p-Index From 2020 - 2025
2.923
P-Index
This Author published in this journals
All Journal TEKNO Syntax Idea
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Kinerja Simpang Tak Bersinyal Di Jln. Wolter Mongisidi - Jln. Sea Di Kota Manado Prasti Y. Bolosan; Audie L. E. Rumayar; Semuel Y. R. Rompis
TEKNO Vol. 20 No. 82 (2022): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kota Manado merupakan ibu kota provinsi Sulawesi Utara dengan luas wilayah 15.727 hektar dan jumlah penduduk 433.635 jiwa (Badan Pusat Statistik Kota Manado 2019). Kota Manado sebagai kota sentral ekonomi di daerah Sulawesi Utara merupakan kota yang mempunyai perkembangan yang pesat. Perkembangan ini terjadi di beberapa sektor, antara lain; perdagangan, jasa, pendidikan dan transportasi. Kondisi ini, secara tidak langsung, mengakibatkan munculnya beberapa masalah lalu lintas seperti kemacetan, yang terjadi di jalan Wolter Mongisidi simpang jalan Sea,yang menjadi objek dari penelitian ini. Permasalahan tersebut merupakan topik penelitian ini. Pengambilan data primer dilakukan secara langsung di lokasi penelitian yaitu, data geometrik, volume kendaraan, kecepatan kendaraan. Data sekunder yang dibutuhkan, seperti; peta lokasi dan data jumlah penduduk, didapatkan dari instansi terkait. Analisis data menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI 1997). Survey dilakukan selama 1 hari yaitu senin, pada jam 06:00 WITA sampai 19:00 WITA. Dari hasil perhitungan simpang didapat volume tertinggi pada simpang 568,1 smp/jam, nilai kapasitas (C) = 3148,504 smp/jam, dan derajat kejenuhan (DS) = 0,67. Dan tingkat pelayanan C dengan nilai Derajat kejenuhan yaitu 0,67 antara 0,45 – 0,74. Yang berarti arus stabil, tetapi kecepatan dan gerak kendaraan dikendalikan. Pengemudi dibatasi dalam memilih kecepatan. Panjang antrian dari skenario izinkan belok kanan. Pada pendekat barat menghasilkan Qm = 32,87 m pada pendekat timur, Qm = 269,88 m dan pada pendekat selatan Qm = 266,93 m. Dan panjang antrian dengan data existing di dapat pada pendekat barat menghasilkan Qm = 0 m pada pendekat timur, Qm = 0 m dan pada pendekat selatan Qm = 390,895 m. Kata kunci – volume, kapasitas, tingkat pelayanan, derajat kejenuhan, panjang antrian
Optimalisasi Kinerja Simpang Bersinyal Menggunakan Perangkat Lunak PTV VISSIM (Studi Kasus: Simpang Bersinyal Patung Kuda Paal 2) Deibert E. K. Ratag; Meike M. Kumaat; Semuel Y. R. Rompis
TEKNO Vol. 20 No. 82 (2022): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persimpangan menjadi salah satu titik yang sering terjadi permasalahan lalu lintas. Di kota manado salah satu simpang yang mengalami permasalahan akibat panjang antrian yang tinggi dan tundaan yang lama adalah simpang bersinyal Patung Kuda Paal 2. Simpang ini memiliki empat lengan yang menghubungkan Jalan Yos Sudarso, Jalan Maesa dan Jalan Rajawali, yang menjadi akses penting di kota Manado. Volume kendaraan yang cukup besar dan akan terus bertambah setiap tahun sebagai dampak dari perkembangan kota. Pemasangan alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL) sebagai penanganan konflik tidak sepenuhnya menekan permasalahan yang terjadi, penggunaan waktu sinyal yang tidak sesuai dengan kondisi arus lalu lintas mengakibatkan tingkat pelayanan yang masih rendah dan tidak maksimal, dengan kondisi ini maka perlu dilakukan peningkatan kinerja simpang melalui penyesuaian sinyal lalu lintas berdasarkan kondisi arus lalu lintas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kinerja simpang bersinyal pada kondisi eksisting, kemudian melakukan optimalisasi kinerja simpang malalui penyesuaian sinyal lampu lalu lintas, dengan membandingkan hasil analisa pada kondisi eksisting dan analisa setelah optimalisasi. Analisa data dilakukan dengan menggunakan pemodelan dari PTV Vissim melalui proses simulasi untuk mendapatkan hasil output. Pengamatan dilakukan selama 3 hari yaitu Kamis 17 Februari 2022, Jumat 18 Februari 2022 dan Sabtu 19 Februari 2022 pada jam sibuk pagi pukul 08.00-10.00 WITA, jam puncak siang pukul 12.00-14.00 WITA dan jam puncak malam pukul 17.00-19.00 WITA. Data hasil survey yang diperoleh berupa data volume lalu lintas, data geometrik, data kecepatan, data driving behavior, dan waktu sinyal serta pergerakkan lalu lintas. Optimalisasi kinerja simpang dilakukan dengan tiga skenariodengan hasil optimalisasi yang terbaik diperoleh pada skenario ketiga dengan melakukan perubahan pada geometrik simpang serta melakukan optimasi pada waktu hijau berdasarkan waktu siklus dan fase eksisting dimana diperoleh peningkatan yang signifikan untuk panjang antrian dari 52,43 m menjadi 29,99 m, tundaan dari 35,95 det/kend menjadi 33,36 det/kend, rasio angka henti dari 0,91 menjadi 0,77 serta tingkat pelayanan dari D meningkat menjadi tingkatan C. Kata kunci – simpang, PTV Vissim, optimalisasi
Studi Kelayakan Penerapan Electronic Road Pricing (ERP) Pada Jalan Ahmad Yani Manado Affan R. Priyono; Semuel Y. R. Rompis; Lucia I. R. Lefrandt
TEKNO Vol. 20 No. 82 (2022): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pertumbuhan penduduk di kota Manado yang semakin meningkat di tiap tahunnya yang mengakibatkan meningkat pula perpindahan masyarakat untuk berkegiatan sehingga kemacetan sering terjadi. Salah satu jalan yang sering dilewati warga Manado dan sering terjadi kemacetan adalah jalan Ahmad Yani Manado. Untuk mengatasi masalah tersebut salah satu cara yaitu dengan penerapan Transport Demand Management (TDM) berupa pemberlakuan sistem retribusi pengendalian lalu lintas atau Electronic Road Pricimg (ERP). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai derajat kejenuhan, presentase perpindahan pengguna jalan ketika diterapkan ERP, dan kelayakan ekonomi pada jalan Ahmad Yani Manado. Analisa data dilakukan dengan menggunakan metode PKJI 2014. Penelitian ini dilakukan selama 3 hari yaitu Senin (8 Agustus 2022), Jumat (12 Agustus 2022), dan Sabtu (13 Agustus 2022). Pada analisis tugas akhir ini diawali dengan melakukan survey volume kendaraan kemudian kecepatan serta waktu tempuh jalan yang ditinjau setelah itu mencari presentase perpindahan pengguna jalan terhadap berlakunya ERP. Lalu menganalisis kondisi sebelum adanya ERP (Without Project) dan sesudah adanya ERP (With Project). Setelah itu dilanjutkan dengan analisis kelayakan ekonomi dengan meninjau Biaya Operasional Kendaraan (BOK) metode jasa marga dan penghematan nilai waktu. Hasil analisa karakteristik lalu lintas Without Project dan With Project kondisi jalan Ahmad Yani Manado mengalami penurunan volume yang membuat derajat kejenuhan di jalan tersebut lebih baik dibanding kondisi Without Project. Sedangkan untuk analisis kelayakan dari segi ekonomi untuk tahun rencana selama 16 tahun menunjukan BCR sebesar 1,06 (BCR >1) dan NPV sebesar Rp.13.870.458.735 (NPV > 0) dan untuk IRR sebesar 3,26% dan Payback period selama 13 tahun 2 bulan 2 hari, sehingga penerapan Electronic Road Pricing pada jalan Ahmad yani Manado dapat dinyatakan layak dari aspek ekonomi dan menguntungkan bagi masyarakat. Kata kunci - jalan Ahmad Yani Manado, ERP, PKJI 2014, kelayakan ekonomi
Efektifitas Peningkatan Kontrol Simpang Tidak Bersinyal Menjadi Simpang Bersinyal (Studi Kasus: Persimpangan Jalan Ring Road dan Jalan Mangga) Adhirenta Massang; Semuel Y. R. Rompis; Sisca V. Pandey
TEKNO Vol. 20 No. 82 (2022): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persimpangan sebagai titik pertemuan dari beberapa lengan sering menjadi tempat kemacetan yang sering terjadi. Persimpangan jalan Ring Road dan jalan Mangga merupakan salah satu simpang tak bersinyal yang ada dikota Manado, untuk mengatasi konflik pada simpang tersebut diperlukan peningkatan kontrol dari simpang tanpa sinyal menjadi simpang dengan sinyal lampu lalu lintas sehingga dapat mengurangi konflik yang tidak diinginkan. Pengambilan data volume lalu lintas dilakukan selama 3 hari yaitu pada hari Kamis, 26 Agustus 2021, Jumat, 27 Agustus 2021 dan Sabtu, 28 Agustus 2021 dari jam 07.00 - 20.00 Wita. Pengumpulan data terbagi atas dua yaitu data primer (geometrik jalan, volume lalu lintas, kecepatan lalu lintas, panjang antrian, dan jenis kendaraan) dan data sekunder (peta lokasi dan jumlah penduduk). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kinerja simpang tanpa sinyal lampu lalu lintas dan simpang dengan sinyal lalu lintas dengan menggunakan metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 (MKJI 1997) dan perangkat lunak Simulation of Urban Mobility (SUMO). Berdasarkan hasil penelitian kondisi jam puncak pada hari Kamis, pukul 17.00 – 18.00 Wita. Simpang tersebut memiliki nilai kapasitas simpang (C) sebesar 3775,12 smp/jam, nilai derajat kejenuhan (DS) sebesar 0,7952, tundaan simpang (D) sebesar 13,6070 det/smp dan peluang antrian (QP) yang terjadi adalah 25,51% - 50,73%. Hasil simulasi dengan menggunakan perangkat lunak SUMO pergerakan lalu lintas menunjukkan panjang antrian untuk Jalan Riang Road (Barat): 143 m, Jalan Mangga (Utara): 182,17 m, dan Jalan Ring Road (Timur): 239,83 m. Diperlukan penambahan lampu lalu lintas pada simpang untuk mengurangi panjang antrian, maka didapat hasil panjang antrian untuk jalan Ring Road (Barat): 113 m, jalan Mangga (Utara): 180,25 m, dan jalan Ring Road (Timur): 194,75 m. Kata kunci – simpang, kapasitas, tundaan, MKJI 1997, Simulation of Urban Mobility, lampu lalulintas
Analisis Pengaruh Hambatan Samping Terhadap Kinerja Lalu Lintas Pada Jalan Satu Arah (Studi Kasus: Jl. Sam Ratulangi Kota Manado) Cici N. N. Tahir; Lucia I. R. Lefrandt; Semuel Y. R. Rompis
TEKNO Vol. 20 No. 82 (2022): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pesatnya perkembangan kota Manado menyebabkan bertambahnya kebutuhan akan ruang lalu lintas yang ada di kota Manado. Kemacetan lalu-lintas ruas jalan Sam Ratulangi dapat diakibatkan oleh salah satu faktor yaitu Hambatan Samping. Hambatan samping memberikan dampak negatif terhadap kinerja lalu lintas dari aktivitas samping segmen jalan, seperti pejalan kaki/penyeberang jalan, kendaraan masuk dan keluar sisi jalan, dan kendaraan bergerak lambat. Untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan evaluasi kinerja pada jalan Sam Ratulanngi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja lalu lintas pada ruas jalan Sam Ratulangi, menganalisis seberapa besar pengaruh hambatan samping terhadap kinerja arus lalu lintas di jalan Sam Ratulangi dan menganalisis kinerja ruas jalan pada keadaan kondisi eksisting dan skenario tanpa hambatan samping. Analisa data dilakukan dengan menggunakan metode PKJI 2014 dan menggunakan pemodelan Greenshields, Greenberg dan Underwood lalu disimulasi menggunakan aplikasi PTV Vissim. Penelitian ini dilakukan selama 3 hari yaitu pada hari Senin tanggal 5 September 2022, hari Selasa tanggal 5 September 2022, dan pada hari Sabtu tanggal 10 September 2022. Berdasarkan survei yang dilakukan didapat data volume lalu lintas, data hambatan samping, data kecepatan dan data geometrik. Hasil analisis kinerja ruas jalan ditinjau dari kapasitas dan derajat kejenuhan pada kondisi eksisting diperoleh kapasitas ruas jalan Sam Ratulangi di setiap segmen, untuk segmen 1 adalah 3397,7 skr/jam, pada segmen 2 adalah 2988.4 skr/jam dan pada segmen 3 yaitu 3422.6 skr/jam. Sedangkan untuk derajat kejenuhan sebesar 0.84. Kapasitas terhadap hambatan samping pada ruas jalan Sam Ratulangi adalah sebesar 68% yang artinya mengalami penurunan 32% dari kapasitas sebenarnya. Penurunan kinerja ini mengakibatkan kemacetan pada jalan Sam Ratulangi, terlebih pada saat jam arus lalu lintas tinggi. Kata kunci - jalan Sam Ratulangi, hambatan samping, PKJI 2014, PTV Vissim
Analisis Kinerja Simpang Bersinyal Menggunakan Metode PKJI Dan Metode PTV VISSIM (Studi Kasus: Jl. Sam Ratulangi – Jl. Babe Palar, Kota Manado) Muhammad I. C. Ahmad; Lucia I. R. Lefrandt; Semuel Y. R. Rompis
TEKNO Vol. 21 No. 83 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persimpangan di Jl. Sam Ratulangi merupakan salah satu dengan tingkat kemacetan yang tinggi karena berdekatan dengan beberapa fasilitas umum yang ada di sepanjang ruas jalan persimpangan. ini membuat persimpangan Jl. Sam Ratulangi sering terjadi kemacetan walaupun sudah terdapat APILL sekalipun. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis kinerja dan melakukan simulasi untuk meningkatkan kinerja di persimpangan Jl. Sam Ratulangi – Jl. Babe Palar. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik simpang bersinyal di Jl. Sam Ratulangi – Jl. Babe Palar dan menganalisis kinerja simpang bersinyal di Jl. Sam Ratulangi – Jl. Babe Palar menggunakan metode PKJI 2014 dan di simulasikan menggunakan aplikasi PTV Vissim. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode PKJI 2014 lalu disimulasikan pada aplikasi PTV VISSIM. Penelitian ini dilakukan selama 3 hari yaitu pada hari Senin tanggal 19 September 2022, hari Rabu tanggal 21 September 2022, dan pada hari Sabtu tanggal 24 September 2022. Dari hasil survey yang dilakukan didapatkan data volume lalu lintas, data kecepatan,data arah pergerakan, data waktu siklus, dan data kondisi geometrik. Data yang digunakan dalam analisis adalah data hari Rabu pada periode jam puncak sore pukul 16.00 – 17.00 WITA. Data ini dianggap mewakili data lainnya karena merupakan data volume tertinggi selama 3 hari penelitian. Dari hasil analisiskinerja simpang bersinyal pada hari Rabu, 21 September 2022 didapatkan LOS F untuk lengan Micon dan LOS E untuk lengan Babe Palar dan lengan Lenso. Dari data yang diperolaeh maka dilakukan alternatif untuk meningkatkan kinerja dan didpatkan alternative terbaik yaitu penambahan Slip Lane dengan merubah waktu siklus dan juga pelebaran geometrik. Kata kunci: simpang bersinyal, PKJI 2014, PTV VISSIM
Studi Pengaruh Sepeda Motor Terhadap Hubungan Kecepatan, Volume Dan Kepadatan Lalulintas Pada Jalan Tak Berbagi Kevin G. Lumeno; Semuel Y. R. Rompis; Audie L. E. Rumayar
TEKNO Vol. 21 No. 83 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Arus lalu lintas (flow) adalah jumlah kendaraan yang melintasi suatu titik pada penggal jalan tertentu dalam suatu periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam satuan kendaraan per satuan waktu tertentu. Kecepatan merupakan parameter utama kedua yang menjelaskan karakteristik arus lalu lintas pada suatu ruas jalan. Kecepatan didefinisikan sebagai jarak yang dapat ditempuh pada suatu ruas jalan atau lajur tertentu oleh sebuah kendaraan dalam suatu periode waktu tertentu. Kepadatan didefinisikan sebagai jumlah kendaraan yang menempati suatu panjang ruas jalan atau lajur tertentu. Kepadatan dinyatakan dalam satuan jumlah kendaraan per satuan jarak. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakteristik arus lalu lintas pada ruas jalan Santiago, Mahawu, Kec. Tuminting, Manado Sulawesi Utara dan menganalisa hubungan kecepatan, volume dan kepadatan pada berbagai proporsi volume kendaraan sepeda motor pada ruas jalan Santiago, Mahawu, Kec. Tuminting, Sulawesi Utara. Data diambil dengan cara perhitungan langsung di lapangan, dan menghasilkan dua kelas interval proporsi motorcycle yakni 64% - 69% dan 70% - 75% yang kemudian menghasilkan nilai kepadatan maksimum 66,45 kend/km pada interval yang pertama dan 64,06 kend/km pada interval kelas yang kedua serta menghasilkan volume maksimum senilai 588,66 smp/jam pada kelas interval yang pertama dan 538,18 smp/jam pada kelas interval yang kedua. Dan memperoleh nilai R2 dari greenshield sebesar 0,952 pada kelas interval yang pertama, 0,900 pada kelas interval kedua, nilai greenberg sebesar 0,969 pada kelas interval pertama, 0,953 pada kelas interval kedua dan nilai underwood sebesar 0,963 pada kelas interval pertama, 0,947 pada kelas interval kedua. Kata kunci - Greenshield, Greenberg, Underwood
Analisis Kinerja Simpang Tak Bersinyal (Studi Kasus: Simpang Tak Bersinyal Depan SMA Negeri 7 Manado Antara Jl. Tololiu Supit Dan Jl. W. Z. Yohanes) Anugerah M. Robot; Semuel Y. R. Rompis; Meike M. Kumaat
TEKNO Vol. 21 No. 84 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Simpang tak bersinyal merupakan perpotongan antara dua atau lebih ruas jalan yang dimana pada persimpangan tidak bersinyal akan terjadi konflik antar kendaraan yang melewati simpang tersebut. Kota Manado juga memiliki beberapa persimpangan tidak bersinyal contohnya seperti persimpangan antara Jl Tololiu Supit dan Jl WZ Yohanes yang terletak di area persekolahan tepatnya di depan SMA Negeri 7 Manado. Simpang tersebut kerap kali menimbulkan masalah kemacetan karena terdapat banyak kendaraan yang sering melewati simpang tersebut. Oleh karena itu, perlu dilakukan analisis kinerja simpang pada simpang tak bersinyal tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kinerja simpang tak bersinyal dengan menggunakan metode PKJI 2014 dan juga akan melakukan pemodelan simulasi dengan menggunakan perangkat lunak PTV Vissim guna untuk meningkatan kinerja dari simpang tak bersinyal tersebut. Survey pengambilan data dilakukan selama 3 hari. Hasil yang didapatkan untuk volume lalu lintas tertinggi didapat pada hari senin 31 Oktober 2022 pukul 07.00 - 08.00 dengan jumlah volume lalu lintas (Q) sebesar 2268,9 skr/jam, kapasitas (C) 2536,64 skr/jam, derajat kejenuhan (DJ) 0,89, Tundaan (T) 15,5058 detik/skr, peluang antrian (PA) 32%-63%, dan tingkat pelayanan simpang (LOS) C. Hasil dari alternatif simulasi Vissim menunjukkan bahwa alternatif penambahan 1 lajur di bagian kiri antara Jl WZ Yohanes dan Jl Toloiu Supit (Teling) merupakan alternatif yang paling efektif dari ketiga alternatif yang dicoba. Kata kunci - Simpang Tak Bersinyal, PKJI 2014, DJ, PTV Vissim
Analisa Karakteristik Gelombang Kejut Pada Simpang Bersinyal (Studi Kasus: Jl. Yos Sudarso, Paal Dua, Manado) Margetty R. C. Siongke; Semuel Y. R. Rompis; Audie L. E. Rumayar
TEKNO Vol. 21 No. 84 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persimpangan bersinyal Jl. Yos Sudarso, Paal Dua, Manado menimbulkan peristiwa gelombang kejut pada arus lalu lintas dikarenakan adanya perubahan nilai arus dan kepadatan, yang disebabkan oleh keberadaan lampu lalu lintas. Penelitian ini menganalisa karakteristik gelombang kejut untuk mengetahui waktu penormalan yang dibutuhkan, untuk memulihkan panjang antrian yang cukup panjang pada jam sibuk yang disebabkan oleh meningkatnya arus lalu lintas. Berdasarkan hasil pemodelan didapatkan model Greenshields pada hari Sabtu, 5 November 2022 sebagai model terbaik ditunjukkan dengan nilai R2 sebesar 0,683. Karakteristik gelombang kejut yang terjadi untuk arus VA = 1400 skr/jam adalah gelombang kejut maju bentukan (ωDA = 42,760 km/jam), gelombang kejut diam depan (ωDB = 0 km/jam), gelombang kejut mundur bentukan (ωAB = -8,503 km/jam), gelombang kejut maju pemulihan (ωDC = 25,631 km/jam), gelombang kejut mundur pemulihan (ωCB = -25,631 km/jam), gelombang kejut bergerak maju searah pergerakan lalu lintas (ωAC = 17,129 km/jam), tundaan yang terjadi (r = 83,32 detik), panjang antrian maksimum yang terjadi (QM = 294,476 m), waktu penormalan (T = 103,250 detik). Kata kunci - gelombang kejut, simpang bersinyal, arus lalu lintas
Analisis Kemacetan Lalu Lintas Pada Simpang Tak Bersinyal (Studi Kasus: Jl. Ahmad Yani – Jl. Wolter Monginsidi – Jl. Bethesda) Kezia G. Najoan; Semuel Y. R. Rompis; Audie L. E. Rumayar
TEKNO Vol. 21 No. 84 (2023): TEKNO
Publisher : TEKNO

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Persimpangan Jl. Ahmad Yani – Jl. Wolter Monginsidi – Jl. Bethesda di Kota Manado yang merupakan simpang tak bersinyal sering terdapat kemacetan lalu lintas. Ini disebabkan oleh tata guna lahan simpang yang merupakan area komersil yang padat akan kegiatan masyarakat umum terutama kegiatan restoran yang terkenal di Kota Manado, pertokoan, SPBU dan Rumah Sakit Umum Daerah. Penelitian ini menganalisis karakteristik simpang dan besarnya hambatan samping yang mempengaruhi kemacetan lalu lintas pada simpang, kinerja jalan pada simpang serta memberikan alternatif penanganan solusi kemacetan yang ada. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan untuk hambatan samping tersibuk pada Simpang Jl. Ahmad Yani – Jl. Wolter Monginsidi – Jl. Bethesda masuk dalam kategori hambatan samping sedang dengan total kejadian 300 – 499 per jam, volume lalu lintas terbesar yaitu 3300 skr/jam, nilai kapasitas (C) 2719,176 skr/jam, nilai derajat kejenuhan (DJ) 1,214, nilai tundaan simpang (T) 43,769 det/skr dan nilai peluang antrian dalam rentang nilai 60,12% – 122,48% dengan tingkat pelayanan simpang didapatkan nilai E yaitu buruk dengan nilai tundaan 40.1 – 60 det/skr. Alternatif penanganan solusi kemacetan yang dilakukan yaitu penertiban hambatan samping, pelebaran geometrik jalam, dan penertiban hambatan samping & pelebaran geometrik jalan. Hasil tundaan dari PTV Vissim untuk nilai tundaan turun sebesar 34%, 13%, dan 43%. Kata kunci - simpang tak Bersinyal, kemacetan, PKJI 2014, PTV Vissim