Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

HUBUNGAN EFIKASI DIRI DENGAN KEPATUHAN TERAPI NUTRISI MEDIS PADA INDIVIDU DENGAN DIABETES MELITUS TIPE II DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MODAYAG Pratiwi Tangkawarow; Frans Erwin Nicolas Wantania; Mario Esau Katuuk
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 10 No. 2 (2022): JURNAL KEPERAWATAN
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang Kasus Diabetes melitus pada tahun 2021 berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Bolaang Mongondow Timur terjadi peningkatan signifikan di Puskesmas Modayag yakni sebanyak 86 kasus. Peningkatan kasus diabetes melitus di Puskesmas Modayag disebabkan karena pasien tidak memiliki kepatuhan pada terapi nutrisi medis yang di anjurkan. Salah satu faktor yang bisa mempengaruhi kemampuan pasien untuk patuh dengan benar adalah efikasi diri. Tujuan  Untuk menganalisis hubungan efikasi diri dengankepatuhan terapi nutrisi medispadaindividudenganDMdiWilayahKerjaPuskesmas Modayag Metode : Kuantitatif,analitik survey dengan pendekatan cross sectional. Populasinya semua pasien DM di Puskesmas Modayag sebanyak 240 orang. Sampel150reponden dengan menggunakan teknik  purposive sampling. Hasil sebagian besar responden memiliki efikasi diri kategori sedang yaitu 111 responden (74,0%) dan memiliki kepatuhan terapi nutrisi medis kategori cukup yaitu 105 responden (70,0%), uji statistic menggunakanuji RankSpearmandandidapatkannilaisignifikanρ-value 0,001 dan nilai r = 0,275. Kesimpulan terdapat hubungan efikasi diri dengan kepatuhaun terapi nutrisi medis pada individu dengan DM di wilayah kerja Puskesmas Modayag. Saran diharapkan penelitian ini bisa dimanfaatkan oleh Puskesmas Modayag untuk bisa membuat program yang bisa membantu responden meningkatkan efikasi diri dan kepatuhan terapi nutrisi medisnya.Latar belakang Kasus Diabetes melitus pada tahun 2021 berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Bolaang Mongondow Timur terjadi peningkatan signifikan di Puskesmas Modayag yakni sebanyak 86 kasus. Peningkatan kasus diabetes melitus di Puskesmas Modayag disebabkan karena pasien tidak memiliki kepatuhan pada terapi nutrisi medis yang di anjurkan. Salah satu faktor yang bisa mempengaruhi kemampuan pasien untuk patuh dengan benar adalah efikasi diri. Tujuan  Untuk menganalisis hubungan efikasi diri dengankepatuhan terapi nutrisi medispadaindividudenganDMdiWilayahKerjaPuskesmas Modayag Metode : Kuantitatif,analitik survey dengan pendekatan cross sectional. Populasinya semua pasien DM di Puskesmas Modayag sebanyak 240 orang. Sampel150reponden dengan menggunakan teknik  purposive sampling. Hasil sebagian besar responden memiliki efikasi diri kategori sedang yaitu 111 responden (74,0%) dan memiliki kepatuhan terapi nutrisi medis kategori cukup yaitu 105 responden (70,0%), uji statistic menggunakanuji RankSpearmandandidapatkannilaisignifikanρ-value 0,001 dan nilai r = 0,275. Kesimpulan terdapat hubungan efikasi diri dengan kepatuhaun terapi nutrisi medis pada individu dengan DM di wilayah kerja Puskesmas Modayag. Saran diharapkan penelitian ini bisa dimanfaatkan oleh Puskesmas Modayag untuk bisa membuat program yang bisa membantu responden meningkatkan efikasi diri dan kepatuhan terapi nutrisi medisnya.
FAKTOR RISIKO PENINGKATAN TEKANAN DARAH PADA KELOMPOK USIA 17-35 TAHUN DI DESA WALEO DUA Glenda Freeisi Makalew; Mario Esau Katuuk; Hendro Joli Bidjuni
JURNAL KEPERAWATAN Vol. 11 No. 1 (2023): JURNAL KEPERAWATAN
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/jkp.v11i1.48470

Abstract

Background: The increase of blood pressure is caused by several factors, namely genetics, age, gender, obesity, race and lifestyle habits such as high salt consumption, overeating, stress, physical activity, smoking, alcohol consumption and taking drugs. Purpose : It is known the factors that associated with increase of blood pressure in the 17-35 year age group in Waleo Dua village. Method: The quantitative approach is correlational with the type of analytic observational research with a cross sectional design. Sample: sampling using the purposive sampling method and to determine the sample size using the Slovin formula, with a total sample of 122 respondents. Result: This study used the Chi-Square statistical test and Spearman Rank test, and showed a significant relationship between gender (p=0.005), body mass index (p=0.000, r=0.368), physical activity (p=0.001, r=-0.285), sodium-eating pattern (p=0.000, r=0.413), fat-eating pattern (p=0.000, r=0.432) and alcohol consumption (p=0.006, r=0.247) and there was no significant relationship from family history (p=0.914) and stress (p=0.132, r=0.137) with an increased in blood pressure. Conclusion: there are correlations between gender, body mass index, physical activity, dietery pattern (sodium and fat) and alcohol consumption with an increase of blood pressure. Suggestion: Checking blood pressure and implementing a healthy lifestyle can prevent an increase of blood pressure. Keywords: Risk Factor; The Increase of Blood Pressure; Late Adolescence; Young Adult
Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Hipertensi Dengan Tingkat Konsumsi Kalium Pada Lanjut Usia Di Panti Werdha Di Kota Manado Kristamuliana Kristamuliana; Mario Esau Katuuk; Septriani Renteng
Journal Nursing Care Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Gorontalo Vol 9, No 2 (2023): JOURNAL NURSING CARE
Publisher : Poltekkes Kemenkes Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jnc.v9i2.788

Abstract

Latar Belakang: Hipertensi adalah salah satu penyakit yang banyak diderita di seluruh dunia termasuk lanjut usia. Pengetahuan lansia yang baik mengenai hipertensi diyakini dapat mengubah pola hidup lansia itu sendiri termasuk pola makan sehingga hipertensi pada lansia dapat dicegah ataupun dikontrolTujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingat pengetahuan mengenai hipertensi dengan tingkat konsumsi kalium pada lansia di Panti Werdha di Kota Manado.Metode: Penelitian ini menggunakan desain cross sectional dengan jumlah sampel adalah 60 lansia yang dipeoleh melalui teknik total sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan kuesioner yang terdiri dari Hypertension Knowledge Level Scale (HK-LS) untuk meengukur tingkat pengetahuan dan FFQ (Food Frequecy Questionnaire) untuk mengukur tingkat konsumsi kalium.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara tingkat pengetahuan mengenai hipertensi dengan tingkat konsumsi kalium pada lansia di Panti Werdha di Kota Manado dengan P value 0,001 (α < 0,005).Kesimpulan: Ada hubungan antara tingkat pengetahuan dengan tingkat konsumsi kalium pada lansia di Panti Werdha di Kota Manado. Diharapkan intitusi pelayanan kesehatan dapat menjangkau lanjut usia yang masih kurang pengetahuan mengenai hipertensi untuk diberikan edukasi terkait hipertensi, sehingga lansia-lansia tersebut dapat lebih memahami mengenai hipertebsi dan dapat melakukan pencegahan ataupun perawatanKeywords:Lanjut usia; hipertensi; pengetahuan; kalium.