Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

The Meaning of Childfree for Unmarried Women Reviewed from The Perspective of Symbolic Interaction Theory Fauzia, Irma; Mony, Husen
MEDIASI Jurnal Kajian dan Terapan Media, Bahasa, Komunikasi Vol 4 No 3 (2023): September
Publisher : P3M Politeknik Negeri Media Kreatif

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46961/mediasi.v4i3.835

Abstract

The study has been done to know the meaning, background, and self-concept of millennials women's who not married. This kind of study is qualitative by interview, observation, and be completed by references. The theory which the study used is symbolic interaksionism by Herbert Blume who delevop from George Herbert Mead's. Symbolic interactionism focuses on the relationships among individuals within a society which create a meaning become a symbol, s the symbols will have a meaning. The result of study shows the meaning of childfree based on the individual relationships on society, which is their parent, especially a mother. This thing built by the individual communications with them, which created their self-concept then make a meaning of childfree
Peningkatan Wawasan Pengetahuan tentang Feminisme pada Komunitas Perempuan Lusianawati, Hayu; Yanuar, Fit; Mony, Husen
Eastasouth Journal of Impactive Community Services Vol 3 No 03 (2025): Eastasouth Journal of Impactive Community Services (EJIMCS)
Publisher : Eastasouth Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58812/ejimcs.v3i03.378

Abstract

Pemahaman mengenai feminisme di Indonesia sering kali mengalami distorsi makna dan stigma negatif, terutama di kalangan perempuan akar rumput. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dasar mengenai feminisme yang kontekstual, historis, dan aplikatif di lingkungan Komunitas Perempuan Ungu. Kegiatan dilaksanakan pada bulan Juni 2025 secara hybrid (luring dan daring) dengan menghadirkan tiga narasumber: Hayu Lusianawati, Fit Yanuar, dan Husen Mony. Metode pelaksanaan berupa penyampaian materi, diskusi interaktif, dan refleksi kritis. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan pemahaman peserta terhadap konsep feminisme dan kaitannya dengan perjuangan perempuan di Indonesia. Kegiatan ini membuktikan bahwa pendekatan edukatif berbasis komunitas efektif dalam membongkar stigma serta membangun pemahaman yang konstruktif mengenai feminisme.
Fame-Led to Sympathy: Content Analysis of Felicya Angelista’s Statement Related to the Israeli-Palestinian Conflict Using Roland Barthes Semiotic Approach Mony, Husen; Kabul, Ivanaldy; Yudistia, Angkie; Lestari, Nurhajati
Jurnal Komunikasi Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia Vol. 9 No. 1 (2024): June 2024 - Jurnal Komunikasi Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia
Publisher : Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25008/jkiski.v9i1.1017

Abstract

The video of Felicya Angelista discussing the Israeli-Palestinian conflict sparked controversy, with criticism directed at her for seemingly supporting Israel. The use of the word "war" without context and footage of Hamas attacking Israeli citizens contributed to this backlash, leading to calls to boycott Scarlett products. This research, utilizing Roland Barthes’ Semiotic Theory, aimed to analyze the denotation, connotation, and myths within the video's text, assessing its impact on Felicya's reputation and Scarlett products. Qualitative content analysis was conducted using data from Felicya's Instagram videos, netizen comments, and online news reports. The findings revealed denotatively that Felicya is crying and wiping her tears, Israeli civilians attacked by Hamas, and Felicya stood on humanity and peace. The denotational meanings were Felicya expressed sadness for the victims especially parents and children, and Felicya appearing neutral. However, connotatively, she was perceived to support Israel. Myths surrounding the expression of sadness, artists' involvement in the conflict, and the conflict's religious nature were also identified. The video faced criticism from netizens, leading to calls for boycotting Scarlett products due to Felicya's perceived alignment with Israel. In summary, while the video portrayed Felicya's neutrality denotatively, it connotatively suggested support for Israel, contributing to backlash and calls for boycotts.
Penguatan Learning agility melalui Keterampilan Komunikasi bagi Remaja Binaan Yayasan Al Kahfi, Johar Baru Mony, Husen
Jurnal SOLMA Vol. 14 No. 3 (2025)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka (UHAMKA Press)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22236/solma.v14i3.21000

Abstract

Background: Remaja yang berada dalam pembinaan Yayasan Al Kahfi Cabang Johar Baru memiliki beragam problem, seperti dari keluarga kurang mampu, hidup dalam lingkungan yang penuh dengan kekerasan, bahkan sebagian dari mereka ikut dalam aksi tawuran, sehingga berdampak pada hilangnya keinginan untuk mengikuti pendidikan formal. Riset ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan tentang learning agility dan motivasi melalui penguatan keterampilan komunikasi kepada remaja yang berada dalam binaan Yayasan Al Kahfi, Johar Baru. Metode: Metode yang dipilih adalah berupa kegiatan penyuluhan dengan pendekatan partisipasi aktif, antara penyuluh dengan para remaja tersebut. Hasil: Peserta mengalami peningkatan keterampilan berkomunikasi seperti keaktifan bertanya, menyampaikan pendapat, serta berinteraksi dengan sesama peserta maupun penyuluh. Selain itu peserta kembali termotivasi untuk menyelesaikan pendidikan formalnya. Kesimpulan: Kegiatan PKM berhasil meningkatkan pengetahuan dan pemahaman remaja tentang learning agility.