Andy Azhari
ULM

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Pelatihan Riset bagi Guru MGMP IPA Kabupaten Barito Kuala Zainuddin Zainuddin; Surya Haryandi; Misbah Misbah; Sulastri Wulan Dari; Hidayatul Mukarromah; Misi Jini Riyana; Andy Azhari; Faisal Rahman; Winda Febriani; Siti Aisyah; Nida Supiati; Muhammad Choirul Hadi Santoso
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 4, No 4 (2022)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v4i4.6415

Abstract

Perlunya peningkatan kemampuan guru MGMP IPA Kabupaten Barito Kuala dalam melakukan riset seperti penelitian dan pengembangan (Research & Development/ R&D), maka dilakukan pelatihan yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan para guru untuk melakukan R&D.  Para guru mengembangkan sebuah produk berupa multimedia interaktif. Adapun metode pelaksanaan pelatihan terdiri dari tahapan perencanaan, tindakan, observasi, evaluasi, dan refleksi. Kegiatan akan dilaksanakan secara luring dan daring, sebanyak 5 (lima) kali pertemuan. Kegiatan daring dilaksanakan pada tanggal 1, 22, dan 29 Juli 2022 serta 5 Agustus 2022. Sedangkan kegiatan luring dilaksanakan pada tanggal 16 Juli 2022 di SMP Negeri 2 Alalak. Berdasarkan hasil pelatihan diperoleh bahwa terjadi peningkatan pemahaman guru tentang riset R&D, dihasilkan suatu produk berupa multimedia interaktif, dan respon guru terhadap kegiatan pelatihan memiliki kategori sangat baik. Pelatihan ini dapat meningkatkan kompetensi profesionalisme guru MGMP IPA Kabupaten Barito Kuala.It is necessary to increase the ability of MGMP IPA teachers in Barito Kuala Regency to conduct research and development (R&D), so training is carried out to improve teachers' understanding and ability to conduct research and development. The teachers develop a product in the form of interactive multimedia. The implementation training consists of stages of planning, action, observation, evaluation, and reflection. The activity will be carried out in attractive and bold 5 (five) meetings. Brave activities will be held on July 1, 22, and 29, 2022 and August 5, 2022. At the same time, offline activities will be held on July 16, 2022, at SMP Negeri 2 Alalak. Based on the results of the training, it was found that there was an increase in the teacher's understanding of R&D, a product in the form of interactive multimedia, and the teacher's response to training activities had a very good category. This training can improve the professional competence of MGMP IPA teachers in Barito Kuala Regency.
Penguatan Implementasi Kurikulum Merdeka Melalui Pelatihan Pengembangan Modul Ajar Berbasis Kearifan Lokal di Lingkungan Lahan Basah Surya Haryandi; Mustika Wati; Misbah Misbah; Andy Azhari; Muhammad Irfan Maulana; Nur Afifah Azzahra; Muhammad Riduan Fitri
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 4 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v5i4.10188

Abstract

Pengintegrasian kearifan lokal ke dalam pembelajaran IPA sangat diperlukan karena banyak terdapat konsep-konsep IPA di dalamnya. Faktanya pengintegrasian kearifan lokal ke dalam proses pembelajaran khususnya IPA sangat jarang, hal ini serupa berdasarkan hasil diperoleh bahwa: (1) 47,2% guru cukup memahami penyusunan modul ajar IPA; (2) 47,2% guru cukup memahami tentang pengintegrasian kearifan lokal dalam pembelajaran IPA; dan (3) 52,8% guru cukup memahami tentang penyusunan modul berbasis kearifan lokal. Berdasarkan hasil temuan/permasalahan yang dihadapi oleh mitra, maka tim PDWA perlu mengadakan pelatihan modul ajar IPA berbasis kearifan lokal. Tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan para guru dalam membuat modul ajar IPA berbasis kearifan lokal. Kegiatan ini dilaksanakan melalui tahapan perencanaan, tindakan, observasi, evaluasi, dan refleksi. Adapun kegiatan ini dilakukan secara hybrid dengan 3 kali pertemuan dihadiri oleh 11 guru MGMP IPA bertempat di SMPN 2 Alalak. Kegiatan pertama dilaksanakan secara daring via Zoom pada tanggal 21 Juli 2023. Pertemuan kedua dan ketiga dilaksanakan secara luring pada tanggal 29 Juli dan 5 Agustus 2023. Berdasarkan hasil kegiatan disiumpulkan bahwa guru MGMP IPA dapat membuat modul berbasis kearifan lokal dengan baik dan termasuk kategori paham memperoleh nilai sebesar 72,36%. Melalui pelatihan dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan para guru dalam membuat modul ajar IPA berbasis kearifan lokal dalam rangka menguatkan implementasi Kurikulum Merdeka.Integrating local wisdom into science learning is very necessary because there are many science concepts in it. Integrating local wisdom into the learning process, especially science, is very rare. This is similar based on the results obtained that: (1) 47.2% of teachers entirely understand the preparation of science teaching modules; (2) 47.2% of teachers understand enough about integrating local wisdom in science learning; and (3) 52.8% of teachers understand enough about preparing local wisdom-based modules. Based on the findings/problems partners face, the PDWA team needs to hold "Strengthening the Implementation of the Independent Curriculum through training in science teaching modules based on local wisdom in wetland environments." This activity aims to increase teachers' understanding and skills in creating science teaching modules based on local wisdom to strengthen the implementation of the Independent Curriculum. This activity is carried out through planning, action, observation, evaluation, and reflection. This activity was carried out hybridly with three meetings attended by 11 MGMP Science teachers at SMPN 2 Alalak. The first activity was held online via Zoom on July 21, 2023. The second and third meetings were offline on July 29 and August 5, 2023. Based on the activity results, it was concluded that MGMP science teachers could create local wisdom-based modules well and were included in the category of understanding and gaining knowledge. Value of 72.36%. Through training, teachers can improve their understanding and skills in creating science teaching modules based on local wisdom to strengthen the implementation of the Independent Curriculum.
Pelatihan Media Interaktif Kimia Berbasis Teknologi di Lingkungan Lahan Basah dalam Implementasi Kurikulum Merdeka Abdul Hamid; Rusmansyah Rusmansyah; Fauzia Dwi Sasmita; Misbah Misbah; Andy Azhari; Eka Farida; Nur Annisa Bella; M Noor Raidimas; Moh Rudi Febrissa
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 4 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v5i4.10175

Abstract

Terbatasnya kemampuan guru dalam menggunakan teknologi dalam membuat media interaktif kimia dapat dilihat berdasarkan kuesioner yang di isi para guru diperoleh bahwa 58,8% guru cukup terampil menggunakan teknologi dalam membuat media interaktif kimia. Hal tersebut yang melatarbelakangi kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) ini. Kegiatan pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan para guru kimia dalam membuat media interaktif kimia dalam implementasi Kurikulum Merdeka menggunakan Anyflip. Pelatihan ini diikuti oleh 12 orang guru MGMP Kimia Kabupaten Barito Kuala yang akan dilaksanakan di SMAN 1 Alalak dengan 3 kali pertemuan secara online (satu kali pertemuan) maupun ofline (dua kali pertemuan). Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 21 Juli 2023, 28 Juli 2023, dan 4 Agustus 2023. Kegiatan ini dilaksanakan melalui 4 tahapan antara lain tahap perencanaan, tahap tindakan, tahap observasi dan evaluasi terakhir tahap refleksi. Adapun hasil kegiatan ini dilihat dari angket evaluasi peserta paham mengenai pembuatan media interaktif dengan memperoleh nilai sebesar 76,31% yang termasuk kategori paham. Melalui kegiatan pelatihan ini dapat meningkatkan keterampilan dan pemahaman para guru dalam membuat media interaktif dalam pembelajaran kimia.The limited ability of teachers to use technology in creating chemical interactive media can be seen based on questionnaires filled out by teachers; it was found that 58.8% of teachers were skilled enough to use technology in creating chemical interactive media. This is the background for this Community Service (PkM) activity. This training activity aims to increase the understanding and ability of chemistry teachers to create interactive chemistry media in implementing the Independent Curriculum using Anyflip. This training was attended by 12 MGMP Chemistry teachers from Barito Kuala Regency, which will be held at SMAN 1 Alalak with three meetings online (one meeting) and offline (two meetings). This activity was carried out on 21 July 2023, 28 July 2023, and 4 August 2023. This activity was carried out in 4 stages, including the planning stage, the action stage, the observation stage, the final evaluation stage, and the reflection stage. The results of this activity can be seen from the evaluation questionnaire of participants' understanding of making interactive media, which has a score of 76.31% and is included in the understanding category. Teachers can improve their skills and understanding in creating interactive media in chemistry learning through this training activity.
Pembelajaran Berdiferensiasi Melalui Penyusunan Bahan Ajar Kimia Berbasis STEM di Lingkungan Lahan Basah dalam Kurikulum Merdeka Yogo Dwi Prasetyo; Syahmani Syahmani; Fauzia Dwi Sasmita; Misbah Misbah; Andy Azhari; Afifah Warohmah; Risqa Masila; Nanda Anadia
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 4 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v5i4.10176

Abstract

Berdasarkan data awal melalui kuesioner yang diisi oleh guru Kimia di MGMP Kabupaten Barito Kuala (Batola) diperoleh bahwa (1) pemahaman guru tentang pembelajaran Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) berada pada kategori cukup sebanyak 70,6%; (2) pemahaman guru tentang pembelajaran berdiferensiasi berada pada kategori cukup sebanyak 58,8%; dan (3) pemahaman guru tentang penyusunan rencana pembelajaran Kurikulum Merdeka berada pada kategori cukup sebanyak 64,7%.  Masalah yang ditemukan ini perlu diatasi oleh tim Program Dosen Wajib Mengabdi (PDWA) dengan memberikan pelatihan pembelajaran berdiferensiasi melalui penyusunan bahan ajar kimia berbasis STEM di lingkungan lahan basah dalam Kurikulum Merdeka bagi guru Kimia di MGMP Kabupaten Barito Kuala. Tujuan kegiatan ini ialah memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada guru kimia tentang penyusunan bahan ajar kimia berbasis STEM di lingkungan lahan basah dalam Kurikulum Merdeka. Kegiatan ini dilakukan 3 kali pertemuan yaitu 1 kali pertemuan secara online  pada tanggal 21 Juli 2023 dan 2 kali pertemuan secara offline pada tanggal 29 Juli dan 4 Agustus 2023. Adapun metode yang gunakan ada 4 tahap yaitu tahap analisis, tahap perencanaan, tahap pelatihan dan tahap evaluasi. Berdasarkan hasil angket evaluasi kegiatan maka dapat disimpulkan bahwa guru dapat menyusun bahan ajar kimia berbasis STEM dengan memperoleh nilai sebesar 72,44% termasuk kategori paham. Pelatihan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan guru kimia dalam menyusun bahan ajar kimia berbasis STEM.Based on preliminary data through a questionnaire filled out by Chemistry teachers at MGMP Barito Kuala (Batola) Regency, it was found that (1) teachers' understanding of Science, Technology, Engineering, and Mathematics (STEM) learning was in the sufficient category at 70.6%; (2) teachers' understanding of differentiated learning is in the sufficient category at 58.8%; and (3) teachers' understanding of the preparation of Independent Curriculum learning plans is in the sufficient category at 64.7%. This problem needs to be addressed by the Compulsory Service Lecturer Program (PDWA) team by providing differentiated learning training through preparing STEM-based chemistry teaching materials in a wetland environment in the Independent Curriculum for Chemistry teachers at MGMP Barito Kuala Regency. This activity aims to provide chemistry teachers with knowledge and skills regarding preparing STEM-based chemistry teaching materials in wetland environments in the Independent Curriculum. This activity was carried out in 3 meetings: one online meeting on 21 July 2023 and 2 offline meetings on 29 July and 4 August 2023. The method used was four stages, namely the analysis stage, the planning stage, the training stage, and the evaluation. Based on the activity evaluation questionnaire results, it can be concluded that teachers can prepare STEM-based chemistry teaching materials by obtaining a score of 72.44%, including the understanding category. This training can improve chemistry teachers' knowledge and skills in preparing STEM-based chemistry teaching materials.