Claim Missing Document
Check
Articles

Found 25 Documents
Search

Analisis Indeks Erosivitas Hujan menggunakan Metode Bols dan Utomo (Studi Kasus: Sub DAS Way Pubian, Das Way Seputih, Provinsi Lampung) Agestia, Lady; Romdania, Yuda; Ashruri, Ashruri; Herison, Ahmad
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol 11, No 2 (2023): Edisi Juni 2023
Publisher : Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Indonesia has a tropical climate which results in high rainfall throughout the year. The high rainfall makes Indonesia prone to erosion. The ability of rainfall to cause erosion is called rainfall erosivity. The study aims to calculate the rainfall erosivity index in the Way Pubian Subwatershed area by comparing the Bols and Utomo methods. The research methods used include; data consistency test, rainfall analysis, and calculation of rainfall erosivity index. Based on several studies on the erosivity index, in the Indonesian region the calculation of the Bols Method erosivity index often gets a higher value than the Utomo Method because the data used for the calculation of the Bols Method requires more data than the Utomo Method which only uses monthly rainfall data. The conclusion is that the Bols Method erosivity index value is 2651.2120 and the Utomo Method is 1008.3435, the Bols Method erosivity index value is higher than the Utomo Method value with an interval of 1642.8685. The use of the Bols equation to calculate the erosivity index value is considered safer to use in estimating the erosion rate. Keywords: Bols, Rainfall Erosivity, Sub Das Way Pubian, Utomo
Implementasi Building Information Modeling (BIM) dalam Analisis Waste Material Tulangan Balok pada Gedung Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung Khotimah, Siti Usnul; Husni, Hasti Riakara; Bayzoni, Bayzoni; Ashruri, Ashruri
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol 12, No 1 (2024): Edisi Maret 2024
Publisher : Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

 AbstrakBahan limbah mengacu pada inefisiensi dalam penggunaan bahan, alokasi sumber daya, dan manajemen waktu selama pekerjaan konstruksi. Software Autodesk Revit dan Cutting Optimization Pro sebagai alternatif bahan analisis limbah memiliki beberapa keunggulan antara lain akurasi, pengurangan human error, dan efektivitas waktu. Prosesnya melibatkan pemodelan objek menggunakan Autodesk Revit untuk menghasilkan Bar Bending Schedule (BBS). Selanjutnya hasil BBS tersebut diinput ke dalam Cutting Optimization Pro untuk mendapatkan daftar pemotongan. Dalam penelitian ini digunakan dua jenis tulangan balok. Tipe-1 adalah pemasangan tulangan per bentang, tipe-2 adalah pemasangan tulangan dengan panjang bentang maksimal yang dapat digunakan. Analisis dilakukan dengan menggunakan perhitungan perhitungan bahan limbah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat kebutuhan tulangan balok tipe-2 lebih kecil dibandingkan tipe-1 dengan selisih sebesar 33,28%. Selain itu, berat limbah perkuatan tipe-2 lebih rendah 17,19% dibandingkan rata-rata berat total limbah kedua jenis tersebut. Dari segi Tingkat Pemborosan, perkuatan tipe-2 37,75% lebih efisien, menjadikan pilihan yang lebih efektif. Kata Kunci : Limbah, Autodesk Revit, Cutting Optimization Pro, Tulangan, Balok, Jadwal Pembengkokan Batang, Analisa Limbah.Waste material adalah bentuk pemborosan yang disebabkan oleh ketidakefektifan penggunaan material, sumber daya, dan waktu selama pengerjaan konstruksi. Software Autodesk Revit dan Cutting Optimization Pro sebagai alternatif untuk menganalisis material limbah memiliki beberapa keunggulan, termasuk keakuratan, minimal human error , dan efektivitas waktu. Proses penelitian melibatkan pemodelan objek menggunakan software Autodesk Revit untuk menghasilkan output Bar Bending Schedule (BBS). Selanjutnya, hasil BBS diinput ke software Pemotongan Optimasi Pro untuk mendapatkan daftar pemotongan . Pada penelitian ini menggunakan 2 tipe penulangan balok, tipe-1 merupakan pemasangan tulangan per segmen, tipe-2 merupakan pemasangan tulangan dengan panjang bentang maksimum yang dapat digunakan. Analisis dilakukan dengan menggunakan rumus perhitungan bahan limbah . Hasil penelitian menunjukkan bahwa berat kebutuhan tulangan balok pada tipe-2 lebih kecil dibandingkan dengan tipe-1, dengan selisih sebesar 33,28%. Selain itu, berat sisa tulangan tipe-2 lebih kecil sebesar 17,19%. Dalam hal Waste Level, tulangan tipe-2 lebih hemat sebesar 37,75%, sehingga tulangan tipe-2 lebih efektif digunakan. Kata kunci : Limbah, Autodesk Revit, Cutting Optimization Pro, Tulangan, Balok, Jadwal Bending Batang, Analisis Limbah .
Penerapan Buiding Information Modeling (BIM) dalam Perbandingan Quantity Take Off Material pada Jembatan Kecamatan Way Bungur Kabupaten Lampung Timur Adha, Emil Surya; Bayzoni, Bayzoni; Ashruri, Ashruri; Husni, Hasti Riakara
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol 11, No 4 (2023): Edisi Desember 2023
Publisher : Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengaruh digitalisasi dalam industri memberikan kesempatan yang lebih besar dan luas dalam mencari desain konstruksi modern yang inovatif dan berkelanjutan. Building Information Modeling (BIM) merupakan perkembangan digital yang berdampak besar dalam sektor industri Architecture, Engineering, and Construction (AEC).Penelitian ini mengimplementasikann Building Information Modelling (BIM) di dalam pengerjaannya. Objek model berdasarkan data pada Proyek Pembangunan Jembatan Kali Pasir Ruas Jalan Desa Tanjung Tirto–Desa Kalipasir, Lampung Timur. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui selisih perhitungan volume quantity take off metode konvensional dengan volume quantity take off outputsoftware Autodesk Revit 2024 student version. Metode penelitian yang digunakan berupa pemodelan struktur 3D menggunakan software Autodesk Revit yang berfokus pada bagian rebar jembatan. Setelah bagian jembatan selesai dimodelkan, output quantity take off berdasarkan software akan dianalisis lebih lanjut melalui Microsoft Excel. Hasilnya, didapat persentase selisih perbandingan antara metode konvensional dan metode berbasis BIM sebesar 4,04 % untuk tulangan. Diperoleh total volume tulangan sebesar 20592,14 kg dari metode berbasis BIM, sebesar 19759,5 kg dengan metode konvensional yang menghasilkanselisih sebesar 832,64 kg.
STUDI POTENSI EKOWISATA MANGROVE DI PETENGORAN, KABUPATEN PESAWARAN Cesarani, Anisa; Herison, Ahmad; Ashruri, Ashruri; Romdania, Yuda
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol 11, No 2 (2023): Edisi Juni 2023
Publisher : Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Mangrove ecotourism is difficult to establish. This is caused by the lack of awareness of the community and village officials in managing these tourist attractions. Activities to develop the Petengoran mangrove ecotourism area to improve the welfare of coastal communities through the preparation of guidelines for the development of mangrove ecotourism for stakeholders from Gebang Village. So this study aims to determine the type, density value, frequency, dominance and important index value (INP) of the Petetengoran mangrove by collecting data using the line transect method by counting the number of species (trees, poles, saplings, seedlings). From the research results with 3 observation plots, four species were found, namely: Avicennia Marina, Ceriops Sp, Rhizophora Apiculata, Rhizophora Stylosa. The type of mangrove that has the highest important value index (INP) for the tree level is that of Rhizophora Apiculata (INP: 165.85) and the lowest is Ceriops Sp (INP: 7.14), for the sapling/sapling level the mangrove species has an important value index the highest and lowest was Rhizopora stylosa (INP : 15, 69). As for the seedling level, the species that had the highest and lowest importance value index were Rhizophora Apiculata and Rhizopora stylosa (INP : 165.85) and the lowest (INP: 15.69). It was concluded from the results that have been carried out that the Petengoran mangrove forest area can be said to be suitable for development as an ecotourism destination with the results of the analysis of the density of the mangrove vegetation showing that the dominant plant species is Rhizophora Apiculata, so that the condition of the mangrove forest in Petengoran, Padang Cermin District, is included in the condition category. good with moderate criteria, not too dense.
Analisis Waste Material pada Tulangan Kolom Berbasis Building Information Modeling (BIM) Fernanda, Raka Aditya; Bayzoni, Bayzoni; Husni, Hasti Riakara; Ashruri, Ashruri
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol 11, No 2 (2023): Edisi Juni 2023
Publisher : Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

This research aims to investigate the influence of implementing BIM concepts on waste material analysis in type 1 and type 2 column reinforcement. Type 1 column reinforcement refers to the reinforcement applied on each floor separately, while type 2 column reinforcement refers to the reinforcement applied every two floors. In this research, the BIM concept is implemented using Autodesk Revit software. The research process begins with data collection, 3D structural modeling, reinforcement modeling, inputting reinforcement schedule marks, clash detection, outputting the Bar Bending Schedule (BBS), cutting lists, and waste material analysis.  The research findings indicate that the total weight of type 1 column reinforcement requirement is 29319.17 kg for D16 and 10232.06 kg for Ø10, with a total weight of waste reinforcement is 2739.17 kg for D16 and 120.64 kg for Ø10. Meanwhile, the total weight of type 2 column reinforcement requirement is 32103.36 kg for D16 and 10232.06 kg for Ø10, with a total weight of waste reinforcement is 6350.03 kg for D16 and 120.64 kg for Ø10. The waste level of type 1 column reinforcement is 9.34% for D16 and 1.18% for Ø10, while the waste level of type 2 column reinforcement is 19.78% for D16 and 1.18% for Ø10. Based on the research findings, it can be concluded that type 1 column reinforcement is more effective and efficient compared to type 2 column reinforcement in terms of the weight requirement and waste generated.
Implementasi Building Information Modeling (BIM) Dalam Analisis Waste Material Tulangan Balok Pada Gedung Kuliah Umum 2 Institut Teknologi Sumatera Nurvireza, Daffa; Bayzoni, Bayzoni; Husni, Hasti Riakara; Ashruri, Ashruri
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol 11, No 4 (2023): Edisi Desember 2023
Publisher : Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan teknologi tak terhindarkan, termasuk dalam industri konstruksi. Inovasi bertujuan untuk mempercepat penjadwalan, menghemat biaya, dan mengurangi pemborosan material. Melaksanakan konstruksi bangunan tanpa menghasilkan waste material merupakan suatu tantangan yang sulit. Oleh karena itu, konsep Building Information Modeling (BIM) diterapkan dalam perencanaan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam penggunaan material, dengan tujuan meminimalisir waste material. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi penerapan Building Information Modeling (BIM) dalam optimalisasi waste material pada penulangan balok. Penerapan Building Information Modeling (BIM) dalam penelitian ini menggunakan software Autodesk Revit. Tahapan penelitian mencakup pengumpulan data, pemodelan struktural 3D, pemodelan tulangan, input schedule mark tulangan, clash detection, output Bar Bending Schedule (BBS), cutting list menggunakan software 1D Cutting Optimization Pro, dan analisis waste material. Hasil penelitian menunjukkan berat total sebesar 188.655,89 kg. Persentase waste material pada D10 adalah 0,5%, D13 adalah 6,46%, D16 adalah 6,07%, dan D19 adalah 15,09%
Pemodelan Gedung Kuliah Bersama Politeknik Negeri Lampung Menggunakan Building Information Modeling (BIM) Anggraini, Tiara; Husni, Hasti Riakara; Bayzoni, Bayzoni; Ashruri, Ashruri
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol 11, No 3 (2023): Edisi September 2023
Publisher : Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Building Information Modeling (BIM) is one of the technologies that can present information about building elements through 3D modeling. One of the BIM software that can be used to model buildings in 3D is Autodesk Revit. The purpose of this research is to model the Joint Lecture Building of Lampung State Polytechnic in 3D by applying the BIM concept to obtain the volume of work as a reference for making decisions when operational and maintenance will be carried out and comparing the results obtained with the existing Bill of Quantity (BoQ). The data used in this research refers to the as plan drawing. The modeling process involves setting units, creating grids and levels, creating structural families and modeling them, creating architectural families and modeling them, entering identity data, conducting clash checks, and then issuing the volume of work. This research produces the volume of work on wall paint, doors, windows, tiles (ceramic/granite), and ceilings with scenarios in the form of volume for each room on each floor. Based on the results of this research, it can be concluded that modeling the Joint Lecture Building of Lampung State Polytechnic using the BIM concept with Autodesk Revit 2023 software is a more effective and efficient method because the volume output obtained is not only comprehensive but can be specialized on certain floors or rooms.Key words : Building Information Modeling (BIM), Autodesk Revit, operational and maintenance
Analisis Waste Material Tulangan Pelat Menggunakan Building Information Modeling (BIM) Pada Proyek Pembangunan SMPN 41 Bandar Lampung Bastari, Muh Alieftama Dytam; Husni, Hasti Riakara; Bayzoni, Bayzoni; Ashruri, Ashruri
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol 12, No 1 (2024): Edisi Maret 2024
Publisher : Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Building Information Modeling (BIM) telah muncul sebagai pendekatan yang efektif dalam merancang, membangun, dan mengelola proyek konstruksi. Salah satu permasalahan dalam proyek konstruksi yaitu adanya waste material. Penelitian ini dilakukan di Proyek Pembangunan SMPN 41 Bandar Lampung. Tujuan penelitian ini yaitu menghasilkan volume total, berat material tulangan pelat, dan mengetahui perbandingan waste material tulangan tipe 1 dan 2 (untuk tipe 1 pola pemotongan per segmen dan tipe 2 pola pemotongan per 12 meter). Metode penelitian menggunakan software Autodesk Revit dan 1D Cutting Optimization Pro. Hasil analisis didapatkan berat total volume material pelat sebesar 2402,10 kg untuk tipe 1 dan 2166,60 kg untuk tipe 2. Untuk persentase berat material, tulangan tipe 2 lebih hemat 9,80% dibanding tipe 1. Untuk persentase waste material, tulangan pelat tipe 2 lebih hemat 36,36 % dibandingkan tipe 1. Berdasarkan waste level, tulangan pelat tipe 1 sebesar 7,44% serta tulangan pelat tipe 2 sebesar 3,00%. Sehingga tulangan pelat tipe 2 lebih kecil 4,44 % dibandingkan tipe 1. Penyebab terjadinya waste material pada penelitian ini karena adanya perbedaan pola pemotongan pada tulangan.Kata kunci : Sisa Material, Building Information Modeling (BIM), Autodesk Revit, 1D Cutting Optimization Pro, Volume Material.
Implementasi Building Information Modeling (BIM) untuk Maintenance Gedung Laboratorium Teknik OZT Institut Teknologi Sumatera Prameswari, Sabrina Cintia; Husni, Hasti Riakara; Bayzoni, Bayzoni; Ashruri, Ashruri
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol 12, No 1 (2024): Edisi Maret 2024
Publisher : Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Implementasi Building Information Modeling (BIM) menggunakan Autodesk Revit 2023 dimana memodelkan 3D Gedung Laboratorium Teknik OZT Institut Teknologi Sumatera untuk menghasilkan output volume pekerjaan seperti pintu, jendela, penutup lantai, cat, dan plafon sebagai informasi yang diperlukan untuk fase pemeliharaan dan perawatan (O&M). Data penelitian meliputi gambar kerja, Bill of Quantity (BoQ), dan informasi terkait lainnya. Tahapan penelitian meliputi pengumpulan data, pemodelan 3D, identity data, clash check, pemodelan 4D, dan penyusunan laporan. Hasil pemodelan digunakan untuk menyusun skenario pemeliharaan dan perawatan gedung. Perbandingan volume pekerjaan dari hasil pemodelan dengan BoQ menunjukkan adanya perbedaan disebabkan oleh beberapa faktor. Kesimpulan menunjukkan bahwa hasil pemodelan BIM dapat digunakan sebagai referensi untuk pengambilan keputusan dalam pemeliharaan dan perawatan gedung karna dinilai merupakan metode yang lebih efektif dan efisien baik perencanaan maupun maintenance gedung. Pemodelan BIM bisa merepresentasikan bentuk nyata bangunan sertaoutput volume yang dihasilkan dikelompokkan berdasarkan tiap ruangan, tiap lantai, dan secara keseluruhan.
Analisis Waste Material Tulangan Pelat Menggunakan Building Information Modeling (BIM) pada Proyek Pembangunan Gedung Kantor Baru Pengadilan Agama Gedong Tataan Atullah, Rafif Ansori; Husni, Hasti Riakara; Bayzoni, Bayzoni; Ashruri, Ashruri
Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain Vol 11, No 3 (2023): Edisi September 2023
Publisher : Jurnal Rekayasa Sipil dan Desain

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemajuan teknologi membuat manusia harus bisa beradaptasi dengan teknologi seperti Building Information Modelling (BIM). Salah satu permasalahan dalam proyek konstruksi yaitu adanya waste material. Penelitian ini dilakukan di Proyek Pembangunan Gedung Kantor Baru Pengadilan Agama Gedong Tataan. Tujuan penelitian ini yaitu menghasilkan volume total dan berat material tulangan pelat, mengetahui perbandingan waste material tulangan tipe 1 dan 2, serta mengetahui penyebab terjadinya waste material pada proyek ini. Metode penelitian yang digunakan yaitu kuantitatif eksperimental murni serta menggunakan software Autodesk Revit dan 1D Cutting Optimization Pro. Berdasarkan hasil analisis didapatkan berat total volume material pelat sebesar 34808,74 kg untuk tipe 1 dan 28824,59 kg untuk tipe 2. Untuk persentase berat material, tulangan tipe 2 lebih hemat 17,19% dibanding tipe 1. Untuk persentase wastematerial, tulangan pelat tipe 2 lebih hemat 84,12 % dibandingkan tipe 1. Berdasarkanwaste level, tulangan pelat tipe 1 D6 sebesar 27,44 %, D10 sebesar 0,20% serta tulangan pelat tipe 2D6 sebesar 3,08%, D10 sebesar 0,48%. Sehingga tulangan pelat tipe 2 D6lebih kecil 24,36 % dibandingkan tipe 1. Tulangan pelat tipe 1 D10 lebih kecil 0,28 % dibandingkan tipe 2. Penyebab terjadinya waste material pada penelitian ini karena adanya perbedaan pola pemotongan pada tulangan. Kata kunci : Sisa Material, Building Information Modeling (BIM), Autodesk Revit, Software 1D Cutting Optimization Pro, Volume Material.