Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Pola Adaptasi Mahasiswi Non Buddhis Di Lingkungan Asrama Putri Kampus STAB Negeri Sriwijaya Sabar Marjoko
Jurnal Pendidikan dan Konseling (JPDK) Vol. 4 No. 6 (2022): Jurnal Pendidikan dan Konseling
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jpdk.v4i6.9107

Abstract

Masalah dalam penelitian ini adalah pola adaptasi mahasiswi non-Buddha di Asrama Putri Perguruan Tinggi Agama Buddha Negeri Sriwijaya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan Pola Adaptasi Mahasiswa Non-Buddha di Asrama Putri agar dapat diketahui kondisi psikologis mahasiswa sehingga mampu belajar di lingkungan sosial yang nyaman. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Subyek penelitian ini adalah mahasiswa non-Budha di Perguruan Tinggi Agama Buddha Negeri Sriwijaya Sriwijaya Tangerang. Berdasarkan deskripsi data dan analisis data, dapat disimpulkan bahwa: (1) Bentuk interaksi pada komunitas mahasiswa yang tinggal di Asrama Putri Perguruan Tinggi Agama Buddha Negeri Sriwijaya bersifat asosiatif, hal ini terlihat dari saling menghargai, saling tolong menolong. lain meskipun mereka berbeda agama dan kepercayaan. suku. (2) Secara umum terdapat beberapa faktor yang menghambat proses adaptasi mahasiswi non buddhis di lingkungan Asrama Putri antara lain faktor fisiologis seperti air dan cuaca, serta faktor psikologis berupa sikap mental yang bersumber dari kepribadian individu dan perbedaan bahasa. Faktor pendukung proses adaptasi adalah sikap siswa Buddha yang toleran, terbuka, tidak diskriminatif dan perasaan yang memiliki nasib yang sama dalam perjuangan di luar negeri dan tujuan dalam mencapai tujuan/pendidikan. (3) Proses adaptasi dan interaksi mahasiswa non-Budha di Asrama Putri Perguruan Tinggi Agama Buddha Negeri Sriwijaya terjalin dengan baik karena adanya komunikasi antar mahasiswa yang baik dengan mengutamakan penggunaan bahasa Indonesia karena lebih mudah dipahami. Proses penyadaran diri dan pematangan diri mahasiswi yang tinggal di asrama sebagai lingkungan sosial baru masyarakat membentuk kemandirian, saling percaya dan tanggung jawab bagi mahasiswi dengan segala aturan yang berlaku di dalamnya. (4) dan terbentuknya proses adaptasi dan interaksi mahasiswa non-Budha di lingkungan Asrama Putri Perguruan Tinggi Agama Buddha Negeri Sriwijaya, berimplikasi pada terciptanya suasana kekeluargaan di antara para penghuni Asrama tanpa membedakan suku dan agama. latar belakang agama, sehingga siswa merasa nyaman dalam melaksanakan kegiatan ibadah atau belajar yang pada akhirnya membentuk karakter siswa yang toleran dan menciptakan peningkatan prestasi belajar bagi siswa perempuan khususnya yang tinggal di asrama putri.
Pelatihan Membaca Kitab Suci Dhammapada Untuk Pemuda dan Pengurus Vihara Ariya Dipasena, Desa Ranca Iyuh, Kabupaten Tangerang Sabar Marjoko
Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 3 No. 1 (2023): Januari 2023 - Jurnal Altifani Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat
Publisher : Indonesian Scientific Journal

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25008/altifani.v3i1.316

Abstract

Kitab Suci Dhammapada merupakan salah satu bagian dari Kitab Suci Tripitaka yang berisi tentang kotbah Sang Buddha dalam bentuk syair dan tersusun dalam 26 bab atau vagga. Membaca kitab suci merupakan hal positif yang harus dilatih dan dipraktikkan oleh umat Buddha, namun tidak semua umat buddha mampu membacanya dengan baik dan benar. Hal ini disebabkan karena kitab suci Dhammapada ditulis dalam bahasa Pali, dimana didalamnya terdapat struktur kalimat, konsonan, pelafalan dan tanda baca yang harus dipahami dengan baik. Oleh karena itu kegiatan pelatihan ini merupakan upaya untuk mengenalkan, mengajarkan sekaligus membumikan bahasa Pali dikalangan umat Buddha khususnya para remaja yang diharapkan menjadi ujung tombak untuk penyebaran cara baca kitab Suci Dhammapada. Metode kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah pelatihan dan penyuluhan dengan menggunakan metode ceramah dengan menggunakan media slide power point serta praktik atau demonstrasi tentang cara melafalkan aksara bahasa Pali dalam membaca kitab Suci Dhammapada. Kesimpulan dari pengabdian kepada masyarakat ini adalah remaja buddhis memahami tentang pentingnya mempelajari bahasa Pali dan membaca Kitab Dhammapada agar bisa memahami nilai ajaran Buddha dan melestarikan Buddha Dharma, serta menciptakan regenerasi para calon dhammaduta.
ETIKA KOMUNIKASI DI MEDIA SOSIAL DALAM KAJIAN TRIPITAKA Sabar Marjoko
Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan Vol. 23 No. 1 (2023): Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan
Publisher : Pascasarjana Universitas Hindu Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/ds.v23i1.4075

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengkaji tentang etika komunikasi di media sosial yang bersumber pada Kitab Suci Tripitaka. Etika merupakan bagian nilai kemoralan yang diajarkan oleh setiap agama, sehingga harusnya mampu mengarahkan seseorang untuk berperilaku bijak di dalam melakukan berbagai aktifitas, salah satunya dalam menggunakan media sosial. Namun kenyataannya terdapat penyimpangan penggunaan media sosial di masyarakat yang tidak sesuai dengan etika dan moralitas, seperti black campaign, ujaran kebencian, cyber bullying, sampai dengan penyebaran berita bohong (hoaks). Hal ini menarik untuk diteliti melalui kajian Kitab Suci Tripitaka, sehingga nilai ajaran Buddha mampu menjadi filter sekaligus pedoman bagi masyarakat agar bijak dalam berkomunikasi di media sosial. Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan (library research). Analisis data dalam kajian Tripitaka ini menggunakan teknik hermeneutika teori Paul Ricoeur. Hasil dari kajian penelitian ini adalah dalam menggunakan media sosial harus mengandung kebaikan, ajaran kebenaran, kegembiraan, dan sesuai fakta. Keempat nilai tersebut harus didukung oleh faktor-faktor lain yaitu kehalusan bahasa dan tutur kata, ucapan harus dilandasi cinta kasih, tujuan dan waktu yang tepat dalam penyampaiannya. Wujudnya adalah konten, tulisan, postingan yang mengedukasi, menginspirasi dan bermanfaat. Selanjutnya dalam menerima informasi di media sosial harus bersifat selektif dan kritis, namun tidak anti kritik serta mengutamakan diskusi sehat dalam bermedia sosial.
Pengaruh Perhatian Orang Tua, Pengalaman Keagamaan, Dan Kesadaran Beragama Siswa Terhadap Ekspresi Keagamaan Siswa Sekolah Menengah Atas Dharma Putra Anjali Aprlia; Yuriani Yuriani; Sabar Marjoko
Innovative: Journal Of Social Science Research Vol. 3 No. 3 (2023): Innovative: Journal Of Social Science Research
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/innovative.v3i3.1608

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perhatian orang tua, pengalaman keagamaan, dan kesadaran beragama siswa terhadap ekspresi keagamaan siswa SMA Dharma Putra. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode penelitian ex post facto. Teknik pengambilan sampel penelitian menggunakan simple random sampling. Responden penelitian ini berjumlah 137 siswa yang terdiri dari kelas X, XI, dan XII. Instrument pengumpulan data menggunakan angket yang telah diuji validitas dan reliabilitas. Validitas instrumen penelitian ini menggunakan dua jenis validitas yaitu validitas isi dan validitas empiris. Data yang dikumpulkan sebelum dianalisis menggunakan regresi linier berganda. Dari hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh perhatian orang tua, pengalaman keagamaan, dan kesadaran beragama terhadap ekspresi keagamaan siswa dengan nilai signifikansi 0,004 serta diperoleh Fhitung 4,692 > Ftabel 2,67. Sumbangan efektif pengaruh perhatian orang tua, pengalaman keagamaan, dan kesadaran beragama terhadap ekspresi keagamaan siswa SMA Dharma Putra sebesar 9,6% yakni dengan pola asuh yang benar, penguatan Saddha (keyakinan), serta kesadaran beragama dengan perilaku sesuai nilai ajaran agama yang diyakini.
KARAKTERISTIK KEGIATAN KEAGAMAAN DI SMK DHARMA WIDYA SEBAGAI IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KARAKTER Sabar Marjoko
Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan Vol. 24 No. 1 (2024): Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan
Publisher : Pascasarjana Universitas Hindu Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/ds.v24i1.5942

Abstract

This research aims to explore the value of the characteristics of Buddhist religious activities at Dharma Widya Vocational School as an implementation of student character education in Buddhist-based schools. This type of research is a case study which aims to explore a case by involving the collection of various sources of information. The characteristics of religious activities in Buddhist-based schools certainly differ from each other because they relate to the values that are to be built. There are several activities that are characteristic of religious activities at Dharma Widya Vocational School, such as silent sitting, pabbajja atthasilani, dhamma class, commemoration of Buddhist holidays, almsgiving and social service. These various activities are a form of implementing character education which is adapted to the Strengthening Character Education stipulated by the Ministry of Education and Culture, namely to shape students to have religious, nationalist, independent, mutual cooperation and integrity attitudes.
Peningkatan Kreatifitas Guru Pendidikan Agama Buddha Di Provinsi Banten Marjoko, Sabar; Syah, Rahmat; Sutadi, Sutadi; Suwarni, Iin; Aman, Anwar; Rusmiyati, Rusmiyati
Journal Of Human And Education (JAHE) Vol. 4 No. 3 (2024): Journal of Human And Education
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jh.v4i3.958

Abstract

Dalam menghadapi tuntutan zaman yang mengharuskan inovasi dan kreativitas, guru menghadapi berbagai masalah, termasuk penerapan metode mengajar konvensional, kurangnya kemampuan berpikir divergen, dan kebutuhan mendesak untuk meningkatkan kreativitas. Survei awal mengungkapkan adanya masalah dalam aspek fleksibilitas, elaborasi, kelancaran, originalitas, dan pengambilan risiko di kalangan guru. Kajian ini ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif untuk mengkaji dampak dari serangkaian pelatihan dan workshop yang dirancang untuk meningkatkan kreativitas dan efektivitas pengajaran guru. Evaluasi pre-post training dilakukan untuk mengukur peningkatan kompetensi guru, dengan fokus pada penerapan kurikulum, motivasi mengajar, dan pencapaian tujuan pendidikan. Metodologi ini mencakup analisis deskriptif terhadap data statistik, observasi langsung, dan wawancara dengan peserta pelatihan untuk mendapatkan insight mendalam tentang perubahan dalam praktik mengajar. Hasil dari penelitian ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam berbagai dimensi kinerja guru pasca pelatihan. Analisis data menunjukkan adanya peningkatan dalam fleksibilitas, elaborasi, kelancaran, originalitas, dan pengambilan risiko. Selain itu, ada peningkatan motivasi dan semangat mengajar yang ditandai dengan adopsi metode pembelajaran inovatif dan interaktif. Pelatihan kreativitas pembuatan karya seni dan penguasaan informasi dan teknologi juga memberikan dampak positif, memfasilitasi integrasi seni dalam pembelajaran dan pengembangan literasi digital siswa. Dampak lain termasuk pembentukan jaringan kerjasama antar guru, peningkatan kualitas materi ajar, dan dampak positif terhadap institusi pendidikan seperti STABN Sriwijaya. Penelitian ini menyimpulkan bahwa dengan pelatihan dan pengembangan profesional yang sistematis, guru. Pendidikan Agama Buddha di Provinsi Banten dapat secara signifikan meningkatkan kreativitas dan efektivitas pengajarannya. Peningkatan ini tidak hanya mempengaruhi kinerja guru secara individual, tetapi juga membawa dampak positif terhadap kualitas pengajaran secara keseluruhan, motivasi belajar siswa, dan pencapaian tujuan pendidikan.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MASYARAKAT TIONGHOA MEMILIH AGAMA BUDDHA: STUDI KASUS DI DESA KEDAUNG BARAT KECAMATAN SEPATAN TIMUR KABUPATEN TANGERANG Marjoko, Sabar
Jurnal Cahaya Mandalika ISSN 2721-4796 (online) Vol. 4 No. 2 (2023): Jurnal Cahaya Mandalika
Publisher : Institut Penelitian Dan Pengambangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36312/jcm.v4i2.1391

Abstract

This study aims to determine the factors that influence the Chinese community in the village of West Kedaung to choose Buddhism as a belief. The method in this research is qualitative with a case study approach. Data collection techniques and instruments using observation, interviews and documentation. The validity of the research instrument was tested by conducting persistent observation and triangulation between sources. Data analysis techniques use the Miles & Huberman model. The subject of this research is the Chinese community in West Kedaung Village. The conclusions of this study are (1) Biogenetic motives are the most dominant motive for the Chinese community in Kedaung Barat Village choosing Buddhism. (2) The role of parents in instilling an understanding of Buddhist teachings is an important key in shaping children's beliefs. (3) Parents play a role so that children get a good quality education academically and at the same time obtain moral guidance through education that is characterized by religion, especially schools of Buddhist foundations. (4) Good upbringing, strengthening cultural and religious values ​​is the key for the Chinese community in Kedaung Barat Village so that children continue to choose Buddhism and prevent religious conversions. (5) Parents play a role in providing an understanding that religious differences are not something that needs to be contested, but parents are obliged to take care that children inherit the traditions and religion of their parents as a form of devotion.