Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP ANAK KORBAN TINDAK PIDANA PENCABULAN DI KOTA MAKASSAR (STUDI KASUS PADA PENGADILAN NEGERI MAKASSAR TAHUN 2010-2013) ANNISA, ANA; TAHIR, HERI
Jurnal Tomalebbi Volume 1, Nomor 2, September 2014
Publisher : Jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.591 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1). Tingkat pencabulan anak  di kota Makassar sejak tahun 2010-2013, 2). Faktor yang menjadi penyebab terjadinya pencabulan anak  di kota Makassar, 3). Upaya-upaya yang dilakukan Pengadilan Negeri Makassar dalam melakukan perlindungan hukum terhadap anak dikota Makassar. Penelitian ini adalah penelitian ex post facto dan yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah dokumen data pencabulan anak yang terjadi dalam wilayah kota Makassar tahun 2010-2013. Metode penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan sampling purposive, yaitu  sampel dalam penelitian ini diambil dari dokumen data pencabulan anak yang terjadi dalam wilayah kota Makassar tahun 2010-2013 yang tersedia pada Pengadilan Negeri Makassar. Penelitian ini mengambil sampel pada tahun 2010-2013 karena pada kurun waktu 4 tahun tersebut jumlah pencabulan terhadap anak berfluktuasi. Dimana informan dalam penelitian ini sebanyak 3 orang yaitu Hakim Ketua Pengadilan Negeri Makassar, Hakim Anggota Pengadilan Negeri Makassar, dan Panitera Pengganti Pengadilan Negeri Makassar. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : 1). Tingkat pencabulan anak di Kota Makassar pada tahun 2010-2013 berfluktuasi dimana pada tahun 2010-2011 terus mengalami peningkatan, sedangkan pada tahun 2012-2013 tingkat pencabulan terhadap anak menurun dan mulai dapat diminimalisir oleh pihak Pengadilan Negeri Makassar serta mayoritas pelaku pencabulan itu sendiri berasal dari kerabat, sahabat, bahkan orang tuanya. 2). Faktor penyebab terjadinya pencabulan anak di Kota Makassar meliputi : faktor internal dan faktor eksternal. Dari kedua faktor tersebut, faktor eksternal merupakan faktor yang paling dominan dalam diri seseorang dalam melakukan pencabulan terhadap anak di kota Makassar. 3). Upaya-upaya yang dilakukan Pengadilan Negeri Makassar dalam melakukan perlindungan hukum dikota Makassar ada dua, yaitu upaya preventif dan upaya represif. Tetapi pihak Pengadilan Negeri Makassar lebih cenderung keperan preventif dengan cara melakukan penyuluhan kepada masyarakat seperti lewat seminar, diskusi, program konsultasi hukum pada media massa dan elektronik.Kata Kunci: Perlindungan Hukum, Anak, Tindak Pidana, Pencabulan
Pendampingan Pembuatan Website Desa Sebagai Sarana Media Publikasi di Desa Limau Kecamatan Sembawa Kabupaten Banyuasin Firmansyah, Firmansyah; Sari, Resa Ayu; Luthfiyah, Nabilah Ummi; Al Benz, Rendy; Hudzaifah, Hudzaifah; Asri, Dewi; Dewi, Diah Mustika; Ariansyah, Dimas; Banderas, Antoni; Nazar, Rohan Fahmi; Maharani, Maharani; Aprilia, Bella; Choirunnisa, Natasya; Suci, Melati Wanda; Septiani, Lisa; Annisa, Ana; Illahi, Anisa Destayani Nur
Jurnal Abdimas Kartika Wijayakusuma Vol 6 No 3 (2025): Jurnal Abdimas Kartika Wijayakusuma
Publisher : LPPM Universitas Jenderal Achmad Yani

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26874/jakw.v6i3.827

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk mendampingi pembuatan website desa sebagai sarana media publikasi di Desa Limau, Kecamatan Sembawa, Kabupaten Banyuasin. Metode pelaksanaan pengabdian menggunakan pendekatan Community-Based Participatory Research (CBPR), yang melibatkan partisipasi aktif masyarakat dalam setiap tahap kegiatan. Tahapan yang dilakukan meliputi identifikasi kebutuhan desa, perancangan dan pengembangan website, pelatihan teknis pengelolaan website bagi aparatur desa, serta evaluasi dan pendampingan berkelanjutan. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa website desa berhasil dikembangkan dan diterapkan sebagai sarana informasi serta promosi potensi desa. Selain itu, aparatur desa memperoleh keterampilan dalam mengelola dan memperbarui konten website secara mandiri. Dampak positif lainnya adalah meningkatnya transparansi informasi, kemudahan publikasi berita desa, serta keterlibatan pemuda dalam pengelolaan teknologi digital. Implikasi dari program ini menunjukkan bahwa digitalisasi desa melalui website dapat mendukung tata kelola pemerintahan yang lebih modern dan inklusif. Keberlanjutan program dapat dijaga melalui pelatihan rutin bagi aparatur desa, integrasi website dengan layanan administrasi digital, serta peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengelolaan informasi desa. Sebagai rekomendasi, disarankan agar pemerintah desa mengembangkan fitur tambahan seperti layanan administrasi online serta memperkuat kolaborasi dengan pemuda desa dalam pengelolaan website. Selain itu, keterlibatan pemerintah daerah dalam mendukung digitalisasi desa perlu ditingkatkan guna memperluas manfaat dari teknologi informasi dalam pembangunan desa.