Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

Studi Keanekaragaman Tanaman yang Berpotensi sebagai Pestisida Nabati dalam Mengendalikan Hama Plutella xylostella Zuhro, Fatimatuz; Hoesain, Mohammad; Suharto, Suharto
BIO-CONS : Jurnal Biologi dan Konservasi Vol. 6 No. 2 (2024): BIO-CONS: Jurnal Biologi dan Konservasi
Publisher : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/biocons.v6i2.2102

Abstract

Plutella xylostella dikenal sebagai hama oligofag (menyerang pada beberapa famili tanaman), pada semua stadia, baik vegetatif maupun generatif, mulai dari bagian pucuk dan daun tanaman, dari proses pembibitan hingga panen. Plutella xylostella merupakan jenis hama yang rakus dan berpotensi menghancurkan seluruh bagian tanaman jika tidak segera dikendalikan. Tingkat serangannya dapat mengurangi produktivitas tanaman mencapai 100%.  Hama Plutella xylostella telah mengalami resistensi terhadap beberapa jenis insektisida yang digunakan oleh para petani. Berdasarkan hasil uji toksisitas, juga diketahui bahwa Plutella xylostella resisten terhadap beberapa  jenis insektisida, oleh karena itu pemanfaatan pestisida nabati dalam mengendalikan Plutella xylostella merupakan salah satu solusi alternatif yang bijak dan mendukung dalam tercapainya sistem pertanian yang berkelanjutan. Pada umumnya  setiap jenis tanaman mengandung senyawa aktif khusus yang membuatnya dapat dimanfaatkan sebagai pestisida nabati, seperti; senyawa  alkaloid, torpenoid, fenolik, dan senyawa metabolit sekunder lainnya. Beberapa hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa setiap jenis tanaman memiliki memiliki sifat, toksisitas, dan tingkat efektivitasnya tersendiri dalam mengendalikan Plutella xylostella. Potensi beberapa jenis tanaman dalam mengatasi Plutella xylostella  diulas dalam artikel ini, dengan metode mengumpulkan data dan teori dari hasil penelitian terdahulu. Tulisan ini bertujuan untuk memberikan informasi bagi para petani, ilmuwan, dan berbagai pihak yang terkait, khususnya dalam mengatasi permasalahan serangan hama Plutella xylostella pada proses budidaya tanaman.
Keragaman Genetik dan Heritabilitas Sifat Kuantitatif pada Tanaman Jagung (Zea mays) Zuhro, Fatimatuz; Yanik, Carri Noer Fida
BIO-CONS : Jurnal Biologi dan Konservasi Vol. 7 No. 1 (2025): BIO-CONS: Jurnal Biologi dan Konservasi
Publisher : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/biocons.v7i1.2353

Abstract

Artikel ini merupakan hasil review dari beberapa artikel penelitian terdahulu. Tulisan ini bertujuan untuk memetakkan beberapa sifat kuantitatif berupa keragaman genetik, keragaman fenotipe, hereditas, dan tingkat kemajuan genetik berdasarkan beberapa hasil penelitian sebelumnya. Artikel ini dibuat melalui studi referensi, dengan menganalisis dan membandingkan beberapa hasil penelitian jagung dengan varietas yang berbeda dan ditanam di beberapa lokasi yang berbeda. Hasil studi ini memberikan informasi, yaitu pada sebagian besar hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase keragaman fenotipe tanaman jagung lebih besar daripada keragaman genotipenya. Beberapa karakter yang seringkali memiliki heritabilitas tinggi, antara lain: tinggi tanaman, panjang tongkol, jumlah baris per tongkol, berat  biji,  bobot tongkol, dan hasil biji per hektar. Faktor lingkungan memiliki pengaruh terhadap semua karakter atau variabel pengamatan, namun kisaran nilainya berbeda-beda antar karakter.
The effect of disinfectants on fertility of male mice (Mus musculus l.) Khofifah, Nur; Hanizar, Evi; Zuhro, Fatimatuz
Edubiotik : Jurnal Pendidikan, Biologi dan Terapan Vol. 10 No. 01 (2025): Edubiotik : Jurnal Pendidikan, Biologi dan Terapan
Publisher : Biology Education Department, Universitas Insan Budi Utomo, Malang, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33503/ebio.v10i01.987

Abstract

Since the outbreak of COVID-19, disinfectants have not only been used in health facilities, but they have also spread to households. The problem was that people often use disinfectant formulas that did not complied with health institutions guidelines. This study aims was to evaluate the effects of two types of disinfectants on the fertility, parameters of male mice, namely sperm concentration, motility and morphology. This was a true experimental study, with three treatment groups, namely the disinfectant type Alkyl Dimethyl Benzyl Ammonium Chloride (ADBAC) with a concentration of 10 mL/L, pine oil with a concentration of 30 mL/L, and control. The dose of each disinfectant was determined from the initial LD50 study. 20 mL of each disinfectant was sprayed on the cage twice a day in the absence of animals. The animals used were four week old male Mus musculus and were treated for 5 weeks. The parameters observed consisted of sperm concentration, motility, and morphology. All data were analyzed by one way Anova and Duncan's advanced test. The analysis results showed that the disinfectant had no effect on sperm concentration but instead had a negative effect on sperm motility and morphology. Both types of disinfectants reduced the progressive motility of sperm, while ADBAC produced more abnormal sperm morphology than pine oil. This condition is in accordance with other research that sperm motility is closely related to sperm morphology. The results of this study add to the evidence that disinfectants have a negative effect on male fertility parameters, namely sperm quality. The use of disinfectants for long periods also requires attention.  
Respon Pupuk Organik Cair (POC) Ekoenzim terhadap Pertumbuhan Selada Merah (Lactuca sativa Var. Crispa) Dianasari, Rima Maulia; Hanizar, Evi; Zuhro, Fatimatuz
BIO-CONS : Jurnal Biologi dan Konservasi Vol. 6 No. 1 (2024): BIO-CONS: Jurnal Biologi dan Konservasi
Publisher : PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/biocons.v6i1.1774

Abstract

Tanaman selada merah (Lactuca sativa var. Crispa) merupakan sayuran dengan nilai ekonomi yang tinggi. Salah satu Solusi untuk meningkatkan produksi selada merah adalah dengan pemupukan Pupuk Organik Cair (POC) ekoenzim. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi POC ekoenzim terhadap pertumbuhan tanaman selada merah. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok  dengan perlakuan beberapa konsentrasi yaitu 0%,25%,50%,75%,100%, dan pupuk kimia dengan 6 kali pengulangan. Parameter yang diamati adalah panjang daun, jumlah daun, lebar daun, panjang akar, berat basah dan berat kering. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi POC ekoenzim berpengaruh nyata terhadap semua parameter pengamatan selada merah. POC ekoenzim dengan konsentrasi 75% memberikan hasil terbaik ke-2 setelah perlakuan pupuk kimia. Hal ini menunjukkan bahwa perlakuan ekoenzim 75% hampir menyamai pengaruhnya dengan aplikasi pupuk kimia.  
Senyawa Anti Feedant : Mekanisme Kerja dan Perannya sebagai Senyawa Aktif Pestisida Zuhro, Fatimatuz
BIOSAPPHIRE: Jurnal Biologi dan Diversitas Vol. 3 No. 2 (2024): BIOSAPPHIRE
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UNIPAR JEMBER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31537/biosapphire.v3i2.2105

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk membahas dan menyajikan materi tentang senyawa anti feeedant, mekanisme kerja, dan perannya sebagai pestisida nabati secara komprehensif berdasarkan studi referensi dari hasil penelitian beberapa ilmuwan terdahulu. Artikel dibuat dengan metode mengumpulkan data dengan cara memahami dan mempelajari teori-teori dari berbagai literatur yang berhubungan dengan senyawa anti feedant. Kemudian, teori-teori dari berbagai referensi tersebut dianalisis secara kritis dan mendalam agar dapat mendukung tujuan yang diharapkan dalam tulisan ini. Hasil analisis dari beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa senyawa anti feedant sebagian besar diperoleh dari kelompok tanaman, yang mengandung bahan aktif berupa metabolit sekunder, yang jenisnya berbeda-beda, ditentukan oleh jenis dan organ suatu tanaman. Aplikasi senyawa anti feedant pada tanaman akan menghasilkan bau atau aroma yang akan dikenali oleh sel syaraf serangga hama, menghasilkan sinyal yang akan diteruskan ke otak, dan mengakibatkan hama berhenti dari aktivitas memakan tanaman inang. Pengujian aktivitas senyawa anti feedant dapat dilakukan dengan uji pilihan (choice test) atau pun uji tanpa pilihan (no choice test). Dan beberapa hasil penelitian terdahulu telah membuktikan tentang efektivitas senyawa anti feedant yang dikandung oleh beberapa tanaman dalam mengurangi tingkat kerusakan yang diakibatkan oleh serangga hama.
Pemanfaatan Protista Mirip Tumbuhan (Algae) Jenis Alga Cokelat (Phaeophyta), Alga Hijau (Chlorophyta), dan Alga Emas (Chrysophyta) sebagai Bahan Pangan Zuhro, Fatimatuz; Dini, Aisah Meilyna Rima; Ramadan, Noval; Sofia, Nadifatus; Hasanah, Lailatul Homsil
BIOSAPPHIRE: Jurnal Biologi dan Diversitas Vol. 4 No. 2 (2025): BIOSAPPHIRE
Publisher : Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, UNIPAR JEMBER

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengulas potensi alga cokelat, alga hijau, dan alga emas sebagai bahan pangan beserta kandungan nutrisinya, agar dapat dijadikan sebagai sumber referensi pemanfaatan jenis-jenis alga pada industri makanan. Artikel dibuat dengan metode mengumpulkan data dan informasi dengan cara memahami dan mempelajari teori-teori dari berbagai literatur yang berhubungan dengan manfaat alga cokelat, alga hijau, dan alga emas sebagai bahan pangan (studi referensi). Kemudian, teori-teori dari berbagai referensi tersebut dianalisis secara kritis dan mendalam agar dapat mendukung tujuan yang diharapkan dalam tulisan ini. Hasil studi referensi ini memberikan informasi bahwa alga cokelat (Phaeophyta), alga hijau (Chlorophyta), dan alga emas (Chrysophyta) memiliki kandungan nutrisi utama yang sangat lengkap (karbohidrat, protein, dan lemak), mineral yang beragam, serta komponen bioaktif yang berpotensi dalam mendukung kesehatan manusia, sehingga alga tersebut berpotensi untuk dimanfaatkan sebagai bahan pangan atau bahan baku dalam industri pangan.