Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

Physiological Conditions of Broiler Chickens During Transportation with Vitamin Treatment and Distance Difference Dein Iftitah; Bayu Arisandi; RR Retno Widyani; Juniah
Jurnal Ilmu-Ilmu Peternakan (Indonesian Journal of Animal Science) Vol. 32 No. 3 (2022): December 2022
Publisher : Faculty of Animal Science, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jiip.2022.032.03.02

Abstract

The physiological condition of broiler chickens during the transportation process has changed, presumably due to changes in environmental conditions. Changes in the environment, such as transport distance, density in the basket, vehicle speed and vibration, and heat stress during the transportation process, are thought to cause stress in chickens, disrupting the body's homeostatic and metabolic processes. The condition of stressed chickens harms the physiology of livestock, especially the biochemical components. It can result in decreased body weight, increased heart rate, respiration, and increased temperature, to the chickens' hematological status, which can be detrimental to breeders' income. Giving commercial vitamins containing vitamins A, D, E, K, B, and C, minerals, and amino acids is an alternative solution that can minimize stress levels in broiler chickens. This study aims to analyze the physiological condition of broiler chickens given vitamins and without vitamins with different mileage during transportation. The research method used was an experimental method using a randomized block design. This study used a sample of 48 broiler chickens with a weight range of 1.4 to 1.9 kg, treated with vitamins and without vitamins at a distance of 0 km (control), 30, 60, and 90 km. The parameters measured were heart rate, respiratory frequency, temperature, and body weight. Hematological tests measured were erythrocytes, hematocrit, hemoglobin, platelets, and leukocytes. The data were analyzed statistically. This research concludes that giving vitamins can stabilize the physiological condition of broiler chickens while being transported at a certain distance of 0 km (control), 30, 60, and 90 km. The treatment of giving vitamins at a distance of 90 km was no different from the control treatment. Evidenced by measurements of body weight with a value of 1.47 kg, heart rate of 262 times per minute, a stable respiratory rate at a value of 31 times per minute, and rectal temperature of 41 °C and hematological conditions of chicken blood such as erythrocytes of 2.60 c 106 mL, hematology 13.5 g/dL, hematocrit 33%, platelets 145 ´ 103 mL, and leukocytes 9 ´ 103 mL, are all in the normal range of broiler physiological conditions. Furthermore, it proves that giving vitamins can maintain the condition of the chicken's body from environmental temperature changes, transportation distance, transportation speed, and the density of transport baskets during transportation.
PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENINGKATAN BERAT BADAN BAYI Edita Revine Siahaan; Juniah
Jurnal Keperawatan Bunda Delima Vol 4 No 1 (2022): EDISI FEBRUARI
Publisher : Akademi Keperawatan Bunda Delima Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.558 KB) | DOI: 10.59030/jkbd.v4i1.28

Abstract

ABSTRAK Latar Belakang: Stimulasi dapat diberikan sejak dini oleh orang tua kepada anaknya untuk pertumbuhan dan perkembangan secara maksimal. Pijat bayi digolongkan sebagai suatu stimulasi yang dapat merangsang fungsi sel - sel otak. Selain itu dapat merangsang hormon pencernaan sehingga pencernaan menjadi lebih baik. Hal ini menyebabkan bayi cepat merasa lapar sehingga lebih sering menyusu dan dapat meningkatkan berat badan. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pijat bayi terhadap peningkatan berat badan bayi. Metode: jenis penelitian ini yang digunakan yaitu dengan desain studi literarture review dengan Quasy exkperimen. Responden berjumlah 205, yaitu 132 kelompok kasus dan 70 kelompok kontrol.Hasil Penelitian: Hasil penelitian ini didapatkan nilai pengaruh pijat bayi terhadap peningkatan berat badan bayi dengan perbandingan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol didapatkan nilai (p value 0,001),dan perubahan berat badan pada kelompok eksperimen sebelum dan sesudah pijat bayi didapatkan peningkatan sebesar 1100 gram dengan uji Wilcoxon didapatkan hasil 0,001 yang berarti ada peningkatan yang signifkan antara berat badan sebelum dan sesudah dilakukan pijat bayi. Kesimpulan: Terdapat pengaruh antara pijat bayi terhadap perubahan berat badan pada bayi usia 0 – 12 bulan. Diharapkan kepada ibu - ibu yang memiliki bayi usia 0-12 bulan agar dapat meneruskan pijat bayi sampai umur anak 2 tahun karena manfaat pijat bayi yang begitu besar bagi anak dan ibu. Kata kunci: Pijat bayi, berat badan, Bayi usia 0 – 12 bulan ABSTRACT Background: Stimulation can be given from an early age by parents to their children for maximum growth and development. Baby massage is classified as a stimulation that can stimulate the function of brain cells. In addition, it can stimulate digestive hormones so that digestion becomes better. This causes the baby to feel hungry quickly so that he feeds more often and can increase weight. Objective: This study aims to determine the effect of infant massage on infant weight gain. Methods: this type of research used is a literature review study design with a Quasy experiment. There were 205 respondents, namely 132 case groups and 70 control groups. Research results: The results of this study obtained the value of the effect of baby massage on increasing baby's weight with a comparison of the experimental group and the control group obtained a value (p value 0.001), and changes in body weight in the experimental group before and after baby massage got an increase of 1100 grams with the test Wilcoxon got the result of 0.001 which means there is a significant increase between body weight before and after baby massage. Conclusion: There is an effect between baby massage on changes in body weight in infants aged 0-12 months. It is hoped that mothers who have babies aged 0-12 months can continue baby massage until the child is 2 years old because the benefits of baby massage are so great for children and mothers. Keywords: Infant massage, Body weight, Infants aged 0 – 12 months
HUBUNGAN PENGGUNAAN GADGET TERHADAP PERUBAHAN INTERAKSI SOSIAL PADA ANAK Juniah; Edita Revine Siahaan
Jurnal Keperawatan Bunda Delima Vol 4 No 2 (2022): EDISI AGUSTUS
Publisher : Akademi Keperawatan Bunda Delima Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (293.455 KB) | DOI: 10.59030/jkbd.v4i2.45

Abstract

Era teknologi cenderung memiliki dampak negatif terutama pada anak, meningkatnya penggunaan gadget pada anak dapat menyebabkan anak mengalami perubahan pada interaksi sosialnya, membuatanak menjadi seseorang yang acuh tak acuh pada lingkungannya, baik lingkungan keluarga, sekolah, maupun masyarakat. Hal ini tentunya menjadi sebuah peringatan bagi orang tua dimana anak dalah generasi penerus bangsa. Kondisi yang sangat memprihatinkan apabila orang tua pun bersikap acuh terhadap anak yang menggunakan gadget. Tujuan penelitian ini menjelaskan tentang hubungan penggunaan gadget dengan interaksi sosial pada anak. Pencarian sumber data artikel dilakukan melalui scholar untuk mengambil artikel yang relevan. Istilah dan kata kunci yang terkait dalam Hubungan penggunaan gadget, interaksi sosial, dan Anak digunakan dalam pencarian subjek terkait. Inklusi Study Design yang terkait menggunakan Korelatif dan Cross-sectional. Hasil dari jurnal tentang hubungan penggunaan gadget terhadap interaksi sosial pada anak mendapat total responden sebanyak 384 anak. Terdapat hubungan yang sangat signifikan dari penggunaan gadget yang berdampak negatif bagi interaksi sosial pada anak.
PENGARUH TERAPI BERMAIN MEWARNAI TERHADAP KECEMASAN PADA ANAK USIA PRASEKOLAH AKIBAT HOSPITALISASI Edita Revine Siahaan; Juniah
Jurnal Keperawatan Bunda Delima Vol 4 No 2 (2022): EDISI AGUSTUS
Publisher : Akademi Keperawatan Bunda Delima Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.926 KB) | DOI: 10.59030/jkbd.v4i2.52

Abstract

Kecemasan merupakan keadaan atau perasaan mengenai ketegangan mental yang paling sering di alami oleh anak karena adanya rasa tidak nyaman. Penyebab Kecemasan yaitu lingkungan yang tidak familiar seperti prosedur perawatan terutama penggunaan jarum. Kecemasan menyebabkan anak yaitu  merasa khawatir, mengalami gangguan pola tidur, takut dan gelisah. Untuk menggambarkan pengaruh terapi bermain mewarnai terhadap tingkat kecemasan pada anak usia prasekolah. Desain penelitian yang digunakan dalam karya tulis ilmiah ini adalah desain studi literature review, dengan kriteria literature terapi bermain mewarnai, anak usia prasekolah. Hasil dari 5 jurnal menunjukkan bahwa pengaruh terapi bermain mewarnai efektif dalam mengatasi masalah kecemasan pada anak usia prasekolah. Berdasarkan dari 5 jurnal yang direview dapat disimpulkan bahwa terapi bermain mewarnai dapat diaplikasikan untuk mengatasi masalah kecemasan pada anak usia prasekolah.
EFEKTIFITAS METODE 5S (SWADDLING, SIDE/STOMACH POSITION, SUSHING, SWINGING, SUCKING) TERHADAP RESPON NYERI PADA BAYI SAAT IMUNISASI Juniah; Edita Revine Siahaan
Jurnal Keperawatan Bunda Delima Vol 5 No 1 (2023): EDISI FEBRUARI
Publisher : Akademi Keperawatan Bunda Delima Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (656.842 KB) | DOI: 10.59030/jkbd.v5i1.61

Abstract

Imunisasi adalah proses untuk membuat imun seseorang kebal terhadap suatu penyakit, sehingga apabila terkena penyakit tersebut tidak terkena sakit atau hanya mengalami sakit ringan saja, efek saat suntik imunisasi adalah memiliki respon nyeri. Nyeri adalah kondisi dimana seseorang merasakan perasaan yang tidak nyaman yang disebabkan oleh kerusakan jaringan yang telah rusak atau yang berpotensi untuk rusak. Penatalaksanaan nyeri non farmakologis dengan metode 5S terhadap respon nyeri saat imunisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas metode 5S (Swaddling, Side/Stomach Position, Sushing, Swinging, Sucking) terhadap respon nyeri pada Bayi saat imunisasi berdasarkan literature review. Desain yang digunakan dalam penelitian adalah studi literature review. Dari kelima jurnal menunjukkan bahwa penerapan metode 5S efektif dalam mengatasi nyeri, serta terbukti berpengaruh terhadap respon nyeri pada bayi saat imunisasi. Berdasarkan dari 5 jurnal yang direview dapat disimpulkan bahwa metode 5S dapat diaplikasikan untuk mengatasi nyeri pada bayi saat imunisasi.  
PENGARUH MASSAGE BAYI TERHADAP KUALITAS TIDUR PADA BAYI (LITERATURE REVIEW) Edita Revine Siahaan; Juniah
Jurnal Keperawatan Bunda Delima Vol 5 No 1 (2023): EDISI FEBRUARI
Publisher : Akademi Keperawatan Bunda Delima Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (563.156 KB) | DOI: 10.59030/jkbd.v5i1.62

Abstract

ABSTRAK Pijat bayi merupakan bentuk pengungkapan rasa kasih sayang dari orang tua untuk anaknya lewat sentuhan kulit bayi, efek dari pijat bayi adalah kualitas tidur bayi yang membaik. Kualitas tidur merupakan suatu mutu atau keadaan fisiologis tertentu yang didapatkan ketika seseorang tidur. Penatalaksanaan pijat bayi akan memicu hormon endorfin dan oksitosin yang diproduksi tubuh untuk menghilangkan nyeri dan membuat tubuh menjadi lebih rileks. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pijat bayi terhadap kualitas tidur bayi berdasarkan literature review. Desain yang digunakan dalam penelitian adalah studi literature review, dengan kriteria literature pengaruh, pijat bayi, kualitas tidur bayi. Dari Dari ketujuh jurnal menunjukkan bahwa pijat bayi terbukti berpengaruh terhadap kualitas tidur pada bayi dengan hasil p-value <0,005. Ketujuh Jurnal tersebut menggunakan uji wilcoxon signed ranks test. Bayi yang mengalami masalah kualitas tidur akan menjadi rewel dan sering terbangun pada malam hari sehingga dilakukan pijat bayi karena sentuhan lembut pada kulit bayi yang membuat bayi menjadi nyaman dan lebih rileks sehingga kualitas tidurnya pun semakin membaik.
HUBUNGAN GADGET PADA KEBUTUHAN TIDUR REMAJA (LITERATURE REVIEW) Revine Siahaan, Edita; Juniah
Jurnal Keperawatan Bunda Delima Vol 5 No 2 (2023): EDISI AGUSTUS
Publisher : Akademi Keperawatan Bunda Delima Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59030/jkbd.v5i2.73

Abstract

ABSTRAK Salah satu dari faktor yang menyebabkan remaja mengalami kualitas tidur yang buruk diantaranya adalah perubahan gaya hidup termasuk penggunaan gadget. Tulisan ilmiah ini dilakukan dalam bentuk literature review dengan tujuan untuk menggambarkan pengaruh hubungan gadget dengan pola tidur remaja. Telusur artikel dilakukan melalui google scholar/google cendekia rentang waktu antara tahun 2017-2022 didapatkan 3.294 artikel relevan yang selanjutnya direduksi/terpilih 8 artikel yang sesuai dengan kriteria inklusi. Hasil dari literature review yaitu hubungan gadget dengan kualitas tidur memiliki hasil yang berhubungan yang ditandai dengan responden yang memiliki kualitas tidur baik sebanyak 267 orang (31,89%), dan responden yang memiliki kualitas tidur buruk sebanyak 388 orang (52,21%). Hubungan gadget dengan gangguan tidur memiliki hasil yang signifikan, ditandai dengan responden yang tidak mengalami gangguan tidur sebanyak: 66 responden (14,1%), gangguan tidur ringan: 17 responden (3,60%), gangguan tidur sedang: 35 responden (7,43%), dan gangguan tidur berat: sebanyak 353 responden (74,94%). Hubungan gadget dengan pola tidur, memiliki hasil sebagai berikut: responden yang memiliki pola tidur baik sebanyak 218 (29,35%), responden yang memiliki pola tidur buruk sebanyak 525 responden (70,65%). Kata kunci : Gawai, Kebutuhan Tidur, Remaja ABSTRACT One of the factors that cause adolescents to experience poor sleep quality is lifestyle changes, including the use of gadgets. This scientific paper was conducted in the form of a literature review with the aim of describing the influence of the relationship between gadgets and adolescent sleep patterns. An article search was carried out through Google Scholar/Google Scholar, between the years 2017-2022, 3,294 relevant articles were obtained, which were then reduced/selected 8 articles that matched the inclusion criteria. The results of the literature review, namely the relationship between gadgets and sleep quality, have related results, which are characterized by 267 respondents (31.89%), who have poor sleep quality and 388 (52.21%) respondents who have poor sleep quality. The relationship between gadgets and sleep disorders has significant results, indicated by respondents who do not experience sleep disorders as many as No sleep disorders: 66 respondents (14.1%), mild sleep disorders: 17 respondents (3.60%), moderate sleep disorders: 35 respondents (7.43%), and severe sleep disorders: as many as 353 respondents (74.94%). The relationship between gadgets and sleep patterns has the following results: respondents who have good sleep patterns are 218 (29.35%), respondents who have bad sleep patterns are 525 respondents (70.65%). Keywords: Devices, Sleep Needs, Adolescents
Hubungan Pemberian MP-ASI Dini Dengan Kejadian Diare Pada Bayi Usia 0-6 Bulan : Literature Review: The Relationship Between Early Breastfeeding And The Incidence Of Diarrhea In Infants Aged 0-6 Months: Literature Review Juniah; Milindasari, Praty
Jurnal Keperawatan Bunda Delima Vol 6 No 1 (2024): EDISI FEBRUARI
Publisher : Akademi Keperawatan Bunda Delima Bandar Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59030/jkbd.v6i1.97

Abstract

Pemberian makanan pendamping ASI yang terlalu dini atau sebelum usia 6 bulan akan mempermudah masuknya berbagai jenis kuman pada tubuh bayi terutama jika makanan tersebut tidak disajikan secara higienis. Hal ini dikarenakan sistem imun yang kurang sempurna pada bayi yang berusia kurang dari 6 bulan. Sehingga sering terjadi gangguan pada sistem pencernaan dan menyebabkan resiko terjadinya diare lebih besar dibandingkan dengan bayi yang menerima makanan pendamping ASI (MP-ASI) setelah usia 6 bulan. Tujuan Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan pemberian MP-ASI dini dengan kejadian dire pada bayi usia 0-6 bulan berdasarkan literature review. Desain penelitian yang digunakan dalam karya tulis ilmiah ini adalah studi literature revie. Hasil literatur review ini menunjukkan bahwa dari 5 jurnal menunjukkan bahwa terdapat hubungan pemberian MP-ASI dengan kejadian diare pada bayi usia 0-6 bulan. Jurnal 1 menggunakan uji Chi-square, jurnal 2 menggunakan uji Spearman, jurnal 3 menggunakan uji regresi linier sederhana, jurnal 4 menggunakan uji Chi-square, jurnal 5 menggunakan uji Chi-square. Kesimpulan yang diperoleh adalah adanya hubungan antara pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) dini dengan kejadian diare pada bayi usia 0-6 bulan.
THERAPI BERMAIN PUZZEL UNTUK MENINGKATKAN PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK USIA DINI DI TK AL BARA KEDAMAIAN TANJUNG RAYA BANDAR LAMPUNG Juniah; Arianti, Mery
Jurnal Pengabdian Masyarakat Bunda Delima Vol 2 No 2 (2023): EDISI AGUSTUS
Publisher : Akademi Keperawatan Bunda Delima

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59030/jpmbd.v2i2.34

Abstract

Anak usia dini adalah manusia yang polos serta memiliki potensi yang masih harus dikembangkan. Anak memiliki karakteristik tertentu yang khas dan tidak sama dengan orang dewasa serta akan berkembang menjadi manusia seutuhnya. Anak memiliki berbagai macam potensi yang harus dikembangkan, meskipun pada umumnya anak memiliki pola perkembangan yang sama tetapi ritme perkembangan akan berbeda satu sama lainnya karena pada dasarnya anak bersifat individual. Salah satu kemampuan anak yang sedang berkembang saat usia dini yaitu kemampuan motorik. Motorik halus merupakan gerakan yang melibatkan otot-otot halus atau bagian tubuh yang tertentu. Salah satu alat permainan edukatif yang dapat digunakan untuk menunjang perkembangan motorik halus anak yaitu puzzle. Alat permainan edukatif puzzle adalah alat permainan yang dapat melatih anak mengenal bentuk, dan mengenal ruang kosong di aman potongan tersebut dibutuhkan. Tujuan meningkatkan kemmapuan motoric halus. Metode kegiatan ini dilakukan dengan melakukan deteksi dini terlebih dahulu dengan menggunakan format DDST II yang terdiri dari 4 sektor yaitu motorik halus, motorik kasar, bahasa, personal sosial. Focus kegiatan ini adalah pada bagian motorik halus. setelah itu baru diberikan bermain puzzle selama 20 menit yang diikuti oleh 15 anak – anak. Hasil kegiatan ini adalah bermain dengan permainan puzzle dapat meningkatkan kemampuan motorik halus yang berhubungan dengan keterampilan gerak kedua tangan, mampu mengkoordinasikan indra mata dan tangan, melatih kelenturan dan koordinasi otor jari dan tangan, melatih ketrampilan gerak dan berfikir anak, membentuk, membangun, dan memperkuat tubuh anak dan meningkatkan perkembangan emosi anak dalam beraktivitas motoric halus.