Claim Missing Document
Check
Articles

Found 20 Documents
Search

RENOVASI AKUSTIK GEDUNG KONSER PASCASARJANA INSTITUT SENI INDONESIA (PS-ISI) YOGYAKARTA Satwiko, Prasasto
Jurnal Arsitektur Komposisi Vol 10, No 2 (2012): Jurnal Arsitektur KOMPOSISI
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1144.277 KB) | DOI: 10.24002/jars.v10i2.1065

Abstract

Abstract: This paper reports an acoustical research project conducted as a scientific base for the renovation of the Concert Hall of Postgraduate Program, Indonesia Art Institute, Yogyakarta. The concert hall is intended mostly for classical music performances. The renovation has been limited by the form of the existing building, tight time schedule, budget, material provision as well as low labors’ skill. The research applied digital simulation method using Ecotect 5.5 and CATT v8. Testing conducted after construction process found that the simulation results could be reproduced well in the real world. The sound of the played music instrument fulfills the hall with clear details.Keywords: Classical music, acoustics, concert hall, computer simulationAbstrak: Makalah ini menyajikan hasil penelitian akustik sebagai landasan ilmiah renovasi gedung konser musik klasik Pascasarjana Institut Seni Indonesia Yogyakarta. Renovasi dibatasi oleh bentuk gedung yang sudah ada, waktu, biaya, bahan yang tersedia serta kemampuan dan keterampilan yang dimiliki oleh pekerja lokal. Metoda utama yang dipakai adalah simulasi digital dengan memakai software Ecotect 5.5 dan CATT v8. Uji coba yang dilakukan setelah proses konstruksi selesai menunjukkan bahwa hasil simulasi dapat diaplikasikan pada keadaan nyata dengan baik. Bunyi musik terasa hidup dan detail terdengar dengan baik.Kata kunci: Musik klasik, akustik, gedung konser, simulasi komputer
KOMPARASI PENCAHAYAAN BOOTH DENGAN METODE PERHITUNGAN MANUAL DAN SIMULASI RELUX DESKTOP 2020.2.3.0 Andadari, Tri Susetyo; Purwanto, LMF; Satwiko, Prasasto; Sanjaya, Ridwan
LANGKAU BETANG: JURNAL ARSITEKTUR Vol 8, No 1 (2021): April
Publisher : Department of Architecture, Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/lantang.v8i1.43746

Abstract

Sistem perhitungan pencahayaan penting untuk mengetahui jumlah dan tipe armatur, tingkat efektifitas kuat penerangan pada bidang kerja, serta untuk mengetahui besarnya pemakaian energi listrik pada suatu ruangan. Sistem perhitungan pencahayaan bisa dilakukan secara manual atau dengan simulasi menggunakan software pencahayaan. Kedua metode tersebut, menjadi alternatif pilihan bagi arsitek dalam mendapatkan formula pencahayaan buatan untuk desainnya. Namun permasalahannya adalah bagaimanakah perbandingan ketepatan kedua metode tersebut? Bagaimanakah hasil kedua metode tersebut terhadap standar yang berlaku? Dan bagaimanakah kualitas hasil perhitungan kedua metode tersebut? Untuk itulah, penelitian ini berusaha membandingkan metode perhitungan pencahayaan secara manual dan secara simulasi agar hasilnya bisa digunakan sebagai acuan arsitek dalam menentukan sistem perhitungan pencahayaan yang tepat pada desainnya. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental, dengan metode komparatif dan menggunakan booth sebagai media uji. Software simulasi yang dipilih adalah Relux Desktop versi 2020.2.3.0, dengan pertimbangan sudah lama release, mudah pengoperasionalannya dan banyak digunakan oleh praktisi.  Hasil akhir menunjukkan bahwa luaran perhitungan sistem pencahayaan secara simulasi (1) lebih akurat dengan deviasi maximal 4%, (2) rerata besar kuat penerangan pada bidang kerja dan pemakaian energi listrik lebih rendah terhadap standar yang berlaku dan (3) kualitas luaran lebih lengkap berupa kalkulasi, gambar perspektif sebaran cahaya dan gambar kontur sebaran pencahayaan sesuai titik lampu. BOOTH LIGHTING COMPARISON WITH MANUAL AND RELUX DESKTOP 2020.2.3.0 SIMULATION CALCULATION METHODS  The lighting calculation system is essential to determine the number and type of armature, light strength effectiveness, and electrical energy consumption. The lighting calculation system can be done manually or with simulation software. Both methods are alternative architects to obtain artificial lighting formulas. The problem is how to compare the accuracy of the two methods? How do the results of the two methods against the prevailing standards? And how is the quality of the results of the two methods? This study seeks to compare manual and simulation lighting calculation methods so that the results can be used as a reference for architects in determining the appropriate lighting calculation system. This research is an experimental study, with a comparative method and using a booth as a medium. The simulation software uses Relux Desktop version 2020.2.3.0, because it has been released for a long time, is easy to operate, and is widely used by architects. The final results show that the simulation output of the lighting system is (1) more accurate with a maximum deviation of 4%, (2) the average light strength in the work area, and the use of electrical energy is lower than the prevailing standards and (3) the quality of the output is more complete in the form of calculations, perspective drawing of light distribution and contour drawing of lighting distribution according to the position of the light points.
STUDY OF DIGITAL ARCHITECTURE TECHNOLOGY: THEORY AND DEVELOPMENT Andadari, Tri Susetyo; Purwanto, LMF; Satwiko, Prasasto; Sanjaya, Ridwan
Journal of Architectural Research and Education Vol 3, No 1 (2021): Vol 3, No 1 (2021): Journal of Architectural Research and Education
Publisher : Universitas Pendidikan Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (230.136 KB) | DOI: 10.17509/jare.v3i1.30500

Abstract

Abstract - In the beginning of the 20th century, computerization has developed rapidly affected in all aspects of human life. Computer is not only simplified everything, but it has become an instrument which turned into something that is never thought before. In architecture, digital technology is not only impacted on the architectural planning and design aspects but also on the manufactured finished product. This is the study of literature along with interpretation of the author discussing about the phenomenon of the digital architecture development related to the theory, philosophical study, its evolution and development, as well as a deeper analysis to a few studies on the digital technology especially in the realm of architecture. 
Komparasi Distribusi Pencahayaan Alami, Rumah Panggung dengan Rumah Tidak Panggung Mufidah, Mufidah; Purwanto, LMF; Satwiko, Prasasto
Arsir Vol 5, No 2 (2021): Arsir
Publisher : Universitas muhammadiyah palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32502/arsir.v5i2.3674

Abstract

Dewasa ini desain rumah tinggal di Surabaya cenderung mempunyai ukuran relatif kecil, dengan pola tatanan berderet dan berhimpit dengan bangunan tetangga, mempunyai jumlah lantai lebih dari satu. Kondisi ini mengakibatkan semakin sulit mendapatkan kenyamanan visual (pencahayaan alami) di dalam bangunan, terutama untuk ruangan di bawah lantai. Selain itu, dengan semakin banyak memasukkan pencahayaan alami dari atap dan dinding muka bangunan, maka radiasi matahari juga ikut masuk ke dalam bangunan. Oleh karena itu dibutuhkan alternatif desain yang dapat menambah luasan selubung bangunan, namun tidak langsung berhadapan dengan radiasi matahari, salah satunya dengan menggunakan lantai panggung. Tujuan dalam penelitian ini adalah mempelajari kinerja pencahayaan pada  desain rumah panggung dibandingkan dengan rumah tidak panggung, yang lantai dasarnya menempel di atas permukaan tanah. Metode penelitian ini menggunakan komparasi, dengan membandingkan pola distribusi perolehan daylight factor pada rumah tinggal tidak panggung (RTP) dibandingkan dengan rumah panggung (RP). Software yang digunakan dalam simulasi adalah Ecotect Analysis 2011, dengan menggunakan data iklim dari stasiun pengukuran iklim Gedangan, Surabaya. Hasil dari simulasi menunjukkan bahwa pada pola distribusi daylight foctor pada rumah panggung lebih merata dibandingkan dengan rumah tidak panggung, baik secara horizontal pada lantai, maupun secara vertikal pada dinding bangunan. Selain itu juga tidak terjadi kontras pada pencahayaan di dalam ruang, sehingga ruangan tetap nyaman.
Analytical and Computational Simulation Approaches to Design Low Energy Glass Block Binarti, Floriberta; Istiadji, Agustinus Djoko; Satwiko, Prasasto; Iswanto, Priyo Tri
Makara Journal of Technology Vol. 15, No. 2
Publisher : UI Scholars Hub

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Analytical and Computational Simulation Approaches to Design Low Energy Glass Block. An environmentally friendly process was developed to produce a low embodied energy glass block from waste glasses. The energy efficiency of the glass block is represented by its thermal conductance (U)
ARSITEKTUR NABATI : RESPON RUANG PASKA PANDEMI COVID-19 DI INDONESIA Sekarlangit, Nimas; Satwiko, Prasasto
MODUL Vol 23, No 1 (2023): MODUL vol 23 nomor 1 tahun 2023 ( 7 articles)
Publisher : architecture department, Engineering faculty, Universitas Diponegoro

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/mdl.23.1.2023.1-9

Abstract

Pandemi COVID-19 tahun 2020 memaksa seluruh penduduk bumi, termasuk Indonesia untuk menjalani kebiasaan hidup baru. Para ahli yang berkompeten menyatakan bahwa pandemi zoonosis yang terus berulang terkait erat dengan konsumsi manusia pada hewan liar dan ternak. Sebenarnya sumber pangan nabati telah terbukti dapat memenuhi kebutuhan nutrisi lengkap manusia. Arsitektur nabati nusantara adalah bentuk arsitektur yang menggabungkan wadah aktivitas manusia dengan tanaman pangan dalam konteks lokal. Arsitektur nabati menawarkan pemecahan terpadu dan komprehensif terhadap masalah pencegahan berulangnya pandemi zoonosis, pencukupan nutrisi, keanekaragaman hayati, serta kualitas lingkungan hidup perkotaan. Tulisan ini menggunakan metode terbaru dengan menggali informasi terkini yang berhubungan dengan COVID 19 dan membahas benang merah antara pandemi dan desain arsitektur arsitektur nabati nusantara. Sebagai objek studi yaitu karya mahasiswa dan arsitek profesional dalam menanggapi ide pertanian perkotaan. Hasil pembahasan menemukan bahwa baik mahasiswa dan arsitek profesional di Indonesia telah memiliki wawasan cukup lengkap dan inovatif tentang desain pertanian perkotaan yang dapat menjadi bentuk arsitektur nabati nusantara
Front Matter of JARINA Vol.3 No.1, 2024 Satwiko, Prasasto
Journal of Artificial Intelligence in Architecture Vol. 3 No. 1 (2024): Artificial Intelligence for Architectural Evolution: From Virtual Pedagogy to B
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Back Matter of Jarina Vol. 3 No1 ,2024 Satwiko, Prasasto
Journal of Artificial Intelligence in Architecture Vol. 3 No. 1 (2024): Artificial Intelligence for Architectural Evolution: From Virtual Pedagogy to B
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Front Matter of JARINA Vol.3 No.2, 2024 Satwiko, Prasasto
Journal of Artificial Intelligence in Architecture Vol. 3 No. 2 (2024): Artificial Intelligence for Architectural Alchemy: Fusing Human Creativity and
Publisher : Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengaruh Revolusi Digital Dalam Peningkatan Kreativitas Arsitektur Dan Interior Widiastuti, Santi; Purwanto, L.M.F.; Sanjaya, Ridwan; Satwiko, Prasasto
Arsitekta : Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan Vol. 6 No. 02 (2024): Arsitekta: Jurnal Arsitektur dan Kota Berkelanjutan
Publisher : Program Studi Arsitektur Universitas Tanri Abeng

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47970/arsitekta.v6i02.533

Abstract

Karya ini berkaitan dengan studi tentang keterampilan dan kemampuan mengembangkan imajinasi dan kreativitas mahasiswa seni serta peran revolusi dan desain digital ide untuk virtual arsitektur di mana ruang virtual ditentukan oleh ruang yang dirancang secara elektronik dan disajikan dalam bentuk kompetisi, termasuk bisnis beberapa diantaranya sudah dilaksanakan dan ada pula yang belum dilaksanakan. Hal tersebut mencerminkan upaya untuk mengubah fantasi menjadi kenyataan dengan penciptaan solusi yang lebih fleksibel untuk desain ruang non-tradisional masa depan dengan yang baru ide desain. Masalah penelitiannya adalah menghubungkan perkembangan teknis dengan pengembangan pemikiran desain generasi muda dan mahasiswa arsitektur interior melalui pengujian ide-ide desain baru. Studi ini menyoroti hal tersebut merancang pemikiran hipotetis dan efek imajinasi sebagai turunannya pengembangan kemampuan kreatif desain bagi mahasiswa arsitektur interior sesuai aturan dan ketentuan yang mengatur proses desain menggunakan modern teknik digital untuk mencapai hasil terbaik, dimana kreativitas saat ini menjadi sebuah industri yang dapat diterapkan pada mahasiswa seni arsitektur pada umumnya dan interior khususnya, untuk merangsang dan mengembangkan mereka serta melepaskan imajinasi mereka untuk mencapai hasil terbaik selain rehabilitasi generasi baru yang berbakat desainer untuk menghadapi perkembangan desain di sekitar kita karena keterampilan adalah anugerah yang memerlukan pengembangan berkelanjutan. Dengan mempelajari unsur kreativitas, maka rasio karya kreatif tidak melebihi 4% yang memerlukan peninjauan ulang mekanisme pengembangan ide desain untuk merangsang ide-ide kreatif anak muda. Revolusi digital telah berhasil mengintegrasikan banyak teknologi aplikasi dan meluncurkannya ke aplikasi yang lebih kompleks, sehingga menghasilkan pergeseran dramatis dalam media yang digunakan dalam arsitektur dan desain interior, baik sebagai sistem atau praktik dari sketsa hingga desain. Proses desain yang sampai akhir-akhir ini sepertinya tidak terpengaruh dengan intrusi sarana elektronik yang kini bermunculan siap untuk mendefinisikan ulang metodologinya untuk berintegrasi dan menyatu dengan komputer. Hal tersebut merupakan perubahan desain yang tidak dapat dianggap sebagai fenomena sementara dan cepat berlalu. Komputer akan menempati tempat yang menonjol sebagai bagian dari lingkungan desain itu mencirikan abad ke-21. Selain itu, perkembangan seni desain akan berhubungan erat dengan komputer di tahun-tahun mendatang.