya yang teramat panjang dan sudah amat tua. Sebagian pakar berpendapat bahwa tanaman padi berkemungkinan berasal dari Asia Tengah, tetapi ada juga yang mengemukakan bahwa tanaman padi berasal dari daerah Himalaya, Afrika Barat, Thailand, Myanmar dan Tiongkok. Catatan sejarah mengenai sejak kapan tanaman padi mulai dibudidayakan di Pulau Jawa, Indonesia juga tidak diketahui dengan pasti. Bahkan dari hasil penelusuran pada relief-relief di Candi Borobudur, juga tidak ditemukan adanya pahatan tanaman padi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada atribut produk dengan kualitas yang baik menjadi pilihan yang paling disukai oleh petani dengan nilai kegunaan atau utility sebesar 0, 427. Sedangkan untuk atribut harga, petani lebih menyukai harga obat filia 525 SE yang bervariasi dengan nilai kegunaan sebesar 0, 227 Atribut promosi diperoleh bahwa petani lebih menyukai adanya iklan fungisida filia 525 SE yang menarik dengan nilai kegunaan sebesar 0, 177. Hasil yang diperoleh untuk atribut ketersediaan produk yaitu pelayanannya sangat memuaskan menjadi level yang sangat disukai oleh petani dengan nilai kegunaan sebesar 0, 081. Dari hasil tersebut didapat bahwa kombinasi atribut yang paling disukai oleh petani adalah fungisida filia 525 SE yang memiliki kualitas yang baik, harga yang bervariasi, iklan yang menarik, dan pelayanannya sangat memuaskan.
Marketing Analysis of Potato in Batu City Muhammad Khoirul Aziz; Masahid Masahid; Badiatud Durroh
Tropical Plantation Journal Vol 2, No 1 (2023): TROPICAL PLANTATION JOURNAL
Publisher : Akademi Komunitas Perkebunan Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56125/tpj.v2i1.18

Abstract

Sumberbrantas village is one of the areas located in the highlands which is one of the potential for potato commodity development. The high potential of the region is also supported by the willingness of farmers to cultivate potatoes. The purpose of this study was to determine the marketing channel for potato commodities and the efficiency level of marketing institutions for potato commodities in Sumberbrantas Village, Bumiaji District, Batu City. This study uses the Cluster Random Sampling method. In this study only covers the city of Malang and Batu city. The samples that will be used as respondents in the study are 30 potato farmers, 2 collectors, and 4 retailers. Data analysis used descriptive analysis, marketing margin analysis and Farmer's Share analysis. The results of this study are farmers - collectors - retailers - consumers. The marketing margin value for each potato in this marketing channel is IDR 3,500. The share value or profit share is 90.76% and the cost share is 9.2% so it can be concluded that this marketing channel is logical because the profit share value obtained is greater than the cost share in the marketing channel. The average selling price received by farmers is 9,500/kg. the value of PS or the percentage of farmers' profits is 73.07% of the price at the consumer level, which is Rp. 13,000/kg.
SOLUSI PENCEGAHAN KERUSAKAN PRODUK TEH KERING DI PT CANDI LOKA Badiatud Durroh; Masahid Masahid; Moh Yusuf Dawud
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 1 (2023): edisi JANUARI
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i1.2593

Abstract

Daya saing produk teh kering salah satunya dilihat dari kualitas teh tersebut. Oleh karena itu, untuk menghasilkan teh berkualitas baik diperlukan usaha mengurangi kerusakan pada hasil teh kering. Pelaksanaan Good Agricultural Practices (GAP) saat proses pemetikan pucuk teh basah dan Good Manufacturing Practices (GMP) saat pengolahan untuk menghasilkan teh kering merupakan cara untuk memperoleh teh yang berkualitas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penyebab kerusakan teh selama   proses produksi. Studi kasus dilakukan di PT, Candi Loka Ngawi Jawa Timur. Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus (case study) dan desain kualitatif. Beberapa penyebab kerusakan yang terjadi pada proses produksi teh kering tadalah kebiasaan buruk petani saat memetik pucuk teh, kecerobohan pekerja pabrik saat melakukan sortasi, dan kegiatan proses produksi yang dilakukan oleh pekerja tidak sesuai dengan GAP dan GMP. Berdasarkan tiga penyebab tersebut, penyebab utama kerusakan produk teh kering yaitu pekerja yang tidak  menerapkan GAP dan GMP saat proses produksi, sehingga kualitas teh kering yang dihasilkan kurang baik. Solusi pencegahan kerusakan produk teh kering adalah dengan menambah satu sampai tiga petugas grading, dan membayar petikan pucuk petani sesuai dengan hasil grading-nya.
Analisis Daya Saing Ekspor Kakao Indonesia di Pasar Internasional Naila Rohmah Izzatin; Badiatud Durroh; Masahid Masahid
Agro Bali : Agricultural Journal Vol 6, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Panji Sakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37637/ab.v6i2.1266

Abstract

Kakao memegang peranan penting sebagai komoditas perkebunan subsektor pertanian dalam kegiatan perekonomian Indonesia. Selain minyak dan gas, kakao juga menjadi salah satu komoditas penting penghasil devisa negara ekspor Indonesia. Peningkatan daya saing ekspor kakao Indonesia akan membawa manfaat ekonomi yang signifikan, termasuk peningkatan pendapatan petani, pertumbuhan industri, dan kontribusi yang lebih besar terhadap perekonomian nasional. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji tingkat daya saing kakao Indonesia dengan pasar internasional serta mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi daya saing ekspor kakao Indonesia di pasar internasional. Metode dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang memiliki cakupan data global. Data diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS), databoks, UN Comtrade, DITJENBUN, Trademap, dan International Cocoa Organization (ICCO). Untuk menilai daya saing kakao Indonesia di pasar global, data diolah secara kuantitatif dengan menggunakan analisis Revealed Comparative Advantage (RCA). Kemudian dilanjutkan dengan analisis Regresi Linier Berganda yang mengidentifikasi variabel-variabel yang mempengaruhi daya saing ekspor kakao Indonesia di pasar global. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat daya saing ekspor kakao Ekuador dan Nigeria jauh di atas Indonesia. Namun, karena Indonesia memiliki nilai RCA rata-rata 1.960, maka Indonesia lebih berdaya saing dibandingkan negara lain yang mengekspor biji kakao, seperti Jerman dan Kolombia. Volume Ekspor Kakao Indonesia-Dunia adalah satu-satunya faktor yang secara signifikan mempengaruhi hasil dengan nilai Sig. 0,000 dan nilai t hitung 7,884. Harga ekspor kakao dan nilai tukar AS tidak memiliki dampak yang terlihat. Daya saing kakao Indonesia harus ditingkatkan, demikian pula bantuan dan keterlibatan pemerintah, termasuk diseminasi teknologi budidaya kepada petani kakao.
PENYULUHAN PEMANFAATAN ASAP CAIR DARI LIMBAH TEMPURUNG KELAPA SEBAGAI BIOPESTISIDA HAMA Danang Ananda Yudha; Reza Anggapratama; Masahid Masahid; Deviana Diah Probowati; Lestariningsih Lestariningsih
Jurnal Abdimas UNU Blitar Vol 5 No 1 (2023): Volume 5 Nomor 1, Juli 2023
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28926/jppnu.v5i1.179

Abstract

ABSTRAK Tempurung kelapa merupakan bahan yang sangat potensial untuk dijadikan asap cair. Tempurung kelapa biasanya dimanfaatkan untuk kerajinan, bahan bakar, dan bahan baku arang aktif. Pembuatan arang aktif dari tempurung kelapa akan menghasilkan hasil samping berupa asap, selanjutnya dapat dimanfaatkan sebagai asap cair dengan mengubahnya dari fase gas menjadi fase cair dengan proses kondensasi. Kelompok tani yang berada di Kecamatan Ponggok mengolah limbah berbahan baku tempurung kelapa yang banyak dijumpai di wilayah Kabupaten Blitar. Pestisida alami atau biopestisida (BIOPEST) dapat dibuat dari tempurung kelapa yang diolah oleh kelompok tani di Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar menjadi pengendali hama seperti tikus, wereng, kutu, kecoa. Proses pembuatan pestisida alami dalam rangka melindungi lingkungan dari obat0obatan kima. Hal ini dilakukan karena kelompok tani disana masih minimnya pengetahuan tentang BIOPEST. Sehingga dari tujuan kegiatan ini adalah memberikan penyuluhan pada kelompok tani tentang cara pembuatan asap cair dari tempurung kelapa guna meningkatkan nilai ekonomi serta ramah lingkungan. Kata Kunci: Penyuluhan; tempurung kelapa; asap cair
PENERAPAN GHP (GOOD HANDLING PRACTICES) TERHADAP MUTU TEMBAKAU Badiatud Durroh; Masahid Masahid
Agros Journal of Agriculture Science Vol 25, No 3 (2023): edisi Juli
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Janabadra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37159/jpa.v25i3.3043

Abstract

Tobacco is one of the most important trading commodities and a source of state revenue through taxes, foreign exchange, excise, and is a source of income for farmers. Tobacco production is usually used for the manufacture of domestic cigarette products. The Kedungadem District area which tends to be hilly, allows tobacco to grow more optimally. Because the soil structure in hilly areas generally does not store much water, it is very suitable for growing tobacco plants. The purpose of this study was to determine the application of GHP to tobacco quality in Megale Village, Kedungadem District, Bojonegoro Regency. To determine the effect of GHP application on tobacco quality in Megale Village, Kedungadem District, Bojonegoro Regency. This research method is interview, observation, questionnaire, literature study. Data analysis used in this research is six sigma and multiple linear regression analysis. Based on the results of the study, it was shown that the implementation of Good Handling Practices (GHP) by tobacco farmers in Megale Village, Kedungadem District, Bojonegoro Regency was in accordance with the applicable GHP guidelines and SOPs. Quality variable 1 (X1) partially has a significant effect on tobacco GHP. This is evidenced by the results of the tcount 3.028 > ttable 2.048. Quality variable 1 has also passed the classical assumption test. Quality variable 2 (X2) partially has a significant effect on tobacco GHP. This is evidenced by the results of the tcount 2.199 > ttable 2.048. Quality variable 2 has also passed the classical assumption test. Quality variable 3 (X3) partially has a significant effect on tobacco GHP. This is evidenced by the results of the tcount -0.530 <ttable 2.048. This variable has also passed the classical assumption test. The Fcount value is smaller than Ftable (1.340 <2.93) at a significance level of 0.05 (a = 5%). H1 is rejected and H0 is accepted, which means that the variable quality 1 (X1), quality 2 (X2), and quality 3 (X3) simultaneously or together have a significant effect on the GHP variable (Y).INTISARITembakau menjadi salah satu komoditas perdagangan yang sangat penting dan menjadi salah satu sumber pendapatan negara melalui pajak, devisa negara, cukai, dan merupakan sumber pendapatan petani. Produksi tembakau biasanya di gunakan untuk pembuatan produk rokok domestik. Wilayah Kecamatan Kedungadem yang cenderung perbukitan, memungkinkan tembakau bisa tumbuh lebih maksimal. Karena struktur tanah didaerah perbukitan yang umumnya tidak menyimpan banyak air, sehingga sangat cocok untuk pertumbuhan tanaman tembakau. Tujuan penelitian ini adalah Untuk mengetahui penerapan GHP terhadap mutu tembakau di Desa Megale, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro.Untuk mengetahui pengaruh penerapan GHP terhadap mutu tembakau di Desa Megale, Kecamatan Kedungadem, Kabupaten Bojonegoro. Metode penelitian ini adalah wawancara, observasi, kuisioner, study pustaka. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah six sigma dan analisis regresi linear berganda. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa Penerapan Good Handling Practices (GHP) oleh petani tembakau di Desa Megale Kecamatan Kedungadem Kabupaten Bojonegoro sudah sesuai dengan pedoman GHP dan SOP yang berlaku,. Variabel mutu 1 (X1) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap GHP tembakau. Hal  ini dibuktikan dengan hasil nilai thitung 3,028 > ttabel 2,048. Variabel mutu 1 juga telah lolos uji asumsi klasik.Variabel mutu 2 (X2) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap GHP tembakau. Hal ini dibuktikan dengan hasil nilai thitung 2,199 > ttabel 2,048. Variabel mutu 2 juga telah lolos uji asumsi klasik. Variabel mutu 3 (X3) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap GHP tembakau. Hal ini dibuktikan dengan hasil nilai thitung -0,530 < ttabel 2,048. Variabel ini juga telah lolos uji asumsi klasik. Untuk nilai Fhitung lebih kecil dibandingkan Ftabel (1,340 < 2,93) dalam taraf signifikansi 0,05 (a = 5%). H1 ditolak dan H0 diterima yang berarti variabel mutu 1 (X1), mutu 2 (X2), dan mutu 3 (X3) secara simultan atau bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap variabel GHP (Y). 
Efficiency and Contribution of Labor in Rice Farming in the Lower Bengawan Solo River Basin, Bojonegoro Regency Probowati, Deviana Diah; Masahid, Masahid
QISTINA: Jurnal Multidisiplin Indonesia Vol 3, No 1 (2024): June 2024
Publisher : CV. Rayyan Dwi Bharata

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.57235/qistina.v3i1.2232

Abstract

Agriculture contributes to development as an economic activity, as a livelihood and as a provider of environmental services. Farmers can be likened to companies because farmers, apart from being producers, are also workers and managers who manage rice farming so that optimal production results are obtained. Bojonegoro Regency is one of the districts that passes through the Bengawan Solo River. Most of the rice fields in Bojonegoro Regency have irrigation channels originating from the Bengawan Solo river. The farmer's household economy consists of production, consumption and labor contribution activities in farming. For rice farming activities, farmers need input including labor, both family labor and non-family labor. Labor in rice farming includes male labor and female labor, both family labor and non-family labor. The aim of this research is to analyze labor efficiency in the household economy of rice farmers in the Hilir Bengawan Solo watershed and to analyze the contribution of family labor to the income of rice farmer families. The research method uses a survey method by taking 30 samples. The analysis technique used uses the DEA analysis method and the contribution of labor to farming family income. The research results show that DEA is 0.35 and the contribution of labor to family income is 52.5%, which is considered moderate.
Pemberdayaan Pemuda Pertanian Melalui Edukasi Pertanian Organik di Desa Trucuk Kecamatan Trucuk Kabupaten Bojonegoro Badi’atud Durroh; Yudha, Danang Ananda; Anang Kurniawan; Dilla Yesita Sari; Masahid Masahid
Manfaat : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Indonesia Vol. 1 No. 3 (2024): Agustus : Manfaat : Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat Indonesia
Publisher : Asosiasi Riset Ilmu Tanaman Dan Hewan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62951/manfaat.v1i3.86

Abstract

The role of the younger generation in improving quality in the agricultural sector has a very crucial role. However, nowadays soil fertility in Indonesia is decreasing day by day as agricultural land use becomes more intensive. So that young people's insight regarding environmentally friendly cultivation techniques through organic farming needs to be added and strengthened to create progress in the fields of agriculture and food security. The aim of this service activity is an effort to increase the younger generation's understanding of organic farming through counseling and creating demonstration plots for organic vegetable cultivation using vegetable pesticides and liquid organic fertilizer (POC) to increase agricultural products and stabilize the economy of the surrounding community. The activity method is carried out through counseling, socialization and direct practice through making demonstration plots. Counseling about organic farming and its impact on the environment. The demonstration plot focused on the correct working methods and techniques in organic farming through the application of liquid organic fertilizer (POC) and vegetable pesticides. Following this community service activity program, it shows that the knowledge and skills of the younger generation of farmers have increased regarding organic vegetable cultivation and the impact of organic farming on the environment. Keyword: organic fertilizer, agriculture, demonstration plots, environment
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA PETERNAKAN AYAM PETELUR DI DESA SIMBATAN KECAMATAN KANOR KABUPATEN BOJONEGORO Durroh, Badiatud; Masahid, Masahid
JURNAL AGRIMANSION Vol 26 No 1 (2025): Jurnal Agrimansion April 2025
Publisher : Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/agrimansion.v26i1.1769

Abstract

Usaha peternakan ayam petelur merupakan usaha sebagai penghasil sumber protein yang murah dibandingkan dengan sumber protein hewani lainnya, sehingga siklus perputaran usaha sangat besar dan cepat. Namun demikian usaha peternakan ayam petelur masih sangat fluktuatif harganya karena komponen yang mendukung proses produksinya sangat bergantung pada faktor produksi lainya seperti pakan dan lain-lain. Pengembangan usaha adalah proses yang melibatkan upaya untuk memperluas atau meningkatkan bisnis yang sudah ada, baik melalui ekspansi produk atau layanan, penetrasi pasar baru, diversifikasi portofolio, atau inovasi produk dan proses. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi pengembangan peternakan ayam petelur di Desa Simbatan Kecamatan Kanor. Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Analis SWOT dan Analisis QSPM. Analisis SWOT dan QSPM merupakan metode yang digunakan untuk menentukan strategi yang tepat bagi perusahaan saat ini. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa strategi tepat yang dapat diterapkan oleh usaha peternakan ayam petelur di Desa Simbatan saat ini adalah strategi grow and build (tumbuh dan bina) dengan cara menjalin kerjasama dengan instansi terkait. Dikarenakan alternatif strategi ini memperoleh Total Attractive Score (TAS) sebesar 6,33 yang paling tinggi dibandingkan dengan alternatif strategi lainnya.
Analisis Pendapatan dan Produksi Usahatani Padi pada Lahan Irigasi DAS Hilir Bengawan Solo di Kabupaten Bojonegoro Deviana Diah Probowati; Masahid Masahid
Jurnal Riset Rumpun Ilmu Tanaman Vol. 4 No. 1 (2025): April : Jurnal Riset Rumpun Ilmu Tanaman
Publisher : Pusat riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jurrit.v4i1.4595

Abstract

Rice is the main source of income for rural communities in Bojonegoro Regency and is one of the main food commodities that is a priority in agricultural economic development both at the national and regional levels, especially Bojonegoro Regency. The Bojonegoro Regency area is crossed by the Bengawan Solo River which is one of the sources of air for rice plants. The purpose of this study was to determine the production and income of rice farming in the Bengawan Solo Hilir Watershed, Bojonegoro Regency. The sample used was 30 farmers taken purposively who had land around the Bengawan Solo Hilir Watershed. The analysis method used was the Cobb Douglas production function method and farm income analysis. The results showed that rice farming in Bojonegoro Regency was profitable. This can be seen from the farm income of Rp. 760,586,000.00. Rice farm income is the difference between revenue and total costs used, which are Rp. 969,050,000 and Rp. 208,464,000, respectively. The production factors used in the model are land, labor, and fertilizer production factors. The production factor that has a significant influence is the land production factor which has a calculated t value of 6.305 which is greater than the t table value of 2.405 at a 95% confidence level.