Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Penguatan kemampuan guru Sejarah di abad 21 melalui pelatihan penulisan sejarah publik untuk guru MGMP Sejarah di Kabupaten Boyolali Nanda Julian Utama; Syaiful Amin; Nugroho Bayu Wijanarko; Junaidi Fery Lusianto; Muhammad Hastya Refanza; Nur Dhuha Indah Paramesty; Nathanael Agung Kristanto
Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial (JIHI3S) Vol. 2 No. 12 (2022)
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

The ability of 21st century teachers is a necessity that must be mastered by educators in order to be able to compete. Mastery of technology and various applications and the ability of teachers to conduct research must also develop so that there is no big gap between teachers and students in technology matters. In the field of history, the development of public history is an opportunity for teachers to develop a history learning base that refers to technology. In public history, a historian in this regard is a teacher who is free to explore a historical theme and present it as interestingly as possible. This training regarding the introduction and application of public history will be carried out in the environment of teachers in the History of Boyolali District Teachers' Meetings (MGMP). The purpose of this training is so that teachers understand what public history is, how it relates to learning in schools, and how to be actively involved in the development of history both based on education and for the community. Kemampuan Guru Abad 21 merupakan sebuah keniscayaan yang harus dikuasai oleh para pendidik agar mampu bersaing. Penguasaan teknologi dan berbagai aplikasi dan kemampuan guru dalam melakukan riset harus berkembang pula agar tidak terjadi gap yang jauh antara guru dan siswa dalam urusan teknologi. Dalam bidang sejarah, pengembangan sejarah publik menjadi sebuah peluang bagi guru untuk mengembangkan basis pembelajaran sejarah yang mengacu pada teknologi. Dalam sejarah publik juga seorang sejarawan dalam kaitan ini adalah guru bebas mengeksplor sebuah tema sejarah dan menyajikannya semenarik mungkin. Pelatihan ini mengenai pengenalan dan pengaplikasian sejarah publik ini akan dilakukan dilingkungan para guru dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Sejarah Kabupaten Boyolali. Tujuan diadakan pelatihan ini agar para guru memahami apa itu sejarah publik, bagaimana hubungannya dengan pembelajaran di sekolah, dan bagaimana terlibat aktif dalam pengembangan sejarah baik yang berbasis Pendidikan maupun untuk masyarakat.
Kardinah in the Frame of Women's Struggle in Tegal (1911 – 1927) Cahyani Indrawati; Nanda Julian Utama
Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 12, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Sriwijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36706/jc.v12i2.20382

Abstract

This article reviews Kardinah's track record in Tegal. The main issues raised were Kardinah's thoughts and role in fighting for women and some impacts of the struggle she carried out in Tegal in 1911 - 1927. The purpose of this research was to reveal Kardinah's role in these aspects of the problem. The scope of this research is in the area of Tegal, Central Java with a research time limit of 1911-1927. The research method used is the historical research method which consists of several stages starting from heuristics, source criticism, interpretation, and historiography. The main sources for this research include government archives, contemporary newspapers, and similar research results. From this research, we found several results in the form of ideas and steps taken by Kardinah to bring Javanese women toward a better life. The initial step was carried out through the provision of educational facilities in the form of sekolah kepandaian putri, Wisma Pranawa. Kardinah also played an important role in promoting local silver crafts and developing Tegalan batik motifs. In the health sector, Kardinah seeks to provide medical facilities which is realized through the establishment of the Kardinah Hospital. Kardinah's progress in women's struggles, which is rarely known to the public outside of her position as Kartini's shadow, makes this study necessary to carry out.Keywords: Kardinah, Women's Struggle, TegalArtikel ini mengulas tentang rekam jejak Kardinah di Tegal. Permasalahan utama yang diangkat adalah bagaimana pemikiran dan peran Kardinah dalam memperjuangkan nasib perempuan dan sejumlah dampak dari perjuangan yang ia lakukan di Tegal tahun 1911 - 1927. Tujuan penelitiannya sendiri adalah untuk mengungkap peran Kardinah pada aspek-aspek yang menjadi permasalahan tersebut. Adapun ruang lingkup penelitian ini di daerah Tegal, Jawa Tengah dengan Batasan waktu penelitian yaitu 1911-1927. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian Sejarah yang terdiri dari beberapa tahapan mulai dari heuristik, kritik sumber, intepretasi, dan historiografi. Sumber utama dalam penelitian ini diantaranya arsip pemerintahan, surat kabar sezaman, dan hasil penelitian sejenis. Dari penelitian ini ditemukan sejumlah hasil berupa gagasan dan langkah-langkah yang Kardinah tempuh untuk membawa perempuan Jawa menuju kehidupan yang lebih baik. Langkah awal dilakukan melalui penyediaan fasilitas pendidikan dalam bentuk pendirian Sekolah Kepandaian Putri, Wisma Pranawa. Kardinah juga berperan penting dalam mempromosikan kerajinan perak setempat dan mengembangan motif batik Tegalan. Di bidang kesehatan, Kardinah mengupayakan penyediaan fasilitas medis yang diwujudkan melalui pendirian Rumah Sakit Kardinah. Kiprah Kardinah dalam perjuangan perempuan yang masih jarang diketahui publik diluar posisinya sebagai bayang-bayang Kartini membuat kajian ini menjadi perlu untuk dilakukan. Kata Kunci: Kardinah, Perjuangan Perempuan, Tegal.