Dilla Srikandi Syahadat
Departemen Epidemiologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Tadulako

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

The Relationship of Environmental Factors and Nutritional Status and The Incidence of ARI of Toddler in the Working Area of Donggala Public Health Center Sendhy Krisnasari; Tresia Aulia; Dilla Srikandi Syahadat; Marsellina Marsellina; Bertin Ayu Wandira
Journal of Health and Nutrition Research Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : Media Publikasi Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.374 KB) | DOI: 10.56303/jhnresearch.v1i1.19

Abstract

Acute Respiratory Tract Infection (ARI) is one of the contributors to the high morbidity and mortality rates of a toddler. ARIs are mostly suffered by the toddler in developing countries such as Indonesia, where the incidence is always high every year. The purpose of this study was to analyze the relationship between environmental factors and nutritional status with the incidence of ARI in children under five in the Donggala Community Health Center working area. This type of research is quantitative with a cross-sectional approach. The population in this research was 32,694 toddlers using the Slovin formula and obtained a sample of 100 toddlers. The sampling used was the Probability Sampling technique. The analysis used was Chi-Square. The variables that are significantly related to the incidence of ARI are nutritional status, smoking behavior, house ventilation, and residential density with a p-value < 0.05. Most of the respondents were malnourished, namely, 58%, had a high risk of exposure to cigarette smoke, which was 64%, and the house ventilation area which was included in the not good category was 57% and the residential density was included in the not eligible category at 59%. Prevention efforts to reduce the incidence of ARI in toddlers are by consuming nutritious food, education about house ventilation, and residential density, and increasing awareness of smoking behavior among parents.
The Risks of Sexual and Reproductive Activity on the Occurrence of Cervical Cancer in Central Sulawesi Province: Case Study of patients of Undata Hospital Dilla Srikandi Syahadat; Ni Made Eviyulianti; Muh. Jusman Rau; Elvaria Mantao; Sendhy Krisnasari
Journal of Health and Nutrition Research Vol. 1 No. 3 (2022)
Publisher : Media Publikasi Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56303/jhnresearch.v1i3.87

Abstract

This study aimed to determine the risk of age at first having sexual intercourse, parity, use of hormonal contraception, and exposure to cigarette smoke for the incidence of cervical cancer in Undata Hospital. This type of research was a quantitative method with a case-control approach. Case samples were 48 people, and control samples were 48 people with matching ages. Sampling was done by purposive sampling. The data source used secondary data from medical record records for 2021-2022 and primary data obtained through interviews with questionnaires. Data analysis used the odds ratio test, and the results showed that age at first sexual intercourse (OR= 2.333; CI = 1.029-5.292), parity (OR= 4.000; CI = 1.712-9.346), use of hormonal contraception (OR= 2.600; CI = 1.130-5.984), and exposure to cigarette smoke (OR= 1.486; CI = 0.539-4.100), are risk factors for cervical cancer. To overcome the incidence of cervical cancer, women of childbearing age and sexually active are expected to be routinely screened by doing pap HPV smear and vaccination
Pengaruh Konsumsi Minuman Berenergi, Hipertensi dan Perilaku Merokok Terhadap Kejadian Penyakit Ginjal Kronis di Rumah Sakit Umum Daerah Undata Kota Palu Herawanto Herawanto; Dilla Srikandi Syahadat; Muhammad Doni Wahdi
Jurnal Kesehatan Masyarakat Mulawarman (JKMM) Vol.4 No.1 Juli (2022) : Jurnal Kesehatan Masyarakat Mulawarman (JKMM)
Publisher : Mulawarman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30872/jkmm.v4i1.9443

Abstract

Ginjal merupakan organ yang berperan penting di dalam tubuh manusia. Ginjal berfungsi menjaga komposisi darah dengan mencegah menumpuknya limbah dan mengendalikan keseimbangan cairan dalam tubuh. Beberapa faktor risiko dari penyakit ginjal kronis yaitu mengonsumsi minuman berenergi, hipertensi, perilaku merokok, umur, jenis kelamin, genetik dan diabetes mellitus. Berdasarkan data penyakit ginjal kronis dari RSUD Undata Palu pada tahun 2017 jumlah kasus sebanyak 7.148 kemudian pada tahun 2018 terjadi peningkatan jumlah kasus sebanyak 7.599 kasus dan di tahun 2019 sebanyak 3.424 kasus penyakit ginjal kronis, terjadi penurunan kasus di tahun 2019 disebabkan karena terjadinya pandemi Corona Virus Disease 19 (COVID-19) yang berdampak pada penurunan kasus di RSUD Undata Palu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsumsi minuman berenergi, hipertensi, dan perilaku merokok terhadap kejadian penyakit ginjal kronis di RSUD Undata Palu. Jenis penelitian ini adalah Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pasien rawat jalan di poli penyakit dalam 1 RSUD Undata Palu. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah accidental sampling dengan jumlah sampel 97 orang. Analisis Data menggunakan univariat dan bivariat dengan Uji Regresi Logistik Berganda. Hasil penelitian menunjukkan beberapa variable yaitu: minuman berenergi (sig.=0,153), hipertensi (sig.=0,000), merokok (sig.=0,374). Kesimpulannya tidak ada pengaruh antara minuman berenergi dan perilaku merokok dengan penyakit ginjal kronis sedangkan hipertensi ada pengaruh dengan penyakit ginjal kronis. Disarankan pada pasien penyakit ginjal kronis, untuk melakukan pengendalian hipertensi, serta tidak mengonsumsi minuman berenergi dan merokok, serta menghindari faktor risiko lainnya pada penyakit ginjal kronis.
Faktor yang mempengaruhi Angka Kesembuhan (Cure Rate) Tuberkulosis di Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu: Factors Affecting the Cure Rate of Tuberculosis in South Palu District, City of Palu Herawanto; Ni Made Arinda Wahyuni; Muh. Jusman Rau; Irfanita Dwi Yuniarti; Dilla Srikandi Syahadat; Hasanah Hasanah; Sendhy Krisnasari; Nur Fadhilah Sari
Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal Vol. 13 No. 2 (2022): Jurnal Kesmas Untika Luwuk : Public Health Journal
Publisher : Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Tompotika Luwuk

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (646.004 KB) | DOI: 10.51888/phj.v13i2.134

Abstract

Tuberkulosis masih menjadi masalah kesehatan masyarakat disemua Negara. Kunci sukses penanggulangan TBC adalah penemuan pasien dan pengobatan pasien sampai sembuh. keberhasilan pengobatan dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu faktor kepatuhan pasien, faktor pengawas menelan obat dan efek samping yang dirasakan pasien. Kecamatan Palu Selatan merupakan penyumbang angka kejadian TBC yang cukup tinggi dengan angka kesembuhan pasien TBC yang belum mencapai target nasional (85%). Wilayah Kecamatan Palu Selatan terdiri dari 3 Puskesmas yaitu Puskesmas Mabelopura terdapat 62 kasus, Puskesmas Birobuli 46 kasus dan Puskesmas Bulili 28 kasus, dengan angka kesembuhan yaitu Puskesmas Mabelopura 44 (70,96%) kasus, Puskesmas Birobuli 30 (65,21%) kasus dan Puskesmas Bulili 19 (67,85%) kasus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi angka kesembuhan TBC di Kecamatan Palu Selatan. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Populasi berjumlah 136 orang, setelah menggunakan rumus Lemeshow didapatkan sampel sebanyak 97 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik Proportionate Stratified Random Sampling. Analisis yang digunakan yaitu regresi linear sederhana dengan nilai α =5%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh signifikan antara pengawas menelan obat (Sig=0,010), efek samping obat (Sig=0,000) dan kepatuhan pengobatan (Sig=0,025) terhadap angka kesembuhan pasien TBC di Kecamatan Palu Selatan (Sig<0,05). Disarankan kepada pasien TBC untuk patuh dalam mengonsumsi obat walaupun responden merasakan efek samping yang ditimbulkan oleh OAT, kepada keluarga dan petugas kesehatan diharapkan berperan aktif dalam mengawasi dan memberikan dukungan kepada pasien agar menyelesaikan pengobatan sampai dinyatakan sembuh. Tuberculosis is still a public health problem in all countries. The key to a successful TB control is patient discovery and treatment of the patient until cured. The success of treatment is influenced by several factors, namely patient adherence factors, factors Drug ingestion supervisor and side effects felt by the patient. Palu Selatan District is a contributor to the TB incidence rate which is quite high with the cure rate for TB patients who have not reached the national target (85%). The area of ​​South Palu District consists of 3 public health center, Mabelopura Health Center with 62 cases, Birobuli Health Center 46 cases and Bulili Health Center 28 cases, with a cure rate of 44 cases (70.96%), 30 cases (65.21%) and 19 cases (67.85%) respectively. This study aims to determine the factors that affect the TB cure rate in South Palu District. This type of research is quantitative with a cross sectional approach. The population numbered 136 people, after using the Lemeshow formula obtained a sample of 97 people. Sampling using the Proportionate Stratified Random Sampling technique. The analysis used is simple linear regression with a value of α = 5%. The results of this study indicate that there is a significant influence between supervisors ingesting drugs (Sig=0,010), side effects (Sig=0,000) and medication adherence (Sig=0,025) to the cure rate for TB patients in South Palu District (Sig <0.05). It is advisable for TB patients to obey in taking the drug even though the respondent feels the side effects caused by OAT, the family and health workers are expected to play an active role in supervising and providing support to patients to complete treatment and be declared cured.    
FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEJADIAN STUNTING ANAK USIA 0-24 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BIROMARU KABUPATEN SIGI Elvaria Mantao Eva; Dilla Srikandi Syahadat Dilla; Sitti Radiah; Nur Fadhilah Sari; Elvaria Mantao; Kiki Sanjaya; Sendhy Krisnasari
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 4 No. 2 (2023): JUNI 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v4i2.15183

Abstract

WHO mengestimasikan prevelensi balita kerdil (Stunting) di seluruh dunia sebesar 22% atau sebanyak 149,2 juta. Berdasarkan survei status gizi Indonesia prevalensi stunting pada balita di Provinsi Sulawesi Tengah tahun 2021 pada angka 29,7%. Kasus stunting tertinggi di Sulawesi Tengah berada di Kabupaten Sigi yaitu 40,7%, kasus Stunting tertinggi terdapat di wilayah kerja Puskesmas Biromaru  dengan angka 20,9%. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kejadian Stunting pada anak 0-24 bulan di Puskesmas Biromaru Kabupaten Sigi. Jenis penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif menggunakan desain studi cross-sectional, populasi berjumlah 308 orang, didapatkan sampel sebanyak 174 responden. Penarikan sampel menggunakan metode simple random sampling. Analisis yang digunakan yaitu univariat dan bivariat. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan ibu tentang gizi (p=0,001; OR=3.924; 95% CI=1.754-8.776), pemberian ASI eksklusif (p=0,000; OR=4.582; 95% CI=2.315-9.071), pemberian makanan pendamping ASI (MPASI) (p=0,003; OR= 3.495; 95% CI=1.553-7.861), dan umur ibu saat hamil (p=0,000; OR=6.846; 95% CI = 3.436-13.637) dengan kejadian stunting pada anak 0-24 bulan di wilayah kerja Puskesmas Biromaru Kabupaten Sigi. Pengetahuan ibu tentang gizi, pemberian ASI Ekslusif, pemberian makanan pendamping ASI dan umur ibu saat hamil merupakan faktor yang berhubungan dengan kejadian Stunting di wilayah kerja Puskesmas Biromaru, Kabupaten Sigi.
Faktor Risiko Kejadian Mioma Uteri Pada Pasien Rawat Jalan di RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah Mutmainnah Umar; Marselina Palinggi; Dilla Srikandi Syahadat; Ummu Aiman
Ghidza: Jurnal Gizi dan Kesehatan Vol 7 No 2 (2023): December
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/ghidza.v7i2.872

Abstract

Mioma uteri merupakan tumor jinak yang paling umum ditemukan dengan angka kejadian di seluruh dunia sebesar 20–25%. Prevalensi mioma uteri di Indonesia berkisar antara 2,39 – 11,7% dari seluruh pasien ginekologi yang dirawat. Pada tahun 2022, mioma uteri berada pada urutan ke-9 laporan sepuluh besar penyakit rawat jalan RSUD Undata dengan jumlah kasus sebanyak 119 kasus. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui faktor risiko kejadian mioma uteri pada pasien rawat jalan di RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan pendekatan case control. Populasi kasus dalam penelitian ini berjumlah 72 orang, dengan menggunakan perbandingan 1 : 1. Jumlah sampel kasus sama dengan jumlah sampel kontrol yaitu 42 orang. Pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, analisis data yang digunakan terdiri dari univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa variabel obesitas (OR=1.434, dan 95% Cl=0.546-3.767) dan penggunaan kontrasepsi hormonal (OR=1.774, dan 95% Cl=0.612-5.140) bukan merupakan faktor risiko kejadian mioma uteri, sedangkan defisiensi vitamin D (OR=3.511, dan 95% Cl=1.316-9.364) merupakan faktor risiko kejadian mioma uteri pada pasien rawat jalan di RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah. Kesimpulan penelitian ini adalah obesitas dan penggunaan kontrasepsi hormonal bukan merupakan faktor risiko kejadian mioma uteri, sedangkan defisiensi vitamin D merupakan faktor risiko kejadian mioma uteri pada pasien rawat jalan di RSUD Undata Provinsi Sulawesi Tengah.
Determinants of Risk for Type 2 Diabetes Mellitus Among the Community at The Birobuli Community Health Center Muh. Jusman Rau; Nurjannah Nurjannah; Dilla Srikandi Syahadat; Hasanah Hasanah
Journal of Health and Nutrition Research Vol. 3 No. 1 (2024)
Publisher : Media Publikasi Cendekia Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56303/jhnresearch.v3i1.222

Abstract

To identify the determinants of risk for type 2 diabetes mellitus among the community at the Birobuli Community Health Center. Type of quantitative research with a case-control approach at a confidence level of 95%. The sample size was taken using the Slovin formula with a result of 76 people and a 1:1 ratio and using gender matching with a total sample of 152 people. Sampling was done using the purposive sampling technique. The data source used secondary data in the form of medical records and primary data in the form of interviews using questionnaires measuring physical activity, unhealthy eating patterns, and sleep quality with the criteria that a doctor diagnosed the respondent as suffering from Type 2 DM and not suffering from other types of Diabetes Mellitus (DM). Data analysis used the odds ratio test, the results showed that physical activity (OR=4.455 and CI=2.250-8.819), unhealthy eating patterns (OR=3.145 and CI=1.616-6.120), sleep quality (OR=5.444 and CI= 2,703 10,966), and dyslipidemia (OR=4,287 and CI=2,121-8,667) are determinants of the risk of Type 2 DM. It is suggested that health workers should improve health services at each Integrated Development Post (known as POSBINDU), an integrated monitoring and early detection activity for NCD risk factors (heart and blood vessel disease, diabetes, acute obstructive pulmonary disease, and cancer) as well as disorders due to accidents and acts of domestic violence which are managed by the community through integrated guidance, meanwhile, provide education on healthy lifestyles to overcome the incidence of DM