Claim Missing Document
Check
Articles

Histological Features of Catecholaminergic Neuron in Substantia Nigra Induced by Paraquat Dichloride (1,1-dimethyl-4,4 bipyridinium) in Wistar Rat as A Model of Parkinson Disease Pangestiningsih, Tri Wahyu; Wendo, Woro Danur; Selan, Yulfia Nelymalik; Amalo, Filphin Adolfin; Ndaong, Nemay Anggadewi; Lenda, Victor
Indonesian Journal of Biotechnology Vol 19, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.756 KB)

Abstract

Paraquat dichloride has been used by farmers as a herbicide to kill the grass. On the other hand, paraquatdichloride is harmful if enters to the body, causing Parkinson’s disease, since it is disrupting dopamineproduction in the substantia nigra pars compacta or dopamine pathways Nigro striatal pathway. The studywas done to fi nd out the histological changes of catecholaminergic neurons and Nigro striatal pathway causedby paraquat dichloride treatment in Wistar rats as a model of Parkinson’s disease.Twenty-two Wistar rats 3,5 months old were divided into 4 groups, 5 rats each. Group I (control group)were injected with aquabidest, while groups II, III, and IV were injected intraperitoneally with paraquatdichloride in aquabidest, with the dosage 5 , 10 and 15 mg/kg bw respectively. The rats were injected onceper week for 6 weeks. Three days after the last injection, the rats were anesthetized using xylasin (2 mg/kg)and ketamine (20 mg/kg) intramuscularly, and then were intracardiac perfused using physiological saline asprerinse solution, followed by 10% buffered formalin solution as a fi xative. After animals were fi xed, the brainswere removed and embedded in paraffi n block and cut in 12 μm thickness for immunohistochemistry stainingusing tyrosine hydroxylase antibody. The results of staining then were observed under light microscope andanalyzed descriptively.The results showed that the catecholaminergic neurons were distributed in the substantia nigrapars compacta in all treatment groups, however, the cell density were found decreased only in group IV.Catecholaminergic neurons appear in the bipolar and multipolar form, while dopamine ‘Nigro striatal pathway’was found exist in all treatment groups. From our study, histologycally the decreased of catecholaminergicneurons is only found in rats that received paraquat dichloride in dose 15 mg/kg bw for 6 weeks.
Karakteristik Morfologi Rusa timor (Rusa timorensis) dengan Pemeliharaan Ex Situ di Kota Kupang Inggrid Trinidad Maha; Rizky Y Manafe; Filphin A Amalo; Yulfia N Selan
Acta VETERINARIA Indonesiana Vol. 9 No. 1 (2021): Maret 2021
Publisher : IPB University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/avi.9.1.1-13

Abstract

Rusa merupakan salah satu sumber daya genetik yang ada di Indonesia. Keberadaan populasi rusa timor semakin menurun sebagai akibat adanya perburuan liar untuk berbagai kepentingan. Usaha yang dilakukan agar populasi rusa di alam tetap lestari ialah dengan melakukan pengembangan rusa timor melalui konservasi ex situ. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik morfologi rusa timor dan sistem pemeliharaan pada penangkaran di Kota Kupang. Sampel yang digunakan adalah 35 ekor rusa timor yang dipelihara pada dua penangkaran di Kota Kupang. Metode yang digunakan adalah metode observasi, wawancara, dan pengukuran menggunakan pita ukur meliputi: pengukuran panjang badan (cm), tinggi badan (cm), lingkar dada (cm), panjang ekor (cm), panjang telinga (cm), panjang kepala (cm), panjang ranggah (cm), dan bobot badan (kg) menggunakan rumus winter. Hasil penelitian menunjukkan adanya perbedaan antara rusa timor jantan dan betina. Secara morfologi, rusa timor jantan memiliki warna dasar kuning kecoklatan pada seluruh area tubuh dan tidak memiliki corak tertentu, sedangkan rusa timor betina memiliki warna coklat, dan berwarna coklat keabuan pada area ventral yaitu bagian kaki, perut, dagu dan bagian bawah leher. Secara morfometri, menunjukan adanya perbedaan nyata pada bagian-bagian luar tubuh rusa jantan dan betina yaitu : bobot badan, lingkar dada, panjang badan, dan tinggi badan. Rusa timor dewasa di Kota Kupang memiliki ukuran tubuh yang lebih besar dibandingkan rusa timor dewasa di Manokwari. Anak rusa timor di Kota Kupang memiliki ukuran tubuh yang lebih besar bila dibandingkan dengan anak rusa timor di Ciawi. Sistem pemeliharaan rusa timor pada dua kawasan penangkaran di Kota Kupang merupakan penangkaran semi terkurung (mini ranch) yang dipelihara di area pekarangan rumah.
PCS-15 Study Anatomy of Testis and Epididymis of Timorese Fruit Bats (Pteropus vampyrus) Yulfia N Selan; Filphin A Amalo; Inggrid T Maha; Antin Y N Widi; Agnes L Tanjung
Hemera Zoa Proceedings of the 20th FAVA & the 15th KIVNAS PDHI 2018
Publisher : Hemera Zoa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (735.594 KB)

Abstract

Fruit bats (Pteropus vampyrus) is one of the bats in Timor Island, East Nusa Tenggara (NTT). Fruit bats have unique behaviour when mating which is hanging upside down (Corbet and Hill, 1992). The ability of male bat in maintaining the position when mating is according to the characteristics of male fruit bat reproduction system morphology. Testes are male genital organs which synthesis androgen hormone (especially testosterone) and the site where spermatogenesis takes place and eventually  producing sperm. Epididymis plays role in transporting, storaging and maturating the sperm (Syahrum et al., 1994).
Histological Features of Catecholaminergic Neuron in Substantia Nigra Induced by Paraquat Dichloride (1,1-dimethyl-4,4 bipyridinium) in Wistar Rat as A Model of Parkinson Disease Tri Wahyu Pangestiningsih; Woro Danur Wendo; Yulfia Nelymalik Selan; Filphin Adolfin Amalo; Nemay Anggadewi Ndaong; Victor Lenda
Indonesian Journal of Biotechnology Vol 19, No 1 (2014)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.756 KB) | DOI: 10.22146/ijbiotech.8638

Abstract

Paraquat dichloride has been used by farmers as a herbicide to kill the grass. On the other hand, paraquatdichloride is harmful if enters to the body, causing Parkinson’s disease, since it is disrupting dopamineproduction in the substantia nigra pars compacta or dopamine pathways Nigro striatal pathway. The studywas done to fi nd out the histological changes of catecholaminergic neurons and Nigro striatal pathway causedby paraquat dichloride treatment in Wistar rats as a model of Parkinson’s disease.Twenty-two Wistar rats 3,5 months old were divided into 4 groups, 5 rats each. Group I (control group)were injected with aquabidest, while groups II, III, and IV were injected intraperitoneally with paraquatdichloride in aquabidest, with the dosage 5 , 10 and 15 mg/kg bw respectively. The rats were injected onceper week for 6 weeks. Three days after the last injection, the rats were anesthetized using xylasin (2 mg/kg)and ketamine (20 mg/kg) intramuscularly, and then were intracardiac perfused using physiological saline asprerinse solution, followed by 10% buffered formalin solution as a fi xative. After animals were fi xed, the brainswere removed and embedded in paraffi n block and cut in 12 μm thickness for immunohistochemistry stainingusing tyrosine hydroxylase antibody. The results of staining then were observed under light microscope andanalyzed descriptively.The results showed that the catecholaminergic neurons were distributed in the substantia nigrapars compacta in all treatment groups, however, the cell density were found decreased only in group IV.Catecholaminergic neurons appear in the bipolar and multipolar form, while dopamine ‘Nigro striatal pathway’was found exist in all treatment groups. From our study, histologycally the decreased of catecholaminergicneurons is only found in rats that received paraquat dichloride in dose 15 mg/kg bw for 6 weeks.
PENDAMPINGAN PENGOLAHAN LIMBAH PETERNAKAN SAPI POTONG DI KELOMPOK TANI TERNAK UNTUK MENDUKUNG PERTANIAN SKALA RUMAH TANGGA, DESA CAMPLONG II, KABUPATEN KUPANG, NTT Cynthia Gaina; Frans Umbu Datta; Maxs U.E Sanam; Filphin Adolfin Amalo; Imanuel Benu; Meity Marviana Laut
Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan Vol 5, No 1 (2020): Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan
Publisher : Jurusan Peternakan Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.401 KB) | DOI: 10.35726/jpmp.v5i1.418

Abstract

Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat petani peternak dalam memanfaatkan limbah peternakan menjadi pupuk kandang organik untuk menunjang aktivitas pertanian di desa Camplong II, kabupaten Kupang, NTT. Hasil samping berupa limbah feses telah diolah menjadi pupuk organik yang dimanfaatkan dalam lahan pertanian rumah tangga kelompok tani. Secara umum, sistem kepemilikan sapi di kelompok ternak ini adalah setiap anggota bertanggung jawab untuk merawat ternak sapinya masing-masing sehingga limbah yang diperoleh dimanfaatkan lagi oleh petani peternak tersebut. Kegiatan ini mendapat respon yang baik dari anggota kelompok yang juga memanfaatkan pupuk ini untuk kegiatan bertani di sekitar rumah masing-masing. Waktu pelaksanaan pendampingan adalah siang hari setelah anggota kelompok selesai memberi pakan ternak sapinya. Adapun kendala yang dihadapi oleh petani peternak desa Camplong II berupa kurangnya pengetahuan tentang manfaat limbah hasil peternakan yang dapat dimanfaatkan untuk menutrisi tanaman pertanian. Dimana hasil limbah ini hanya ditumpuk dan tidak dimanfaatkan. Melihat kondisi ini, maka diperlukan upaya untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat melalui pendampingan pembuatan pupuk kompos yang bermanfaat bagi masyarakat petani peternak. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini meliputi pendampingan dan pemantauan pembuatan pupuk kompos bokashi. Kesimpulan yang diperoleh adalah peningkatan pengetahuan dan keterampilan peternak dalam mengelola hasil limbah peternakan untuk dimanfaatkan sebagai sumber nutrisi tanah pertanian skala rumah tangga di desa Camplong II.
Pemanfaatan Limbah Organik sebagai Bahan Dasar Pembuatan Pupuk Organik Cair Pertanian di Desa Camplong II, Kec. Fatuleu, Kab. Kupang, NTT Cynthia Dewi Gaina; Frans Umbu Datta; Maxs U.E Sanam; Filphin Adolfin Amalo
Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan Vol 5, No 2 (2020): Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan
Publisher : Jurusan Peternakan Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (481.862 KB) | DOI: 10.35726/jpmp.v5i2.502

Abstract

Sebagian besar masyarakat Desa Camplong II, Kec. Fatuleu, Kab. Kupang memiliki mata pencaharian sebagai petani dan peternak. Desa ini memiliki topografi landai, bergelombang dengan kondisi tanah berkapur yang dikelilingi berbagai macam tumbuhan yang menyebabkan Desa Camplong II memiliki sampah organik lebih banyak dibandingkan sampah anorganik. Akan tetapi, selama ini sampah belum diolah secara optimal sehingga tumpukan sampah yang sebenarnya bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman lainnya dibiarkan begitu saja. Oleh karena itu, melalui program pengabdian ini, tim pengabdi mengajak masyarakat desa untuk mengolah sampah organik menjadi produk yang bermanfaat bagi pertanian dengan membuat pupuk organik cair (POC). Pupuk organik cair merupakan larutan yang dihasilkan dari pembusukan alami bahan organik yang memiliki unsur hara yang dapat menyuburkan dan menggemburkan  lapisan tanah, dimana dapat membantu menyuburkan kondisi tanah di desa Campong II yang cenderung tidak dalam, mudah tererosi dengan drainase kurang baik serta mudah merekah pada musim panas. Metode kegiatan pengabdian ini berupa pelatihan, pendampingan dan praktik langsung pembuatan POC dari limbah organik pertanian baik yang berada di sekitar pekarangan rumah maupun yang berada di lokasi penanaman hijauan makanan ternak. Hasil yang dicapai berupa peningkatan pemahaman masyarakat dalam mengklasifikasi jenis dan manfaat sampah organik serta anorganik dan perubahan perilaku masyarakat dalam memanfaatkan limbah organik dari hasil pertanian maupun peternakan guna mendukung pertanian organik. Kata Kunci: Limbah, Organik, POC, Camplong II,NTT
Peningkatan Perekonomian Masyarakat Melalui Program Peternakan Kambing Peranakan Etawa (PE) Di Desa Camplong II, Kecamatan Fatuleu, Kabupaten Kupang Filphin Adolfin Amalo; Diana A. Wuri; Yulfia N. Selan; Julianty Almet; Antin Y. N. Widi; Inggrid T. Maha; Cynthia D. Gaina; Yohanes T.R.M.R. Simarmata
Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan Vol 5, No 1 (2020): Jurnal Pengabdian Masyarakat Peternakan
Publisher : Jurusan Peternakan Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (259.605 KB) | DOI: 10.35726/jpmp.v5i1.408

Abstract

Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk meningkatkan perekonomian masyarakat desa Camplong II melalui sistem peternakan rakyat dengan mempergunakan jenis kambing yang tingkat reproduksinya tinggi, cepat tumbuh, bobot badan yang besar, dan jumlah karkas yang lebih banyak. Peternak di desa Camplong II merupakan peternak kecil dengan mayoritas hewan yang dipelihara selama ini adalah sapi. Adapun kendala yang dihadapi oleh peternak desa Camplong II berupa keterbatasan modal dari peternak yang bersangkutan, mengingat harga sapi bakalan, sapi dara, sapi indukan, dan sapi pejantan cukup mahal. Selain keterbatasan modal, manajemen pemeliharaan ternak di desa Camplong II masih sangat tradisional, demikian pula manajemen kesehatan hewan belum optimal, sehingga kasus penyakit ternak banyak terjadi. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian ini meliputi penyuluhan, penyerahan kambing indukan dan pejantan beserta peralatan kandang kepada peternak, serta pendampingan masyarakat dan monitoring secara berkelanjutan. Kesimpulan yang diperoleh adalah peningkatan pengetahuan dan keterampilan peternak tentang keunggulan ternak kambing PE dan sistem pemeliharaan kambing PE, adanya perbaikan manajemen pemeliharaan dan manajemen kesehatan ternak, serta kelompok peternak memiliki modal wirausaha secara berkelanjutan.
The Anatomy of Asian Palm Civet (Paradoxurus hermaphroditus) Brain in Timor Island Filphin Adolfin Amalo; Yulfia Nellymalik Selan; Antin Yeftanti Nugrahening Widi; Andry Ndula Rimu
Jurnal Riset Veteriner Indonesia (Journal of The Indonesian Veterinary Research) VOLUME 3 No. 2, JULY 2019
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jrvi.v3i2.6690

Abstract

Asian palm civet (Paradoxurus hermaphroditus) is native to some Asian regions, include Indonesia. Despite its wide spreading in those areas, study in regards to its anatomy is very few. This study is aimed to unveil the anatomy of Asian plam civet brain in Timor island. This study was performed in three Asian palm civets. The palm civets were anesthesized and humanely euthanazied using perfusion technique, and macroscopically observed for their brains anatomy.  Results showed Asian palm civet consisted of three main parts which were cerebrum, cerebellum, and brain stem. Compared to brain of dog, sulci and gyri of the Asian palm civet is simpler, with paraflocculus lobes were merely located in dorsal and ventral parts of the brain. However, the vermis was more similar to dogs, and more developed compare to Reusettussp (Javanese codot). This suggests that the anatomical difference is a result of the different behavior, which are nocturnal animal and live on trees.
HISTOMORFOLOGI DAN DISTRIBUSI KARBOHIDRAT NETRAL PADA ESOFAGUS DAN PROVENTRIKULUS AYAM HUTAN MERAH (Gallus gallus) ASAL PULAU TIMOR Yulfia N. Selan; Filphin A. Amalo; Inggrid T. Maha; Herlina U. Deta; Aplonia B. Y. Teme
JURNAL ILMIAH PETERNAKAN TERPADU Vol 8, No 1 (2020)
Publisher : DEPARTMENT OF ANIMAL HUSBANDRY, FACULTY OF AGRICULTURE, UNIVERSITY OF LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (489.151 KB) | DOI: 10.23960/jipt.v8i1.p7-13

Abstract

Ayam hutan merah merupakan salah satu satwa endemik di Pulau Timor yang telah mengalami penurunan populasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur histologi dan distribusi karbohidrat netral pada esofagus dan proventrikulus ayam hutan merah (Gallus gallus). Bahan utama penelitian ini berupa potongan tiga sampel jaringan esofagus dan proventrikulus. Ayam dimatikan dengan dislokasi servikal untuk mengambil organ esofagus dan proventrikulus yang difiksasi dalam formalin 10%. Struktur histomorfologi organ diidentifikasi dengan pewarnaan hematoksilin-eosin (HE) dan distribusi karbohidrat netral dengan pewarnaan Periodic Acid Schiff (PAS). Hasil penelitian menunjukkan struktur histomorfologi esofagus terdiri empat lapisan yaitu tunika mukosa, tunika submukosa, tunika muskularis, dan tunika adventisia. Struktur histomorfologi pada proventrikulus terdiri empat lapisan, yaitu tunika mukosa, tunika submukosa, tunika muskularis, dan tunika serosa. Distribusi karbohidrat netral pada kelenjar esofagus menunjukkan reaksi positif kuat sedangkan lamina epitel serta jaringan ikat longgar di lamina propria dengan reaksi positif lemah, dan pada proventrikulus terlihat reaksi positif kuat pada sel-sel yang melapisi epitel dan rongga kelenjar tubular sederhana. Kata kunci: Ayam Hutan Merah, Esofagus, Proventrikulus, Karbohidrat netral.
Muscle Micromorphology and Histomorphometry of Sumba Ongole Cattle (Bos indicus) Chandraone P. Kefi Amtiran; Filphin A. Amalo; Inggrid T. Maha; Heny Nitbani
JURNAL ILMIAH PETERNAKAN TERPADU Vol 9, No 3 (2021)
Publisher : DEPARTMENT OF ANIMAL HUSBANDRY, FACULTY OF AGRICULTURE, UNIVERSITY OF LAMPUNG

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/jipt.v9i3.p265-278

Abstract

This study aims to knowing the micromorphology and histomorphometry of the sumba ongole cattle muscles. The sample used was 6 muscle samples consisted of the longissimus dorsi and bicep femoris muscles taken from three sumba ongole cattle slaughtered at the West Sumba slaughterhouse. Muscle tissue was fixed using 10% formalin and made histological preparations and hematoxylin-eosin (HE) staining. Histological preparations were observed using a light microscope with objective magnifications of 4, 10, 40, and 100 times. The results showed that the muscle micromorphology in the transverse section consisted of many fascicles formed by muscle fibers with cell nuclei at the edges, connective tissue, and intramuscular fat. Muscles in longitudinal sections are formed by muscle fibers with light dark stripes and connective tissue. The muscle fibers diameter, fascicle diameter and thickness of the connective tissue in the bicep femoris muscle is higher than the longissimus dorsi muscle. In contrast, the number of muscle fibers per fascicle is higher in the longissimus dorsi muscle. Muscle histomorphometry are strongly influenced by anatomical location and function of the muscles, as well as the presence of intramuscular fat.
Co-Authors Agnes L Tanjung Aji Winarso Amleni, Lucia D. Andry Ndula Rimu Antin Y N Widi Antin Y. N. Widi Antin Y. N. Widi Antin Yeftanti Nugrahening Widi Aplonia B. Y. Teme Beatrix Barut Caroline Scolastika H Penga Cesario Saputra Umbu Ngarang Chandraone P. Kefi Amtiran Claudia Beatrice Deta, Herlina Umbu Diana A. Wuri Dwi Liliek Kusindarta Elisabet Tangkonda Elisabet Tangkonda Fadhy Risckhy Loe Fhady Risckhy Loe Filipe Mali Dos Santos Gaina, Cynthia Gaina, Cynthia D. Gaina, Cynthia Dewi George Marthienz do Hage Heni Nitbani Heni Pujiastuti heny Nitbani Herlina U. Deta I Gede Semarabawa Imanuel Benu Inggrid Trinidad Maha Inggrid Trinidad Maha Inggrid Trinidad Maha jacob, jois Jayusman Arsiyanti Joesoef Jeanet F. T. Lali Pora Julianty Almet Lucia D. Amleni Maha, Inggrid Maha, Inggrid T. Maha, Inggrid Trinidad Maxs Urias Ebenheizer Sanam Meica Agatha Leli Paschalya Bengkiuk Meity Marviana Laut Michaela Marisa Dael Ndaong, Nemay Nemay Anggadewi Ndaong Nemay Anggadewi Ndaong Nemay Anggadewi Ndaong, Nemay Anggadewi Nila Sari Ngadi Nitbani, Henny Nitbani, Heny Novian, Dede Rival odung, Elisabeth Memot Oktaviano P.K Dekrismar Paulino, Theresia Bergita Ravena J.P Kiuk Redempta Wea Rizky Y Manafe Selan, Yulfia N. Selan, Yulfia Nellymalik Sharoniva J. Koanak Simarmata, Yohanes T. R. M. R. Tangkonda, Elisabet Tarsisius Considus Tophianong, Tarsisius Considus Teklania Nggio Ringgi Toan, Vilomena Kusi Togola, Angelica Noni Toha, Larry Tri Utami Tri Wahyu Pangestiningsih Victor Lenda Wada, Flaviana Donakrist Peni Woro Danur Wendo Wuhan, Yustinus Oswin Primajuni Yeremia Y Sitompul Yeremia Yobellano Sitompul Yohanes T. R. M. R. Simarmata Yohanes T.R.M.R. Simarmata Yonas F Riwu Yoseph AD Hereng Yulfia N Selan Yulfia N Selan Yulfia N Selan Yulfia N. Selan Yulfia N. Selan Yulfia N. Selan Yulfia Nellymalik Selan Yulfia Nellymalik Selan Yulfia Nelymalik Selan Yulfia Nelymalik Selan, Yulfia Nelymalik Yustinus O. P. Wuhan Yustinus Oswin Primajuni Wuhan Zion Kurnia Putra Pertama Manu