Dedy Ari Asfar
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN)

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Metafora bentuk manusia dalam sastra lisan mantra Sinding Badan masyarakat Melayu Sambas Ahadi Sulissusiawan; Dedy Ari Asfar; Mariyadi Mariyadi; Agus Syahrani
LITERA Vol 21, No 3: LITERA (NOVEMBER 2022)
Publisher : Faculty of Languages, Arts, and Culture Universitas Negeri Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/ltr.v21i3.55509

Abstract

Mantra sebagai bentuk puisi tradisional merupakan warisan dari kehidupan primitif  zaman purba atau prasejarah yang berkembang sampai hari ini. Selain itu, mantra mengandung bahasa sugestif dan magis bagi para pengamalnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan metafora bentuk manusia (human) pada  mantra Sinding Badan masyarakat Melayu Sambas. Metode dipahami dengan sudut pandang pendekatan linguistik fungsional sistemik dan kajian semiotik sosial. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan metode wawancara. Sumber data penelitian  delapan judul mantra Penyinding Badan yang didapatkan dari narasumber yang berasal dari masyarakat Melayu Sambas. Penelitian ini berhasil mengungkap bahwa pada mantra Sinding Badan ditemukan bentuk-bentuk manusia yang direalisasikan dengan sapaan manusia, pronomina persona pertama tunggal dan pronomina persona kedua tunggal, pronomina posesif pertama tunggal dan pronomina posesif kedua tunggal, dan substitusi nama manusia. Penggunaan bentuk manusia yang dominan dalam mantra adalah metafora bentuk manusia dengan realisasi pronomina posesif “-ku” dan beberapa penggunaan “-mu”. Hal ini menandakan bahwa tingkat “keakuan” atau tujuan mantra digunakan sesuai untuk memberikan pengaruh kepada pemantra sebagai “aku” dalam mantra. Di samping itu,  banyak juga digunakan metafora bentuk manusia yang direalisasikan dengan nama manusia, yakni manusia-manusia yang telah dipercaya oleh Allah SWT untuk memimpin dan terkenal mempunyai kekuatan tertentu. Kata kunci: metafora, manusia, mantra, semiotik sosialThe metaphor of the human form in the oral literature of the Sinding Badan mantra of theSambas Malay community AbstractMantra, as a form of traditional poetry, is a legacy from ancient or prehistoric primitive life that has developed to this day. In addition, mantras contain suggestive and magical language for practitioners. This study aims to describe the use of the metaphor of the human form in the Sinding Badan mantra of the Sambas Malay community. The method is understood from a systemic functional linguistic approach and social semiotic studies standpoint. This study uses a qualitative descriptive research method with the interview method. The research data source for the eight titles of the Penyinding Badan mantra was obtained from informants from the Sambas Malay community. This study revealed that in the Sinding Badan mantra, human forms are found which are realized with human greetings, the first singular personal pronoun, and the second single personal pronoun, the first single possessive pronoun and the second singular possessive pronoun, and the substitution of human names. The predominant use of the human form in mantras is the metaphor of the human form with the realization of the possessive pronoun "-ku" and some uses of "-mu." This indicates that the level of "I" or the purpose of the mantra is used accordingly to give effect to the caster as the "I" in the mantra. In addition, many human-form metaphors are also used, which are realized by the name of humans, namely humans who have been trusted by Allah SWT to lead and are known to have certain powers. Keywords: metaphor, human, mantra, social semiotics
Senyapan dan Kilir Lidah Terhadap Produksi Kalimat pada Video dalam Playlist “Mata Najwa 2021” (Kajian Psikolinguistik) Raisya Putri Khairunnisa; Izzah Juhriyah; Mujahidah Fharieza Rufaidah; Dedy Ari Asfar; Agus Syahrani
CAKRAWALA LINGUISTA Vol 6, No 1 (2023): Volume 6 Number 1 July 2023
Publisher : STKIP Singkawang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26737/cling.v6i1.3214

Abstract

Senyapan dan kilir lidah kerap kali terjadi pada siapa saja, di mana saja, dan kapan saja. Tak jarang tokoh-tokoh ternama yang sudah terbiasa memberikan pidatonya dan berhadapan langsung dengan keramaian mengalami hal tersebut. Ada beberapa faktor penyebab terjadinya, yaitu grogi, tergesa-gesa, berhati-hati dalam pengucapan kata, dan juga tidak fokus. Ini membuktikan bahwa senyapan dan kilir lidah adalah suatu ketidaksengajaan yang secara refleks terjadi begitu saja. Penelitian ini bertujuan untuk menyajikan dan mendeskripsikan data kedalam berbagai macam jenis senyapan dan kilir lidah pada data yang diakses penulis pada tanggal 18 Juli 2021 berupa tiga video full version terbaru akun resmi milik Najwa Shihab dalam playlist YouTube “Mata Najwa 2021” yang berjudul sebagai berikut (1) Jangan Tunggu Giliran, (2) Warga Bantu Warga, dan (3) Dilema Negeri +62. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui metode simak catat pada video-video tersebut. Hasil penelitian menunjukkan terdapat senyapan diam dan senyapan terisi, kekeliruan seleksi (medan semantik), kekeliruan assembling (antisipasi dan perseverasi), dan kekeliruan fitur distingtif.
Persepsi Mahasiswa S-1 Semester Kedua Terhadap Pemanfaatan Photomath dalam Pemecahan Persoalan Matematika pada Proses Perkuliahan Ahmad Rabiul Muzammil; Mariyadi Mariyadi; Dedy Ari Asfar; Muhammad Za’im Shidqi; Raden Adang Edithya Astama; Restu Dermawan Muhammad; Cikal Adinugraha Mahadi
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 12 No. 4 (2023): DIDAKTIKA Nopember 2023
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.285

Abstract

Photomath dalam menyelesaikan persoalan matematika. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif. Data dalam penelitian berupa tanggapan pengguna aplikasi Photomath yang diperoleh dengan teknik wawancara semi terstruktur kepada 7 responden penelitian yang merupakan mahasiswa S-1, Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura semester dua tahun ajaran 2022-2023 yang telah menggunakan dan masih menggunakan Photomath dalam membantu menyelesaikan soal matematika. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik analisis data tematik untuk menemukan beberapa tema persepsi terhadap penggunaan aplikasi Photomath. Hasil penelitian menemukan beberapa tema persepsi, yaitu persepsi kemudahan penggunaan, persepsi kegunaan, persepsi kehati-hatian, dan persepsi keberlanjutan penggunaan.