Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN ORANG TUA DAN ANAK (KAJIAN AL-QURAN SURAT AL-ISRA’ AYAT 23-24) Muhammad Muhammad
Jurnal MUDARRISUNA: Media Kajian Pendidikan Agama Islam Vol 12, No 3 (2022)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jm.v12i3.16392

Abstract

Al-Qur'an as a guideline for human life has regulated all sides of life for the better, including the relationship between parents and children. Even so, the relationship between parents and children still occurs a lot of disputes and neglect of parents when they are old. Through this study the researcher examines the attitudes, behavior and relationships of children and parents in Al Isra verses 23-24 from the perspective of the interpretations of Al-Maraghi and Al-Azhar. This research has a library research style. With the main source of Al-Qur'an letter Al Isra verses 23-24, interpretations of Al-Maraghi and Al-Azhar and some other literature. The results show that: 1) Attitudes and behavior of children towards parents. The two mufassirs agreed that it is obligatory to care for and bear all the needs of parents when they are old, on the other hand the two mufassirs give an illustration of behavior that is not permissible including; a) Annoyed, b) Annoying, c) Speak harshly, d) Be arrogant. 2) The relationship between children and parents based on studies from two mufassir explained that, family ties will not be broken under any circumstances and situations, therefore a household for a child is not to run away from responsibility to parents. Hamka explained that the relationship and good behavior of children towards their parents without verses 23-24 even in human values it is obligatory for children to establish good relations and treat them as their parents treat them from birth to adulthood.
KOMPETENSI SOSIAL GURU AGAMA ISLAM DI ERA SOCIETY 5.0 DAN IMPLEMENTASINYA Nita, Yunita Asman; Muhammad, Muhammad; Anida, Anida; Alkhalidi, Ahmed
Jurnal Mudarrisuna: Media Kajian Pendidikan Agama Islam Vol 13, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jm.v13i1.19667

Abstract

Era society 5.0 saat ini menitikberatkan segala lini kehidupan masyarakat tidak terlepas dari teknologi. Kondisi ini mempersempit ruang terciptanya nilai positif dari interaksi sosial. Akibatnya, terjadi berbagai macam perilaku buruk secara virtual dan menjadi tontonan meskipun bertentangan dengan norma kehidupan sosial. Kajian ini merupakan library risearch (kajian kepustakaan), penulis mengkaji buku, artikel ilmiah, dan penelitian terkait lainnya untuk menemukan pendekatan, peran dan impelementasi terkait kompetensi sosial guru agama Islam.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa, kompetensi sosial guru agama menciptakan hubungan baik antara guru dengan guru, peserta didik, wali murid dan masyarakat pada umumnya. Kompetensi sosial sangat menekankan pada kemampuan komunikasi seorang guru agama dengan koleganya. Guru memiliki peran strategis dalam memainkan perannya di sekolah maupun luar sekolah bidang sosial, karena guru adalah tauladan bagi peserta didik maupun masyarakat. Untuk itu, sikap inklusif, objektif, komunikasi yang efektif, rasa empatik, santun dan aktif dalam berbagai kesempatan yang diselenggarakan sekolah maupun masyarakat merupakan suatu keharuan dan menjadi bagian dari kompetensi sosial yang perlu dipahami dan direalisasikan oleh seorang guru. Realisasi sikap tersebut menghasilkan nilai sosial positif pada anak di era society 5.0 seperti; rasa empati, partisipasi, dermawan, komunikatif, negeosiasi dan terampil dalam penyelesaian masalah. Nilai ini sangat berguna mengingat kehidupan peserta didik era ini berada dalam lingkaran teknologi dan hampir tidak beriteraksi sosial antar sesama secara langsung sehingga kepekaan terhadap nilai interaksi sosial menjadi hilang dan memperngaruhi perlikau sosial peserta didik di masa mendatang.
Etika Pendidikan Dalam Islam: Mengaitkan Konsep Kebaikan Dalam Filsafat Muhammad, Muhammad; Sary Ayunda, Desy; Alghani, Alghani
Journal of Knowledge and Collaboration Vol. 1 No. 8 (2024): Journal of Knowledge and Collaboration
Publisher : Arbain Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59613/rbk5xg47

Abstract

Pendidikan Islam dan filsafat merupakan dua unsur penting yang saling melengkapi satu sama lain dalam proses transfer ilmu pengetahuan untuk mencapai pemahamn yang utuh. Panelitian ini adalah library research dimana peneliti mengunakan berbagai sumber ilmiah untuk untuk mengaitkan konsep kebaikan dalam ranah filsafat. Artikel ini membahas hubungan antara etika pendidikan dalam Islam dan teori-teori etika dalam filsafat, pentingnya integrasi keduanya untuk menciptakan pendidikan yang holistik dan berintegritas. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa dalam konteks Indonesia, pendidikan beretika sangat diperlukan untuk membentuk generasi cerdas dan berakhlak mulia. Prinsip-prinsip etika pendidikan Islam, seperti tanggung jawab moral dan keadilan, selaras dengan teori utilitarianisme, deontologi, dan etika kebajikan. Interaksi ini menciptakan keseimbangan antara kewajiban dan konsekuensi. Reformasi dalam sistem pendidikan diperlukan untuk mengintegrasikan nilai-nilai etika Islam dan filosofi pendidikan modern, menghasilkan individu yang unggul dan bertanggung jawab dalam masyarakat.