Asep Kusnali, Asep
Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Badan Litbang Kesehatan, Kementerian Kesehatan RI. Jl. Indrapura 17 Surabaya

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Faktor Risiko Potensial Mencegah Meningkatnya Konsumsi Rokok Elektrik di Kalangan Remaja Indonesia Usia 13 Hingga 15 Tahun Kusnali, Asep; Vebby Amelia Edwin; Endang Indriasih; Suryati, Tati
Muhammadiyah International Public Health and Medicine Proceeding Vol. 3 No. 1 (2023): PROCEEDING MUHAMMADIYAH INTERNATIONAL PUBLIC HEALTH AND MEDICINE CONFERENCE - T
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61811/miphmp.v3i1.389

Abstract

Data showing a significant increase trend in sales of electronic cigarettes in Indonesia and users aged ≥ 15 years have increased tenfold to 6.6 million in 2021, and there has been no e-cigarette regulation. The purpose of the study is to provide evidence to support policies intended for increasing the number of electric smokers. Using data from the 2019 Global Youth Tobacco Survey with national representation. Simple and multiple logistic regression analyses (p < 0.05) were performed. The analysis states: 15% of youth 13-15 years old use e-cigarettes and most users are boys 13 years old, with a weekly disposable income below IDR 50,000. Multivariate analysis shows; friends or shop workers who provide e-cigarettes or attend events promoting tobacco products have a 15-fold greater influence on adolescents than the reference group. When compared to not seeing the advertisements, e-cigarette advertisements on the streets/stores/TV/ internet have the potential to increase adolescent motivation by 8 times. Nonsmokers who have tried tobacco products are potentially three times more likely to be interested in e-cigarettes than those who have never tried them. Adolescent smokers are twice as likely as nonsmokers to use e-cigarettes, and close friends who smoke are twice as likely as nonsmokers to influence e-cigarette use. Information shows that the previous Tobacco Advertising Promotion and Sponsorship Policy was ineffective, it needed to be strengthened with a total ban. It is critical to strengthen smoking cessation efforts, as well as raise parental and community awareness of the dangers of consuming tobacco products.
Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pencegahan Penularan Covid-19; Sebuah Upaya Mendukung Ketahanan Nasional Puspasari, Herti Windya; Kusnali, Asep
Prosiding Seminar Nasional Pemberdayaan Masyarakat (SENDAMAS) Vol 1, No 1 (2022): Maret 2022
Publisher : UniversitasAl Azhar Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36722/psn.v1i1.3206

Abstract

Pandemi Covid-19 berpengaruh pada Ketahanan Nasional yang terlihat dari adanya penurunan Indeks Ketahanan Nasional. Pemerintah telah melakukan langkah-langkah penanggulangan terpadu termasuk keterlibatan seluruh komponen masyarakat melalui pemberdayaan masyarakat. dengan menggali potensi yang dimiliki masyarakat agar berdaya dan mampu berperan serta mencegah penularan Covid-19. Tujuan penulisan artikel ini adalah untuk menggambarkan pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan penularan Covid-19 di Indonesia sebagai upaya mendukung ketahanan nasional. Artikel ini merupakan hasil studi literatur dengan berbagai sumber artikel ilmiah dan pustaka lainnya baik cetak maupun elektronik melalui mesin pencari manual. Literatur yang ditelusuri berkaitan dengan topik pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan dan pengendalian Covid-19 serta ketahanan nasional. Berbagai upaya pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan penyebaran Covid-19 sudah dilakukan di beberapa daerah di Indonesia. Antara lain pemberdayaan berbasis daring, pemberdayaan karang taruna yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan. Selain itu terdapat pemberdayaan ibu PKK untuk pembuatan sabun cuci tangan, pemberdayaan tingkat RW/RT dan kolaborasi peran pimpinan serta masyarakat desa. Pemberdayaan melibatkan masyarakat dengan menggali potensi lokal dan dilakukan dengan bersama-sama dengan memperhatikan karakteristik sosial dan budaya sehingga menjadi aspek dinamis yang mendukung ketahanan nasionalKata kunci : Covid-19 , Pemberdayaan Masyarakat, Ketahanan Nasional
Analisis Pemanfaatan Bantuan Sosial untuk Pengurangan Kerentanan Ekonomi: Studi Kasus di Kalurahan Ngargosari, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo Hermawati, Istiana; Kusnali, Asep; Witono, Toton; Muhammad, Adji; Saryana, Saryana
Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Vol. 14 No. 1 (2024): Sosio Konsepsia: Jurnal Penelitian dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial
Publisher : Pusat Pendidikan, Pelatihan, dan Pengembangan Profesi (Pusdiklat-bangprof), Kementerian Sosial RI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33007/ska.v14i1.3501

Abstract

Bantuan sosial merupakan instrumen penting dalam pengentasan kemiskinan, terutama di daerah perdesaan yang rentan secara ekonomi. Penelitian ini bertujuan menganalisis pemanfaatan bantuan sosial oleh keluarga penerima manfaat di Kalurahan Ngargosari, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo. Menggunakan metode mixed methods dengan Kalurahanin concurrent embedded, penelitian melibatkan 40 responden dan 10 informan. Mayoritas responden berusia produktif, berstatus menikah, bekerja sebagai ibu rumah tangga, berpendidikan SMA, menanggung 4 jiwa dan berpenghasilan rendah. Hasil menunjukkan, bahwa sebagian besar responden memanfaatkan bantuan sosial untuk memenuhi kebutuhan mendesak seperti pendidikan dan pangan, dan untuk menangani masalah finansial seperti hutang dan kebutuhan lainnya. Kontribusi bantuan sosial terhadap pendapatan keluarga berkisar antara 4%-58,9% dan terhadap pengeluaran 4,89%-47,18%. Bantuan sosial memainkan peran penting dalam mendukung kesejahteraan ekonomi keluarga, terutama dalam memenuhi kebutuhan dasar. Namun, 85% responden masih berada di bawah garis kemiskinan nasional. Meski membantu meringankan beban ekonomi, diperlukan peningkatan efektivitas program bantuan sosial melalui penargetan yang lebih tepat dan pemberdayaan ekonomi. Rekomendasi yang diajukan mencakup integrasi program bantuan sosial dengan literasi keuangan dan pemberdayaan untuk meningkatkan kemandirian penerima manfaat.