Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Ibn Khaldūn’s Social Thought on Bedouin and Ḥaḍar Pribadi, Moh.
Al-Jamiah: Journal of Islamic Studies Vol 52, No 2 (2014)
Publisher : Al-Jamiah Research Centre

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/ajis.2014.522.417-433

Abstract

Through the framework of modern sociological theory equipped with methods of historical and sociological interpretation of the text, this study attempted to explain Ibn Khaldūn’s social thought, especially the Bedouin and ḥaḍar, in ‘ilm al-‘umrān. Ibn Khaldūn’s idea on social importance was about the bedouin and ḥaḍar community along with their social solidarity. Both communities had their respective characteristics. Nomadic society which was identical to the bedouin community had a social structure and specificity as tendency in virtue, warm relationship, and uniformity, while ḥaḍar society had a structure and social peculiarities such as pluralist, pragmatic, and hedonists. In terms of lifestyle, bedouin society looked more dynamic than ḥaḍar. Bedouin way of life was characterized by moving from one place to another, and this made this community smart in formulating the vision, mission, programs, and targets to be achieved in life. Bedouin specificity was reflected in their lives’ readiness and supplies, one thing that was not visible in the community of ḥaḍar. Meanwhile, with their prosperity, ḥaḍar people were busy with urban activity and civil society development. Ibn Khaldūn had sought to understand human being and his existence individually or socially through ‘ilm al-‘umrān. His social methodology reflected his overall views through observation of social reality in a comprehensive manner. The author argued that Ibn Khaldūn’s social methodology that combined data and social facts with religion could be a reference and served as an example of a comprehensive approach. Ibn Khaldūn’s another important idea was on the development of community intelligence which included three stages: tamyīzī, tajrībī, and naẓārī.[Melalui kerangka teori sosiologi modern serta metode penafsiran teks secara historis-sosiologis, penelitian ini berusaha untuk menjelaskan pemikiran sosial Ibn Khaldun tentang masyarakat badui dan ḥaḍar. Ide Ibnu Khaldun tentang masyarakat dapat dilihat pada konsepnya mengenai dua masyarakat ini beserta solidaritas sosial mereka, dengan karakteristik masing-masing. Masyarakat nomaden yang identik dengan masyarakat badui memiliki struktur sosial dan spesifisitas dengan kecenderungan pada kebajikan, ramah, dan keseragaman; sementara masyarakat ḥaḍar memiliki struktur dan kekhasan sosial seperti pluralis, pragmatis, dan hedonis. Dalam hal gaya hidup, masyarakat badui tampak lebih dinamis daripada ḥaḍar. Cara hidup masyarakat badui ditandai dengan terus berpindah dari satu tempat ke tempat lain, dan ini membuat komunitas ini cerdas dalam merumuskan visi, misi, program, dan sasaran yang ingin dicapai dalam hidup. Spesifisitas badui tercermin dalam kesiap-siagaan mereka, satu hal yang tidak terlihat dalam komunitas ḥaḍar. Sementara itu, dengan kemakmuranya, orang ḥaḍar sibuk dengan aktivitas perkotaan dan pembangunan masyarakat sipil. Ibn Khaldun telah berusaha untuk memahami manusia dan keberadaannya secara individu ataupun sosial melalui ‘ilm al-‘umrān. Metodologi sosialnya mencerminkan pandangannya secara keseluruhan melalui pengamatan realitas sosial secara komprehensif. Penulis berpendapat bahwa metodologi sosial Ibn Khaldun yang menggabungkan data dan fakta sosial dengan agama bisa menjadi referensi dan contoh pendekatan yang komprehensif. Ide penting Ibnu Khaldun lainnya adalah tentang perkembangan kecerdasan masyarakat yang meliputi tiga tahap: tamyīzī, tajrībī, dan naẓārī.]
Moderasi Mazhab Mesir Terhadap Mazhab Kufah, Basrah dan Andalusia Hasibuan, Azhar Ismail; Andika, Kenny; Febrianisa, Sindy; Sugiyono, Sugeng; Pribadi, Moh.
Nady Al-Adab : Jurnal Bahasa Arab Vol. 20 No. 3 (2023): Nady al-Adab
Publisher : Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jna.v20i3.31403

Abstract

Perkembangan kajian nahwu tidak lepas dari peran ulama dari mazhab-mazhab nahwu yang saling beradu argumen untuk menunjukkan ekstensinya sebagai mazhab dengan metode terbaik dalam pengajaran nahwu. Mazhab-mazhab nahwu tersebut tidak menunjukkan kesepakatan yang sama melainkan memiliki argumen yang berbeda, di samping ada beberapa aspek yang tidak dipertentangkan. Hanya saja, kemunculan metode pengajaran nahwu dari sejumlah mazhab nahwu, memicu munculnya mazhab nahwu Mesir untuk mengomentari dan menyederhanakan teori dan prinsip nahwu sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengurai sejarah mazhab nahwu Mesir dan mendeskripsikan moderasi Mazhab Mesir terhadap Mazhab Basrah, Kufah dan Andalusia. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah library research (studi pustaka). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Mazhab Nahwu Mesir sangat moderat terhadap Mazhab Basrah, Kuffah dan Andalusia. Mazhab Mesir sendiri masih mirip dengan Mazhab Andalusia dalam ketiadaan metodologi baru kecuali hanya mengembangkan Mazhab Basrah dan Kuffah. Meskipun demikian, mazhab ini memiliki perbedaan dengan Mazhab Basrah dan Kuffah dalam metode dan masalah furu’iyyah, di samping Mazhab Mesir juga merujuk pada prinsip-prinsip dari Mazhab Andalusia.
ANALISIS NAHW MENURUT ANTOINE DAHDAH Pribadi, Moh.
Adabiyyāt: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 6, No 1 (2007)
Publisher : Sunan Kalijaga State Islamic University Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/ajbs.2007.%x

Abstract

-
TATA BAHASA ARAB STRUKTURAL (KAJIAN PEMIKIRAN IBNU HISYAM TENTANG NAHW DALAM BUKUNYA MUGHNI AL LABIB) Pribadi, Moh.
Adabiyyāt: Jurnal Bahasa dan Sastra Vol 4, No 2 (2005)
Publisher : Sunan Kalijaga State Islamic University Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.14421/ajbs.2005.%x

Abstract

-
Analisis Sosiolinguistik Bilingualisme Arab-Indonesia dalam Channel Youtube Jeda Nulis Thaariq, M. Ulfat; Pribadi, Moh.; Zidny, Hilman
Ta'limi | Journal of Arabic Education and Arabic Studies Vol. 4 No. 2 (2025): Ta'limi
Publisher : STAINI Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53038/tlmi.v4i2.300

Abstract

This study aims to describe the form and function of Arab-Indonesian bilingualism that appears in the Youtube channel Jeda Nulis managed by Habib Ja'far Husein with the main focus on the phenomenon of code switching and code mixing. This study uses a qualitative approach with a descriptive method because the object of study studied is in the form of speech that contains code switching and code mixing. The source of data in this study is speech contained in videos on Habib Ja'far Husein's YouTube channel Jeda Nulis. The data collection techniques used in this study are in the form of observation techniques and recording techniques. The data collection technique is carried out through observation and notes, then analyzed using several stages, namely reduction, presentation, verification, and drawing conclusions. The result of this research is a form of bilingualism that contains code switching and code mixing and its function in speech contained in the videos of the Jeda Nulis youtube channel. This form of bilingualism is used consciously and structurally to support communicative goals, such as strengthening Islamic messages, affirming religious identity, and conveying Islamic concepts in a more substantive and meaningful way.