Alkhalidi, Ahmed
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KOMPETENSI SOSIAL GURU AGAMA ISLAM DI ERA SOCIETY 5.0 DAN IMPLEMENTASINYA Nita, Yunita Asman; Muhammad, Muhammad; Anida, Anida; Alkhalidi, Ahmed
Jurnal Mudarrisuna: Media Kajian Pendidikan Agama Islam Vol 13, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Islam Negeri Ar-Raniry Banda Aceh

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22373/jm.v13i1.19667

Abstract

Era society 5.0 saat ini menitikberatkan segala lini kehidupan masyarakat tidak terlepas dari teknologi. Kondisi ini mempersempit ruang terciptanya nilai positif dari interaksi sosial. Akibatnya, terjadi berbagai macam perilaku buruk secara virtual dan menjadi tontonan meskipun bertentangan dengan norma kehidupan sosial. Kajian ini merupakan library risearch (kajian kepustakaan), penulis mengkaji buku, artikel ilmiah, dan penelitian terkait lainnya untuk menemukan pendekatan, peran dan impelementasi terkait kompetensi sosial guru agama Islam.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa, kompetensi sosial guru agama menciptakan hubungan baik antara guru dengan guru, peserta didik, wali murid dan masyarakat pada umumnya. Kompetensi sosial sangat menekankan pada kemampuan komunikasi seorang guru agama dengan koleganya. Guru memiliki peran strategis dalam memainkan perannya di sekolah maupun luar sekolah bidang sosial, karena guru adalah tauladan bagi peserta didik maupun masyarakat. Untuk itu, sikap inklusif, objektif, komunikasi yang efektif, rasa empatik, santun dan aktif dalam berbagai kesempatan yang diselenggarakan sekolah maupun masyarakat merupakan suatu keharuan dan menjadi bagian dari kompetensi sosial yang perlu dipahami dan direalisasikan oleh seorang guru. Realisasi sikap tersebut menghasilkan nilai sosial positif pada anak di era society 5.0 seperti; rasa empati, partisipasi, dermawan, komunikatif, negeosiasi dan terampil dalam penyelesaian masalah. Nilai ini sangat berguna mengingat kehidupan peserta didik era ini berada dalam lingkaran teknologi dan hampir tidak beriteraksi sosial antar sesama secara langsung sehingga kepekaan terhadap nilai interaksi sosial menjadi hilang dan memperngaruhi perlikau sosial peserta didik di masa mendatang.
PENINGKATAN PRODUKSI SERTA MANAJEMEN PAKAN BERPROTEIN TINGGI BERBAHAN DASAR MAGGOT DALAM MENJAGA KETAHANAN DAN PAKAN MANDIRI PETERNAK KAMBING : PENINGKATAN PRODUKSI SERTA MANAJEMEN PAKAN BERPROTEIN TINGGI BERBAHAN DASAR MAGGOT DALAM MENJAGA KETAHANAN DAN PAKAN MANDIRI PETERNAK KAMBING AMRAN, MUHAMMAD; Alkhalidi, Ahmed; Syakir, Ahmad
Amaliah: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 8 No 2 (2024): Amaliah Jurnal: Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : LPPI UMN AL WASHLIYAH

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32696/ajpkm.v8i2.3756

Abstract

Abstract Feed security is an important aspect in supporting the sustainability of goat farming businesses, especially in rural areas that depend on local resources. This service aims to improve the production and management of high-protein feed made from Black Soldier Fly maggot in the Beusare Maju Livestock Group. Maggot is known to have a high protein content, so it has great potential as an independent and cheap alternative feed ingredient. The service methods used include maggot cultivation training, making high-protein feed formulations, and feeding management for goats. The results of this activity are expected to be able to increase the productivity of goat farming, reduce feed costs, and strengthen the independence of farmers in providing quality feed. The implementation of maggot cultivation technology also contributes to the reduction of organic waste in the surrounding environment. As a result, there has been an increase in the welfare of farmers through a decrease in operational costs and an increase in livestock production. The results of the observation percentage after the evaluation of Beusare Maju goat farming are not much different from the expected percentage of results. In terms of improving feed management capabilities, an average of 85% from 100% and an increase in feed quantity was obtained an average of 77.5% from 100%. .