p-Index From 2020 - 2025
2.802
P-Index
This Author published in this journals
All Journal TEKNO
Meike M. Kumaat
Universitas Sam Ratulangi

Published : 20 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

Analisa Kinerja Lalu Lintas Persimpangan Lengan Empat Tak Bersinyal (Studi Kasus: Persimpangan Jl. Veteran, Jl. 1945, Jl. Amal, Kota Kotamobagu) Abdul H. Lamarang; Audie L. E. Rumayar; Meike M. Kumaat
TEKNO Vol. 20 No. 82 (2022): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persimpangan Jalan merupakan tempat bertemunya arus lalu lintas dari dua Jalan atau lebih. Persimpangan tak bersinyal menyebabkan banyaknya konflik yang terjadi di daerah Kota Kotamobagu, persimpangan yang tidak bersinyal sudah banyak menimbulkan konflik atau masalah lalu lintas, dikarenakan meningkatnya angka pertumbuhan kependudukan dan perekonomian, beserta kendaraan transportasi, hal ini meningkatkan ketidakdisiplinan para pengguna kendaraan transportasi darat,ditambah kurangnya rambu atau petunjuk yang ada di simpang tak bersinyal empat lengan di ruas Jalan Veteran-Jalan Amal-Jalan 1945. Oleh karena itulah, perlu dilakukan suatu studi dan evaluasi kinerja terhadap simpang tak bersinyal empat lengan di ruas Jalan Veteran-Jalan Amal-Jalan 1945, penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kinerja lalu lintas pada persimpangan tersebut dengan mengetahui kinerja simpang, tingkat pelayanan Jalan, dan waktu tundaan pada persimpangan tak bersinyal empat lengan di ruas Jalan Veteran-Jalan Amal-Jalan 1945.Penelitian dimulai dengan pengukuran awal data geometrik lengan persimpangan kemudian mengambil data volume lalu lintas dengan melakukan survey selama 1 hari pada tanggal 10 Agustus 2020 dari jam 06.00 – 19.00, Dalam menganalisa persimpangan dilakukan dengan mengacu pada metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 (MKJI 1997) dan simulasi memakai software Simulation of Urban Mobility (SUMO). Hasil pada penelitian ini menunjukan bahwa arus puncak pada saat jam puncak yaitu jam 17.00-18.00 WITA, dengan volume total kendaraan (QTOT) sebesar 1283,6 smp/jam. Hasil perhitungan menunjukan bahwa kapasitas simpang (C) sebesar 2399,8 smp/jam, dengan derajat kejenuhan (DS) sebesar 0,53, tundaan simpang (D) sebesar 8,6 det/smp dan peluang antrian yang terjadi adalah 13% - 29%. Level Of Service (LOS) yangdi dapat yaitu LOS A. Hasil simulasi dan analisis pergerakan lalu lintas menunjukan tingkat pelayanan dan keandala yang dibutuhkan oleh pengendara atau pengguna Jalan sangat baik, walaupun begitu, simpang ini memiliki konflik yang begitu serius di karenakan sudah banyak di simpang tersebut telah memakan banyak korban laka lantas. Oleh karena itu, untuk menghindari konflik kecelakaan perlu dilakukan evaluasi dan penanganan yang tepat dikemudian hari. Kata kunci – tundaan, simulasi, persimpangan, Level of Service (LOS), kapasitas
Karakteristik Pengguna Moda Transportasi Online Dan Konvensional Di Kota Tomohon Pada Saat Pandemi Covid-19 Brigita P. Toreh; Lucia I. R. Lefrandt; Meike M. Kumaat
TEKNO Vol. 20 No. 82 (2022): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pandemi Covid-19 di Indonesia memunculkan banyak perubahan baik di bidang ekonomi, sosial, politik dan sistem transportasi. Pandemi Covid-19 menimbulkan tantangan besar bagi transportasi umum sebagai akibat dari penurunan permintaan dan pendapatan. Pembatasan kegiatan yang dilakukan pemerintah dalam rangka memperlambat penyebaran virus Covid-19 seperti mengurangi interaksi antar individu, telah menjadi norma baru. Penyebaran Covid-19 yang relatif cepat menjadi alasan masyarakat khususnya di Kota Tomohon lebih selektif dalam memilih moda transportasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pelaku perjalanan dalam memilih moda transportasi di Kota Tomohon dan menentukan faktor–faktor yang mempengaruhi pemilihan moda transportasi di Kota Tomohon. Penelitian ini dilakukan dengan membagikan kuesioner melalui google form dan dibagikan secara langsung kepada 200 responden menggunakan skala likert dan pengolahan data dengan metode Structural Equation Modeling (SEM) melalui aplikasi AMOS. Berdasarkan hasil kuesioner diperoleh karakteristik responden yang menunjukkan bahwa lebih banyak responden didominasi oleh perempuan, responden lebih banyak ada pada kelompok usia 18 – 35 tahun, responden lebih banyak memiliki jenjang pendidikan terakhir SMA/SMK, responden lebih banyak didominasi oleh pelajar/mahasiswa/i, responden lebih banyak yang belum berpenghasilan, dan responden paling banyak menggunakan Ojek Online sebesar 78%. Berdasarkan hasil uji Structural Equation Modeling (SEM) diperoleh faktor – faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan moda transportasi yang ada di Kota Tomohon yaitu jarak tempuh, kemudahan mendapat moda, dan kenyamanan berkendara. Dimana jarak tempuh berpengaruh terhadap ojek online melalui kenyamanan berkendara sebesar 0.32%, dan melalui kemudahan mendapat moda sebesar 0.28%. Jarak tempuh berpengaruh terhadap ojek konvensional melalui kemudahan mendapat moda sebesar 0.72%, Kata kunci – pandemi Covid-19, pemilihan moda, Structural Equation Modelling (SEM), AMOS
Optimalisasi Kinerja Simpang Bersinyal Menggunakan Perangkat Lunak PTV VISSIM (Studi Kasus: Simpang Bersinyal Patung Kuda Paal 2) Deibert E. K. Ratag; Meike M. Kumaat; Semuel Y. R. Rompis
TEKNO Vol. 20 No. 82 (2022): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persimpangan menjadi salah satu titik yang sering terjadi permasalahan lalu lintas. Di kota manado salah satu simpang yang mengalami permasalahan akibat panjang antrian yang tinggi dan tundaan yang lama adalah simpang bersinyal Patung Kuda Paal 2. Simpang ini memiliki empat lengan yang menghubungkan Jalan Yos Sudarso, Jalan Maesa dan Jalan Rajawali, yang menjadi akses penting di kota Manado. Volume kendaraan yang cukup besar dan akan terus bertambah setiap tahun sebagai dampak dari perkembangan kota. Pemasangan alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL) sebagai penanganan konflik tidak sepenuhnya menekan permasalahan yang terjadi, penggunaan waktu sinyal yang tidak sesuai dengan kondisi arus lalu lintas mengakibatkan tingkat pelayanan yang masih rendah dan tidak maksimal, dengan kondisi ini maka perlu dilakukan peningkatan kinerja simpang melalui penyesuaian sinyal lalu lintas berdasarkan kondisi arus lalu lintas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kinerja simpang bersinyal pada kondisi eksisting, kemudian melakukan optimalisasi kinerja simpang malalui penyesuaian sinyal lampu lalu lintas, dengan membandingkan hasil analisa pada kondisi eksisting dan analisa setelah optimalisasi. Analisa data dilakukan dengan menggunakan pemodelan dari PTV Vissim melalui proses simulasi untuk mendapatkan hasil output. Pengamatan dilakukan selama 3 hari yaitu Kamis 17 Februari 2022, Jumat 18 Februari 2022 dan Sabtu 19 Februari 2022 pada jam sibuk pagi pukul 08.00-10.00 WITA, jam puncak siang pukul 12.00-14.00 WITA dan jam puncak malam pukul 17.00-19.00 WITA. Data hasil survey yang diperoleh berupa data volume lalu lintas, data geometrik, data kecepatan, data driving behavior, dan waktu sinyal serta pergerakkan lalu lintas. Optimalisasi kinerja simpang dilakukan dengan tiga skenariodengan hasil optimalisasi yang terbaik diperoleh pada skenario ketiga dengan melakukan perubahan pada geometrik simpang serta melakukan optimasi pada waktu hijau berdasarkan waktu siklus dan fase eksisting dimana diperoleh peningkatan yang signifikan untuk panjang antrian dari 52,43 m menjadi 29,99 m, tundaan dari 35,95 det/kend menjadi 33,36 det/kend, rasio angka henti dari 0,91 menjadi 0,77 serta tingkat pelayanan dari D meningkat menjadi tingkatan C. Kata kunci – simpang, PTV Vissim, optimalisasi
Analisis Gelombang Kejut Pada Lengan Persimpangan Bersinyal (Studi Kasus : Jl.Yos Sudarso – Jl. Maesa) Abia Appu Sirenden; Audie L. E. Rumayar; Meike M. Kumaat
TEKNO Vol. 21 No. 83 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Manado sebagai pusat industri dan pariwisata di Sulawesi Utara membuat Kota Manado sering mengalami permasalahan lalu lintas pada persimpangan. Permasalahan transportasi pada persimpangan dapat diatasi dengan adanya lampu lalu lintas, namun masih ditemui kemacetan yang diakibatkan oleh durasi lampu lalu lintas berwarna merah yang terlalu lama seperti yang terjadi di persimpangan JL. Yos Sudarso – JL. Maesa pada simpang bersinyal patung kuda Paal Dua Kota Manado. Penelitian ini melakukan survey pengambilan data primer berupa volume kendaraan, kecepatan kendaraan dan durasi lampu lalu lintas, sedangkan data sekunder berupa peta lokasi penelitian dan peta jaringan jalan. Data kecepatan dan volume kendaraan diolah untuk mendapatkan nilai kepadatan kemudian dibuat model hubungan matematis antara kecepatan, volume dan kepadatan. Dari parameter tersebut dilakukan analisis dengan menggunakan Analisis Gelombang Kejut dan Simulasi menggunakan perangkat lunak PTV Vissim. Model terpilih untuk perhitungan gelombang kejut dari data hasil survey selama 3 (tiga) hari dengan Jl. Yos Sudarso lengan utara sebagai nilai determinasi tertinggi (???? 2 )= 0,7769 adalah model Greenshield dimana hubungan kecepatan dan kepadatan S = 26,764 - 0,11153D, hubungan volume dan kepadatan V = 26,764 – 0,11153???? 2 dan hubungan volume dan kecepatan V = 239,8136S - 8,9661S2. Pada saat kondisi t1 ada 3 gelombang kejut yang terjadi yaitu ωDA = 15,762 km/jam, ωDB = 0 km/jam, ωAB = -10,985 km/jam, saat kondisi t2 terjadi perubahan gelombang kejut menjadi ωDC = 13,4 km/jam, ωCB = -13,37 km/jam, dan pada saat kondisi t3 terjadi gelombang kejut dengan ωAC = 2,388 km/jam. Pengaruh lampu lalu lintas berwarna merah selama 69 detik membuat panjang antrian maksimum sebesar 1178,9 meter. Kata kunci: lampu lalu lintas, persimpangan bersinyal, gelombang kejut, Greenshield
Analisis Pengaruh Hambatan Samping Di Simpang Empat Tak Bersinyal (Studi Kasus: Zero Point Kota Manado) Fatimah Az-zahra Bahansubu; Meike M. Kumaat; Sisca V. Pandey
TEKNO Vol. 21 No. 83 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan di Kota Manado meningkat pesat sehingga mengakibatkan perkembangan transportasi Kota Manado mengalami permasalahan yang serius yaitu sering terjadi kemacetan. Kemacetan lalu lintas di Zero Point Kota Manado diakibatkan oleh Hambatan Samping. Lokasi ini merupakan titik kumpul orang-orang karena di sekitaran lokasi ini terdapat Bank, Apotik, Pusat perbelanjaan, Pedagang kaki lima, dan juga merupakan titik transfer penumpang berpindah dari satu angkutan umum ke angkutan umum yang lain sehingga menimbulkan banyaknya hambatan samping yang terjadi di simpang tersebut. Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu dilakukan evaluasi kinerja lalu lintas di Zero Point Kota Manado. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik lalu lintas di simpang empat tak bersinyal Zero Point kota Manado. Mengalisis juga kinerja lalu lintas di simpang empat tak bersinyal Zero Point Kota Manado. Serta penelitian ini juga menganalisis pengaruh hambatan samping yang terjadi di simpang empat tak bersinyal Zero Point Kota Manado. Analisa data dilakukan menggunakan metode PKJI 2014 dan menggunakan pemodelan dari aplikasi PTV Vissim untuk proses simulasi. Penelitian ini dilakukan selama 2 hari yaitu satu hari kerja (Senin,17 Oktober 2022) dan satu hari libur (sabtu, 22 Oktober 2022). Survei yang dilakukan untuk mendapatkan data volume lalu lintas, data hambatan samping, data geometrik dan data kecepatan. Data yang digunakan yaitu data pada hari Senin, 17 Oktober 2022 pada jam puncak 17.00 – 18.00 WITA.Hasil Analisa kinerja simpang pada hari Senin, 17 Oktober 2022 didapatkan hasil volume lalu lintas total (Q) sebesar 6966,2 skr/jam, nilai kapasitas (C) sebesar 3614,2 skr/jam, nilai derajat kejenuhan (DJ) sebesar 2,44 yang menunjukkan tingkat pelayanan F dan hambatan samping sebesar 1364/jam. Dari hasil data yang diperoleh maka dilakukan alternatif peningkatan kinerja simpang dan didapatkan alternatif terbaik yaitu alternatif pelebaran geometrik jalan dan penambahan jalur sendiri untuk angkutan umum. Kata kunci: zero point kota Manado, hambatan samping, PKJI 2014
Analisis Kinerja Simpang Tak Bersinyal (Studi Kasus: Simpang Tak Bersinyal Depan SMA Negeri 7 Manado Antara Jl. Tololiu Supit Dan Jl. W. Z. Yohanes) Anugerah M. Robot; Semuel Y. R. Rompis; Meike M. Kumaat
TEKNO Vol. 21 No. 84 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Simpang tak bersinyal merupakan perpotongan antara dua atau lebih ruas jalan yang dimana pada persimpangan tidak bersinyal akan terjadi konflik antar kendaraan yang melewati simpang tersebut. Kota Manado juga memiliki beberapa persimpangan tidak bersinyal contohnya seperti persimpangan antara Jl Tololiu Supit dan Jl WZ Yohanes yang terletak di area persekolahan tepatnya di depan SMA Negeri 7 Manado. Simpang tersebut kerap kali menimbulkan masalah kemacetan karena terdapat banyak kendaraan yang sering melewati simpang tersebut. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis kinerja simpang pada simpang tak bersinyal tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kinerja simpang tak bersinyal dengan menggunakan metode PKJI 2014 dan juga akan melakukan pemodelan simulasi dengan menggunakan perangkat lunak PTV Vissim guna untuk meningkatan kinerja dari simpang tak bersinyal tersebut. Survey pengambilan data dilakukan selama 3 hari. Hasil yang didapatkan untuk volume lalu lintas tertinggi didapat pada hari senin 31 Oktober 2022 pukul 07.00 - 08.00 dengan jumlah volume lalu lintas (Q) sebesar 2268,9 skr/jam, kapasitas (C) 2536,64 skr/jam, derajat kejenuhan (DJ) 0,89, Tundaan (T) 15,5058 detik/skr, peluang antrian (PA) 32%-63%, dan tingkat pelayanan simpang (LOS) C. Hasil dari alternatif simulasi Vissim menunjukkan bahwa alternatif penambahan 1 lajur di bagian kiri antara Jl WZ Yohanes dan Jl Toloiu Supit (Teling) merupakan alternatif yang paling efektif dari ketiga alternatif yang dicoba. Kata kunci - Simpang Tak Bersinyal, PKJI 2014, DJ, PTV Vissim
Analisis Kinerja Simpang Tak Bersinyal Menggunakan Metode PKJI 2014 (Studi Kasus: Jl. Raya Nagha 1 dan Jl. Raya Pokol, Kecamatan Tamako, Kabupaten Kepulauan Sangihe) Andreas Ohotan; Meike M. Kumaat; Sisca V. Pandey
TEKNO Vol. 21 No. 84 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Simpang tak bersinyal di Jl.Raya Nagha 1 adalah simpang yang mempunyai tipe 322 dimana 3 lengan simpang, 2 lajur jalan minor, 2 lajur jalan. Tataguna lahan pada daerah simpangan adalah Pasar Tamako, kawasan pertokoan, sekolah, perkantoran dan tempat ibadah yang membuat simpang Jl.Raya Nagha 1 selalu mengalami kemacetan lalu lintas pada saat jam operasional pasar berlangsung. Simpang tak bersinyal di Jl.Raya Nagha 1 juga merupakan akses utama jalan untuk anak-anak kesekolah, serta aktivitas lain warga sekitar. Kemacetan di simpang tersebut bertambah parah akibat tidak disiplinnya kendaraan yang menaikan dan menurunkan penumpang yang akan ke pasar dan parkir kendaraan bermotor sembarangan. Uraian permasalahan di atas pentingnya untuk melakukan penelitian di simpang tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja pada simpang di ruas Jl.Raya Nagha 1 dan Jl.Raya Pokol .Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kinerja simpang tak bersinyal dengan menggunakan metode PKJI 2014 dan juga akan melakukan pemodelan simulasi dengan menggunakan perangkat lunak PTV Vissim guna untuk meningkatan kinerja dari simpang tak bersinyal tersebut. Survey pengambilan data dilakukan selama 3 hari pada hari Senin 31 Oktober, Kamis 3 November, dan Sabtu 5 November 2022 guna untuk mencari volume tertinggi atau jam puncak yang nantinya data tersebut akan di analisis dengan metode PKJI 2014 dan disimulasi dengan perangkat lunak PTV Vissim. Hasil yang didapatkan untuk volume lalu lintas tertinggi didapat pada hari Kamis 3 November 2022 pukul 07.00 - 08.00 dengan jumlah volume lalu lintas (Q) sebesar skr/jam, 1466,2 kapasitas (C) 2258 skr/jam, derajat kejenuhan (DJ) 0,65, Tundaan (T) 11.57 detik/skr, peluang antrian (PA) 17%-36%, dan tingkat pelayanan simpang (LOS) B. Hasil dari alternatif simulasi Vissim menunjukkan bahwa alternatif menghilangkan semua hambatan samping merupakan alternatif yang paling efektif dari ketiga alternatif yang dicoba. Kata kunci – simpang tak bersinyal, PKJI 2014, PTV Vissim
Analisis Karakteristik dan Tingkat Pelayanan Arus Pejalan Kaki (Studi Kasus: Jl. Suprapto – Jl. Lembong) Ivana T. S. Kaontole; Audie L. E. Rumayar; Meike M. Kumaat
TEKNO Vol. 21 No. 84 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan kota Manado terus meningkat sejalan dengan perkembangan jumlah dan aktivitas penduduk. Khususnya Jl. Suprapto- Jl. Lembong yang merupakan jalan dengan aktivitas yang padat karena terdapat pertokoan, hotel, dan pelabuhan sehingga banyak pejalan kaki yang melewati ruas jalan tersebut. Pada Jl. Suprapto- Jl. Lembong, jalur pedestrian tidak berfungsi secara maksimal yang diakibatkan oleh pedagang kaki lima yang berjualan di trotoar, kondisi trotoar yang berlubang, trotoar yang dijadikan tempat parkir kendaraan bermotor, dan barang-barang penumpang kapal yang diletakkan diatas trotoar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik pejalan kaki menggunakan metode linier Greenshield. Menganalisis tingkat pelayanan pejalan kaki menggunakan metode HCM 2000. Penelitian ini dilakukan selama 3 hari pada hari Jumat tanggal 25 November 2022, Sabtu tanggal 26 November 2022 dan Senin tanggal 28 November 2022. Hasil analisis dari karakteristik pejalan kaki menggunakan metode Greenshield diperoleh hubungan antara kecepatan dan kepadatan S=64.705-94.617 D dengan nilai R2 maksimum pada hari Senin, 28 November 2022 pada pos 2 yaitu 0.567 dapat disimpulkan pengaruh variabel kepadatan terhadap kecepatan sebesar 56.7%. Tingkat pelayanan berdasarkan arus pejalan kaki di peroleh tingkat pelayanan untuk pos 1 yaitu 16 ped/menit/m (LOS A), pos 2 yaitu 17 ped/menit/m (LOS B), dan pos 3 yaitu 17 ped/menit/m (LOS B). Kata kunci: pejalan kaki, trotoar, karakteristik, level of service
Analisis Kapasitas Dan Indeks Tingkat Pelayanan Jalan (Studi Kasus : Jl. W.R.Supratman Depan Minimarket – Masjid Raya Ahmad Yani) Maranatha D. Siburian; Meike M. Kumaat; Audie L. E. Rumayar
TEKNO Vol. 21 No. 84 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemajuan perkembangan dan aktivitas manusia yang semakin tinggi belum diimbangi dengan ketersediaan ruang yang cukup untuk prasarana lalu lintas khsusunya di jalan W.R.Supratman yang dibatasi dari depan Minimarket sampai depan Masjid Raya Ahmad Yani.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kapasitas dan indeks tingkat pelayanan dalam suatu ruas jalan. Analisa data pada penelitian ini untuk menghitung kapasitas dan indeks tingkat pelayanan jalan menggunakan metode PKJI 2014 dan pendekatan linear. Penelitian ini mengumpulkan data primer dan sekunder, untuk data primer yaitu volume, kecepatan, hambatan samping, dan geometrik jalan. Data sekunder yaitu jumlah penduduk dan denah lokasi penelitian. Penelitian ini dilakukan selama 3 hari yaitu di hari Senin, Jumat dan Sabtu. Arus lalu lintas tertinggi yang didapat terjadi pada pukul 06.30 – 07.30 WITA yaitu dari arah Minimarket sebesar 1110,2 smp/jam untuk kapasitas di jalan tersebut adalah 1311,765 smp/jam dan nilai indeks tingkat pelayanan terbaik dari arah Minimarket – Masjid Raya Ahmad Yani adalah 0,735752 dengan nilai R2 = 0,8318, sedangkan untuk arah Masjid Raya Ahmad Yani – Minimarket nilai ITP terbaik adalah 3,117359 dengan nilai R2 = 0,8224. Kata kunci: Indeks Tingkat Pelayanan, kapasitas kalan, pendekatan linear
Analisis Kebutuhan Parkir Dan Kinerja Jalan Hotel Luwansa Manado Mercy M. M. Pangemanan; Meike M. Kumaat; Sisca V. Pandey
TEKNO Vol. 21 No. 85 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perubahan tata guna lahan dari pembangunan konstruksi Hotel Luwansa Manado mengakibatkan perubahan dalam sistem transportasi pada Jalan Pumorow. Hotel Luwansa Manado memiliki berbagai fasilitas dan lokasi yang cukup strategis sangat mendukung berbagai kegiatan dan tentunya dibutuhkan area parkir yang memadai. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebutuhan lahan parkir Hotel Luwansa Manado, menganalisis kinerja arus lalu lintas di Jalan Pumorow, dan menganalisis pemodelan kinerja arus lalu lintas. Kapasitas ruang parkir di Hotel Luwansa Manado sebesar 101 SRP. Parkir maksimum terjadi pada hari Rabu, 31 Mei 2023 dengan volume 166 kendaraan, akumulasi 79 kendaraan, rata-rata durasi 5,27 jam, pergantian parkir 0,15 kend/petak/jam, nilai indeks parkir 78,22%, dimana jumlah ruang parkir yang dibutuhkan sebanyak 79,60 kendaraan. Hal ini menunjukan bahwa kapasitas ruang parkir di Hotel Luwansa Manado masih memenuhi area parkir yang ada. Jam puncak di Jalan Pumorow terjadi pada Rabu, 31 Mei 2023. Analisa menggunakan PKJI 2014 diperoleh nilai arus lalu lintas (Q) 1184 skr/jam, nilai kapasitas (C) 4890,24 skr/jam, dan nilai derajat kejenuhan (DJ) 0,24 yang menunjukan bahwa volume lalu lintas dikategorikan pada tingkat pelayanan A. Hasil dari simulasi PTV Vissim yang diuji menggunakan pengujian GEH menghasilkan nilai dibawah 5 yang diartikan tidak perlu dilakukan alternatif solusi. Kata kunci: parkir, kinerja arus lalu lintas, PKJI 2014, PTV Vissim