Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Analisis Perubahan Penggunaan Lahan Dan Prediksinya dengan Menggunakan Markov – Cellular Automata Di Wilayah Peri Urban Kota Malang Mirza Permana; Santun Risma Pandopatan Sitorus; Darmawan Darmawan
TATALOKA Vol 23, No 3 (2021): Volume 23 No. 3, August 2021
Publisher : Diponegoro University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/tataloka.23.3.307-319

Abstract

Peri Urban Area is a unique region with spatial dynamics that continues to experience changes that have an important role to play in the urban life in the future. There are 8 sub-districts in Malang Regency which are directly adjacent to Malang City and have a significant influence on the development of the city. Objectives of this research are to determine the dynamics of land use change from 2008 - 2018 and to predict land use in 2030. The method used is the analysis of land use changes from landsat TM 8 images in 2008 and 2013 to predict land use in 2018 which then tested the validity to get a level of accuracy. The results showed the development of built-up area has increased by 12% while agricultural land has experienced a declining trend. Significant changes occurred in Singosari, Pakisaji and Karangploso sub-district. Validation of land use between the predictions of 2018 and actual land use in 2018 showed that the value of kappa was quite high, at 87%. The trend of land use in peri-urban areas until the year 2030 is predicted to have built up area of 26,456 ha, which means an increase 17,686 ha (33.6%) from the existing year 2018. The potential incompatibility of the RTRW with the predicted land use in 2030 is 11,950 ha or 22.7%.
STRATEGI PEMBANGUNAN KAWASAN EKONOMI PERDESAAN BERBASIS MASYARAKAT: Studi Kasus : Kawasan Agrowisata Bumiaji, Kota Batu & Agropolitan Srimartani, Kabupaten Bantul Mirza Permana
Jurnal Plano Buana Vol 3 No 1 (2022): Jurnal Plano Buana (Edisi Oktober 2022)
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/jpb.v3i1.6201

Abstract

Pengembangan kawasan agropolitan sekarang ini menjadi tren tersendiri untuk dikembangkan di wilayah perdesaan. Tercapainya pembangunan ekonomi perdesaan yang kuat dan berkelanjutan melalui konsep agropolitan maupun agrowisata merupakan sebuah kolaborasi yang efektif antara pemanfaatan sumberdaya yang ada, masyarakat dan pemerintah. Studi ini bertujuan untuk menganalisis tingkat partisipasi, kelembagaan lokal dan konsep keterpaduan pengembangan kawasan agropolitan di Desa Srimartani dan Agrowisata di Desa Bumiaji. Tingkat partisipasi masyarakat pada kawasan agropolitan Desa Srimartani dan Kawasan Agrowisata Desa Bumiaji telah mencapai tataran citizen power. Tingkat partisipasi yang tinggi tersebut ditunjang dari keaktifan kelembagaan lokal yang memiliki kekuatan pada kepercayaan, norma dan jaringan sehingga menghasilkan kelembagaan lokal yang berkelanjutan (sustain). Pengambilan keputusan perencanaan pembangunan yang melahirkan kepentingan publik sudah selayaknya perlu dilakukan dengan mempedulikan nilai–nilai yang dimiliki masyarakat lokal.
Penguatan Pemetaan Partisipatif Menuju Kampung Berdaya berbasis Geospasial di Kampung Ekowisata Ciwaluh, Kabupaten Bogor Mirza Permana; Ulul Hidayah; Guntur Bagus Pamungkas; Erika Pradana Putri
I-Com: Indonesian Community Journal Vol 3 No 3 (2023): I-Com: Indonesian Community Journal (September 2023)
Publisher : Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Raden Rahmat Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33379/icom.v3i3.2906

Abstract

Indonesia kaya akan desa wisata dengan daya Tarik tersendiri. Kampung Ekowisata Ciwaluh merupakan salah satu desa wisata di Kabupaten Bogor dengan jumlah kunjungan wisatawan yang semakin meningkat. Kegagahan lanskap di bawah kaki Gunung Gede Pangrango dan alam yang masih alami menjadi daya tarik dari Kampung ekowisata Ciwaluh. Sejak berdiri tahun 2009, hingga saat ini pengembangan pariwisata di kampung ini belum terencana dengan baik. Sebagai langkah awal untuk mewadahi keterlibatan masyarakat dalam perencanaan pengembangan desa wisata di Kampung Ekowisata Ciwaluh, dilaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat berupa pemetaan partisipatif. Metode pelaksanaan pemetaan partisipatif pada kegiatan pengabdian diawali dengan mengajarkan penggunaan alat GPS kepada masyarakat, kemudian masyarakat melakukan pemetaan data koordinat desa, lalu validasi data tersebut dengan melibatkan masyarakat. Hasil kegiatan pengabdian ini berupa data spasial berupa akses wisata, batas kampung, dan rumah warga yang dijadikan homestay. Selain itu, kegiatan pengabdian masyarakat ini juga memfasilitasi dua buah GPS yang dapat dimanfaatkan masyarakat Kampung Ciwaluh. Pengenalan dan pembekalan pemanfaatan GPS tersebut dimaksudkan agar masyarakat Kampung Ekowisata Ciwaluh semakin melek teknologi dalam kegiatan digitalisasi data kampung. Antusiasme masyarakat kampung ekowisata ciwaluh khususnya pokdarwis untuk belajar menggunakan GPS cukup tinggi.
HUBUNGAN ANTARA KEPADATAN VEGETASI DAN LAND SURFACE TEMPERATURE DI KABUPATEN PASURUAN Anisaul Izah; Fiyya K Shafarani; Firman Afrianto; Mirza Permana
Jurnal Plano Buana Vol 4 No 1 (2023): Jurnal Plano Buana (Edisi Oktober 2023)
Publisher : Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36456/jpb.v4i1.7533

Abstract

Land Surface Temperature (LST) adalah fenomena peningkatan suhu permukaan tanah yang lebih tinggi dibandingkan dengan suhu rata-rata di sekitarnya. Salah satu penyebab peningkatan LST adalah perubahan pola tutupan lahan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui korelasi Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) terhadap LST di Kabupaten Pasuruan. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengunduh data dari citra satelit landsat pada website climate change tahun 2001 dan 2020, kemudian diolah menggunakan QGIS, dan dilakukan uji korelasi menggunakan microsoft excel. Kabupaten Pasuruan dipilih menjadi wilayah studi dalam penelitian ini, karena Kabupaten Pasuruan mengalami peningkatan suhu sebesar 2,050 Celcius dari tahun 2001 ke tahun 2022. Hasil yang diperoleh dari uji korelasi NDVI dan LST adalah -0,56 pada tahun 2001, yang berarti LST dan NDVI memiliki korelasi yang cukup kuat, namun korelasinya berhubungan terbalik. Hubungan terbalik menunjukkan jika kerapatan vegetasi yang rendah, maka suhu permukaan tanah akan naik dan berlaku sebaliknya. Korelasi pada tahun 2022 adalah -0,62 yang menunjukkan adanya peningkatan korelasi.
Tipologi Kawasan Kampung Kota yang Terjepit di Tangerang Selatan dalam Perspektif Spasial Wihadanto, Ake; Cahyadi, Ni Made Ayu Krisna; Prima, Suci Rahmawati; Permana, Mirza; Pamungkas, Guntur Bagus
TATALOKA Vol 26, No 1 (2024): Volume 26 No. 1 February 2024
Publisher : Universitas Diponegoro Publishing Group, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14710/tataloka.26.1.63-76

Abstract

Pembangunan kota modern skala besar (kota baru) di wilayah Kota Tangerang Selatan secara tidak langsung mengekspansi penggunaan lahan termasuk kawasan kampung yang ada di sekitarnya. Kawasan kampung kota tersebut harus hidup berdampingan dan bertahan menjadi bagian halaman belakang dari permukiman real estate kawasan kota mandiri membentuk kantong-kantong (enclave) yang terjepit (strangulation). Kawasan tersebut tumbuh tersebar dan tidak tertata, dengan keterbatasan infrastruktur sehingga dalam jangka panjang dapat menjadi permukiman kumuh dan tidak layak huni. Penelitian bertujuan untuk mengembangan dan merumuskan tipologi Kawasan kampung kota terjepit di Tangerang Selatan dalam pendekatan spasial. Metode penelitian mengunakan pendekatan berbasis keruangan menggunakan aplikasi Sistem Informasi Geografi (SIG). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat 44 kampung terjepit di Kota Tangerang Selatan pada lahan-lahan yang telah diakuisisi oleh pengembangan seperti Alam Sutera, Bintaro Jaya, dan Bumi Serpong Damai. Temuan penelitian ini menunjukkan sebaran kampung terjepit terbanyak berada di lahan pengembangan perumahan ‘Bumi Serpong Damai (BSD)’. Tipologi kampung kota terjepit secara spasial dirumuskan berdasarkan karakteristik pola sebaran, luasan, kepadatan bangunan, aksesibilitas dan dimensi ruang milik jalan (3 meter). Keberadaan kampung kota terjepit menjadi tantangan di masa depan bagi perencana kota.
ARAHAN RENCANA DAN STRATEGI PEMANFAATAN RUANG KAWASAN PERI URBAN KOTA MALANG Permana, Mirza -
Tata Kota dan Daerah Vol. 15 No. 1 (2023): Jurnal Tata Kota dan Daerah
Publisher : Department of Urban and Regional Planning, Faculty of Engineering, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.takoda.2023.015.01.4

Abstract

Malang City experienced rapid development as an education city and tourist city. Limited urban space causes the development of the city to lead to the periphery. There are 8 sub-districts in Malang Regency which are directly adjacent to Malang City and have had a significant influence on the development of Malang City. The peri urban area is a transition area between urban and rural areas. This region is slowly undergoing a transformation of space from agriculture to urban activities. This study  aims are to explore the typology of peri-urban areas and to the direction of plans and strategies for spatial use in peri-urban areas. The research method used is spatial data analysis based on land use and image interpretation and the use of Geographic Information System software and Idrisi Selva. The results show that 4 sub-districts characterized by urban and 4 other sub-districts are still characterized by rural areas. From 2008 to 2018, the addition of built-up area increased by 12%. The development of peri-urban areas is influenced by population growth, settlement patterns, good accessibility and availability of socio-economic facilities. The pattern of changes in land use shows that agricultural land, both gardens / fields and dominant paddy fields has changed into a built-up area (8.3%). These agricultural lands are productive agricultural land with a suitability level of S2 dominant land (suitable) 60.4%. The direction of Malang urban peri-urban space use is prioritized to maintain agricultural land in sub-districts with rural typology. This is also supported by expert opinion emphasizing the need to protect agricultural land with preventive efforts. The strategy needed is to limit the urban development area based on the characteristics of the sub-district through a detailed spatial plan.
Performance evaluation of tourism infrastructure in Ciwaluh, Wates Jaya, Cigombong Hidayah, Ulul; Putri, Erika Pradana; Permana, Mirza; Pamungkas, Guntur Bagus
Optimum: Jurnal Ekonomi dan Pembangunan Vol. 14 No. 1 (2024)
Publisher : Universitas Ahmad Dahlan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.12928/optimum.v14i1.8983

Abstract

Kampung Ciwaluh tourism is currently an alternative tourist destination for the people of Bogor and its surroundings. The number of tourist visitors is continually increasing every year. The number of visitors must be increased, including providing adequate tourism facilities. This study aims to assess the performance level of tourism infrastructure in Kampung Ciwaluh based on visitor preferences so that it can become a strong foundation for developing Kampung Ciwaluh Tourism in the future. The research method used to evaluate the level of performance of tourism infrastructure in Kampung Ciwaluh is carried out using Importance and Performance Analysis (IPA). The assessment results of each variable of facilities and infrastructure provide information on the actions that need to be taken to overcome problems in the infrastructure development of Kampung Ciwaluh Tourism. After conducting interviews with 100 respondents, the essential variables in infrastructure development in Kampung Ciwaluh were obtained. However, the condition or level of performance that was still poor was an internet connection. The second priority in improving tourism infrastructure in Kampung Ciwaluh is Clinic/P3K, restaurants, souvenir shops, and scurity posts.