Tati Suryati
Pusat Humaniora Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat , Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI

Published : 14 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search

TRADISI SEREN TAUN GURU BUMI DI SINDANG BARANG KABUPATEN BOGOR (Kajian Semiotik) Suryati, Tati
LOKABASA Vol 9, No 1 (2018): Vol. 9, No. 1, April 2018
Publisher : UPI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17509/jlb.v9i1.15675

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) bentuk dan pelaksanaan tradisi Seren Taun Guru Bumi; serta (2) unsur semiotik yang terdapat dalam tradisi Seren Taun Guru Bumi. Untuk membahas persoalan tersebut, penelitian ini mengggunakan pendekatan semiotik, dengan metode deskriptif analitik. Sedangkan teknik penelitian yang digunakan adalah teknik studi pustaka. Hasilnya: (1) Seren Taun Guru Bumi dilaksanakan setiap tahun sekali pada bula Muharam. Tradisi ini terdiri dari sembilan kagiatan yang harus dilaksanakan selama seminggu. Kegiatan tersebut adalah; sedekah ngadiukkeun, ngembang makam karuhun, tadisi sudat, tradisi munday atau marak, ngala cai kukulu, ngahijikeun cai kukulu, sedekah kuéh, nugel munding, dan helaran dongdang; serta (2) ikon yang terdapat dari tradisi tersebut adalah padi, bunga, air, ikan, kerbau, dan dongdang; indéks yang terdapat dalam tradisi ini tertuang dalam nama tradisinya yaitu sérén taun, sedekah ngadiukkeun, ngembang makam karuhun, ngala cai kukulu, ngahijikeun cai kukulu, sedekah kuéh, munday, nugel munding dan helaran dongdang; (c) simbol yang terdapat dalam tradisi ini di antaranya adalah padi simbol dari kemakmuran, air kukulu dan air tujuh rupa simbol dari kehirupan, bunga tujuh rupa simbol dari kehirupan dan harapan, kue tujuh rupa simbol dari silaturahmi, bakak ayam simbol dari kepasrahan, menyan simbol dari isi hati, parukuyan dan buyung simbol dari raga, dongdang simbol dari segala nikmat yang harus dijaga, berburu ikan simbol dari kesamaan identitas, kerbau simbol dari dunia langit, dan majikeun paré simbol dari menikahkan padi agar hasil benihnya bagus. AbstractThis study aims to describe: (1) the form and implementation of the Seren tradition of the Earth Teachers; and (2) semiotic elements contained in the Seren tradition of the Teachers of the Earth. To discuss this issue, this study uses a semiotic approach, with descriptive analytical methods. While the research technique used is a library study technique. The result: (1) Seren The Earth Teachers are held once a year in the Muharam bull. This tradition consists of nine activities that must be carried out during the week. These activities are; almsgiving, the burial of karuhun, the tadisi sudat, the tradition of munday or rampant, ngala cai kukulu, ngahijikeun cai kukulu, sedekah kuéh, nugel munding, and helaran dongdang; and (2) the icons contained in the tradition are rice, flowers, water, fish, buffalo and dongdang; the indes contained in this tradition are contained in the name of the tradition, namely sérén taun, sedekah ngadiukkeun, karamun burial tombs, ngala cai kukulu, ngahijikeun cai kukulu, kuek haha, munday, nugel munding and helaran dongdang; (c) the symbols contained in this tradition include rice symbol of prosperity, kukulu water and seven forms of inhaled water symbol, seven forms of symbol of inhale and hope, seven forms of symbols from hospitality, chicken bakak symbol of submission, menyan symbol of the contents of the heart, parukuyan and pitcher symbol of the body, the symbol of all the blessings that must be guarded, hunting the symbolic fish of the same identity, the symbol of the buffalo of the celestial world, and the symbolic symbol of marrying the rice so that the seed yield is good.
Hubungan Pola Pemberian Makanan Bayi dan Anak, Pengetahuan Gizi Ibu dengan Status Gizi Bayi 6-24 Bulan di Wilayah Puskesmas Kebayoran Lama Jakarta Selatan Said, Irfan; Suryati, Tati; Barokah, Falah Indriawati
Jurnal Kesehatan Global Vol 4, No 2 (2021): Edisi Mei
Publisher : Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Institut Kesehatah Helvetia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33085/jkg.v4i2.4855

Abstract

Pemberian makan bayi dan anak atau disingkat PMBA merupakan program pemerintah untuk menurunkan angka kematian anak dan meningkatkan kualitas hidup ibu sesuai dengan MDGs keempat dan kelima. Program PMBA juga bertujuan meningkatkan status gizi dan kesehatan, tumbuh kembang dan kelangsungan hidup anak di Indonesia. Berdasarkan data Dinas Kesehatan kota Administrasi Jakarta Selatan didapatkan sebanyak 37% Balita yang mengalami gizi kurang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan pola pemberian makan bayi dan anak (PMBA), pengetahuan gizi ibu, dengan status gizi anak usia 6-24 bulan. Desain dari penelitian ini  menggunakan cross sectional. Sampel berjumlah 231 anak usia 6-24 bulan diambil dengan teknik purposive sampling pada bulan maret-september 2020. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis dengan mengunakan uji chi-square. Hasil peneltiian diperoleh 37 (16,1%) anak memiliki status gizi normal. Pola pemberian makan bayi dan anak (PMBA) (p = 0,001) memiliki hubungan dengan status gizi. Pengetahuan gizi  ibu (p = 0,364) tidak terdapat hubungan dengan status gizi bayi. Pola pemberian makan bayi dan anak (PMBA) memilki hubungan dengan status gizi bayi, pengetahuan gizi ibu tidak memiliki hubungan dengan status gizi bayi usia 6-24 bulan. Disarankan kepada para orang tua untuk selalu memantau status gizi anaknya.
PREVALENCE AND RISK FACTORS OF THE ISCHEMIC HEART DISEASES IN INDONESIA: A DATA ANALYSIS OF INDONESIA BASIC HEALTH RESEARCH (RISKESDAS) 2013 Suryati, Tati; Suyitno, Suyitno
Public Health of Indonesia Vol. 6 No. 4 (2020): October - December
Publisher : YCAB Publisher & IAKMI SULTRA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36685/phi.v6i4.366

Abstract

Background: The Cardiovascular disease (CVDs) is leading in the world as a number one cause of death.  Ischemic Heart Disease (IHD) part of CVDs which is often also called coronary artery disease.Objective: The purpose this study is to know the risk factors for ischemic heart disease in Indonesia, 2013.Methods: The risk assessment analyzes was used to exam the risk factor IHD around 721,427 people from data of Basic Health Research (RISKESDAS) 2013 in Indonesia.Results: The finding of this study was former smoker (Adj. OR= 4.09, 95% C.I=3.78-4.43), hypertension (Adj. OR= 3.80, 95% C.I=3.60-4.10), obesity (Adj. OR= 1.96, 95% C.I=1.84-2.08), low consumption of fruits and vegetables (Adj. OR= 0.70, 95% C.I=0.57-0.87), and low physical activity (Adj. OR= 1.14, 95% C.I=1.06-1.23) are risk factor of IHD in Indonesia, 2013.Conclusion: The central, regional, and even village level special attention have a need for reducing IHD. Cross-program and sector collaboration are also needed collaboration with NGOs and the private sector to control risk factors outside the health sector and improve the environment.
Hubungan Aktivitas Fisik dan Tingkat Stress Dengan Kualitas Tidur Mahasiswa Tingkat Akhir Program Studi S1 Keperawatan Maziyyah, Alya Nurul; Suryati, Tati
Jurnal Kesehatan Vol 12 No 2 (2023): Jurnal Kesehatan
Publisher : STIKES Ngesti Waluyo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46815/jk.v12i2.168

Abstract

Sleep quality is a state of sleep experienced by an individual resulting in freshness and well-being when awakened. Risk factors such as high physical activity and high levels of stress can result in poor sleep quality. This study aims to determine the relationship between physical activity and stress levels with the quality of sleep for final year students of the Undergraduate Nursing study program batch XII at STIKes Pertamedika. This research design used descriptive analytic with cross sectional approach. The population in this study were 65 students. This sampling technique used the Total Sampling technique. The research instrument used a questionnaire. The results of the study based on the Chi Square statistical test showed that there was a relationship between physical activity and sleep quality (p-value=0.001), and there was a relationship between stress levels and sleep quality (p-value=0.001). Based on this research, it is hoped that it can be used as material for education and additional sources of information about the importance of managing time for physical activity and stress levels in order to get good sleep quality.
Hubungan Status Gizi dan Iklim Kerja dengan Tingkat Kelelahan Kerja Restuadi, Hary; Suryati, Tati; Dinaryanti, Ratna Sari; Djupri, Diana Rhismawati
Journal of Language and Health Vol 5 No 1 (2024): Journal of Language and Health
Publisher : CV. Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jlh.v5i1.2773

Abstract

Kelelahan kerja merupakan situasi tubuh, kegiatan, dan motivasi yang melemah untuk mengerjakan pekerjaan. Status gizi merupakan kebutuhan gizi, yang harus dipenuhi oleh setiap tenaga kerja karena dapat berpengaruh untuk meningkatkan derajat kesehatan dan mengoptimalkan daya kerja pekerja. Iklim kerja adalah hasil perpaduan antara suhu, kelembapan, kecepatan gerakan udara dan panas radiasi dengan tingkat pengeluaran panas dari tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan Status Gizi dan Iklim Kerja dengan Tingkat Kelelahan Kerja di Unit Metalurgi Mentok PT. Timah Tbk. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Jumlah sampel 70 responden, teknik sampling dengan consecutive sampling dengan menggunakan Kuisioner FAS, ISBB, dan IMT. Data dianalisis menggunakan uji statistic chi square. Hasil : diperoleh hasil mayoritas Usia (Usia Dewasa) 35 responden 60,0 %, Masa Kerja Lama (> 5 tahun) 58 responden 82,9 %, Status Gizi Gemuk 33 responden 47,1 %, Iklim Kerja Melewati NAB 40 responden 57,1 %, Kelelahan Kerja 42 reponden 60,0 %. Diperoleh nilai p value = 0,002 (p value < 0,05) untuk Status Gizi dan p value = 0,000 (p value <0,05) untuk Iklim Kerja maka H0 ditolak , yang artinya ada hubungan antara Status Gizi dan Iklim Kerja dengan Tingkat Kelelahan Kerja di Unit Metalurgi Mentok PT. TimahTbk. Hasil penelitian ini dapat digunakan untuk acuan untuk memodifikasi lingkungan kerja (Iklim Kerja) dan Status Gizi untuk mengurangi tingkat Kelelahan Kerja.
Pengaruh Kompres Hangat Menggunakan Bantal Elektrik terhadap Penurunan Nyeri Haid (Dismenore) pada Remaja Akhir Nirmala, Sita; Suryati, Tati; Ali, Muhammad; Nastasya, Ricca Olivia
Journal of Language and Health Vol 5 No 1 (2024): Journal of Language and Health
Publisher : CV. Global Health Science Group

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37287/jlh.v5i1.2969

Abstract

Dismenore yaitu nyeri perut yang disebabkan oleh kontraksi rahim pada saat menstruasi dan menyebabkan wanita kehilangan hari kerja tiap bulannya. Kompres hangat menggunakan bantal elektrik merupakan salah satu terapi non-farmakologi yang dapat digunakan sebagai intervensi untuk menurunkan nyeri haid. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Kompres Hangat Menggunakan Bantal Elektrik Terhadap Nyeri Haid (Dismenore) pada Remaja Akhir di PT Higood Live Indonesia. Desain penelitian ini menggunakan metode pra eksperimental dengan pendekatan one group pretest-postest. Populasi dalam penelitian ini yaitu 31 orang, dengan sampel sebanyak 18 orang. Menggunakan teknik purposive sampling. Instrumen yang digunakan yaitu kuesioner dan lembar observasi Numerical Rating Scale (NRS), bantal pemanas elektrik, dan terminal roll. Uji statistik yang digunakan yaitu Paired T Test. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh yang signifikan intervensi kompres hangat menggunakan bantal elektrik terhadap penurunan nyeri haid (dismenore) dilihat dari nilai p value 0,0001< α 0,05. Kesimpulan hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada Pengaruh Kompres Hangat Menggunakan Bantal Elektrik Terhadap Nyeri Haid (Dismenore) pada Remaja Akhir di PT Higood Live Indonesia. Diharapkan kedepannya hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu terapi nonfarmakologi pada nyeri haid (dismenore).
Faktor Risiko Potensial Mencegah Meningkatnya Konsumsi Rokok Elektrik di Kalangan Remaja Indonesia Usia 13 Hingga 15 Tahun Kusnali, Asep; Vebby Amelia Edwin; Endang Indriasih; Suryati, Tati
Muhammadiyah International Public Health and Medicine Proceeding Vol. 3 No. 1 (2023): PROCEEDING MUHAMMADIYAH INTERNATIONAL PUBLIC HEALTH AND MEDICINE CONFERENCE - T
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61811/miphmp.v3i1.389

Abstract

Data showing a significant increase trend in sales of electronic cigarettes in Indonesia and users aged ≥ 15 years have increased tenfold to 6.6 million in 2021, and there has been no e-cigarette regulation. The purpose of the study is to provide evidence to support policies intended for increasing the number of electric smokers. Using data from the 2019 Global Youth Tobacco Survey with national representation. Simple and multiple logistic regression analyses (p < 0.05) were performed. The analysis states: 15% of youth 13-15 years old use e-cigarettes and most users are boys 13 years old, with a weekly disposable income below IDR 50,000. Multivariate analysis shows; friends or shop workers who provide e-cigarettes or attend events promoting tobacco products have a 15-fold greater influence on adolescents than the reference group. When compared to not seeing the advertisements, e-cigarette advertisements on the streets/stores/TV/ internet have the potential to increase adolescent motivation by 8 times. Nonsmokers who have tried tobacco products are potentially three times more likely to be interested in e-cigarettes than those who have never tried them. Adolescent smokers are twice as likely as nonsmokers to use e-cigarettes, and close friends who smoke are twice as likely as nonsmokers to influence e-cigarette use. Information shows that the previous Tobacco Advertising Promotion and Sponsorship Policy was ineffective, it needed to be strengthened with a total ban. It is critical to strengthen smoking cessation efforts, as well as raise parental and community awareness of the dangers of consuming tobacco products.
PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP VAKSIN COVID-19 DI KOTA BANDA ACEH Faisal, Debri Rizki; Marissa, Nelly; Ramadhan, Nur; Nur, Abidah; Ichwansyah, Fahmi; Fitria, Eka; Ramadhan, Raisuli; Suryati, Tati; Putra, Onetusfifsi
Majalah Kesehatan Vol. 9 No. 4 (2022): Majalah Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/majalahkesehatan.2022.009.04.4

Abstract

Banyak hoaks yang beredar di masyarakat tentang Covid-19 membentuk persepsi yang salah sehingga menyebabkan rendahnya penerimaan masyarakat terhadap vaksin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan persepsi masyarakat terhadap vaksin Covid-19 di Kota Banda Aceh. Desain penelitian ini adalah cross-sectional dengan pengumpulan data secara online menggunakan Google form dengan responden berusia ≥18 tahun yang berdomisili di Kota Banda Aceh. Analisis data dengan uji Chi square dengan 95% confident interval. Hasil penelitian didapatkan bahwa jumlah responden yang berpartisipasi sebanyak 258 orang dengan status belum divaksin sebanyak 14,34%. Distribusi skor persepsi manfaat pada responden yang vaksin lebih baik dibandingkan dengan responden yang tidak vaksin. Persepsi masyarakat yang rendah terhadap manfaat vaksin berhubungan secara signifikan terhadap penolakan vaksin (p value ≤ 0,05). Risiko untuk tidak vaksin pada responden yang berpersepsi: vaksin tidak melindungi infeksi Covid-19 (PR = 3,51, 95% CI = 1,74-7,06); vaksin tidak mengurangi keparahan akibat Covid-19 (PR = 6,57, 95% CI = 3,00-14,36); dan program vaksin bukan untuk membentuk herd immunity (PR = 6,71, 95% CI = 2,76-16,30). Berdasarkan dorongan untuk vaksin yaitu  informasi yang tidak memadai (PR = 7,96, 95% CI = 2,93-21,63); dan vaksin belum dinyatakan halal oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) (PR =  4,77, 95% CI = 2,01-11,31) berhubungan dengan status tidak vaksin responden. Persepsi masyarakat akan manfaat Covid-19 menjadi faktor utama yang melandasi masyarakat bersedia untuk divaksin Covid-19. Peran pemerintah dan stakeholder dalam melakukan sosialisasi dan edukasi tentang vaksin kepada masyarakat adalah kunci untuk memberikan pengetahuan yang benar dan menangkal informasi hoaks sehingga meningkatkan penerimaan masyarakat terhadap vaksin.  
The Effects of Progressive Muscle Relaxation on the Level of Anxiety in Nurses Caring for Patients with Covid-19 Yolanda, Yori; Said, Irfan; Suryati, Tati; Simanungkalit, Ria
Indonesian Contemporary Nursing Journal (ICON Journal) Vol. 7 No. 1 (2022): Volume 7 No. 1 Agustus 2022
Publisher : Faculty of Nursing, Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/icon.v7i1.18789

Abstract

Introduction: One of the psychological responses encountered by nurses who treat COVID-19 patients is anxiety. The anxiety is caused by several factors including feelings of unsupported, worrying excessively about health, fear of carrying the infection and transmitting it to family members or others, a heavy workload, social stigmatization, feeling insecure for providing care. Moreover, this psychological problem caused low quality of health services for patients. Therefore, to reduce the anxiety of nurses who took care for Covid-19 patients, anxiety management using progressive muscle relaxation was needed. The purpose of this study is to assess the effect of progressive muscle relaxation on the level of anxiety in nurses caring for patients with Covid-19. Method: The research design used in this study was quasi-experimental, namely pre-test and post-test with control group design with purposive sampling technique. The number of samples is 52 nurses. The research instrument used the Zung Self-Rating Anxiety Scale (SRAS) questionnaire. The paired T Test is applied for statistical analysis. Result: the result of this study indicated that progressive muscle relaxation had a substantial effect on the level anxiety in nurses caring for patients with Covid-19 in the intervention group with a P-value 0.000 (P value < 0,005). Conclusion: Progressive muscle relaxation therapy is a complementary therapy that can be done independently by nurses and is effective in reducing anxiety.
Screening of Personality Types of Adolescents in Senior High Schools in Tangerang City: Skrining Jenis Kepribadian Remaja di SMA Negeri Kota Tangerang Wijoyo, Eriyono Budi; Suryati, Tati; Indriani, Indriani; Mashito, Dewi; Qolina, Elly
Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Terkini Vol 4 No 1 (2025): Jurnal Pengabdian Masyarakat Kesehatan Terkini
Publisher : Ruang Ide Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58516/6w7xx480

Abstract

Adolescence is a phase in which adolescents enter an unstable age regarding behavior and attitude. This is due to the adolescent's personality type, which will influence how they behave. One of the adolescent ages is someone who enters high school (SMA). The method used in this community service involved 77 adolescents who attended senior high schools in Tangerang City. Furthermore, the community service conducted online screening of adolescent personality types using e-forms. The results obtained from 77 adolescents were that 38 adolescents (49.3%) had extrovert personality types, 27 adolescents had introvert personality types, and the remaining 12 adolescents (15.6%) had ambivert personality types. The activities carried out in this community service included conducting personality screening, counseling on adolescent age and psychological problems in adolescents, and FGD (Forum Group Discussion). It was found that adolescents with personality types need assistance from health workers or teachers to express good attitudes. Furthermore, there needs to be collaboration between schools, health centers, and health services to carry out further activities, especially to strengthen adolescents' mental health.