Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menjaga Kebersihan Ekosistem Sungai Sebagai Sumber Protein Dan Rekreasi Sumber Daya Desa Ali Syahbana; Novita Surya Putri; Muhammad Al Amin; Akhmad Yanuar Fahmi Pamungkas; Atik Pramesti Wilujeng; Tria Anisa Firmanti; Anang Satrianto
Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 7 No. 4 (2022): December
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat (LITPAM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/linov.v7i4.973

Abstract

Kehidupan manusia akan mengalami ketidak seimbangan bila terdapat masalah dalam lingkungan. Masalah lingkungan yang sering terjadi yaitu pada  pada aliran sungai, dikarenakan sungai memiliki peranan penting bagi kehidupan manusia secara langsung dan tidak langsung. Tujuan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini adalah untuk  memberdayakan masyarakat untuk menjaga kebersihan ekosistem sungai sebagai sumber protein dan rekreasi sumber daya desa. Mitra pada PkM ini yaitu masyarakat Dusun Dusun Guwo Desa GrogolKecamatan Giri Kabupaten Banyuwangi. Metode yang diguanakan dalam PkM ini adalah dengan metode Participatory Learning and Action (PLA) Kurun waktu pelaksanaan PkM dari proses identifikasi masalah sampai dengan evaluasi keberhasilan kegiatan selama 1 bulan, yaitu pada 6 Juni sampai dengan 2 Juli 2022. Community Empowerment To Keep The River Ecosystem Clean As A Protein Source And Village Recreational Resources Human life will experience an imbalance if there is a problem in the environment. One of the environmental problems that often occurs in river flow, is due to the important role of rivers for human life directly and indirectly. One of the problems of the river flow is the garbage contained in the river flow which causes the river ecosystem to be disrupted. The purpose of this Community Service (PkM) activity is to create a community to maintain the cleanliness of the river ecosystem as a source of protein and recreation of village resources in the people of Grogol Village, Giri District, Banyuwangi Regency. The method used in this PkM is Participatory Learning and Action (PLA) and on service training (OST) methods. The time for implementing PKM from the process of recognizing the problem to evaluating the success of the activity is for 1 month, namely from June 6 to July 2 2022. Finally, with a series of PKM implementations, understanding and ability to carry out river flow cleaning in Grogol Village, Giri District, Banyuwangi Regency is obtained.
Simulasi Virtual: Media Pembelajaran Pendamping Yang Potensial Meningkatkan Kemampuan Klinis Mahasiswa Keperawatan Yulia Kurniawati; Nurmawati S Lataima; Martha Lowrani Siagian; Natalia Christin Tiara Revita; Tria Anisa Firmanti
PROFESSIONAL HEALTH JOURNAL Vol 5 No 1 (2023): Desember
Publisher : Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (PPPM) STIKES Banyuwangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54832/phj.v5i1.426

Abstract

Abstract Advances in technology and information affect education sector, one of them is the shift in learning methods that were initially fully face-to-face to digitalization in the form of virtual simulations. The use of virtual simulation still leaves a number of challenges, one of them is the problem of replacing face-to-face learning to virtual simulation completely. This study aims to examine virtual simulations as a learning media in improving nursing students' clinical competency. This study was a literature design review that refers to the Preferred Reported Items for Systematic Review and Meta-Analysis guidelines (PRISMA). A total of 451 articles were obtained from Scopus (44), Google Scholar (334), and PubMed (73). The 11 selected articles were analyzed and trevealed that the combination of virtual simulations with traditional learning improved nursing students' clinical competency. Learning through virtual simulations provided an interesting experience through audio-visual that resembles real conditions so it increased the brain's ability to think at a higher level and prepare students to deal with real patients. When students were ready, traditional learning provides real-life experiences in clinical practice. Because students have previously been provided with cognitive and psychomotor competency through virtual simulations, traditional learning strengthen nursing students' clinical competency. So these two learning methods are a neat combination. But so far it seems that virtual simulation has not been able to completely replace traditional learning. Cross-sectoral coordination is needed to improve the quality of virtual simulation learning so that it is expected to improve nursing students’ clinical competency. Abstrak Kemajuan teknologi dan informasi turut mempengaruhi dunia pendidikan salah satunya adalah pergeseran metode pembelajaran yang awalnya sepenuhnya tatap muka menjadi digitalisasi berupa simulasi virtual. Penggunaan simulasi virtual masih menyisakan beberapa tantangan salah satunya adalah pertanyaan mengenai keandalan simulasi virtual dalam menggantikan pembelajaran tatap muka sepenuhnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji keandalan simulasi virtual sebagai metode pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan klinis mahasiswa keperawatan. Penelitian ini menggunakan desain tinjauan literatur yang mengacu pada Preferred Reported Item for Systematic Review and Meta-Analysis guidelines (PRISMA). Sejumlah 451 artikel diperoleh dari pangkalan data Scopus (44), Google Scholar (334), dan PubMed (73). 11 artikel terpilih selanjutnya dianalisis dan didapatkan hasil bahwa penggunaan simulasi virtual yang dikombinasikan dengan pembelajaran tradisional mampu meningkatkan kemampuan klinis mahasiswa keperawatan. Pembelajaran melalui simulasi virtual mampu memberikan pengalaman menarik melalui audio visual yang menyerupai kondisi nyata sehingga mampu meningkatkan kemampuan otak dalam high order thinking skills dan menyiapkan mahasiswa untuk menghadapi pasien yang sesungguhnya. Saat mahasiswa telah siap, pembelajaran tradisional memberikan pengalaman yang nyata dalam pelaksanaan tindakan klinis keperawatan. Karena mahasiswa sebelumnya telah dipersiapkan kemampuan kognitif dan psikomotor melalui simulasi virtual, pembelajaran tradisional menjadi sarana untuk memantapkan kemampuan klinis mahasiswa keperawatan. Sehingga kedua metode pembelajaran ini merupakan kombinasi yang apik. Namun sejauh ini nampaknya simulasi virtual belum mampu menggantikan pembelajaran tradisional sepenuhnya. Koordinasi lintas sektor dibutuhkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran simulasi virtual sehingga diharapkan dapat meningkatkan kompetensi klinis mahasiswa keperawatan.
Edukasi Kesehatan tentang Penggunaan Masker untuk Mencegah Penyakit ISPA Pada Pekerja Pabrik Krupuk Novita Surya Putri; Tria Anisa Firmanti; Atik Pramesti Wilujeng; Ali Syahbana; Anang Satrianto
Aksiologiya: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 7 No 4 (2023): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30651/aks.v7i4.20401

Abstract

Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) berhubungan dengan patogen, penyebabnya faktor pejamu dan  faktor lingkungan. Faktor lingkungan kerja yang berisiko terjadinya ISPA adalah pekerja pabrik kerupuk. Penggunaan bahan baku dan proses pembuatan kerupuk tersebut pekerja pabrik kerupuk terapapar partikel tepung yang berada di dalam ruangan sehingga pekerja yang beresiko terjadinya ISPA. Paparan tepung yang menjadi partikel kecil yang ada di ruangan pabrik rentan terhirup serta terakumulasi partikel tersebut kedalam paru-paru sehingga mempercepat timbulnya ISPA. Tujuan dilakukan pengabdian kepada masyarakat pada pekerja Pabrik Kerupuk adalah pemberian edukasi untuk mencegah ISPA dengan memberikan edukasi kesehatan menggunakan masker. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini adalah penyuluhan edukasi kesehatan. Kegiatan dilakukan pada 8 Desember 2022 yang diikuti oleh 25 pekerja pabrik krupuk UD. Andalas. Hasil yang didapatkan dalam pengabdian masyarakat ini setelah dilakukan edukasi penggunaan masker untuk mencegah penyakit ISPA yaitu 19 (76%) pekerja pabrik kerupuk memiliki pengetahuan baik terkait penyakit ISPA dan cara menggunakan masker yang benar untuk mencegah penyakit ISPA. Edukasi pendidikan disertai dengan demontrasi untuk meningkatkan pengetahuan dan memberikan stimulus untuk meningkatkan pemahaman partisipan secara langsung.
An Exploration Of Mothers’ Experiences Of Feeding Shredded Monasprest To Under-Five Children Putri Widya Pramitha; Badrul Munif; Tria Anisa Firmanti
JENDELA NURSING JOURNAL Vol 8, No 1 (2024): JUNE 2024
Publisher : Poltekkes Kemenkes Semarang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31983/jnj.v8i1.11466

Abstract

Background: The role of parents as early as possible influences the child's growth and development later in life, especially the role of the mother during the critical period of the first 1000 days of life. Good maternal knowledge and care are positively related to the quality of child care, including children's eating habits.Purpose: This study aims to explore mothers' experiences of feeding shredded monasprest to children under-fives years old (baduta).Methods: The research design in this study was qualitative with a phenomenological method. There were 9 participants in this study, participants were not directed at number, but based on coverage until data saturation was reached. The sampling technique used purposive sampling in accordance with the inclusion criteria. The data collection tools used in this research were the researchers themselves with in-depth interview guidelines, field notes and recording equipment. The data in this study were analyzed using the Colaizi method.Results: The results of this research gave rise to two themes and in each theme, there were two sub-themes, namely the baduta's response when given Monasprest floss food and the response of the baduta's mother when giving Monasprest shredded food.Conclusion: This research shows that the response of toddlers when given monasprest shredded food increases the baduta's appetite and increases the frequency of eating with monasprest shredded food. As well as the response of the baduta mothers when giving the monasprest floss food, namely their interest in flossed monasprest and the mother's knowledge.