Khaeruddin Khaeruddin
Jurusan Pendidikan Sendratasik Fakultas Seni Pertunjukan, Universitas Negeri Makassar

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Pelatihan Teater Rakyat Koa-Koayang pada Remaja Non-Produktif Komunitas Budaya Sossorang di Tinambung Sulawesi Barat Asia Ramli; Rahma M; Khaeruddin Khaeruddin; Andi Taslim Saputra
Sureq: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berbasis Seni dan Desain Vol 1, No 1 (2022): Jan-Jun
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (503.66 KB) | DOI: 10.26858/srq.v1i1.33473

Abstract

Pertumbuhan penduduk semakin cepat dan tinggi sampai hari ini, hal itu dapat dilihat dari angka kelahiran yang mencapai angka tinggi. Kondisi ini menyebabkan terjadinya beragam permasalahan di masyarakat. Hal itu terjadi dikarenakan subyek (orang) tidak diimbangi oleh berkembangnya jumlah lowongan pekerjaan. Kejadian itu tentunya mempengaruhi bertambahnya angka pengangguran atau dapat dikatakan tidak produktif, termasuk para remaja di Kecamatan Tinambung Kabupaten Polewali Mandar Sulawesi Barat. Remaja ini kemudian digolongkan sebagai masyarakat yang non-produktif. Dalam kondisi ini membuat para remaja ini melakukan perilaku permasalahan sosial. Salah satu cara untuk meredam permasalahan sosial di Kecamatan ini adalah dengan memberikan pelatihan teater pada remaja non-produktif Komunitas Budaya Sossorang di Tinambung Sulawesi Barat sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pelatihan dasar-dasar teater meliputi olah tubuh, olah rasa dan olah vokal serta dasar-dasar pemeranan sehingga peserta dapat mementaskan Teater Rakyat Koa-koayang secara sederhana. Pelatihan ini dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran, alat untuk refleksi, mengubah dan mengajarkan sesuatu yang bernilai bagi para remaja non-produktif dengan menggunakan model pelatihan Teater Rakyat Koa-koayang. Pelaksanaan pelatihan dengan model pendampingan kepada peserta atau mitra agar pelatihan lebih aktif, kreatif dan menyenangkan. 
Pentas Teater Koa-Koayang Bagi Komunitas Budaya Sossorang di Tinambung Sulawesi Barat Asia Ramli; Rahma. M; Khaeruddin Khaeruddin; Andi Taslim Saputra
Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat SEMINAR NASIONAL 2022:PROSIDING EDISI 5
Publisher : Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

AbstrakPertumbuhan penduduk semakin cepat dan tinggi sampai hari ini, hal itu dapat dilihat dari angka kelahiran yang mencapai angka tinggi. Kondisi ini menyebabkan terjadinya beragam permasalahan di masyarakat. Hal itu terjadi dikarenakan subyek (orang) tidak diimbangi oleh berkembangnya jumlah lowongan pekerjaan. Kejadian itu tentunya mempengaruhi bertambahnya angka pengangguran atau dapat dikatakan tidak produktif, termasuk para remaja di Kecamatan Tinambung Kabupaten Polewali Mandar Sulawesi Barat. Remaja ini kemudian digolongkan sebagai masyarakat yang non-produktif. Dalam kondisi ini membuat para remaja ini melakukan perilaku permasalahan sosial. Salah satu cara untuk meredam permasalahan sosial di Kecamatan ini adalah dengan memberikan pelatihan teater pada remaja non-produktif Komunitas Budaya Sossorang di Tinambung Sulawesi Barat sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat. Pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pelatihan dasar-dasar teater meliputi olah tubuh, olah rasa dan olah vokal serta dasar-dasar pemeranan sehingga peserta dapat mementaskan Teater Rakyat Koa-koayang secara sederhana. Pelatihan ini dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran, alat untuk refleksi, mengubah dan mengajarkan sesuatu yang bernilai bagi para remaja non-produktif dengan menggunakan model pelatihan Teater Rakyat Koa-koayang. Pelaksanaan pelatihan dengan model pendampingan kepada peserta atau mitra agar pelatihan lebih aktif, kreatif dan menyenangkan. Keyword: Pelatihan, Peredam Permasalahan Sosial, Koa-koayangAbstract
KANDUNGAN NILAI PENDIDIKAN PADA PERTUNJUKAN SAYANG-SAYANG DALAM FESTIVAL DAWAI ETNIK MANDAR 2022 OLEH GROUP MUSIK RESOTA NADA DI KABUPATEN POLEWALI MANDAR Sri Indarsih; Khaeruddin Khaeruddin; Nurlina Syahrir
xxxx
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/bl.v2i1.43955

Abstract

Sri Indarsih, 2023. Kandungan nilai pendidikan pada pertunjukan Sayang-sayang dalam festival dawai etnik Mandar 2022 oleh group musik Resota Nada di Kabupaten Polewali Mandar. Skripsi, Jurusan Seni Pertunjukan, Fakultas Seni dan Desain. Universitas Negeri Makassar (dibimbing oleh Khaeruddin, S.Sn., M.Pd, dan Dr. Nurlina Syahrir, M.Hum). Penelitian ini bertujuan untuk Untuk 1) Mendeskripsikan bentuk pertunjukan Sayang-sayang dalam festival dawai etnik Mandar 2022 oleh group musik Resota Nada di Kabupaten Polewali Mandar. 2) Untuk mendeskripsikan nilai pendidikan apa saja yang terkandung pada pertunjukan Sayang-sayang dalam festival dawai etnik Mandar 2022 oleh group musik Resota Nada di Kabupaten Polewali Mandar. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Obyek penelitian ini adalah pertunjukan Sayang-sayang. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini ada tiga yaitu reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh bahwa 1) Bentuk pertunjukan Sayang-sayang mandar terdiri dari pelaku atau pemain, lagu dan busana. 2) Kandungan nilai pendidikan yang terkandung pada pertunjukan Sayang-sayang Mandar yaitu a) Nilai Religius berupa Doa, anjuran untuk taat beragama. b) Nilai Moral berupa etika yang baik dan sopan, menghormati dan menghargai leluhur dan c) Nilai Budaya berupa melestarikan warisan budaya nenek moyang.Kata Kunci : Nilai pendidikan, pertunjukan, Sayang-sayang Mandar
PENGUATAN NILAI TRADISIONAL MELALUI BOARD GAMES TEATER RAKYAT KONDOBULENG BAGI SISWA UPT SPF SMPN 27 MAKASSAR Asia Ramli; Andi Taslim Saputra; Khaeruddin Khaeruddin; Rahma M
Sureq: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berbasis Seni dan Desain Vol 2, No 2 (2023): Juli-Desember
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/srq.v2i2.52861

Abstract

UPT SPF SMPN 27 Makassar merupakan sekolah menengah atas yang terletak di Kota Makassar Sulawesi Selatan. Sekolah tersebut terletak di zona perang dan daerah dengan tingkat kejahatan tertinggi. Kondisi lingkungan tersebut mempengaruhi tumbuh kembang anak nakal dan pemarah. Berdasarkan pengamatan, sebagian besar anggota UPT SPF SMPN 27 Makassar berasal dari sekitar Sekolah. Sistem perumahan yang akan diterapkan berarti para siswa ini harus datang ke sekolah dari daerah setempat. Siswa ini tergolong sulit dan menimbulkan masalah perilaku bullying. Pernyataan yang direproduksi di atas menjadi perhatian Wakil Kepala Sekolah Seksi dan Humas, UPT SPF SMPN 27 Makassar. Fenomena bullying merupakan masalah yang paling kompleks dan terus terjadi di kalangan siswa sekolah ini. Keadaan ini tidak kunjung sirna karena sifat manusia yang ingin menguasai dan dikuasai. Jumlah pelaku bullying dibandingkan dengan jumlah korban bullying merupakan indikasi bahwa bullying dilakukan oleh banyak individu yang korbannya tidak dapat dibandingkan dengan kelompok pelaku bullying Metode pelaksanaan pengabdian masyarakat dalam pelatihan Teater Rakyat Kondobuleng pada remaja non-produktif UPT SPF SMPN 27 Makassar di Kota Sulawesi Selatan melalui beberapa tahap sebagai berikut: a) Tahap Sosialisasi.b) Tahap Pengenalan dan Pengarahan. c) Tahap Simulasi Games. d) Tahap Evaluasi.. e) Tahap Penyusunan Laporan. Pada pelatihan, teaterikal ini menyiratkan edukasi pada teks-teks nilai tradisi melalui teater rakyat Kondobuleng dengan kemasan Board Games. Nilai-nilai pemahaman positif ketika melakukan pelatihan Board Games dengan muatan teater rakyat Kondobuleng untuk siswa UPT SPF SMPN 27 Makassar telah meningkat, dari hasil observasi awal sekitar 30 % yang memperlihatkan ketidaktahuan terhadap teater rakyat Kondobuleng. Setelah pelatihan dan hasil evaluasi yang dilakukan, para peserta atau siswa menunjukkan ekspresi yang yang berkaitan dengan Kondobuleng dalam hal tersebut memperlihatkan pengetahuan tentang teater rakyat Kondobuleng meningkat dengan persentase 90 %. Kegiatan ini untuk mengatasi permasalahan yang kompleks bagi remaja non-produktif, maka kami tim pengabdian masyarakat menawarkan sebuah solusi yaitu melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat dengan memberi penguatan nilai tradisional dengan bentuk kemasan board games teater Kondobuleng.
Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Dan Hasil Belajar IPA Pada Siswa Sekolah Dasar Yusuf Rambe; Khaeruddin Khaeruddin; Ma’ruf Ma’ruf
Jurnal Riset dan Inovasi Pembelajaran Vol. 4 No. 1 (2024): Januari-April 2024
Publisher : Education and Talent Development Center Indonesia (ETDC Indonesia)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51574/jrip.v4i1.1372

Abstract

Didasarkan pada kebutuhan untuk meningkatkan memotivasi siswa dan menciptakan pembelajaran yang menyenangkan serta meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA di tingkat dasar. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pengaruh model problem based learning (PBL) terhadap kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar IPA pada siswa sekolah dasar. Metode penelitian ini melibatkan penggunaan PBL sebagai pendekatan pembelajaran dan menggunakan pendekatan quasi eksperimental desain the non-equivalent group design. Teknik pengumpulan data berupa tes hasil belajar, angket motivasi belajar, lembar instrument kemampua berpikir kritis dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan Model PBL secara signifikan meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan IPA. Selain itu, hasil belajar siswa dalam mata pelajaran IPA juga mengalami peningkatan yang signifikan setelah menerapkan pendekatan PBL. Dari analisis data, terlihat bahwa siswa lebih terlibat dalam proses pembelajaran, mampu menghubungkan konsep-konsep IPA dengan situasi dunia nyata, dan mengembangkan kemampuan pemecahan masalah yang lebih baik. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, disimpulkan bahwa penerapan model problem based learning (PBL) memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) pada siswa Sekolah Dasar. Hasil analisis uji independent t-test menunjukkan bahwa model PBL mampu meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dalam memahami konsep-konsep IPA, terutama dalam materi perubahan waktu. Siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model PBL menunjukkan peningkatan kemampuan berpikir kritis yang signifikan dibandingkan dengan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional. Oleh karena itu, penerapan model PBL dapat menjadi salah satu metode pembelajaran yang efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan hasil belajar IPA pada siswa Sekolah Dasar
PKM WORKSHOP MUSIKALISASI PUISI BAGI PESERTA DIDIK SMA/SMK/MA KOTA KENDARI OLEH KANTOR BAHASA PROVINSI SULAWESI TENGGARA Andi Baetal Mukaddas; Rahmat Kurniawan; Khaeruddin Khaeruddin; Muhammad Muhlis Lugis; Nurul Inayah Aniskamah
Sureq: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berbasis Seni dan Desain Vol 3, No 1 (2024): Januari-Juni
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/srq.v3i1.62096

Abstract

PKM ini dilaksanakan di aula kantor bahasa provinsi Sulawesi Tenggara dengan melibatkan 10 sekolah tingkat SMA/SMK/MA yang ada di kota Kendari, kegiatan ini adalah workshop musikalisasi pusisi dengan tujuan memberi pemahaman kepada peserta berkaitan dengan musikalisasi pusi dan tata teknik pentas. Kegiatan yang berlangsung selam 2 hari (25 – 27 April 2024) dibagi menjadi dua sesi, yaitu pemaparan materi secara teori dan praktek mengaransemen puisi menjadi lagu.
PELATIHAN LITERASI PEMAKNAAN IDENTITAS LANGGAM MAKASSAR DALAM INDUSTRI MUSIK KREATIF KOTA MAKASSAR Khaeruddin Khaeruddin; Rahmat Kurniawan; Sri Riski Wulandari; Asri Nur Aina; Oky Nur Pratiwi Johansyah
Sureq: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berbasis Seni dan Desain Vol 3, No 1 (2024): Januari-Juni
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/srq.v3i1.62095

Abstract

Pelatihan Literasi Pemaknaan identitas ini dilaksanakan di adapada café artspace Kota Makassar untuk memberikan pemahaman mengenai pro dan kontra pemaknaan identitas istilah Langgam Makassar daalam eksistensi industri kreatif kota makassar. Metode yang digunakan adalah sharing session atau diskusi publik melalui pemaparan sejaran perekembangan langgam makassar yang berasal dari keroncong hingga sampai di tanah sulawesi. Hasil dari bentuk pelatihan ini adalah kespakatan dan kesepamhaman mengenai istilah dan ansambel musik Langgam makassar yang eksistensi nya semakin meningkat dengan banyaknya pemuda memainkan kesenian ini di kota makassar, hal itu tersebut terbutkti dengan banyak nya musisi dan penikmat musik langgam mkassar datang dan memberikan kesepahaman mengenaian pemaknaan identitas.
PKM PENINGKATAN SDM DALAM PEMBINAAN MUSIK TRADISIONAL BAGI MASYARAKAT LORONG KECAMATAN BONTOALA MAKASSAR Khaeruddin Khaeruddin; Andi Baetal Mukaddas; Rahmat Kurniawan
Sureq: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berbasis Seni dan Desain Vol 2, No 2 (2023): Juli-Desember
Publisher : Universitas Negeri Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26858/srq.v2i2.53607

Abstract

PKM ini dilaksanakan di kelurahan masyarakat lorong kecamatan Bontoala Makassar untuk meningkatkan sumber daya manusia masyarakat dalam pembinaan musik tradisional Makassar Sulawesi Selatan dengan materi instrumen gandrang, kacaping dan suling. Metode yang digunakan adalah demonstrasi praktik instrumen musik, hasil dari pelatihan ini masyarakat lorong menunjukan bahwa tingginya antusias dan minat dalam mempelajari musik tradisional. Hal ini terlihat dari peserta pelatihan yang bisa menguasai materi kacaping, gandrang dan suling berguna dalam acara rakyat atau dalam acara adat.