Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Optimasi Berat Struktur Rangka Batang Pada Jembatan Baja Terhadap Variasi Bentang Indriyati, Eva Wahyu
Dinamika Rekayasa Vol 4, No 1 (2008): Dinamika Rekayasa - Februari 2008
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.dr.2008.4.1.131

Abstract

This research was compared some types of trusses for some length of stellbridges. To support an equal loads, each type of truss have most optimal dimension to the each type. Aspect that compared at this research is  weight of stell that required to a type of truss. Types of trusses that compared at this research are Pratt, Howe, Warren (with verticals), Parker, and K-Truss. From this research we can know that the most optimal trussfor each length of stell bridge. Parker is a type of truss that able to be used for all length of stell bridge that evaluated in this research, that are 30 m, 50 m, 70 m, and 100 m. This type of truss have the lightest own weight for all length if compared with other types of trusses.
KAJIAN PERBANDINGAN PENGGUNAAN ASPAL MODIFIKASI ASBUTON DAN ASPHALT RUBBER (AR) UNTUK INFRASTRUKTUR JALAN Indriyati, Eva Wahyu
Jurnal Teknik Sipil Vol 14, No 2 (2017)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (359.717 KB) | DOI: 10.24002/jts.v14i2.1527

Abstract

Salah satu usaha mengurangi kerusakan jalan akibat beban yang berlebih adalah memodifikasi aspal dengan aspal yang lebih keras atau bahan kimia lain. Beberapa material yang digunakan untuk membentuk aspal modifikasi yang memiliki sifat reologi yang lebih baik adalah Asbuton dan serbuk ban bekas. Asbuton dipilih untuk meningkatkan sifat reologi aspal minyak Pen 60/70 karena sifat dasar Asbuton yang memiliki tingkat kekerasan yang lebih tinggi serta deposit yang sangat besar di daerah asalnya yaitu Pulau Buton. Sedangkan penggunaan serbuk ban bekas pada Asphalt Rubber (AR) didasari pada hasil penelitian terdahulu yang menunjukkan banyaknya kelebihan Asphalt Rubber (AR) dalam campuran beraspal, diantaranya meningkatkan ketahanan terhadap alur, meningkatkan ketahanan terhadap retak permukaan perkerasan, mengurangi fatigue/reflection cracking, menurunkan kepekaan terhadap temperatur, lebih awet sehingga menurunkan biaya pemeliharaan. Untuk dapat memperoleh gambaran dari perbaikan sifat reologi akibat penambahan Asbuton dan serbuk ban bekas dilakukan kajian dari hasil pengujian sifat reologi mekanistik dengan alat Dynamic Shear Rheometer pada aspal modifikasi Asbuton dan Asphalt Rubber (AR). Kesimpulan dari sisi sifat reologi mekanistik aspal modifikasi Asbuton dan Asphalt Rubber (AR) adalah bahwa kedua aspal modifikasi tersebut menghasilkan nilai Performance Grade (PG) yang lebih baik. Selanjutnya dari analisis terhadap kriteria kerusakan perkerasan, disimpulkan bahwa Asphalt Rubber (AR) memiliki ketahanan lebih baik terhadap deformasi permanen maupun terhadap retak lelah, sedangkan penambahan Asbuton pada aspal minyak Pen 60/70 akan meningkatkan ketahanan terhadap deformasi permanen, tetapi mengurangi ketahanan terhadap retak lelah.
PENGARUH ASBUTON MURNI TERHADAP INDEKS PENETRASI ASPAL Indriyati, Eva Wahyu
Jurnal Transportasi Vol 17, No 3 (2017)
Publisher : Jurnal Transportasi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.6 KB) | DOI: 10.26593/jt.v17i3.2864.%p

Abstract

Abstract Penetration Index is one of the parameters of asphalt’s temperature susceptibility. The lower the Penetration Index, the lower the bitumen’s temperature susceptibility. One solution to improve the level of asphalt’s temperature susceptibility is by adding pure Asbuton to pen 60/70 petroleum asphalt. The proportion of pure Asbuton added to the pen 60/70 petroleum asphalt varies from 0% to 100%. The value of Penetration Index is determined by the Pfeiffer and Van Doormall equations, which is affected by penetration and softening point of asphalt. The analysis performed shows 2 different zones. In the first zone, with pure asbuton content of 0%-30%, the Penetration Index did not change significantly, while in the second zone there was a significant changes in the Penetration Index values. It is found that the addition of pure asbuton of 2%-30% will result in larger Penetration Index values, meaning that the level of asphalt’s temperature susceptibility is better. Keywords: Penetration Index, softening point, petroleum asphalt, Asbuton  Abstrak Indeks Penetrasi adalah salah satu parameter pengukur kepekaan aspal terhadap temperatur. Makin rendah nilai Indeks Penetrasi, makin rendah tingkat ketahanan aspal terhadap perubahan temperatur. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk memperbaiki tingkat kepekaan aspal terhadap perubahan temperatur adalah dengan memodifikasi aspal minyak penetrasi 60/70 dengan asbuton murni. Persentase kadar asbuton murni yang ditambahkan ke dalam aspal minyak penetrasi 60/70 bervariasi mulai dari 0% sampai 100%. Nilai PI ditentukan berdasarkan Persamaan Pfeiffer dan Van Doormall, yang merupakan hubungan antara nilai penetrasi dan titik lembek aspal. Hasil analisis menghasilkan 2 zona yang berbeda. Pada zona pertama, untuk kadar asbuton murni 0%-30%, nilai Indeks Penetrasi tidak berubah secara signifikan. Sedangkan pada zona kedua terjadi perubahan yang signifikan pada nilai Indeks Penetrasi. Penambahan asbuton murni sebesar 2%-30% menghasilkan nilai PI yang lebih besar, artinya tingkat ketahanan aspal terhadap perubahan temperatur semakin baik. Kata-kata kunci: indeks penetrasi, titik lembek, aspal minyak, Asbuton
Kajian Sifat-Sifat Reologi Aspal dengan Penambahan Limbah Ban Bekas Indriyati, Eva Wahyu; Susanto, Hery Awan
Dinamika Rekayasa Vol 11, No 1 (2015): Dinamika Rekayasa - Februari 2015
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.dr.2015.11.1.92

Abstract

Salah satu usaha mengurangi kerusakan jalan akibat beban yang berlebih (overloading) adalah menaikan mutu campuran beraspal melalui peningkatan mutu aspal (bitumen). Untuk meningkatkan mutu aspal dapat dilakukan dengan menambahkan bahan aditif seperti polimer, tetapi harga polimer di Indonesia masih relatif mahal. Penggunaan limbah ban bekas sebagai bahan aditif dalam meningkatkan mutu aspal merupakan usaha inovatif dalam material perkerasan jalan dan juga dapat mengurangi kerusakan lingkungan akibat limbah ban bekas. Pengujian yang dilakukan pada studi ini adalah sifat-sifat fisik aspal meliputi : penetrasi, berat jenis, titik lembek, daktilitas, serta titik nyala dan titik bakar. Penambahan limbah ban bekas pada aspal penetrasi 60/70 secara garis besar akan meningkatkan kekerasan aspal. Penggunaan limbah ban bekas pada aspal penetrasi 60/70 ini memberikan dampak positif sekaligus negatif. Dampak positif yang timbul adalah penambahan limbah ban bekas akan meningkatkan ketahanan terhadap alur, dikarenakan tingkat kekerasan aspal yang bertambah. Hal ini dibuktikan dengan penurunan nilai penetrasi dari 66,5 dmm pada aspal penetrasi 60/70 murni, menjadi 47,05 dmm pada aspal penetrasi 60/70 dengan penambahan ban bekas 3%. Sedangkan dampak negatif yang timbul adalah penambahan limbah ban bekas akan menurunkan ketahanan terhadap retak karena tingkat kekenyalannya berkurang. Hal ini ditunjukkan dengan penurunan nilai daktilitas dari > 100 cm pada aspal penetrasi 60/70 murni menjadi hanya 68,5 cm pada aspal penetrasi 60/70 dengan penambahan 3% limbah ban bekas.
Penentuan Lokasi Rawan Kecelakaan Lalu Lintas dengan Pendekatan Fasilitas Perlengkapan Jalan di Kabupaten Purbalingga Ermawati, Anggun Dwi; Sugiyanto, Gito; Indriyati, Eva Wahyu
Dinamika Rekayasa Vol 15, No 1 (2019): Dinamika Rekayasa - Februari 2019
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.dr.2019.15.1.258

Abstract

Kecelakaan lalu lintas masih menjadi salah satu masalah serius yang dihadapi oleh Pemerintah Indonesia. Berdasarkan data kecelakaan Satlantas Polres Purbalingga tahun 2016 sampai dengan 2017, terjadi 1130 kasus. Fasilitas perlengkapan jalan merupakan salah satu faktor penyebab tingginya nilai resiko kecelakaan. Salah satu upaya untuk mengurangi angka kecelakaan yaitu dengan melakukan penentuan dan penanganan lokasi rawan kecelakaan. Tujuan kajian ini adalah untuk menentukan lokasi rawan kecelakaan dengan pendekatan fasilitas perlengkapan jalan. Sehingga, lokasi rawan kecelakaan dapat diprediksi sebelum insiden kecelakaan terjadi melalui pembobotan parameter fasilitas perlengkapan jalan. Penelitian dilakukan pada sepuluh ruas jalan di Kabupaten Purbalingga. Lima fasilitas perlengkapan jalan yang digunakan dalam pembobotan yaitu rambu lalu lintas, marka jalan, alat pemberi isyarat lalu lintas, alat penerangan jalan, dan alat pengendali dan pengaman pengguna jalan. Interval pembobotan untuk marka jalan, rambu lalu lintas dan alat pemberi isyarat lalu lintas adalah 1-9 dengan interval 1. Alat penerangan jalan dan alat pengendali dan pengaman pengguna jalan memiliki interval 1-9 dengan interval 2. Berdasarkan hasil pembobotan fasilitas perlengkapan jalan, urutan sepuluh lokasi rawan kecelakaan di Kabupaten Purbalingga adalah Jln. raya turut Desa Serang, Jln. raya turut Desa Selanegara, Jln. raya turut Desa Gembong, Jln. raya turut Desa Mangunegara, Jln. raya turut Desa Karanganyar, Jln. raya Mayjend Sungkono Desa Kalimanah Wetan, Jln. raya turut Desa Bajong, Jln. raya turut Desa Bojongsari, Jln. raya AW. Sumarmo Desa Kembaran Kulon, dan Jln. raya turut Desa Tlahab Lor
EVALUASI PENERAPAN ZONA SELAMAT SEKOLAH DI SEKOLAH DASAR Sugiyanto, Gito; R.P.H., Muhammad Diaz; Santi, Mina Yumei; Indriyati, Eva Wahyu
Media Teknik Sipil Vol 14, No 2 (2016): Agustus
Publisher : Department of Civil Engineering, Faculty of Engineering, University of Muhammadiyah Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (202.143 KB) | DOI: 10.22219/jmts.v14i2.3706

Abstract

Pemerintah Indonesia menerapkan suatu program yang diberi nama Zona Selamat Sekolah (ZoSS) sebagai salah satu instrumen untuk mengurangi kecepatan kendaraan di lokasi sekitar sekolahan. Tujuan dari studi ini adalah untuk mengevaluasi penerapan Zona Selamat Sekolah di sekolah dasar di Kabupaten Banyumas. Evaluasi penerapan ZoSS dilakukan di tiga sekolah dasar di Kabupaten Banyumas yaitu di SDN 1 Bobosan, SD 1 Al Irsyad and SDN 4 Purwanegara. Evaluasi dilakukan dengan cara melakukan observasi fasilitas perlengkapan ZoSS seperti dimensi, zebra cross, rambu dan marka jalan yang selanjutnya dibandingkan dengan SK Direktur Jenderal Perhubungan Darat No. 3236/AJ 403/DRJD/2006. Berdasarkan hasil analisis, pemenuhan fasilitas kelengkapan zona selamat sekolah berupa dimensi (panjang ZoSS), zebra cross, rambu lalu lintas dan marka jalan, beberapa fasilitas belum sesuai dengan standar yang ada. Kecepatan sesaat kendaraan, rata-rata kecepatan sebelum lokasi ZoSS relatif lebih rendah, tetapi masih lebih besar jika dibandingkan dengan batas kecepatan maksimum yang diijinkan di lokasi ZoSS (20 km/jam atau 25 km/jam). Rata-rata kecepatan kendaraan di lokasi ZoSS untuk sepeda motor 34,75 km/jam dan untuk mobil penumpang 29,26 km/jam, sehingga penerapan ZoSS belum efektif. Diperlukan adanya perbaikan pemenuhan kelengkapan fasilitas ZoSS untuk meningkatkan kinerja keselamatan lalu lintas.
Pengaruh Penggunaan Aspal Modifikasi Nano Zeolit Terhadap Karakteristik Marshall Campuran Beraspal Panas HRS-WC Teknik Sipil, Jurnal; Indriyati, Eva Wahyu; Subagio, Bambang Sugeng; Rahman, Harmein; Wibowo, Sony Sulaksono
Jurnal Teknik Sipil Vol 31 No 1 (2024): Jurnal Teknik Sipil - Edisi April
Publisher : Institut Teknologi Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5614/jts.2024.31.1.5

Abstract

Abstrak Penggunaan material nano merupakan metode perbaikan sifat aspal yang sedang banyak dikembangkan saat ini. Material nano memiliki sifat fisik, kimia dan biologi yang berbeda dengan sifat aslinya, serta menunjukkan sensitifitas terhadap temperatur tinggi, daktilitas tinggi, dan luas permukaan yang besar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan aspal modifikasi nano zeolit terhadap karakteristik marshall campuran beraspal panas HRS-WC. Material nano zeolite yang digunakan pada penelitian ini disintesis dari zeolit alam dari deposit Gunungkidul, Jawa Tengah. Sedangkan aspal yang digunakan adalah aspal pen 60/70 produksi Pertamina. Aspal ini kemudian dimodifikasi dengan menambahkan material nano zeolit ke dalam aspal pen 60/70 dengan variasi kadar penambagan nano zeolit sebesar 0,1%, 0,2% dan 0,3%. Penggunaan aspal modifikasi nano zeolit sebagai material pengikat pada campuran beraspal panas HRS-WC dapat menurunkan nilai Kadar Aspal Optimum (KAO) jika dibandingkan dengan campuran beraspal panas HRS-WC menggunakan aspal pen 60/70. Selain itu, penggunaan aspal modifikasi nano zeolit dapat meningkatkan nilai stabilitas, kepadatan, dan VFA. Sedangkan nilai VIM dan VMA mengalami penurunan pada campuran beraspal panas HRS-WC menggunakan aspal modifikasi nano zeolit. Dari tinjauan nilai flow dan MQ, penggunaan aspal modifikasi nano zeolit menghasilkan campuran yang memiliki kekakuan lebih besar dibandingkan campuran beraspal panas HRS-WC menggunakan aspal pen 60/70. Kata-kata Kunci: Campuran beraspal panas, karakteristik Marshall, material nano, zeolit alam. Abstract Nano materials are currently being widely used to modify asphalt. Nanomaterials have physical, chemical and biological properties that are different from their original properties, and show sensitivity to high temperatures, high ductility and large surface areas. This research aims to determine the effect of using nano zeolite modified asphalt on the marshall characteristics of HRS-WC hot mix asphalt. The nano zeolite material used in this research was synthesized from natural zeolite from Gunungkidul, Central Java. Meanwhile, the asphalt used is asphalt pen 60/70 produced by Pertamina. This asphalt was then modified by adding nano zeolite material to asphalt pen 60/70 with varying percentages of nano zeolite addition of 0.1%, 0.2% and 0.3%. The use of nano zeolite modified asphalt as a binding material in the HRS-WC hot mix asphalt can reduce the Optimum Asphalt Content (OAC) compared to the HRS-WC hot mix asphalt using asphalt pen 60/70. In addition, the use of nano zeolite modified asphalt can increase the stability, density and VFA values. Meanwhile, the VIM and VMA values decreased in the HRS-WC hot mix asphalt using nano zeolite modified asphalt. From a review of the flow and MQ values, the use of nano zeolite modified asphalt produces a mixture that has greater stiffness than the HRS-WC hot asphalt mixture using asphalt pen 60/70. Keywords: Asphalt mixure, Marshall characteristic, nano material, natural zeolite.