Pratiwi Azizah Ajeng
Departemen Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Airlangga, Surabaya

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENINGKATAN PENGETAHUAN GIZI TERKAIT MAKANAN PENDAMPING ASI (MP-ASI) MELALUI EDUKASI DAN HANDS-ON-ACTIVITY PADA KADER DAN NON-KADER Qonita Rachmah; Lailatul Muniroh; Atmaka Dominikus Raditya; Fitria Anisa Lailatul; Pratiwi Azizah Ajeng; Agustin Asri Meidyah; Nastiti Aliffah Nurria; Arum Damar Aditya Bayu Sukma; Helmyati Siti; Wigati Maria
Media Gizi Indonesia Vol. 17 No. 1SP (2022): Media Gizi Indonesia (National Nutrition Journal) Special Issue: Internation
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/mgi.v17i1SP.47-52

Abstract

Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang optimal merupakan salah satu upaya penting dalam pencegahan stunting. Oleh karena itu, edukasi pasrtisipatif terkait MPASI, terutama pada kader perlu dilakukan untuk mengoptimalkan pemberian MPASI yang tepat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas edukasi gizi yang bersifat partisipatif dengan hands-on-activity terhadap peningkatan pengetahuan pada kelompok kader dan non-kader. Studi ini menggunakan desain quasi-experimental one-group pre-post test pada total 128 subjek yang dipilih secara purposif. Pendidikan gizi dilakukan melalui edukasi konvensional terkait dengan stunting dan MPASI lalu diikuti dengan demo masak MPASI sebagai bagian hands-on-activity. Pengetahuan dinilai dengan kuesioner berisi 15 pertanyaan yang diisi sebelum dan selesai edukasi gizi partisipatif. Data kemudian di analisis dengan uji Paired T-Test. Hasil penelitian menunjukkan secara total, skor pengetahuan terkait MPASI meningkat dari 9,55+1,9 menjadi 10,40+1,5 (Pvalue < 0,000). Dengan analisis terpisah, hasil yang sama ditunjukkan pada kelompok kader dan non-kader, dimana skor pengetahuan sebelum dan setelah edukasi gizi mengalami peningkatan yang signifikan (8,47+1,6 menjadi 9,73+1,1 pada kelompok kader vs 10,22+1,9 menjadi 10,81+1,6 pada kelompok non-kader; Pvalue<0,000). Jika dibandingkan antara kedua kelompok, ternyata kelompok kader memiliki rata-rata peningkatan skor pengetahuan yang lebih tinggi dibandingkan kelompok non-kader (1,2 vs 0,6;Pvalue = 0,017). Penelitian ini menunjukkan dua hal penting, pertama adalah edukasi konvensional dan hands-on-activity terbukti efektif dalam peningkatan pengetahuan baik pada kelompok kader maupun non-kader; kedua, kelompok kader memiliki skor pengetahuan lebih tinggi dibandingkan non-kader. Kader posyandu memiliki potensi yang sangat besar untuk dapat ditingkatkan potensinya dalam mengedukasi masyarakat sehingga edukasi serupa dapat dilakukan dengan cakupan kader yang lebih luas.