Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

SOSIALISASI PEMANFAATAN LIMBAH RUMAH TANGGA MINYAK JELANTAH SEBAGAI UPAYA MENGHINDARI PENCEMARAN AIR Dwi Setiyaningtyas; Early Agista Mahardhika; Rizka Novembrianto; Ibnu Sholichin
KARYA: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 2 No 3 (2022): KARYA: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : FKIP Universitas Samawa

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Limbah minyak jelantah di Desa Mundusewu, Kecamatan Bareng, Kabupaten Jombang menjadi salah satu permasalahan yang perlu diperhatikan. Minyak jelantah merupakan minyak hasil penggorengan yang sudah tidak layak digunakan. Hal inilah yang menjadi ide Kelompok 06 KKN-T UPN Veteran Jawa Timur untuk membuat kegiatan Sosialisasi dan Pelatihan Pembuatan Sabun dari Minyak Jelantah yang di hadiri oleh para anggota PKK Desa Mundusewu dengan mendatangkan narasumber yang kompeten. Dalam kegiatan ini konsep zero waste industry di terapkan, yang terdiri dari Reduce (mengurangi), Reuse (menggunakan kembali) dan Recycle (mendaur ulang). Kegiatan yang dilakukan sebagai bentuk pengabdian mahasiswa Kelompok 06 KKN-T UPN Veteran Jawa Timur kepada masyarakat ini, nantinya akan menghasilkan suatu produk yang dapat dijual kembali oleh para warga desa setempat dan juga sebagai bentuk pengolahan limbah minyak jelantah yang tepat agar mengurangi pencemaran air.
Perbandingan Penggunaan Agregat Kasar Pasuruan dan Agregat Kasar Lokal Madura Pada Campuran AC-WC Terhadap Karakteristik Marshall Ignalia Kurniawati; Ibnu Sholichin
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 3 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i3.2757

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh perbandingan penggunaan antara agregat kasar Pasuruan dan agregat kasar Madura pada campuran aspal AC-WC terhadap karakteristik Marshall. Variasi kadar aspal yang dipakai yaitu 4%, 5,55%, dan 7%.  Masing-masing variasi kadar dibuat 4 sampel benda uji dengan total 24 benda uji. Pembuatan benda uji menggunakan campuran aspal lapisan AC-WC kemudian diuji dengan menggunakan metode Marshall untuk mendapatkan nilai VIM, VMA, VFA, Flow, Stabilitas, dan Marshall Quotient. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variasi kadar aspal optimum berada pada kadar aspal 7%. Dimana pada agregat kasar Pasuruan semuanya memenuhi persyaratan Bina Marga 2018 dengan nilai stabilitas 1010,27 kg, nilai flow 3,80 mm, nilai MQ 266,56 kg/mm, nilai VIM 4,45%, nilai VMA18,76%, dan nilai VFA 76,31%. Sedangkan pada agregat kasar Madura terdapat beberapa nilai yang tidak memenuhi persyaratan diantaranya yaitu nilai VIM 8,64% dan nilai VFA 60,97%, dan yang memenuhi persyaratan yaitu stabilitas 990,74 kg, flow 3,78 mm, MQ 261,56%, dan VMA 22,12%. Dari penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan agregat kasar Pasuruan lebih baik dibandingkan dengan agregat kasar Madura berdasarkan hasil sebagian besar nilai parameter Marshall yang lebih tinggi dibandingkan agregat kasar Madura.
Pengaruh Penambahan Abu Daun Bambu Sebagai Bahan Pengisi (Filler) Terhadap Karakteristik Marshall Pada Campuran Aspal Beton AC-WC Muhammad Ubaidillah; Ibnu Sholichin
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 3 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i3.2797

Abstract

Jalan raya merupakan prasarana penting sebagai akses transportasi bagi masyarakat di Indonesia. Di Indonesia perkerasan jalan yang sering diterapkan adalah perkerasan lentur berupa lapis aspal beton termasuk lapisan AC-WC. Dalam pembuatannya, digunakan bahan berupa aspal, agregat halus dan kasar serta filler. Namun, filler yang sering digunakan seperti semen memiliki harga yang relatif mahal untuk itu diperlukan alternatif bahan pengganti yang lebih ekonomis. Daun bambu cenderung dibiarkan berserakan dan mengering oleh masyarakat padahal memiliki manfaat apabila dijadikan abu. Abu daun bambu memiliki kandungan Silika (SiO2) yang bersifat reaktif sehingga bereaksi menjadi material kaku dan keras. Dalam penelitian ini dilakukan penambahan abu daun bambu sebagai filler pada campuran AC-WC menggunakan metode Marshall pada Spesifikasi Umum Bina Marga Tahun 2018. Penelitian ini menggunakan kadar aspal optimum sebesar 7% dan menggunakan persentase filler abu daun bambu 0%, 2%, 4% dan 6%. Dari hasil Marshall Test dengan penambahan filler abu daun bambu diperoleh nilai campuran optimum filler abu daun bambu sebesar 2% dengan nilai stabilitas sebesar 1127,83 kg, Marshall Quotient sebesar 267,26 kg/mm, flow sebesar 4,29 mm, VIM sebesar 2,87%, VMA sebesar 17,47%, dan VFA sebesar 83,64%. Hasil pengujian Marshall pada nilai stabilitas, Marshall Quotient, VMA dan VFA telah memenuhi persyaratan namun pada nilai flow dan VIM belum memenuhi persyaratan pada Spesifikasi Umum Bina Marga Tahun 2018.