Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Skrining Diabetes Melitus pada Ibu Hamil di RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah : Factors Affecting Diabetes Mellitus Screening in Pregnant Women at Undata Hospital, Central Sulawesi Province Wiranti Mangadikon; Syaiful R. Tahir; Maryam; Hasiaty Ponulele
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 5 No. 10: OKTOBER 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v5i10.2906

Abstract

Diabetes mellitus gestasional merupakan keterjeratan kehamilan yang masih jarang terlihat sedangkan variabel yang mempengaruhi kejadian diabetes gestasional antara lain umur, riwayat diabetes mellitus. Jenis eksplorasi yang dilakukan ini bersifat kuantitatif. Eksplorasi ini diperkirakan menggunakan polling dengan tujuan utama mengenali ibu hamil, misalnya 15 ibu hamil dengan 6 pernyataan tentang diabetes mellitus. diperkirakan menggunakan paket tes glukosa. Jenis pemeriksaan menunjukkan bahwa penyebaran dari 15 responden yang diperiksa menunjukkan bahwa ibu hamil memiliki latar belakang yang ditandai dengan diabetes mellitus (100,0%) tidak ada set pengalaman melahirkan anak makrosomia dengan diabetes mellitus gestasional dan penting untuk cek kadar gula pada ibu hamil. Akhirnya dari 5 individu yang menjadi responden teridentifikasi diabetes melitus, 10 individu yang tidak terklasifikasi diabetes melitus pada kelas ini tergolong buruk, dianjurkan untuk memiliki pilihan untuk tetap mengontrol terutama DM dapat mengurangi kejadian diabetes melitus.
Faktor-Faktor Risiko Persalinan Prematur di Rumah Sakit Bersalin Tinatapura Kota Palu : Risk Factors for Premature Labor at the Tinatapura Maternity Hospital, Palu City Ferafy; Rosita; Maryam; Hasiaty Ponulele
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 6 No. 1: JANUARI 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v6i1.3238

Abstract

Persalinan prematur didefinisikan sebagai kelahiran sebelum usia kehamilan 37 minggu (20-37 minggu) atau dengan berat janin kurang dari 2500 gram. Menurut WHO, ada 15 juta kelahiran prematur pada tahun 2018. Prematuritas adalah 5-10% di negara maju seperti Eropa, Amerika Utara, sebagian Amerika Selatan, dan Australia, tetapi 10-30% di Afrika dan Asia Tenggara. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi faktor risiko persalinan prematur di Rumah Sakit Bersalin Tinatapura Kota Palu. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain studi kasus kontrol dengan pendekatan basic random sampling. Partisipan penelitian sebanyak 766 orang adalah ibu hamil prematur dan cukup bulan di Rumah Sakit Bersalin Tinatapura Kota Palu. Data untuk penelitian ini dikumpulkan dari rekam medis kelahiran Januari-Desember, dan sampel terdiri dari kelompok kasus (persalinan prematur) dan kelompok kontrol (persalinan normal). Pengambilan sampel dilakukan secara acak. Analisis univariat dan bivariat dengan uji OR (95%/CI). Informasi tersebut dianalisis, ditabulasikan, dan disampaikan dalam bentuk naratif. Temuan mengungkapkan bahwa ibu berusia 20 hingga 35 tahun memiliki peluang 0,53 kali lebih besar untuk menghindari persalinan prematur. Paritas 1 atau lebih memiliki resiko 0,30 tidak menderita persalinan prematur. Karena jarak antara kehamilan sebelumnya kurang dari 2 tahun, risiko persalinan prematur meningkat 1,00 kali lipat jika dibandingkan dengan ibu yang jarak kehamilannya lebih dari 2 tahun.
Implementasi Terapi Kompres Hangat terhadap Penurunan Skala Nyeri pada Pasien Phlebitis di RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah : Implementation of Warm Compress Therapy to Reduce Pain Scale in Phlebitis Patients at Undata Hospital Central Sulawesi Province Lili Edi Sawaun; Sri Yulianti; Maryam
Jurnal Kolaboratif Sains Vol. 6 No. 11: NOVEMBER 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Palu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56338/jks.v6i11.4278

Abstract

Phlebitis terjadi karena peradangan akut lapisan internal vena yang ditandai oleh rasa sakit dan nyeri disepanjang vena, kemerahan, bengkak, dan hangat, serta dapat dirasakan disekitar daerah penusukan. Kompres hangat merupakan tindakan untuk menurunkan nyeri dengan memberikan energi panas melalui proses konduksi, pemberian kompres air hangat efektif untuk menurunkan derajat phlebitis. Dilakukan Implementasi terapi kompres hangat terhadap penurunan skala nyeri pada pasien phlebitis di Ruangan Teratai RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah. Penelitian ini adalah deskriptif dalam bentuk studi kasus. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah one-case study dimana dalam desain penelitian ini mempelajari kasus tunggal seperti satu penyakit dan satu pasien. Didapatkan hasil setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 hari didapatkan hasil hari pertama skala nyeri 4 (nyeri ringan), hari kedua skala nyeri 2 (nyeri ringan) dan hari ketiga skala nyeri 0 (tidak terasa nyeri) dengan hasil nyeri yang dirasakan pasien sudah tidak terasa nyeri. Kesimpulan bahwa pemberian terapi kompres hangat ini efektif terhadap penurunan skala nyeri pada pasien phlebitis dengan suhu air yang digunakan 40oC-43oC selama 10-20 menit dan dilakukan secara rutin. Saran pada penelitian ini antara lain bagi institusi pendidikan, bagi tempat penelitian dan bagi peneliti.