Latar Belakang: Infeksi kecacingan masih menjadi salah satu penyakit berbasis lingkungan yang menjadi masalah bagi kesehatan masyarakat di dunia, yang disebabkan oleh sejumlah cacing usus perut dengan penularan melalui tanah, atau biasa disebut dengan Soil Transmitted Helminths atau disingkat STH. Faktor-faktor yang memiliki hubungan erat dengan kejadian infeksi kecacingan pada anak SD adalah kebersihan perorangan, sanitasi lingkungan rumah dan sekolah, serta perilaku konsumsi obat cacing dalam enam bulan terakhir. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian infeksi kecacingan pada murid SD Negeri 27 Mataram. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Data diperoleh dengan melakukan pengisian kuesioner oleh siswa. Subjek penelitian adalah 86 murid kelas 3 hingga 6 SD Negeri 27 Mataram. Analisis data dilakukan dengan uji statistik Chi-Square. Hasil: Murid yang positif terinfeksi cacing sebanyak 7 orang. Spesies cacing yang paling banyak menginfeksi murid SD Negeri 27 Mataram adalah Trichuris trichiura yaitu sebanyak 5 anak, dan Hymenolepis nana sebanyak 2 anak. Faktor yang berhubungan dengan kejadian kecacingan ialah kebiasaan memakai alas kaki, sementara kejadian kecacingan tidak berhubungan dengan kebiasaan mencuci tangan, kebersihan kuku, kebiasaan mengkonsumsi obat cacing dalam 6 bulan terakhir, dan sanitasi lingkungan. Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan bermakna antara kebiasaan mencuci tangan, kebersihan kuku, konsumsi obat cacing dalam 6 bulan terakhir, dan sanitasi lingkungan sekolah dengan kejadian infeksi kecacingan, namun terdapat hubungan bermakna antara kebiasaan memakai alas kaki saat bermain atau keluar rumah dengan kejadian infeksi kecacingan di SD Negeri 27 Mataram.