Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Optimalisasi Petunjuk Penggunaan Alat-Alat Laboratorium di Laboratorium Patologi Klinik Program Studi Kedokteran Hewan Universitas Nusa Cendana Yustinus Oswin Primajuni Wuhan; Dede Rival Novian
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 3 No. 2 (2022): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Cv. Utility Project Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (239.506 KB) | DOI: 10.55338/jpkmn.v3i2.420

Abstract

Mahasiswa belum memahami penggunaan alat - alat di laboratorium patologi klinik di program studi Kedokteran Hewan Universitas Nusa Cendana. Jika keadaan ini dibiarkan, maka akan menganggu mutu lulusan yang dihasilkan oleh program studi Kedokteran Hewan Universitas Nusa Cendana. Tujuan pengabdian ini adalah optimalisasi petunjuk penggunaan alat-alat laboratorium di laboratorium patologi klinik program studi kedokteran hewan Universitas Nusa Cendana. Mitra pengabdian kepada masyarakat adalah mhasiswa di program studi Kedokteran Hewan Universitas Nusa Cendana. Kegiatan pengabdian dilaksanakan mulai tanggal 23 Juni 2022 – 25 Juli 2022 dan dilakukan pada laboratorium patolog kilinik Kedokteran Hewan Universitas Nusa Cendana. Kegiatan pengabdian ini menggunakan metode diskusi dan studi literasi. Hasil pengabdian yang telah dilakukan memiliki dampak pada mahasiswa di program studi Kedokteran Hewan Universitas Nusa Cendana. Dampakmya adalah mahasiswa dapat memecahkan masalah yang berkaitan dengan petunjuk penggunaan alat laboratorium. Khususnya pada alat-alat laboratorium patologi klinik yang dapat memudahkan mahasiswa dalam mengoperasikan alat dengan aman, baik dan benar.
Peningkatan produksi babi pasca kejadian African swine fever (ASF) menggunakan metode Inseminasi buatan (IB) pada peternak babi di Kelurahan Sikumana, Kota Kupang Yustinus Oswin Primajuni Wuhan; Dede Rival Novian; Jayusman A. Joesoef
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 4 No. 1 (2023): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Cv. Utility Project Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (572.635 KB)

Abstract

Peternakan babi menjadi salah satu sektor peternakan yang membawa dampak peningkatan ekonomi bagi masyarakat di Nusa Tenggara Timur. Babi yang diternakkan digunakan pemenuhan kebutuhan akan daging babi dan kebutuhan acara adat. Babi tidak lepas dari permasalahan kesehatan. Salah satunya yang penyakit yang menimbulkan masalah kesehatan pada babi yaitu penyakit African Swine Fever (ASF). Penyakit African Swin Fever (ASF) disebabkan oleh virus ASF, yang merupakan virus dari genus Asfivirus. Penyakit ini dapat mengakibatkan penurunan ekonomi yang signifikan karena menyebabkan kematian pada babi. Belum adanya vaksin dan pengobatan efektif berimplikasi pada tingginya tingkat morbiditas dan mortalitas. Pencgahan yang dapat dilakukan adalah meningkatkan biosecurity di kandang peternak. Salah satu metode yang dapat dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kembali produksi babi di kota kupang adalah menggunakan metode inseminasi buatan (IB) menggunakan semen segar. Pengabdian yang dilakukan di salah satu peternak babi di kelurahan Sikumana ini merupakan usaha meningkatkan kembali produksi babi di kendang peternak yang pernah mengalami kejadian ASF. Babi betina yang dilakukan inseminasi buatan dalam pengabdian ini menghasilkan anak babi sebanyak 9 ekor.
Gejala Klinis Ehrlichiosis Pada Pasien Anjing Di Yogyakarta Yustinus Oswin Primajuni Wuhan; Ida Tjahajati; Aris Haryanto
Jurnal Veteriner Nusantara Vol 5 No 2 (2022): Agustus 2022
Publisher : Program Studi Kedokteran Hewan, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/jvn.v5i2.9553

Abstract

Canine monocytic ehrlichiosis is a potentially fatal disease in dogs and requires an early diagnosis to start therapy properly so that it produces a good prognosis. The research was conducted to determine ehrlichiosis in Yogyakarta based on clinical, hematological, and molecular diagnoses using the gltA gene. A total of 51 dog patients who were suspected of ehrlichiosis were performed anamnesis, clinical examination, then blood samples were taken for molecular examination with PCR. The molecular examination results of dog patients who were positive for ehrlichiosis based on PCR were 33.3% (17/51), with clinical symptoms which were 58.8% weak (10/17), 47% anorexia (8/17), 47% (8/17) gastrointestinal disorders (diarrhea and vomiting), 41.1% (7/17) pale mucosa, 35.2% (6/17) tick infestation, 35.2% (6/17) fever, 29,4% (5/17) dehydration, 11.7% (2/17) bleeding. The conclusion of this study is that the clinical of patients with erhlichiosis are very varied.
EDUKASI KESEHATAN TERNAK BERDASARKAN PRINSIP KESEJAHTERAAN HEWAN UNTUK MENCEGAH WABAH PENYAKIT AFRICAN SWINE FEVER DAN PENYAKIT MULUT DAN KUKU Cynthia Dewi Gaina; Filphin Adolfin Amalo; Fhady Risckhy Loe; Yustinus Oswin Primajuni Wuhan; I Gede Semarabawa; Jayusman Arsiyanti Joesoef
Jurnal Media Tropika Vol 2 No 2 (2022): Jurnal Media Tropika
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/mediatropika.v2i2.9512

Abstract

The emergence of African Swine Fever (ASF) and Food and Mouth Diseases (FMD) or PMK outbreaks encourages the importance of educating and raising awareness about the importance of a clean and healthy lifestyle in breeder farm through biosecurity application. In addition, the community needs to know with certainty the transmission and prevention of ASF so that it does not become more vulnerable. The purpose of this community service activity is to provide a scientific picture and be easily understood by the community at Mata Lombu Village, to anticipate the outbreak of the ASF and FMD disease. The activity stage was designed and was preceded by coordination and communication with the Mata Lombu village. Preparation intended is the determination of the direction and target of activities, activity models, follow-up activities and locations of activity concentration. The results of this activity are very in accordance with the expected, namely the people who were present actively asking about the material provided. This shows that their great curiosity and high attention of participants to increase their knowledge about how to prevent and deal with ASF and FMD and how to maintain good personal and environmental health.
Pendidikan Berbasis Masyarakat Tentang Pentingnya Aplikasi Biosecurity Terhadap Penyakit Rabies dan African Swine Fever Yohanes T.R.M.R. Simarmata; Maria A.E.G.A Gelolodo; Yustinus Oswin Primajuni Wuhan
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 1 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Cv. Utility Project Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v5i1.2777

Abstract

Hewan peliharaan yang diperlihara oleh masyarakat tidak terlepas dari masalah kesehatan penyakit yang dapat menyebabkan kerugian ekonomi bagi peternak. Terdapat beberapa penyakit ternak yang dapat menular ke manusia yang dikenal dengan zoonosis. Penyakit ini dapat membahayakan Kesehatan manusia. Beberapa penyakit yang merugikan manusia terutama di daerah Timor Tengah Selatan adalah rabies dan African Swine Fever. Kurangnya infromasi dan pengetahuan mengenai penyakit Rabies dan African Swine Fever pada babi serta pemahaman pencegahan di masyarakat yang masih kurang sehingga perlu dilakukan pengabdian masyarakat melalui pendidikan berbasis masyarakat dengan tujuan masyarakat teredukasi dan mendapat pengetahuan. Konsep pendidikan berbasis masyarakat ini merupakan usaha meningkatkan rasa kesadaran, kepedulian, kepemilikan, keterlibatan, dan tanggung jawab masyarakat.  Sosialisasi mengenai aplikasi biosekuriti penyakit rabies dan African swine dilakukan dengan menggunakan phamplet jenis penyakit dan menayangkan video animasi mengenai bagaimana penanganan terhadap gigitan anjing rabies dan vaksinasi terhadap anjing guna mencegah penularan lebih luas di daerah Timor Tengah Selatan. Sosialiasi ini berjalan dengan lancar dimana masyarakat dapat memahami materi yang diberikan dengan menjawab pertanyaan berkaitan dengan pencegahan penyakit Rabies dan Afrcan Swine Fever.  
Pengabdian Masyarakat untuk Meningkatkan Kesadaran Gizi dan Mengurangi Angka Stunting pada Anak SD Inpres Naibonat Yustinus Oswin Primajuni Wuhan; Yohanes TRMR Simarmata; Fransiska Aping Dangur; Nur Layla Astika Putri
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 5 No. 2 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN)
Publisher : Cv. Utility Project Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55338/jpkmn.v5i2.3021

Abstract

Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada anak berusia dibawah lima tahun (balita) karena kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang terutama di periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu dari janin sampai anak berusia dua puluh tiga bulan. Prevalensi stunting di Nusa Tenggara Timur (NTT) sebesar 43,6 persen yang menunjukkan bahwa NTT merupakan provinsi dengan prevalensi stunting tertinggi di Indonesia. Faktor yang menjadi dasar terjadinya stunting adalah pendidikan dan pengetahuan serta faktor sosio ekonomi yang menyebabkan kurangnya pemberian makanan bergizi pada anak. Oleh karena itu,  peningkatan pengetahuan menjadi salah satu upaya yang dilakukan untuk menurunkan angka kejadian stunting. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini adalah sosialisasi dan pembagian telur omega 3. Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini adalah peningkatan pengetahuan siswa-siswi Sekolah Dasar Inpres Naibonat tentang pentingnya pemenuhan gizi seimbang yang dapat mencegah terjadinya stunting. Kesimpulan yang diperoleh adalah peningkatan pengetahuan tentang stunting dan keterampilan pemenuhan gizi seimbang untuk mencegah stunting.
Pemanfaatan Antihelmintik bagi Ternak Kambing di Desa Napan Jovan Adiarsa Luji; Yohanes Timbun Raja Mangihut Ronael Simarmata; Elisabet Tangkonda; Yustinus Oswin Primajuni Wuhan
Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara Vol. 6 No. 1 (2024): Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Nusantara (JPkMN) Edisi September - Desembe
Publisher : Cv. Utility Project Solution

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Program ini bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas pemanfaatan antihelmintik, khususnya Nemasol (Levamisole), dalam mengatasi infestasi cacing pada ternakkambing di Desa Napan. Kambing merupakan sumber protein hewani yang penting bagi masyarakat, namun sering mengalami masalah kesehatan akibat helminthiasis, yang dapat mengganggu kemampuan pencernaan dan pertumbuhan mereka. Infestasi cacing parasit, seperti Oesophagostomum, Trichuris, dan Haemonchus, dapat berdampak signifikan pada kesehatan kambing, mengakibatkan kehilangan nutrisi dan produktivitas. Program pembagian obat cacing dilakukan secara door to door dan mendapatkan respons antusias dari warga, banyak di antaranya yang belum pernah memberikan obat cacing sebelumnya. Hasil monitoring satu minggu setelah pemberian obat menunjukkan bahwa banyak kambing mengalami peningkatan kesehatan dan nafsu makan. Beberapa kambing juga berhasil mengeluarkan cacing melalui feses. Meskipun sebagian besar responden melaporkan hasil positif, terdapatbeberapa peternak yang belum memberikan obat cacing karena kesibukan. Oleh karena itu, disarankan agar program pelayanan kesehatan hewan dilaksanakan secara rutin dengan pendekatan yang lebih sistematis, sehingga peternak lebih sadarakan pentingnya pemberian obat cacing secara berkala untuk meningkatkankesehatan dan produktivitas kambing secara berkelanjutan.