Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN COVID-19 PADA PASIEN DIABETES MELLITUS Diana Hardiyanti; Eriza Susanti; Melinda Restu Pertiwi
Jurnal Ilmu Kesehatan Insan Sehat Vol. 10 No. 2 (2022): Jurnal Ilmu Kesehatan Insan Sehat
Publisher : STIKES Intan Martapura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54004/jikis.v10i2.86

Abstract

Pendahuluan Diabetes Mellitus (DM) dikenal sebagai salah satu faktor yang dapat meningkatkan derajat keparahan dan mortalitas akibat Covid-19. Tujuan penelitian ini mengetahui hubungan pengetahuan dengan perilaku pencegahan Covid-19 pada pasien diabetes mellitus di wilayah kerja Puskesmas Martapura 1. Metode Penelitian desain penelitian bersifat deskriptif analitik dengan studi korelasional dan pendekatan cross sectional. Populasi 756 orang dan sampel 88 orang. Teknik sampling purposive sampling. variabel indenpenden (Pengetahuan Covid-19 Pada Pasien Diabetes Mellitus) variabel dependen (Perilaku Pencegahan Covid-19 Pada Pasien Diabetes Mellitus). Instrumen berupa kuesioner. Hasil uji yang digunakan uji Spearman Rho. Diperoleh nilai spearman p = 0,001 yang berarti nilai tersebut lebih kecil dari p < 0,005 yang berarti Ho ditolak. Kesimpulan terdapat hubungan anatara pengetahuan dengan perilaku pencegahan covid-19 pada pasien diabetes mellitus di wilayah kerja Puskesmas Martapura 1 tahun 2021. Saran menerapkan perilaku pencegahan covid-19 untuk mencegah paparan virus covid-19 pada pasien diabetes mellitus.
PENGUATAN PENGISIAN DOKUMEN REKAM MEDIK SECARA ELEKTRONIK PADA PETUGAS KESEHATAN DI RSD IDAMAN BANJARBARU Raziansyah Raziansyah; M. Noor Ifansyah; Melinda Restu Pertiwi; Kusnindyah Praedevy Reviagana
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 7, No 2 (2023): June
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v7i2.15134

Abstract

ABSTRAKSalah satu permasalahan yang terjadi pada proses pendokumentasian rekam medis adalah ketidaklengkapan dokumen, dan hal ini juga terjadi RSD Idaman Banjarbaru. Jika menyesuaikan sesuai standar kelengkapan pengisisan rekam medik (RM), maka harus senilai 100% berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan RI. Akibat yang ditimbulkan dari ketidaklengkapan pengisian dokumen rekam medik di sebuah rumah sakit yaitu dapat menunjukkan mutu atau kualitas pelayanan yang kurang baik. Selain dari kelengkapan, sesuai dengan Permenkes No.24 Tahun 2022 tentang rekam medik bahwa seluruh fasilitas kesehatan termasuk RS wajib menyelenggarakan rekam medik secara elektronik (RME) untuk menunjang kualitas pelayanan di RS. Berdasar dari latar belakang tersebut, maka kegiatan pengabdian ini bertujuan sebagai upaya penguatan pengisian dokumen rekam medik secara elektronik pada petugas kesehatan di RSD Idaman Banjarbaru. Metode yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu dengan focus group discussion (FGD), dan ceramah serta diskusi partisipatif. FGD dilakukan berkaitan dengan penggalian informasi terkait modalitas dan hambatan dalam pendokumentasian RM, serta upaya persiapan peralihan kepada rekam medik elektronik. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah pihak RSD Idaman sudah mulai menuju RME, walaupun masih terdapat permasalahan antara lain ketidaksamaan format dan ketidaklengkapan pengisian RM, pengisian formulir menggunakan bahasa yang tidak standar, dan umpan balik laporan dari bagian RM tidak tertulis secara jelas. Rekomendasi yang diberikan oleh pihak RSD Idaman adalah dilaksanakan pelatihan terkait dengan pengisian formulir RM dengan tujuan peningkatan pemahaman tentang alur dan pengisian RM, pengadaan petunjuk teknis (juknis) untuk pengisian formulir RM, dan penambahan petugas RM di masing-masing ruangan agar mempercepat proses pengisian RM. Kata kunci: rumah sakit; rekam medik; kelengkapan ABSTRACTOne of the problems that occur in the process of documenting medical records is the incompleteness of medical record’s document, and this problem also follows at Idaman Banjarbaru Hospital. Based on Ministrial Decree of Health in Republic of Indonesia states about the standard for completeness of medical record (MR) filling must be 100%. The consequences of incomplete filling out of medical record documents in a hospital is indicate that the quality of service is remain low. Apart from completeness, in accordance with Permenkes No. 24 of 2022 concerning medical records that all health facilities including hospitals are required to maintain electronic medical records (EMR) to support the quality of services in hospitals. Based on this background, this community service activity aims to strengthen the electronic filling of medical record documents for health workers at Idaman Banjarbaru Hospital. The methods used in this activity were focus group discussions (FGD), and participatory lectures and discussions. FGDs were conducted in connection with extracting information related to modalities and obstacles in documenting MR, as well as efforts to prepare for the transition to electronic medical records. The result of this community service activity is that Idaman Hospital has started towards EMR, although there are still problems including format discrepancies and incomplete MR filling, filling out forms using non-standard language, and feedback reports from the MR department not being written clearly. The recommendations given by Idaman Hospital are to carry out training related to filling out MR forms with the aim of increasing understanding of the flow and filling out of MR, procuring technical instructions (juknis) for filling out MR forms, and adding MR officers in each room to speed up the MR filling process. Keywords: hospital; medical record; completeness
Persepsi Perawat tentang Penerapan Dokumentasi Keperawatan di Rumah Sakit A Heryyanoor Heryyanoor; Melinda Restu Pertiwi; Diana Hardiyanti
Jurnal Ners Vol. 7 No. 2 (2023): OKTOBER 2023
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jn.v7i2.16839

Abstract

Latar belakang: Penerapan dokumentasi keperawatan di rumah sakit masih belum optimal. Dokumentasi keperawatan dapat menjadi bukti perkembangan kesehatan pasien dan indikator mutu layanan kesehatan di rumah sakit. Perbedaan persepsi tentang pelaksanaan dokumentasi keperawatan menjadi hal yang perlu dikaji sebagai dasar meningkatkan kualitas dokumentasi keperawatan. Tujuan penelitian ini untuk menggali persepsi perawat tentang penerapan dokumentasi keperawatan di rumah sakit A. Metode: penelitian ini merupakan penelitian diskriptif kualitatif dengan studi kasus dengan sampel 14 partisipan yang di pilih menggunakan purposive random sampling, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan catatan dan bantuan perekam suara, kemudian dianalisis menggunakan metode colaizzi. Hasil: terdapat sembilan tema tentang persespsi perawat tentang pelaksanaan dokumntasi keperawatan terkait pengertian, tujuan, dan manfaat dokumentasi keperawatan; pengkajian keperawatan; diagnosa keperawatan; perencanaan asuhan keperawatan; intervensi dan implementasi asuhan keperawatan; evaluasi dokumentasi keperawatan; waktu pedokumentasian asuhan keperawatan; sumber rujukan dokumentasi asuhan keperawatan; format asuhan keperawatan. Kesimpulan: persepsi perawat tentang penerapan dokumentasi keperawatan belum optimal dilaskanakan dengan baik karena manajemen waktu lebih fokus terhadap tindakan, motivasi dan perilaku, pemahaman dan pedapat yang berbeda-beda dalam melaksanakan pencatatan dokumnatasi keperawatan.