Adriani Rahma Pudyaningtyas, Adriani Rahma
Sebelas Maret University

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

PENINGKATAN KEMAMPUAN PENGENALAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN TEBAK KATA PADA ANAK KELOMPOK B TK/RA CEMARA DUA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2015/ 2016 Wulansari, Twenty Eka Catur; Hafidah, Ruli; Pudyaningtyas, Adriani Rahma
Kumara Cendekia Vol 6, No 1 (2018): Kumara Cendekia
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (635.789 KB) | DOI: 10.20961/kc.v6i1.35002

Abstract

HUBUNGAN ANTARA REGULASI DIRI DENGAN KESIAPAN SEKOLAH ANAK USIA 5-6 TAHUN Nugraheni, Anindya; Rahmawati, Anayanti; Pudyaningtyas, Adriani Rahma
Kumara Cendekia Vol 9, No 3 (2021): Kumara Cendekia
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/kc.v9i3.51491

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara regulasi diri dengan kesiapan sekolah anak usia 5-6 tahun. Desain penelitian ini adalah Penelitian ini akan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian korelasi. Sampel penelitian sejumlah 100 anak usia 5-6 tahun di TK segugus 5 Kenangan, Banaran, Boyolali yaitu TK Aisyiyah 1 Boyolali, TK Aisyiyah 5 Boyolali, TK Aisyiyah 6 Boyolali, TK Almabrur Boyolali, TK Muslimat NU 1 Boyolali dan TK Kemala Bhayangkari 62. Hasil analisis data menunjukkan bahwa pertama, nilai koefisien korelasi sebesar 0,591 dan menunjukkan hubungan positif yang artinya apabila kesiapan sekolah semakin baik, maka, regulasi diri anak usai 5-6 tahun semakin baik pula. Kedua, uji hipotesis menunjukkan angka 0,000<0,05 maka H0 ditolak. Hal ini membuktikan bahwa kesiapan sekolah dengan regulasi diri anak usia 5-6 tahun. Regulasi diri berhubungan dengan kesiapan sekolah karena regulasi diri merupakan salah satu bekal anak untuk bisa beradaptasi dengan lingkannya sehingga mendukung kesiapan sekolah anak. Hal tersebut penting karena anak yang telah memiliki kesiapan untuk sekolah akan memperoleh keuntungan dan kemajuan dalam perkembangan selanjutnya. Selain itu, regulasi diri anak-anak prasekolah, termasuk kepatuhan dan kontrol diri mereka, dapat memengaruhi keberhasilan siswa seperti yang diharapkan, anak-anak untuk mengikuti peraturan kelas dan arahan guru, berbagi mainan, dan menunggu giliran mereka. 
Kemampuan Berpikir Simbolik Pada Anak Usia 5-6 Tahun Priyono, Felani Henrianti; Rahmawati, Anayanti; Pudyaningtyas, Adriani Rahma
Kumara Cendekia Vol 9, No 4 (2021): Kumara Cendekia
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/kc.v9i4.53280

Abstract

Artikel ini merupakan kajian literatur kemampuan berpikir simbolik pada anak usia 5-6 tahun. Kemampuan berpikir simbolik merupakan sebuah lingkup perkembangan kognitif yang berhubungan dengan kemampuan mengingat dan berpikir mengenai simbol atau membayangkan suatu objek yang  tidak  ada  dengan  menggunakan lambang bilangan dan huruf. Mengenal lambang bilangan dan huruf penting bagi keberhasilan belajar anak usia 5-6 tahun, karena berhubungan dengan persiapan masuk Sekolah Dasar yang belajar mengenai baca, tulis, dan hitung.
Perkembangan Motorik Halus pada Anak Usia 5 Tahun dengan Ambidextrous Pudyaningtyas, Adriani Rahma; Wulandari, Mega Sinta
Jurnal CARE (Children Advisory Research and Education) Vol. 11 No. 2 (2024): Januari
Publisher : Universitas PGRI Madiun

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25273/jcare.v11i2.20456

Abstract

Preferensi penggunaan tangan kanan dan kiri pada anak rata-rata menetap pada usia 3 tahun. Anak dengan ambidextrous memiliki keistimewaan tidak memiliki preferensi penggunaan tangan. Artinya, anak dapat menggunakan tangan kanan dan kirinya dengan baik. Keterampilan menggunakan tangan dan kiri berkaitan dengan perkembangan motorik halus anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perkembangan motorik halus anak dengan ambidextrous. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Subjek dalam penelitian ini adalah anak dengan ambidextrous berusia 5 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hambatan perkembangan motorik halus anak dengan ambidextrous. Meskipun anak dapat menggunakan kedua tangannya dengan baik, tetapi kekuatan kedua tangan tidak seimbang. Kecepatan penyelesaian tugas telihat berbeda antara penggunaan tangan kanan dan kiri. Kekuatan tangan kanan lebih tinggi daripada tangan kiri. Hal tersebut disebabkan oleh stimulasi yang diberikan oleh lingkungan yang tidak seimbang antara stimulasi untuk tangan kanan dan kiri. Lingkungan khususnya sekolah perlu menyadari keistimewaan dari setiap anak, sehingga mampu untuk memberikan stimulasi individual pada anak yang membutuhkan.
MENINGKATKAN KOMPETENSI PROFESIONALISME GURU PAUD MELALUI PELATIHAN PENERAPAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) Hafidah, Ruli; Dewi, Nurul Kusuma; Syamsudin, Muh. Munif; Pudyaningtyas, Adriani Rahma; Nurjanah, Novita Eka; Sholeha, Vera
JP2KG AUD (Jurnal Pendidikan, Pengasuhan, Kesehatan dan Gizi Anak Usia Dini) Vol. 3 No. 1 (2022)
Publisher : PG PAUD Universitas Negeri Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26740/jp2kgaud.2022.3.1.19-34

Abstract

Kesiapan Orang Tua Mendampingi Anak Menjalani Masa Transisi Menuju Sekolah Dasar Pudyaningtyas, Adriani Rahma; Dewi, Nurul Kusuma; Sholeha, Vera; Rahmawati, Anayanti; Palupi, Warananingtyas; Syamsuddin, Muhammad Munif
Aulad: Journal on Early Childhood Vol. 8 No. 1 (2025): January-April 2025
Publisher : Perkumpulan Pengelola Jurnal PAUD Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/aulad.v8i1.815

Abstract

Anak berpindah dari TK ke SD pada usia 6-7 tahun. Menjalani masa transisi tidak hanya membutuhkan kesiapan anak, tetapi juga kesiapan orang tua. Kesiapan orang tua meliputi stimulasi, dukungan, dan sikap yang diberikan kepada anak, sehingga anak siap bersekolah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kesiapan orang tua mendampingi anak menuju SD. Penelitian dilaksanakan di Surakarta, Boyolali, Sukoharjo, Karanganyar, Wonogiri, Sragen, dan Klaten. Subjek penelitian adalah orang tua yang memiliki anak berusia 5-6 tahun sejumlah 353 orang. Kesiapan orang tua diukur dengan menggunakan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan orang tua cukup siap dalam mendampingi anak menuju SD. Orang tua memberikan stimulasi, dukungan, dan sikap yang cukup baik bagi anak. Namun, stimulasi dan dukungan yang diberikan oleh orang tua dalam hal membacakan buku cerita kepada anak masih tergolong rendah. Penting bagi orang tua untuk dapat terlibat aktif dalam kegiatan membaca bersama dengan anak, sehingga kesiapan literasi pada anak dapat berkembang dengan lebih baik.