Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENURUNAN KADAR MANGAN (Mn) AIR SUMUR GALI WARGA RAWA MAKMUR MENGGUNAKAN VARIASI KETEBALAN CANGKANG BUAH BINTARO DAN BIJI KAPUK RIANG ADEKO; REFLIS REFLIS; SATRIA PUTRA UTAMA; MUSTOPA RAMDHON; ALFIRMANSYAH ALFIRMANSYAH; HAIDINA ALI; SISWAHYONO SISWAHYONO; UMMI JAYANTI; ZAINAL ARIFIN
Journal of Nursing and Public Health Vol 10 No 2 (2022)
Publisher : UNIVED Press, Universitas Dehasen Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Fungsi air dalam kelangsungan hidup manusia maupun makhluk hidup lainnya tidak dapat tergantikan oleh senyawa lainnya dikarenakan semua makhluk hidup membutuhkan air. Oleh sebab itu, kelestarian air menjadi indikator penting dlaam pemenuhan kebutuhan air bersih bagi pemukiman. Survey awal yang dilaksankaan mengindikasikan bahwa kondisi air sumur gali warga RT 13 RW 03 Kelurahan Rawa Makmur Kecamatan Muara Bangkahulu setelah dilakukan pengukuran diperoleh hasil kekeruhan 113 NTU, Ph 6,50; Mangan (Mn) 1.824 mg/l dan kesadahan 1,02 mg/L. Hasil tersebut mengindikasikan air sumur gali warga tersebut telah melebihi ambang batas yang telah diatur dalam Permenkes RI No.32 tahun 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penurunan Mangan (Mn) sebelum dan sesudah perlakuan dengan ketebalan variasi kombinasi cangkang buah bintaro dan biji kapuk 20 cm, 30 cm, dan 50 cm serta variasi ketebalan yang paling efektif dalam penurunan kadar Mangan (Mn). Jenis penelitian ini menggunakan metode eksperimen semu (quasi experimental) dengan desain post test with only control group design. Hasil penelitian diperoleh variasi ketebalan paling efektif untuk menurunkan kadar Mangan (Mn) adalah dengan ketebalan 50 cm yang dapat menurunkan kadar Mangan (Mn) hingga 84,92%. Hasil penelitian diperoleh bahwa semakin tebal adsorben maka semakin efektif penurunannya.
ANALISIS KUALITAS DAN PERUMUSAN STRATEGI PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR SUNGAI RAWAS KABUPATEN MUSI RAWAS UTARA Alfirmasnyah Alfirmasnyah; Reflis Reflis; Satria Putra Utama; Mustopa Ramdhon; Riang Adeko; Zainal Arifin; Haidina Ali; Siswahyono Siswahyono; Ummi Jayanti
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 2 No. 7: Desember 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sungai Rawas merupakan salah satu sungai utama di Kabupaten Musi Rawas yang termasuk DAS Musi. Sungai Rawas telah diindikasikan mengalami pencemaran yang diakibatkan oleh aktivitas pembuangan limbah cair domestik,industri dan pertanian. Penelitian ini bertujuan menganalisis kualitas air sungai berdasarkan Kriteria Mutu Air menurut Peraturan Pemerintah Nomor 82 Tahun 2001, dan merumuskan strategi pengendalian pencemaran air sungai Rawas yang perlu dilaksanakan. Parameter yang dianalisis adalah pH, TSS, BOD, COD,DO, Pospat, Nitrat, Fecal Coliform. Kualitas air sungai yang dianalisis di 6 titik pengambilan sampel 2001 dengan metode penelitian deskriptif. Analisis Status mutu air sungai mengunakan metode indek pencemaran. Hasil yang diperoleh Status mutu air sungai Rawas tingkat indeks cemaran yaitu termasuk kategori cemaran ringan dengan nilai kisaran 0,808 - 1,860 dan bisa dijadikan sebagai sumber air baku untuk pengolahan air bersih. Parameter pH, TSS, BOD, COD,DO, Pospat, Nitrat, Fecal Coliform semuanya dibawah baku mutu sungai kelas I, berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor : 82 Tahun 2001. Strategi pengendalian pencemaran sungai Rawas diperlukan adanya pemeriksaan kualitas air sungai secara berkala, sosialisasi dan penegakan hukum bagi yang melanggar peraturan dan perundangan lingkungan hidup walaupun masih masuk dalam standar kualitas mutu air sungai.
Pertanian Berkelanjutan: Penyuluhan Model Kopi Organik Bengkulu Eko Sumartono; Siswahyono Siswahyono; M. Nur Dita Nugroho; Eka Nurdianty
Wikrama Parahita : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol. 7 No. 1 (2023): Mei 2023
Publisher : Universitas Serang Raya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30656/jpmwp.v7i1.5265

Abstract

“Petani kebun kopi anorganik tanggung”, mungkin sangat tepat disematkan pada praktik berkebun kopi yang dilakukan oleh petani komunitas Kutei Cawang Ann di wilayah Kecamatan Selupu Rejang dan Kutei Lubuk Kembang di wilayah Kecamatan Curup Utara, Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu. Jumlah dosis pupuk yang sangat rendah, jauh kurang dari yang seharus­nya diberikan kepada setiap batang tanaman kopi setiap tahunnya, menyebabkan produksi biji kopi yang rendah. Metode dilakukan dengan need assessment dan Agriculture Training. Praktik berkebun campur (dapat disebut sebagai agroforestry tanaman utama kopi organik, pada akhirnya telah menjadi salah satu alternatif salah satu anggota komunitas Kutei Cawang Ann. Input produksi yang rendah memiliki produksi yang lebih tinggi dibandingkan dengan praktik kebun kopi anorganik tanggung. kualitas biji yang dihasilkan dari praktik kebun campur organik juga dihargai lebih tinggi oleh pedagang pengumpul biji kopi setempat. Menemukenali secara partisi­patif proses-proses degradasi lahan kebun kopi yang dikelola komunitas, di samping succes story penerapan tani organik kopi oleh anggota komunitas yang dapat dijadikan rujukan belajar bagi petani lain. Pentingnya pengayaan (enrichment) kebun campur berbasis tanaman utama kopi, pentingnya pem­buatan rorak dan lubang angin/biopori sebagai strategi konservasi lahan kebun kopi, pentingnya pembuatan pupuk organik, herbisida dan pestisida organik serta pengendalian hayati agar produktivitas lahan kebun kopi meningkat secara organik.