Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

MEMBANGUN GENERASI MILENIAL SADAR PENDIDIKAN DI ERA SOCIETY 5.0 DI KABUPATEN WONOSOBO, JAWA TENGAH Asrori Mukhtarom; Asep Abdurrohman; Ismail Marzuki
MULIA (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) Vol. 1 No. 2 (2022): MULIA (Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat) September 2022
Publisher : Amal Insani Foundation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan pengabdian masyarakat nasional ini adalah salah satu bentuk kerjasama yang baik antara PPs UMT Prodi Magister Pendidikan Agama Islam, Mahasiswa Magister Pendidikan Agama Islam dengan Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Tujuan kegiatan PKM ini untuk memberikan pemahaman dan motivasi kepada Mahasiswa STIKES Muhammadiyah, SMA Muhammadiyah, dan SMK Muhammadiyah tentang arti pentingnya pendidikan untuk bekal di masa akan datang, terlebih di zaman 5.0 yang penuh dengan tantangan dan rintangan yang dinamikanya terbilang cepat. Magister Pendidikan Agama Islam mengajukan menjadi pembicara kepada PDM Kabupaten Wonosobo pada acara Pengabdian Kepada Masyarakat Nasional yang terkait dengan “Membangun Generasi Milenial Sadar Pendidikan Era Society di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.” Tema tersebut dilaksanakan mengingat pentingnya generasi muda sebagai penerus bangsa yang ada di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Acara tersebut dilaksanakan secara tatap muka yang dipusatkan Masjid Attaqwa Komplek Pendidikan Muhammadiyah Kabupaten Wonosobo. Metode pengabdian kepada masyarakat ini menggunakan ceramah, tanya jawab, dan diskusi. Hasil kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini berlangsung antusias dari mahasiswa dan siswa dari STIKES, SMA Muhammadiyah, dan SMK Muhammadiyah sangat baik sekali.
DINAMIKA ISLAM DI INDONESIA: KEBIJAKAN POLITIK TERHADAP LEMBAGA PENDIDIKAN ISLAM PASCA MERDEKA-REFORMASI mae munah; Eni Suhaeni; Nas rullah; Asep Abdurrohman
Rausyan Fikr : Jurnal Pemikiran dan Pencerahan Vol 18, No 1 (2022): RAUSYAN FIKR
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/rf.v18i1.6058

Abstract

ABSTRAKKedatangan Islam di Indonesia membawa pengaruh baik dari aspek sosial, politik maupun pendidikan. Perubahan politik di Indonesia tentu mempengaruhi kebijakan pada lembaga pendidikan Islam. Sejak Indonesia merdeka diawali dengan masa revolusi dan demokrasi liberal dan masa demokrasi terpimpin yang disebut masa Orde Lama pada masa Pemerintahan Soekarno, masa Orde Baru pada masa Soeharto, dan jatuhnya masa Orde Baru sehingga lahirlah masa Reformasi. Lahirnya kebijakan Negara dalam bentuk Undang-undang Nomor 4 tahun 1950 tentang Pendidikan dan Pengajaran di Sekolah. Nomor 12 tahun 1954 tentang pernyataan berlakunya Undang -undang Nomor 4 tahun 1950 untuk seluruh Indonesia. Pada tahun 1975, melalui SKB 3 Menteri, meningkatkan mutu pendidikan dan menempatkan pendidikan Islam pada perguruan agama menjadi sejajar dengan sekolah umum. Kemudian disusul lahirnya kebijakan Negara tentang pendidikan nasional yaitu Undang-Undang Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyebutkan bahwa pendidikan Islam sebagai sub sistem dalam sistem pendidikan nasional. Terakhir, pada Masa Reformasi lahirlah undang-undang sistem pendidikan nasional Nomor 20 Tahun 2003, yang menjadi pijakan hukum lembaga pendidikan Islam dalam mengembangkan pendidikan di Indonesia.
Workshop Akselerasi Mutu Pembelajaran Melalui Differentiated Learning Pada Kurikulum Merdeka Belajar Di MAN 4 Jakarta Rabiatul Adawiyah; Lukmanul Hakim; Kurniawan Kurniawan; Asep Abdurrohman; Febry Amirullah; Indriyani Idris
Al-Ijtimā': Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5 No 1 (2024): Oktober
Publisher : Lembaga Penelitian, Publikasi Ilmiah dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP3M)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53515/aijpkm.v5i1.125

Abstract

The current curriculum in Indonesia is the Independent Learning Curriculum (KMB). One of the recommended learning methods in KMB is differentiated learning (PB) because this learning accommodates differences, potentials, and needs of students in learning as per the KMB principle. Even so, most teachers have not implemented PB in learning, including at MAN 4 Jakarta. The Ministry of Education and Culture has actually released a book on PB as a guide for teachers, but most teachers lack the initiative to learn it autodidactically, especially older teachers. Therefore, community service was carried out in the form of a Differentiated Learning Workshop within the framework of the Independent Learning Curriculum to accelerate the quality of learning at MAN 4 Jakarta. This community service was carried out through three stages, namely pre-service which was carried out with preparation; service carried out with a workshop; and post-service which was carried out with monitoring and evaluation. The results showed that this community service was in the form of increasing teacher knowledge and skills in implementing differentiated learning.