Nur Fadhilah Sari
Departemen Epidemiologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Tadulako

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Faktor yang mempengaruhi Angka Kesembuhan (Cure Rate) Tuberkulosis di Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu: Factors Affecting the Cure Rate of Tuberculosis in South Palu District, City of Palu Herawanto; Ni Made Arinda Wahyuni; Muh. Jusman Rau; Irfanita Dwi Yuniarti; Dilla Srikandi Syahadat; Hasanah Hasanah; Sendhy Krisnasari; Nur Fadhilah Sari
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal Vol. 13 No. 2 (2022): Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (646.004 KB) | DOI: 10.51888/phj.v13i2.134

Abstract

Tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan masyarakat disemua Negara. Kunci sukses penanggulangan TBC adalah penemuan pasien dan pengobatan pasien sampai sembuh. keberhasilan pengobatan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor kepatuhan pasien, faktor pengawas menelan obat dan efek samping yang dirasakan pasien. Kecamatan Palu Selatan merupakan penyumbang angka kejadian TBC yang cukup tinggi dengan angka kesembuhan pasien TBC yang belum mencapai target nasional (85%). Wilayah Kecamatan Palu Selatan terdiri dari 3 Puskesmas yaitu Puskesmas Mabelopura terdapat 62 kasus, Puskesmas Birobuli 46 kasus dan Puskesmas Bulili 28 kasus, dengan angka kesembuhan yaitu Puskesmas Mabelopura 44 (70,96%) kasus, Puskesmas Birobuli 30 (65,21%) kasus dan Puskesmas Bulili 19 (67,85%) kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi angka kesembuhan TBC di Kecamatan Palu Selatan. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi berjumlah 136 orang, setelah menggunakan rumus Lemeshow didapatkan sampel sebanyak 97 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling. Analisis yang digunakan yaitu regresi linear sederhana dengan nilai α =5%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan antara pengawas menelan obat (Sig=0,010), efek samping obat (Sig=0,000) dan kepatuhan pengobatan (Sig=0,025) terhadap angka kesembuhan pasien TBC di Kecamatan Palu Selatan (Sig<0,05). Disarankan kepada pasien TBC untuk patuh dalam mengonsumsi obat walaupun responden merasakan efek samping yang ditimbulkan oleh OAT, kepada keluarga dan petugas kesehatan diharapkan berperan aktif dalam mengawasi dan memberikan dukungan kepada pasien agar menyelesaikan pengobatan sampai dinyatakan sembuh. Tuberculosis is still a public health problem in all countries. The key to a successful TB control is patient discovery and treatment of the patient until cured. The success of treatment is influenced by several factors, namely patient adherence factors, factors Drug ingestion supervisor and side effects felt by the patient. Palu Selatan District is a contributor to the TB incidence rate which is quite high with the cure rate for TB patients who have not reached the national target (85%). The area of ​​South Palu District consists of 3 public health center, Mabelopura Health Center with 62 cases, Birobuli Health Center 46 cases and Bulili Health Center 28 cases, with a cure rate of 44 cases (70.96%), 30 cases (65.21%) and 19 cases (67.85%) respectively. This study aims to determine the factors that affect the TB cure rate in South Palu District. This type of research is quantitative with a cross sectional approach. The population numbered 136 people, after using the Lemeshow formula obtained a sample of 97 people. Sampling using the Proportionate Stratified Random Sampling technique. The analysis used is simple linear regression with a value of α = 5%. The results of this study indicate that there is a significant influence between supervisors ingesting drugs (Sig=0,010), side effects (Sig=0,000) and medication adherence (Sig=0,025) to the cure rate for TB patients in South Palu District (Sig <0.05). It is advisable for TB patients to obey in taking the drug even though the respondent feels the side effects caused by OAT, the family and health workers are expected to play an active role in supervising and providing support to patients to complete treatment and be declared cured.    
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING ANAK USIA 0-24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BIROMARU KABUPATEN SIGI Elvaria Mantao Eva; Dilla Srikandi Syahadat Dilla; Sitti Radiah; Nur Fadhilah Sari; Elvaria Mantao; Kiki Sanjaya; Sendhy Krisnasari
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 2 (2023): JUNI 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i2.15183

Abstract

WHO mengestimasikan prevelensi balita kerdil (Stunting) di seluruh dunia sebesar 22% atau sebanyak 149,2 juta. Berdasarkan survei status gizi Indonesia prevalensi stunting pada balita di Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2021 pada angka 29,7%. Kasus stunting tertinggi di Sulawesi Tengah berada di Kabupaten Sigi yaitu 40,7%, kasus Stunting tertinggi terdapat di wilayah kerja Puskesmas Biromaru  dengan angka 20,9%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian Stunting pada anak 0-24 bulan di Puskesmas Biromaru Kabupaten Sigi. Jenis penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif menggunakan desain studi cross-sectional, populasi berjumlah 308 orang, didapatkan sampel sebanyak 174 responden. Penarikan sampel menggunakan metode simple random sampling. Analisis yang digunakan yaitu univariat dan bivariat. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu tentang gizi (p=0,001; OR=3.924; 95% CI=1.754-8.776), pemberian ASI eksklusif (p=0,000; OR=4.582; 95% CI=2.315-9.071), pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) (p=0,003; OR= 3.495; 95% CI=1.553-7.861), dan umur ibu saat hamil (p=0,000; OR=6.846; 95% CI = 3.436-13.637) dengan kejadian stunting pada anak 0-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Biromaru Kabupaten Sigi. Pengetahuan ibu tentang gizi, pemberian ASI Ekslusif, pemberian makanan pendamping ASI dan umur ibu saat hamil merupakan faktor yang berhubungan dengan kejadian Stunting di wilayah kerja Puskesmas Biromaru, Kabupaten Sigi.