Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Analisis Indeks Kekeringan Menggunakan Standardized Precipitation Index (SPI) Method pada Daerah Kabupaten Timor Tengah Selatan Willybrordus Kurniawan Hima; I Made Udiana; Judi K. Nasjono
JURNAL FORUM TEKNIK SIPIL (J-ForTekS) Vol 2 No 1 (2022): Volume 2 Nomor 1 Mei 2022
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1015.566 KB) | DOI: 10.35508/forteks.v2i1.5464

Abstract

Due to the low rainfall, it is relatively uneven in each sub-district in Timor Tengah Selatan (TTS) Regency. It causes some rivers to be drought-prone in the dry season. This study aims to determine the largest drought index and map the drought distribution in the South Central Timor (TTS) Regency. The drought index analysis uses the Standardized Precipitation Index (SPI) Method. The data used is monthly rainfall data for ten years (2009-2018) of ten rain stations. Then, mapping of drought distribution rainfall using ArcGIS Software. The results of the drought index analysis showed that in the 1-month deficit period, the largest drought index was -3.61, which occurred in March 2014 at the Oeekam Rain Station. In the 3-month deficit period, the largest drought index was -3.19, which occurred in March 2010 at the Nulle Rain Station and in November 2015 at the Kesetnana Rain Station. The findings of the drought distribution map study suggest that during the 1-month shortfall period, all sub-districts experienced drought in January, February, and April. Meanwhile, in the 3-month deficit period, drought occurs evenly for all sub-districts only in June.
Pengaruh Variasi Suhu pada Campuran HRS-Base Menggunakan Filler Tanah Putih Terhadap Pengujian Marshall. Gloria Feronika Berutu; Judi K. Nasjono; John H. Frans
JURNAL FORUM TEKNIK SIPIL (J-ForTekS) Vol 3 No 1 (2023): Volume 3 No.1 Mei 2023
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/forteks.v3i1.9781

Abstract

Hot Rolled Sheet- Base merupakan salah satu jenis dari lapis perkerasan lentur, jenis lapis perkerasan ini merupakan campuran merata antara agregat bergradasi senjang dengan aspal sebagai bahan pengikat. Dalam pelaksaannya aspal beton ini dibuat dalam keadaan panas, baik dalam tahap pencampuran maupun pemadatannya dilaksanakan pada temperatur tertentu. Aspal termasuk bahan thermoplastik di mana konsistensinya akan berubah apabila temperatur berubah, sehingga sifat campuran aspal akan berpengaruh terhadap hasil pengujian Marshall. Perkembangan penelitian tentang bahan konstruksi perkerasan jalan khususnya perkerasan lentur (flexible pavement) diarahkan pada usaha pemanfaatan material setempat dan disesuaikan dengan kondisi daerah di mana konstruksi pengerasan dilakukan. Tanah putih yang digunakan sebagai bahan pengisi pada campuran aspal. Berdasarkan geologi, Kota Kupang sebagian besar wilayahnya memiliki batuan gamping sehingga berpotensi sebagai sumber tanah putih.Tanah putih yang terdiri dari partikel-partikel halus dapat memenuhi persyaratan gradasi untuk sebagai filler. Maka dari itu maksud penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana variasi suhu campuran aspal HRS-Base yaitu: 110°C,120°C, 130°C, 140°C, 150°C dengan menggunakan tanah putih sebagai bahan pengisi. Penelitian ini adalah studi kasus dengan metode eksperimental. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa material tanah putih sebagai filler pada kadar aspal tertentu memenuhi spesifikasi berdasarkan hasil pengujian Marshall sehingga dapat digunakan sebagai material pada campuran aspal HRS-Base, di mana kadar aspal optimum yang diperoleh adalah 6,2%. Dengan kadar aspal optimum dibuat uji variasi suhu 110°C, 120°C, 130°C, 140°C, 150°C. Hasil menunjukan suhu yang memenuhi spesifikasi berdasarkan hasil pengujian dan analisis Marshall pada campuran HRS-Base adalah suhu 120°C, 130°C dan 140°C.